BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS
A. Paparan Data dan Analisis
1. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) dalam Meningkatkan kemandirian emosional santri di Pondok Pesantren Ngashor.
Pendidikan emosional yang diterapkan di Pondok Pesantren Ngashor memang tidak lepas dari pantauan dan binaan langsung dari pengasuh. Lewat kegiatan-kegiatan yang bernafaskan islam dan siraman jiwa sehingga dapat membentuk emosional para santri bisa dibina dengan baik.
Pendidikan dalam rangka peningkatan kemandirian emosional di Pondok Pesantren Ngashor sangat mempengaruhi kondisi bathin, Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Ngashor bahwa :
“Pendidikan emosional dalam rangka memberikan dampak kepada emosi atau jiwa para santri, kami memberikan kegiatan yang dapat memberikan ketenangan secara bathin. Termasuk pembacaan Dzikrul Ghofilin, Rottibul Haddad, Qolbul Qur’an dan beberapa lainnya.”121
Lewat kegiatan seperti Mujahadah, Suluk dan Riyadhoh lainnya juga mempengaruhi kesehatan jiwa yang mana penjelasan Pengasuh diperkuat juga dengan berdasarkan wawancara bersama Kholis selaku ketua pondok mengatakan bahwa :
121 Wawancara, KH. Nur Mustofa Hasyim, Pondok Pesantren Ngashor (30 April 2022)
“Jika berkaitan dengan kegiatan rohani, disini ada suluk, Istighosah, manaqib dan beberapa yang lainnya. Karena dari itu kita bisa mengontrol jiwa dan hati kami. Ibarat tanaman jika terus disirami akan tumbuh dan sehat mas. Sama juga dengan jiwa kita.”122
Kesimpulan dari wawancara tersebut adalah bagaimana kegiatan- kegiatan dzikir yang tujuannya agar melunakkan hati. Kegiatan tersebut harus diikuti oleh semua santri pondok pesantren Ngashor. Karena dari taat dengan aturan yang telah ditetapkan, itu adalah salah satu tujuan kegiatan-kegiatan rohani seperti tadi.
Ada peran dari pengasuh yang memberikan dampak signifikan terhadap keseriusan para santri dalam mengikuti kegiatan seperti yang Ditambahkan juga oleh ketua asrama putri yang berpendapat dengan pedidikan yang berorientasi kemandirian emosional santri, bahwa :
“Saya senang bisa menjadi santri disini mas. Secara tidak langsung romo yai sendiri adalah sosok istimewa bukan hanya bagi santri Ngashor saja tapi juga dikagumi oleh masyarakat luas. Karena kharisma dan tirakat beliau yang kemudian menjadikan kegiatan- kegiatan disini menjadi pas dihati”.123
Kesimpulan dari wawancara peneliti dengan narasumber tersebut adalah adanya kenyamanan yang dirasakan santri saat menimba ilmu di Pondok Pesantren Ngashor. Beliau (pengasuh) mempunyai kharisma tersendiri yang membuat para santrinya bisa merasakan ketenangan jiwa ketika berada di Pondok Pesantren Ngashor.
122 Wawancara, Nurkholisul Fuad, 10 Mei 2022
123 Wawancara, Ely, 15 Mei 2022
Ditambahkan oleh salah satu santri yang bernama Syafa’, beliau memaknai semua kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Ngashor adalah upaya agar para santri dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan khidmat.
“Khususnya kegiatan yang ada kaitannya dengan jam’iyah Ahli Toriqoh, memang kegiatanya dalam rangka meningkatkan tingkat kontrol kepada emosi kita terjaga. Berawal dari kegiatan-kegiatan dzikir dan istighosah misalnya, efek samping dari itu adalah ketenangan dalam mengambil keputusan, pemecah masalah, mengorganisir kepengurusan, kepemimpinan diri sendiri, dan lainnya”124
Media kegiatan yang berbasis spiritual ini ternyata efeknya berimbas kepada kemandirian emosional santri seperti yang telah dipaparkan oleh santri Pondok Pesantren Ngashor tadi. Kesimpulannya ketika megikuti kegiatan pesantren yang dapat meningkatkan emosional santri, dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Ngashor.
