• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Cooperative Learning

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Learning

Adanya model pembelajaran tentunya memiliki tujuan untuk mencipatakan proses pembelajaran yang aktif baik antara guru maupun peserta didik. Hingga akan menimbulkan pola interaksi yang seimbang, baik dengan terciptanya pola interaksi guru dengan siswa, maupun pola interaksi siswa dengan siswa.

13 Rusman, Belajar…, hlm. 244.

15

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menciptakan pola interaksi yang aktif dalam pembelajaran adalah model pembelajaran cooperative learning. Berikut akan dikemukakan beberapa penadapat mengenai model pembelajaran cooperative learning.

Istilah coopertive learning dalam bahasa indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif atau pembelajaran berkelompok.14

Cooperative learning berasal dari bahasa cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama atau berkelompok dan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Model pembelajaran cooperative learning merupakan suatu konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok, termasuk jenis-jenis kerja kelompok yang dipimpin atau diarahkan oleh guru.15

Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem berkelompok / membentuk tim kecil dengan sejumlah mahasiswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (heterogen).16 Sejalan dengan hal tersebut menurut Lie, menyatakan bahwa

Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok yang di lakukan secara asal-asalan, adapun lima pilar dalam model pembelajaran kooperatif yaitu

14 Islamiah, Bunga Dara Amin dan Aisyah Azis, “Penerapan...,hlm. 153.

15 Edy Setiyo Utomol dan Rahman Fatchiyah, “Pengaruh...,hlm. 46.

16 Wakijo, “Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Media Pembelajaran Mahasiswa Semester IV Pendidik an Ek onomi Tahun Akademik 2014/2015”, Vol 3, Nomor. 1, Tahun 2015, hlm. 15.

16

saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok, sehingga keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok.17

Menurut Bahtiar model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar yang megelompokkan siswa beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan, suku, ras, agama, jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.18

Menurut Johnson cooperative learning merupakan bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok.19 Model pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah atau menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai tujuan bersama lainnya, sedangkan jika siswa duduk bersama dalam kelompok dan mempersilahkan salah seorang diantaranya untuk mengerjakan seluruh pekerjaan kelompok maka hal ini bukan merupakan pembelajaran kelompok.20

Menurut Roger, tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus di terapkan. Lima unsur

17Lina Muawanah, Budiyono dan Sri Subanti, “Eksperimentasi Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing, Pair Check s, dan Think Pair Share Pad a Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar”, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Vol 3, Nomor 6, Tahun 2015, hlm. 627.

18 Bahtiar, Strategi…, hlm. 47.

19 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 51 20 Bahtiar, Strategi…,hlm. 48.

17

tersebut adalah; 1) Positif interdependence (saling ketergantungan positif), 2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan), 3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif), 4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota), 5) Group processing (pemrosesan kelompok).21

Berdasarkan hal di atas, model cooperative learning yang dimaksud dalam penelitian ini adalah belajar bersama-sama yang melibatkan antara 2 – 6 siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda (heterogen) serta bekerja bersama menuju kelompok kerja dimana tiap anggota bertanggung jawab secara individu sebagai bagian dari hasil yang tidak akan dapat dicapai tanpa adanya kerja sama antar kelompok. Begitu juga dengan model pembelajaran pair checks yang akan digunakan oleh peneliti ini akan menggunakan kelompok yang heterogen.

b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Cooperative

Model pembelajaran cooperative learning sebagai model pembelajaran yang bertujuan untuk menimbulkan kerja sama guna mencapai tujuan bersama tentunya memiliki ciri-ciri. Berikut ini akan dipaparkan mengenai ciri-ciri pembelajaran cooperative;1) setiap anggota memiliki peran; 2) terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa; 3) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; 4) guru membantu

21 Islamiah, Bunga Dara Amin dan Aisyah Azis, “Penerapan…, hlm. 154.

18

mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok;

dan 5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat di perlukan.22 Menurut M. Asikin ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut; 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda maka diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya dan jenis kelamin yang berbeda pula.23

Berdasarkan ciri-ciri diatas, model pembelajaran cooperative learning yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam suatu kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda baik dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota bekerja sama secara kalaboratif dan membantu untuk memahami suatu materi pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai hasil belajar tertinggi.

Dalam penelitian ini akan diusahakan untuk menampilkan ciri-ciri tersebut untuk memaksimalkan hasil peneliti.

c. Bentuk Pembelajaran Cooperative

Pembelajaran menggunakan model cooperative learning terdiri dalam beberapa bentuk. Bentuk-bentuk pembelajaran cooperative learning yang ada tentunya akan menjadi pilihan dalam pelakasanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif.

