• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Round Club

Dalam dokumen PEMBELAJARAN MODEL (Halaman 114-122)

104

pembelajaran, dan pada akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajarn yakni Keliling Kelompok (Round Club) yang dapat diterapkan oleh para pendidik (guru).

105

pemikiran mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan,

6. siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya,

7. demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.

3. Manfaat Model Pembelajaran Round Club

Adapun manfaat yang terkandung dalam model pembelajaran Round Club antara lain:

1. dapat meningkatkan hubungan keakraban yang erat dengan sesama anggota kelompok,

2. siswa dapat mengeksplor dan memahami sendiri materi yang diberikan oleh guru sehingga mereka dapat presentasi menjelaskan materi tersebut di hadapan guru dan teman-temannya,

3. dapat melatih konsentrasi siswa dengan apa yang disampaikan oleh kelompok laindengan cara memberikan kontribusi terhadap kelompok lain, dan

4. melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa ketika menyampaikan pendapatnyaterhadap kelompok lain dalam presentasi.

4. Tujuan Model Pembelajaran Round Club

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Round Club, yakni:

106

1. melalui model pembelajaran ini secara tidak langsung melatih mental siswa untukberbicara di depan umum,

2. mempersatukan beberapa karakter siswa dalam belajar,

3. mengajarkan siswa untuk aktif menanggapi suatu materi,

4. melatih siswa untuk mempresentasikan hasil pemahaman tentang suatu materi, dan

5. melatih kemampuan berdiskusi siswa.

5. Kelebihan & kekurangan model pembelajaran Round Club

Pada bagian ini dibahas dua hal, yakni kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Round Club, yakni:

1. Kelebihan Model Pembelajaran Round Club, yakni:

a. adanya tanggung jawab setiap kelompok,

b. adanya pemberian sumbangan ide pada kelompoknya, c. lebih dari sekedar belajar kelompok,

d. bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran,

e. hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya daripada satu kepala, dan

f. dapat membina dan memperkaya emosional.

2. Kekurangan Model Pembelajaran Round Club, yakni:

a. banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok,

b. suasana kelas menjadi ribut, dan

107

c. tidak dapat diterapkan pada mata pelajaran yang memerlukan pengayaan.

Pada dasarnya semua model pembelajaran memiliki maksud sama yaitu menarik minat anak untuk belajar, agar pembelajaran tidak monoton. Salah satunya adalah pembelajaran Round Club atau Keliling Kelompok, model ini menjadikan anak untuk berdiskusi memahami suatu materi.

Memancing anak untuk mencari informasi secara detail dengan menanggap apa yang disampaikan kelompok lainnya.

Kelompok yang harus menanggapi sebuah pertanyaan pun akan siap memberikan jawaban atau sanggahan sehingga pemikiran-pemikiran anak dapat berkembang. Berbeda dengan cara pembelajaran yang hanya menerima informasi dari guru sehingga kurang munculnya rasa ingin tahu karena dianggap oleh guru adalah suatu pembelajaran yang sesuai dengan porsi pembelajaran mereka. Dalam pemanfaatan model pembelajaran ini guru harus;

1. mampu memanfaatkan waktu yang ada untuk digunakan sebaik mungkinagar materi-materi tiap kelompok dapat disampaikan seluruhnya dengan waktu yangsudah ditentukan,

2. mampu memimpin dan membimbing jalannya presentasi agar tetap berjalan lancar dan sebisa mungkin guru harus mampu meminimalisir keributan yang nantinya terjadi pada saat presentasi berlangsung, dan

3. tidak bisa memaksakan menggunakan model pembelajaran Round Club ini apabilamata pelajaran tersebut memerlukan pengayaan.

108

DAFTAR PUSTAKA

http://dianidewi.blogspot.com/2013/07/model-pembelajaran- round-robin.html

http://ilmukami.blogspot.com/2011/02/model-pembelajaran- round-club-atau.html

http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model- pembelajaran-round-club-atau.html

http://tirmaputri.blogspot.co.id/2015/03/makalah-model- pembelajaran.html

109

MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan melalui SDM, yaitu tenaga pendidik yang mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang sangat cepat. Berdasrkan perkembangan zaman, dunia pendidikan pun terus mengalami perubahan secara signifikan sehingga banyak merubah pola piker pendidik dan pola pikir yang kaku menjadi lebih modern. Hal inilah yang mendorong perlunya ditingkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses pembelajaran di sekolah.

Dalam konteks pendidikan ada tiga hal yang perlu disoroti, yaitu perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan evektivitas metode pembelajaran.

Kurikulum pendidikan harus komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan dan mampu mengakomodasikan keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan secara khusus harus ditemukan strategi atau pendekatan pembelajaran

110

yang efektif di kelas, yang lebih memberdayakan potensi siswa.

Pembelajaran di sekolah sudah mulai dikemas dengan metode/model yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Meskipun demikian, guru masih lebih sering mengajar dengan menggunakan metode/model yang konvensional yaitu ceramah dan mengharapkan murid duduk, diam, dengar, catat, dan hafal sehingga murid cenderung pasif dalam pembelajaran dan cepat bosan bila mendengarkan penjelasan dari guru, bahkan tidak jarang ada beberapa murid yang mengantuk ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Kondisi yang seperti ini tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran. Akibatnya, hasil yang dicapai siswa masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Beradasarkan latar belakang tersebut, maka penulis berkeinginan memperbaiki atau mengadakan inovasi pembelajaran. Dan untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan model pembelajaran yang tepat yang dalam proses pembelajarannya guru hendaknya memberikan kesempatan yang cukup pada murid untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan keaktifan ini murid akan mengalami, menghayati, dan mengambil pelajaran dari pemahamannya.

B. Pengertian Model Teams Games Tournament

Teams Games Tournament merupakan model pembelajaran kooperatif yang membuat para siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru menyampaikan pelajaran, lalu

111

siswa dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008).

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.

TGT memiliki dimensi kegembiraan yang diperoleh dari permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.

Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk menjawab peranyaan yang sesuai dengan angka yang tertera. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor- skor maksimal buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review materi pelajaran.

112

Dalam dokumen PEMBELAJARAN MODEL (Halaman 114-122)