Penjelasan dari beberapa narasumber tadi berbanding lurus dengan observasi peneliti tentang pendidikan emosional yang telah diterapkan oleh Pondok Pesantren Ngashor, bahwa didalam kegiatan Pondok Pesantren Ngashor menerapkan pendidikan kecakapan hidup yang nantinya dapat meningkatkan kemandirian emosional santri.
Kegiatan-kegiatan santri yang berkaitan dengan kemandirian emosional dapat dilihat seperti kegiatan mingguan yang diluncurkan oleh pengurus yaitu : manaqib syekh abdul qodir al jailani dan dzikrul ghofilin.
124 Wawancara, Syafa’ santri Pondok Pesantren Ngashor 20 Mei 2022
Ada juga kegiatan bulanan seperti Rottibul Haddad dan Qolbul Qur’an yang dibaca setiap satu bulan sekali.
Sebagaimana dengan foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan kemandirian emosional dibawah ini :
Gambar 4.1 pembacaan Dzikrul Ghofilin
Gambar 4.2 Pembacaan Qolbul Qur’an
Gambar 4.3 Pembacaan Ratibul Haddad
Berdasarkan observasi125 yang dilakukan peneliti, bahwa pendidikan kecakapan hidup dari segi kemandirian emosional santri, medianya adalah kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan dimana mereka bisa mengendalikan dan mengatur emosional dan kejiwaan mereka. Salah satunya adalah kegiatan 2 mingguan yang diikuti para santri.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dipaparkan, peneliti memberikan kesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dalam meningkatkan kemandirian emosional santri ialah melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya bertujuan untuk melembutkan hati, dan ketenangan jiwa serta menjaga stabilnya emosional para santri. Ada tambahan juga kegiatan yang diikuti masyarakat.
125 Observasi, 7 Mei 2022
kegiatan ini sifatnya untuk umum. Masyarakat ikut, beberapa santri juga ikut didalamnya. Kegiatan-kegiatan ini dinamakan Yayasan Yabkit.
Didalamnya ada Narista (Nariyah, Istghosah dan Tahlil), Jelma (Jama’ah Liwatan Malam), Rum (Rumah Mujahadah), Jamrut Manis (Jama’ah rutin manaqib dan istighosah). Yayasan Yabkit ini pesertanya adalah masyarakat umum namun untuk kegiatannya beberapa santri diperbolehkan ikut serta dengan catatan yang sudah SMA sederajat dan yang sudah lulus sekolah.
2. Pendidikan kecakapan hidup (Life Skills Education) dalam meningkatkan kemandirian tingkah laku santri di Pondok Pesantren Ngashor
Pada pendidikan kecakapan hidup, salah satu yang dapat meningkatkan kemandirian dari segi tingkah laku santri adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembiasaan tingkah laku, kemudian mereka menyebut perintah tersebut dengan istilah “khidmat”.
Begitu juga yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ngashor yang mana beliau menjelaskan bagaimana kemandirian santri dibidang tingkah laku dapat ditingkatkan dan dikembangkan lewat kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Ngashor.
“Disini juga diajarkan seperti bersih-bersih pada hari minggu. Saya kira kegiatan itu dapat memberikan dampak kepada perubahan tingkah laku para santri. Ada juga santri yang saya utus untuk merawat atau mengurusi pertanian, peternakan, pembangunan.
Mereka sebelumnya telah mengetahui dasarnya kemudian saya utus
untuk ikut membantu yang semuanya nanti juga buat kebaikan pesantren.”.126
Berdasarkan wawancara tersebut memberikan kesimpulan bahwa pemberian tugas kepada para santri yang dirasa mempunyai kemampuan untuk bidang-bidang tertentu, maka pengasuh percaya mereka bisa melakukannya. Juga disamping itu untuk meningkatkan tingkah laku mereka agar mempunyai skill untuk terjun kedalam masyarakat kelak.