22 Bahtiar, Strategi…,hlm. 48-49.

23 Asikin, muhammad, Model-Model Pembelajarn Kooperatif (Text Book ), (Semarang;

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNNES, 2004), hlm. 49.

19

Berikut ini terdapat beberapa pendapat mengenai bentuk-bentuk pembelajaran cooeperative, diantaranya ialah sebagai berikut.

Pembelajaran kooperatif formal umumnya lebih diutamakan penggunaannya dari pada pembelajaran kooperatif informal. Dalam pembelajaran kooperatif formal, ada enam peran utama yang harus di lakukan oleh guru. Keenam peran itu adalah: a) menentukan secara spesifik tujuan pembelajaran, b) membuat keputusan-keputusan pembelajaran, c) menjelaskan susunan tugas dan tujuan pembelajaran kepada siswa, d) mengatur pembelajaran kooperatif yang akan di laksanakannya, e) memonitor efektivitas kelompok pmbelajaran dan memberikan masukan bilamana di perlukan, serta f) mengevaluasi pencapaian siswa dan membantu mereka mendiskusikan seberapa baik mereka telah bekerja sama dalam kelompok (proses kelompok).24

Hingga kini, setidaknya ada empat bentuk pembelajaran kooperatif formal yang telah dikembangkan dan lazim (cukup populer) di gunakan di kelas-kelas kooperatif. Ke empat bentuk itu adalah: Student Team Learning (STL), Learning Together (LT), Jighsaw, dan Group Investigation (GI). Berbagai penelitian tentang pembelajaran kooperatif umumnya merujuk pada praktik pembelajaran dengan menggunakan salah satu atau beberapa dari ke empat bentuk pembelajaran kooperatif formal itu. Selain ke empat

24 Saptono, Dimensi-dimensi Pendidik an Karakter, (Jakarta: Erlangga group, 2011), hlm. 69.

20

bentuk pembelajaran kooperatif itu masih ada Complex intruction, struktured dyadic method, Co-op Co-op, dan Script.25

Pembelajaran kooperatif informal umumnya hanya digunakan ketika guru hendak menyelenggarakan pembelajaran secara langsung.

Pembelajaran kooperatif informal dilaksanakan dengan membentuk kelompok-kelompok (berpasangan) yang bersifat sementara dan khusus. Kelompok-kelompok itu bekerja beberapa kali dan satu periode tatap muka. Masing-masing kerja kelompok itu berlangsung selama beberapa menit (3-5 menit). Pembentukan kelompok yang bersifat sementara dan khusus ini untuk memastikan bahwa siswa benar-benar terlibat aktif secara kognitif melalui diskusi berpasangan.

Disini guru berperan untuk: a) mempokuskan perhatian siswa terhadap materi yang akan di pelajari, b) menciptakan suasana kondusif untuk belajar, c) memastikan bahwa semua siswa memproses secara kognitif materi yang di pelajari.26

Berdasarkan bentuk pembelajaran tersebut model penelitian yang akan digunakan adalah bentuk pembelajaran informal.

d. Tujuan Model Pembelajaran Cooperative

Model pembelajaran Cooperative sebagai bentuk model pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan kerjasama dalam pelaksanaan proses pembelajaran juga memiliki tujuan penting yang

25 Ibid.

26 Ibid., hlm. 69

21

lain. Model pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting yaitu sebagai berikut:

1) Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Efek penting yang kedua ialah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Model kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kalaborasi.27

4) Penghargaan terhadap orang lain

Dengan pembelajaran kooperatif para peserta didik dapat menghargai pendapat orang lain dan saling membetulkan kesalahan secara bersama, mencari jawaban yang paling tepat dan benar dengan cara mencari sumber-sumber pembelajaran yang mana saja seperti buku paket, buku-buku yang ada di perpustakaan, dan buku-buku pelajaran di internet dan sumber lainnya untuk dijadikan pembantu dalam mencari jawaban yang

27 Bahtiar, Strategi…, hlm. 49.

22

baik dan benar serta untuk memperoleh pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disediakan dalam silabus.28

Berdasarkan tujuan diatas, tujuan dari model pembelajaran cooperative yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengajarkan dan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik baik siswa yang berbeda suku, ras, agama, budaya, ataupun kemampuan serta mengajarkan siswa cara menghargai pendapat orang lain dan membetulkan kesalahan secara bersama dengan cara mencari jawaban yang paling tepat dan benar berdasarkan sumber-sumber pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut diharapkan tujuan model pembelajaran dapat meingkatkan motivasi, hasil belajar, keterampilan sosial serta saling menghargai.

Dokumen terkait