E. Kerangka Konsep (theoritical frame)
4. Observasi
Dari hasil pemantauan kami sudah banyak Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan yang mengerjakan hukum Islam dengan baik. Contohnya saat adzan sudah berkumandang Mahasiswa menuju ke masjid untuk melakukan shalat, namun ada juga Mahasiswa yang masih menghiraukan adzan tersebut dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Selain itu untuk para Mahasiswa perempuan muslim juga sudah banyak yang menggunakan hijab sesuai pasa aturan hukum islam, namun ada juga Mahasiswa perempuan yang masih tidak menutup aurat bahkan mewarnai rambutnya. Tetapi untuk yang mengenakan hijab sebagian ada yang masih tidak sesuai aturan hukum islam dalam
berpakaiannya seperti contoh ia mengenakan hijab tetapi baju yang dikenakan masih ketat hingga memperilahatkan lekuk tubuhnya.
ANALISIS HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN
Hukum Islam
Menurut Abdul Ghani Abdullah, hukum islam merupakan dasar dan kerangka yang ditetapkan oleh Allah SWT, tidak hanya untuk mengatur antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur antara manusia dengan manusia dan mengatur antara manusia dengan alam semesta. Menurut ruler Syarifuddin, hukum islam merupakan seperangkat peraturan Allah SWT dan hadist Rasul tentang tingkah laku manusia yang mukalaf diakui dan diyakini. Sehingga secara umum Hukum Islam merupakan salah satu aspek penting bagi umat manusia yang diturunkan oleh Allah SWT, yang bertujuan agar mencegah setiap manusia berbuat kerusakan dan sebagai acuan pada setiap permasalahan serta tetap bersumber pada Al Quran dan Hadits.
Sumber Hukum Islam
- Al Quran, Alquran adalah kalam Allah SWT yang telah di wahyu kan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril. Al-Quran berisi perintah, larangan, anjuran, kisah Islam, ketentuan, hikmah dan sebagainya.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa Alquran juga sebagai tuntunan (hidāyat).
- As-sunah atau Hadist, Menurut ahli hadis, sunnah yaitu sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad Saw berupa perkataan, perbuatan, penetapan, sifat, dan perjalanan hidup, baik pada saat sebelum diutus menjadi Nabi maupun sesudahnya. Sebagai sumber hukum Islam kedua
setelah Alquran, fungsi hadist (As Sunah) adalah sebagai bayan' atau penjelas terhadap Alquran
- Ijma, Ijma adalah kesepakatan semua ulama. Ijma' adalah cara menetapkan hukum dalam segala hal yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an. Meskipun ijma' telah lama dikenal sebagai sumber hukum Islam, namun masih banyak perdebatan mengenai definisi, ruang lingkup dan batasannya.
- Qiyas, Qiyas adalah suatu penyeimbang hukum antara yang sudah jelas dan yang masih belum jelas. Qiyas baru bisa dikatakan sebuah sumber hukum apabila hasilnya diperoleh dari deduksi qiyas tersebut. Akan tetapi ini tidak mungkin, Mujtahid tidak dapat memperoleh hukum baru dari hasil deduksi qiyas, sehingga ia harus kembali berqiyas dari al-qur an atau hadits.
Pembagian Hukum Islam
Secara umum hukum Islam dapat dibagi menjadi dua bagian, pertama hukum Taqlifi, yang terdiri dari al-wujub (wajib), an-nadb (sunnah), al-ibahah (mubah), al-karahah (makruh) dan al- haromah (haram). Misalnya, di bulan Ramadhan, puasa itu wajib, minum alkohol itu haram, makan dan minum itu mubah, dan merokok itu makruh.
Kedua, hukum Wadh'i, yang memuat sebab, syarat, mani', sah-batal, rukhsah-'azimah. Misalnya, ketika matahari terbenam di tengah hari, seorang mukallaf wajib melakukan sholat dzuhur, wudhu adalah syarat sah untuk sholat, menstruasi menjadi penghalang (mani') bagi seorang wanita untuk melakukan kewajiban sholat atau puasa. Pertimbangan hal hal tersebut yang menunjukkan adanya perbedaan antara Islam sebagai Agama dan Agama Islam sebagai Hukum. Terdapat 3 konsep perbedaan yang perlu diketahui dan di pahami sebagai seorang muslim yaitu, Syariah, Fiqh dan Qonun. Dengan mengetahui ketiganya, seorang muslim memahami wilayah mana yang tidak mungkin berubah dan tunggal,
dan wilayah mana yang dapat berubah dan memiliki tafsiran yang berbeda. (M. Syafi’ie, S.H., M.H, 2021) Tujuan Hukum Islam
Tujuan hukum Islam secara umum adalah darul mafaasidiwajalbul mashaalihi (mencegah mudharat dan mendatangkan kemaslahatan). Abu Ishaq As-Sathibi merumuskan lima tujuan hukum Islam (Institut Agama Islam An Nur Lampung, 2022) :
Memelihara Agama, Agama adalah sesuatu yang selayaknya dimiliki oleh setiap manusia, agar harkat dan martabat dirinya dan harkat kemanusiaan makhluk lain dapat terangkat dan keinginan jiwanya dapat terpenuhi. Agama Islam memberikan perlindungan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinannya.