Beberapa santri yang sekiranya mumpuni akan diutus langsung oleh Pengasuh untuk mengurusi pekerjaan-pekerjaan itu yang mana Penyampaian dari pengasuh sejalan dan senada seperti yang dijelaskan oleh ketua pengurus Pondok Pesantren Ngashor. Yaitu :
“Pondok Pesantren Ngashor memiliki beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan santri itu menjadi mandiri khususnya dari segi tingkah laku, salah satunya yaitu pertanian, pembangunan, dan peternakan. Ada juga yang bagian dapur dan memasak.
Maksudnya, Pengasuh telah memerintahkan kepada beberapa santri yang dianggap pas menurut beliau untuk mengurusi beberapa hal tadi agar dapat berjalan. Ternyata lewat kegiatan itu, teman- teman yang diberi amanah oleh pengasuh juga merasakan perubahan tingkah laku. Kemudian ada kegiatan kegiatan minggu bersih dan praktek fiqih masyarakat. Begitu pun pramuka yang dilakukan oleh SMK dan MA yang ternyata punya dampak kepada tingkah laku para santri. Lebih tertib aturan, lebih sopan dan menghargai teman, serta semakin taat pada perintah.”127
Maksud dari wawancara tersebut adalah peningkatan kemandirian dari segi tingkah laku yang telah dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Ngashor, pertama : Pertanian. Pada bidang pertanian ada beberapa santri yang diutus langsung oleh pengasuh untuk mengurusi jalannya pertanian.
126 Wawancara, Pengasuh, Pondok Pesantren Ngashor. (07 Mei 2022)
127 Wawancara, pengurus Pondok Pesantren Ngashor (10 Mei 2022)
Kedua : Pembangunan. Pengasuh juga memerintahkan beberapa santri untuk yang bisa ikut serta membantu dan mengurusi bidang pembangunan, tapi sifatnya hanya membantu kepada pekerja (tukang) yang tersedia.
Ketiga : Peternakan. Ada beberapa santri yang diutus oleh pengasuh untuk mengurusi dan merawat peternakan yang ada. Juga bagian dapur dan memasak yang mana pengasuh memberikan perintah kepada mereka yang dianggap mampu untuk mengatur tata kelola dapur.
Esensi dari perintah dari pengasuh itu bermaksud untuk meningkatkan tingkah laku/sikap para santri khususnya yang telah diberi amanah agar semakin baik lagi dari sebelumnya. Lebih tertata, lebih disiplin, dan seterusnya.
Ada juga kegiatan “minggu bersih” yang dimana semua santri wajib membersihkan seluruh pondok pesantren khususnya kamar tidurnya sendiri. Kegiatan ini dimaksudkan agar mereka peduli terhadap kebersihan dan kesucian pesantren.
Begitu pun kepada pramuka yang dilaksanakan di lembaga SMK dan MA yang ternyata dampaknya mulai dari tertib aturan, taat pada perintah, bekerja sesuai target dan semakin tawaddu’ kepada atasan..
Terkait dengan kemandirian santri dibidang tingkah laku juga dijelaskan oleh ketua asmara putri Ely Yuhaniatul Maulida yang intinya adalah:
“Memang beliau (pengasuh) memberikan kita amanah untuk mengurusi segala macam tentang dapur khususnya. Tapi sebagian santri saja. Sebenarnya bukan hanya santri putri saja yang dipasrahi untuk urusan ini, ada juga santri putra. Karena ini salah satu bentuk
ta’dzim kami ke pengasuh dan pesantren, jadi kami ya lakukan saja.
Tapi ternyata efeknya ke kami berbeda mas. Kami bisa menata tingkah laku kami lewat kegiatan itu”.128
Beliau menjelaskan bahwa ada beberapa santri baik putra maupun putri yang ditugaskan untuk mengurusi tata kelola dapur. Karena untuk keperluan makan santri-santri. Itu semua dilakukan santri agar dapat menempa dirinya sendiri selama di pesantren demi terciptanya pribadi yang lebih baik.
