• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram

1. Sejarah Berdirinya MTs Ittihadil Ummah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha dasar untuk memanusiakan manusia. Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang, tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan itu berada di pundak keluarga, masyarakat dan pemerintah. Untuk mengambil peran sebagai penyelenggara pendidikan tersebut, pada pertengahan tahun 1995 masyarakat Lingkungan Karang Anyar Kelurahan Pagesangan Kota Mataram bersama-sama dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan bercirikan agama yaitu MTs. Ittihadil Ummah.

Berdirinya MTs. Ittihadil Ummah Karang Anyar diawali dengan pendirian TKA-TPA “Ittihadil Ummah” pada pertengahan tahun 1992 yang pada saat itu dikepalai oleh Tohirin dan dibantu oleh remaja masjid seperti M. Tanwir, Azhar, Hauliawati, Sri Mahyuni, Suadatul Adawiyah, Ida Fitriati, Husnul Jalilah, Wardatul Ain, Eni Wahyuni dan lain-lain.

Selanjutnya atas inisiatif beberapa tokoh seperti : Drs. H. Wildan, Dra.

Hj. Nurul Yakin, M.Pd., Drs. H. Ahmad Hari Witono, M.Pd., H.

Burhanudin, SP., H. Zainul Islam, SH., Muslihin, S.Ag., Tohirin, Isnaini 42

dan beberapa yang lainnya serta mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama seperti :

TGH. Idhar Mahyudin, H. Syafiuddin, H. Syafi’i, TGH. Tanwir Idhar

serta mendapat dukungan yang sangat besar dari kepala lingkungan Karang Anyar, H. Anwar, maka mulai tanggal 10 Juli 1995 dimulailah berdirinya Madrasah Tsanawiyah “Ittihadil Ummah”. Sebagai kepala madrasah yang pertama ditunjuk H. Zainul Islam, SH.

Berkat kerja sama semua pihak, izin operasional MTs. Ittihadil Ummah juga dapat diperoleh pada tahun itu juga. Pada awal kegiatan operasionalnya, MTs. Ittihadil Ummah telah mendapatkan wakaf sebidang tanah pekarangan seluas ± 400m2yang di atasnya telah berdiri 3 (tiga) unit ruang kelas. Ruang kelas tersebut sebenarnya dari awal telah diniatkan untuk kegiatan pendidikan (atas nama sebuah lembaga sosial keagamaan) namun karena tidak kunjung selesai dan terkesan terbengkalai, akhirnya oleh masyarakat Karang Anyar bangunan tersebut diselesaikan dan penggunaannya/pengelolaannya diserahkan kepada pengurus Yayasan Ittihadil Ummah.54

Seiring perjalanan waktu dan gejolak dalam masyarakat, MTs.

Ittihadil Ummah telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan. Adapun mereka yang pernah memimpin MTs. Ittihadil

54Paozan, Kepala Sekolah MTs. Ittihadil Ummah Karang Anyar Pegesangan Timur, Wawancara, 17 Mei 2017

Ummah antara lain : 1) H. Zainul Islam, SH. (1995–1997), 2) Muslihin, S.Ag. (1997 – 1999), 3) H. Burhanudin, SP. (1999 – 2002), 4) Tohirin, S.Pd. (2002 – 2005), 5) Isnaini, S.Th.I. (2005 – 2010) dan 6) Paozan, S.Pd. (2010–sekarang).

Secara fisik, kondisi MTs. Ittihadil Ummah juga mengalami beberapa proses rehabilitasi. Pada tahun 2001 dengan bantuan imbal swadaya telah dilakukan pembangunan 2 (dua) lokal ruang kelas berlantai 1 dengan menggunakan tanah pekarangan milik masjid Al-Istiqomah (atas persetujuan tokoh agama dan tokoh masyarakat).

Selanjutnya pada tahun 2003 dilakukan pemasangan paving block untuk sarana olahraga. Tahun 2004 dan 2007 telah dilakukan rehab lantai dari semen menjadi keramik. Yang terakhir pada tahun 2010, MTs.

Ittihadil Ummah telah mendapat bantuan berupa peralatan Laboratorium TIK (Komputer) sebanyak 10 (sepuluh) unit beserta fasilitas jaringan internetnya.55

Selanjutnya sebagai bentuk pengembangan Pondok Pesantren

“Ittihadil Ummah” Karang Anyar, pengurus yayasan Ittihadil Ummah mulai tahun 2010 juga telah membuka kelas baru untuk jenjang pendidikan Madrasah Aliyah “Ittihadil Ummah” dengan Tohirin, S.Pd.

sebagai kepala MA yang pertama dan bertugas dari tahun 2010-2012.