Memelihara Jiwa, Menurut hukum Islam, jiwa harus dilindungi. Hukum Islam berkomitmen untuk menegakkan hak asasi manusia dan membela kehidupan seseorang. Islam melarang pembunuhan sebagai penghilangan jiwa manusia dan melindungi berbagai cara yang digunakan manusia untuk menjaga kemaslahatan hidup mereka (Qs.6:51,17:33)
Memelihara Akal, Islam mewajibkan seseorang untuk menjaga akal sehatnya karena akal memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Seseorang tidak dapat mengikuti hukum Islam dengan baik dan benar tanpa akal sehat.
(QS.5:90)
Memelihara Keturunan, Dalam hukum Islam pemeliharaan keturunan sangat penting. Oleh karena itu, keturunan yang melanjutkan harus melangsungkan perkawinan yang sah menurut aturan Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan zina dilarang. (Qs.4:23)
Memelihara Harta, Menurut ajaran Islam, kekayaan adalah anugerah dari Tuhan agar manusia
dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, sebagai khalifah di muka bumi, manusia dilindungi dari haknya untuk memperoleh harta secara legal, legal dan sesuai dengan kaidah moral. Maka Allah menciptakan hukum Islam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik primer, sekunder maupun tersier (dharuri, hajiy dan tahsini).
Contoh Hukum Islam
Berikut beberapa contoh hukum islam di lingkungan kampus :
- Al-Wujub (Wajib): Sholat 5 waktu, menutup aurat dan berpuasa di bulan Ramadhan.
- An-nadbu (Sunnah): Sholat Dhuha dan Tahajjud, puasa senin kamis dan dzikir pagi hingga petang.
- (Al-haromah) Haram: Berjudi, mencuri, menampakkan aurot di depan yang bukan mahramnya, minum khamar dan berzina
- (Al-karoheh) Makruh: Merokok dan erkumur kumur ketika berpuasa
- (Al-ibahah) Mubbah: Main sosmed, makan dan minum Analisis Data Kuisioner, Wawancara, dan Observasi
Berdasarkan hasil jawaban Kuisioner yang terhimpun, Penerapan Hukum Islam yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan sudah tergolong ccukup baik, masih terlaksananya Shalat Berjamaah, serta aturan dalam berpakaian sopan masih diterapkan. Namun itu kembali ke pribadi masing-masing yang menjalankannya, karena masih terdapat beberapa yang belum menjalankan secara menyeluruh hukum islam terkhususnya hukum yang wajib seperti menutup aurat, sholat, puasa di bulan ramadhan, dan yang lainnya. Tetapi tidak sedikit juga yang telah melaksanakan hukum islam dengan baik.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan 3 responden dari Fakultas Ilmu Pendidikan, dapat
disimpulkan bahwa mereka memilik perspektif yang baik dalam melaksanakan hukum islam terkhusus yang wajib seperti solat, puasa, dan menutup aurat. Seirng dengan perkembangan zaman di era globalisasi yang maraknya laki laki yang menyerupai wanita dan sebaliknya di kalangan mahasiswa, dari hasil yang kami dapatkan pandangan tidak setuju dan respon yang menunjukkan bahwa penolakan terhadap LGBTQ menjadi mayoritas jawaban dalam wawancara dan kuisioner yang kami lakukan dari hal tersebut dapat diartikan bahwa mahasiswa/i FIP UNJ memiliki pandangan dan pengetahuan yang baik dalam penerapan hukum islam di lingkungan kampus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hukum islam yang ada di UNJ ini sudah digolongkan cukup baik meski belum sepenuhnya mahasiswa melaksanakannya dengan baik secara menyeluruh, akan tetapi tidak sedikit mahasiswa yang mengikuti hukum islam seperti memakai jilbab, dan saat adzan dikumandangkan langsung menuju masjid untuk solat berjamaah.
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan juga seluruh jawaban dari wawancara dan kuisioner yang telah diadakan cukup relevan dengan keadaan yang ada di lapangan (Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah memaparkan dan mengkaji pembahasan Hukum Islam pada Jurnal ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, Hukum islam merupakan hukum yang berasal dari agama Islam, yaitu hukum yang diturunkan oleh Allah SWT untuk kemaslahatan hamba hamba nya di dunia dan akhirat. Pandangan mengenai Hukum Islam di kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta, berpendapat bahwa Hukum Islam menjerumus banyak hal dan hal hal yang wajib dalam Hukum Islam hendaknya wajib dilaksanakan dan yang buruk hendaknya ditinggalkan. Adapun Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta yang telah diwawancarai secara keseluruhan telah sesuai dengan konsep Hukum Islam yang dipaparkan.