Pernyataan Ely tadi diperkuat juga oleh syafa’, seorang santri yang merangkap juga abdi dalem kyai. Beliau mengatakan bahwa pendidikan kecapakan hidup yang dilakukan Pondok Pesantren Ngashor mengatakan bahwa:
“Disini alhamdulillah lumayan banyak kegiatan yang dapat meningkatkan kemandirian tingkah laku mas. Sebagai contoh kegiatan mingguan setelah ngaji biasanya mereka menyebut dengan minggu bersih. Dimana semua santri harus membersihkan kamar pribadi khususnya dan umumnya ikut serta membantu merawat pondok pesantren. Ada juga program fiqih masyarakat. Seperti praktek sholat, wudhu dan tayamum, merawat jenazah dan sebagainya. Ada juga kegiatan yang sifatnya beberapa orang saja yang melaksanakan karena itu utusan langsung. Yaitu kegiatan pertanian, peternakan dan pembangunan.”129
Penjelasan dari beliau membuktikan bahwa kegiatan yang berjalan di Pondok Pesantren Ngashor beberapa diantaranya mampu menjadikan santri dalam mandiri tingkah lakunya. Sebagai contoh kegiatan “minggu bersih” yang dilaksanakan minggu pagi yang isinya membersihkan seluruh pondok khususnya kamar pribadi.
128 Wawancara, Ely ketua asrama putri, 15 Mei 2022
129 Wawancara, syafa’ santri pondok pesantren Ngashor, 20 Mei 2022
Begitu juga kegiatan pembangunan, pertanian dan pertanian yang mana ada beberapa santri diutus langsung pengasuh untuk melaksanakan sesuai perintahnya. Santri Ngashor menyebutnya itu adalah “khidmat”
kepada pesantren yang mereka lakukan dalam rangka menjadikan pribadi yang lebih baik ketika nanti terjun di masyarakat.
Pemaparan dari berbagai narasumber tersebut sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti bahwa pendidikan kecakapan hidup yang dilakukan Pondok Pesantren Ngashor dalam meningkatkan kemandirian tingkah laku dibuktikan lewat kegiatan-kegiatan yang telah dipaparkan. Kegiatan yang telah dilakukan para santri akan dirasakan manfaatnya setelah pulang dari pondok pesantren dan mulai terjun dimasyarakat. 130
Sebagaimana hasil dokumentasi peneliti berkaitan dengan pendidikan kemandirian tingkah laku sebagai berikut :
Gambar 4.4 kegiatan Muhadzarah
130 Peneliti, Observasi, Pondok Pesantren Ngashor, 22 Mei 202
Gambar 4.5 Kegiatan dan Penampilan Hadrah
Gambar 4.6 Kegiatan Minggu Bersih-bersih
Gambar 4.7 kegiatan pertanian
Gambar 4.8 Kegiatan Pembangunan
Gambar 4.9 Kegiatan Pramuka
Gambar 4.10 Kegiatan Pidato
Gambar 4.11 Kegiatan Marching Band
Gambar 4.12 Kegiatan Praktek Fiqih Masyarakat Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa pendidikan kecakapan hidup dalam meningkatkan kemandirian tingkah laku santri ialah pendidikan yang mengasah atau melatih keahlian para santri sesuai dengan kemampuan dan keinginan para santri. Kegiatan-kegiatan itu berupa pramuka, minggu bersih, muhadzarah, pidato, qiro’at, Seni Hadrah, Marching Band dan pengembangan pada bidang pertanian, peternakan dan pembangunan.
3. Pendidikan kecakapan hidup (Life Skills Education) dalam meningkatkan kemandirian intelektual santri di Pondok Pesantren Ngashor
Kemandirian para santri dibidang intelektual memang harus diasah dan dilatih selama mereka masih berada di kawasan pondok pesantren.
Karena lewat kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren mereka akan dilatih sedemikian rupa yang nantinya hasilnya bisa dirasakan ketika terjun di masyarakat.
Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ngashor, beliau menjelaskan bagaimana kemandirian santri
dibidang intelektual dapat berkembang lewat kegiatan yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Ngashor.