55Paozan, Kepala Sekolah MTs. Ittihadil Ummah Karang Anyar Pegesangan Timur, Wawancara, 17 Mei 2017

Sejak tahun 2012 sampai saat ini MA Ittihadil Ummah dipimpin oleh H.

Taufik Rahman, MA. dan saat ini telah memasuki tahun yang kelima.

Guna menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada MA

“Ittihadil Ummah” sekaligus sebagai upaya pengembangan pondok pesantren Ittihadil Ummah, maka saat ini telah hampir rampung dilaksanakan pembangunan gedung baru Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren Ittihadil Ummah yang terletak tidak jauh dari gedung lama.

Pembangunan gedung tersebut berada di atas tanah seluas ± 650 m2 dan direncanakan dapat digunakan untuk seluruh kegiatan belajar mengajar MTs/MA beserta segala fasilitas pendukungnya. Selain itu, pondok pesantren Ittihadil Ummah saat ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas pemondokan sederhana bagi santri putra maupun putri sehingga kegiatan pengajian kitab kuning tetap dapat dijamin keberlangsungannya.

Selanjutnya pada tahun 2016 MTs. Ittihadil Ummah di pindah ke gedung baru bersamaan dengan MA, hanya saja MTs. berada di lantai bawah sedangkan MA di lantai atas. Adapun gedung yang lama direnovasi untuk pembangunan TK.56

B. Letak Geografis MTs Ittihadil Ummah Mataram Adapun letak geografis MTs Ittihadil Ummah adalah:

a. Sebelah Utara : Bangunan Sekolah, Pondok santriwan dan Sawah Penduduk

56Dokumentasi senin, 7 Mei 2017.

b. Sebelah Selatan : Pondok santriwati dan rumah penduduk c. Sebelah Barat : Rumah penduduk

d. Sebelah Timur : Sawah penduduk57

57Dokumentasi senin, 7 Mei , 2017.

BAGAN I

STRUKTUR ORGANISASI MTS. ITTIHADIL UMMAH TP. 2016/2017

………

Kemenag Kota Mataram Drs. H Burhanul Islam

Kepala Madrasah Paozan S.Pd Ketua Yayasan

Drs. H. Wildan

Ketua Komite Johariah

Kepala Tata Usaha Fauziah

Bendahara Junaini Hadmi, S.Pd.I

Wakamad Nurlailah Intan K., S.Ag

Kelas VIIWali Junaini Hadmi,

S.Pd.I

Kelas VIIIWali Zuhairatun Nida,

S.Pd

Kelas IXWali Raja ah Munarsi,

S.Pd.I

Siswa & Siswi Garis Instruksional

Garis Konsultatif

7. Keadaan Guru MTs Ittihadil Ummah Mataram

Guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, selain itu juga guru merupakan figur dalam dunia pendidikan yang akan dicontoh dan diteladani. Oleh karena itu, kedudukan guru untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai bidang studi masing-masing.

Menyadari akan tanggung jawab diatas, yaitu guru sebagai tenaga pengajar sekaligus pendidik sangat perlu diperhatikan dan dipegang teguh. Guru-guru di MTs. Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Kec. Mataram memiliki kompetensi dan kemampuan yang sangat bagus. Baik dalam hal pendidikan sekolah diniyah yaitu memberikan didikan dan bimbingan bagaimana anak didik mereka menjadi manusia yang cerdas dan berahklak mulia.

Tanggung jawab sebagai pendidik dan pegajar yang begitu besar sangat dijunjung tinggi. Hal ini terlihat dari guru-guru yang rajin masuk sekolah, mereka mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk taat kepada peraturan sekolah untuk datang tepat waktu dan tentunya pulang pada saat jam sekolah sudah selesai.

Tenaga edukatif MTs Ittihadil Ummah juga mempunyai tenaga pengajar yang sebagian besar berpendidikan terakhir S1 dengan jumlah keseluruhan 11 orang dengan perincian laki-laki sebanyak 4 orang dan perempuan sebanyak 7 orang dan beberapa diantaranya sudah sertifikasi.

Tabel I.I Nama- nama Guru Sumber Data : Profil MTs. Ittihadil Ummah58 No

Nama Guru L/P Jabatan Mata

Pelajaran

1 Paozan, S.pd L Kepala sekolah Fisika

2

Burhanudin L Guru Biologi

3 Nurlailah Intan K.S. Ag P Wakamad Akidah

akhlak

4 Raja’ah Munarsi, S.Pd.i P Guru Sejarah, Ips

5 Lilk Udayan, S.Hi p Guru Fiqih

6 Ulul Azmi L Guru Bahasa

Arab

7 Abdillah, S.Pd L Guru Bahasa

Inggris

8 Junaini Hadmi, S.Pd L Guru Bahasa

Indonesia

58Dokumentasi senin, 7 Mei , 2017.