“Karena disini juga ada beberapa kegiatan yang sifatnya hafalan, ya jadi para santri harus menghafalkan. Mulai dari hafalan Juz Amma, hafalan dan setoran nadzoman, latihan pidato didepan umum, muhadzarah, sawir, atau taqror. Itu bisa membuktikan bahwa kegiatan disini mampu memberikan dampak secara intelektual kepada para santri.”131
Wawancara dengan pengasuh tersebut diperkuat juga dengan wawancara peneliti dengan ketua pondok Mas Kholis, beliau menyampaikan bahwa :
“Kegiatan yang dapat meningkatkan kemandirian santri dibidang intelektual bisa dilihat dari kegiatan hafalan juz amma, hafalan nadzoman sesuai dengan tingkatannya, ada juga ngaji bandongan dan sorogan. kegiatan mingguan seperti khitobah (pidato). Pada kegiatan bulanan seperti muhadzarah (public speaking), taqror/sawir. Saya kira kegiatan-kegiatan itu cukup untuk dapat meningkatkan kemandirian santri dibidang intelektual”.132
Maksud dari wawancara dengan ketua pondok pesantren tersebut menjelaskan bahwa lewat kegiatan harian, mingguan dan bulanan yang telah dikerjakan di Pondok Pesantren Ngashor cukup untuk meningkatkan kemandirian santri dibidang intelektual. Termasuk juga pengajian beberapa kitab fiqih dan tafsir yang dipimpin langsung oleh pengasuh, itu juga sebagai support sistem yang dapat meningkatkan intelektual para santri.
131 KH. Nur Mustofa Hasyim, Wawancara, Pondok Pesantren Ngashor. 08 Mei 2022
132 Kholis, Wawancara, Pondok Pesantren Ngashor, 10 Mei 2022
Ternyata, wawancara dengan ketua pondok tadi diperkuat juga dengan wawancara peneliti dengan ketua asrama putri mbak Ely yang mana beliau menjelaskan bahwa:
“Apa yang sudah kita lakukan melalui kegiatan harian, mingguan hingga bulanan itu saya kira sudah komplit untuk bisa meningkatkan intelektual para santri. Karena memang setiap kegiatan kita minimal harus bisa mengikuti jalannya. Seperti contoh hafalan nadzoman, jika tidak bisa menjadi yang terbaik minimal kita bisa mengikuti latihan hafalannya. Termasuk juga muhadzarah, pidato dan setoran juz amma. Saya yakin dimasyarakat nanti akan kelihatan hasil dari apa yang kita lakukan selama disini”.133
Ketua asrama putri mbak Ely pun mengatakan hal yang kurang lebih sama dengan pemaparan sebelumnya yang mana pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dalam meningkatkan kemandirian dibidang intelektual ini bisa dilihat dari terlaksananya kegiatan-kegiatan mulai dari harian, mingguan hingga bulanan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Ngashor dibidang peningkatan intelektual memang memberikan penguatan kepada para santri. Para santri semuanya harus mengikuti kegiatan-kegiatan itu demi terciptanya intelektual yang berkualitas nantinya di masyarakat.
Penjelasan dari beberapa narasumber yang telah dipaparkan sesuai dengan observasi dari peneliti bahwa pendidikan kecakapan hidup yang telah dilaksanakan oleh Pondok Pondok Pesantren Ngashor dapat meningkatkan kemandirian santri khususnya dibidang intelektual.134
133 Ely, Wawancara, Pondok Pesantren Ngashor, 15 Mei 2022
134 Peneliti, Observasi, Pondok Pesantren Ngashor, 22 Mei 2022
Berikut dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan peningkatan kemandirian intelektual santri, sebagai berikut :
Gambar 4.12 Kegiatan Pembelajaran Kitab Kuning
Gambar 4.13 Kegiatan Hafalan dan Setoran
Gambar 4.14 Kegiatan Hafalan Dan Setoran Nadzoman
Gambar 4.15 Kegiatan Sorogan Kitab Kuning