9 Zahsaratun Nida, S. Pd p Guru Matematika

10

Sri Masdalifa, S.Pd p Guru Penjaskes

11 Sri Susanti, S.Pd p Guru PKN

12 Syukril Hadi, S.Pd L Guru Seni

Budaya

13 Saputra, S. Pd L Guru

Sejarah Kebudayaan

Islam

14 Fikran L Guru Tilawah

8. Keadaan dan Jumlah Siswa MTs Ittihadil Ummah Mataram

Anak sebagai peserta didik merupakan salah satu kompenen yang sangat penting dan tidak bisa dilepaskan dalam sebuah institusi pendidikan.

Karena tanpa adanya siswa (peserta didik), maka sekolah itu tidak berarti apa-apa dimata masyarakat.

Sehingga, dimanapun sekolah berada apapun jenjangnya, mutlak siswa adalah prioritas utama dalam pembentukan watak (akhlak) dan karekternya, baik pada aspek intelektual, emosional, maupun spritualnya.

MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Kec.

Mataram merupakan salah satu institusi pendidikan menengah yang cukup sederhana dan berkualitas, Sekolah ini sudah cukup berhasil mencetak siswa-siswi yang kompeten dan intelektual, emosional dan spiritual. Sekolah ini juga sudah banyak menghasilkan anak-anak yang berhasil dan sukses dalam hidupnya. MTs Ittihadil Ummah memiliki tiga kelas, dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang. Adapun data siswa MTs Ittihadil Ummah dapat dilihat pada (lampiran 14). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

Tabel 1.2

Keadaan Siswa dan Siswi Mts Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Kec. Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Sumber Data : Profil MTs.Ittihadil Ummah Tahun 2016/201759

No Kelas Wali Kelas Jumlah

1 VII Junaini Hadmi, S.Pd.I 11

2 VIII Zuhairatun Nida, S.Pd 14

3 IX Raja`ah Munarsi, S.Pd 13

Total Keseluruhan 38

59Dokumentasi, 7Mei 2017

9. Sarana dan Prasarana MTs Ittihadil Ummah Mataram

Komponen pendidikan yang sangat penting selain guru dan siswa adalah sarana dan prasarana, yang difungsikan sebagai pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar akan berjalan baik.

Sarana dan prasarana yang ada di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Kec. Mataram bisa dikatakan kurang memadai karena ruangan kepala sekolah, guru, pegawai administrasi tata usaha masih disatukan dalam satu ruangan. Dari semua sarana dan prasarana yang ada masih perlu untuk ditambah agar proses belajar mengajar menjadi lebih lancar dan praktis.60

Tabel 1.3

Daftar Rincian Sarana Prasarana Mts. Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Kec. Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017

Sumber Data : Profil MTs.Ittihadil UmmahTahun 2016/2017.61 N

o

Sarana Dan Prasarana Jumlah Ruang 1. Ruang Belajar/Kelas 3 ruang 2. Ruang Kepala Sekolah,

Guru, dan Pegawai

1 ruang 3. Ruang Perpustakaan 1ruang

5. Dapur 1 ruang

6. Ruang UKS 1 ruang

7. Musholla 1 ruang

60Dokumentasi, Tanggal 7 Mei 2017.

61Dokumentasi, Tanggal 7 Mei 2017.

8. WC Siswa 2 ruang

9. WC Guru 1 ruang

10 .

Kantin -

11 .

Meja Kelas 180 buah

12 .

Meja Guru 6 buah

13 .

Bangku/Kursi Siswa 80 buah 14

.

Bangku/Kursi Guru 20 buah 15

.

Lemari 3 buah

16 Listrik

B. Pembelajaran Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas VII di MTs. Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Mataram Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Pembelajaran akidah akhlak adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang Akidah Islamiyah, terutama menyangkut pemahaman tentang Iman Islam dan Ihsan, sifat- sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah Swt, akhlak terpuji kepada Allah, akhlak tercela kepada Allah Swt, Asmaul Husna dan Iman kepada malaikat Allah Swt.

1. Pelaksanaan Pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk karakter siswa

Pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari- hari dimana pembelajaran itu sendiri proses intraksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber belajar di lingkungan belajar. Dimana pembelajaran itu sendiri bantuan yang diberikan oleh pendidik agar terjadinya proses perolehan ilmu pengetahuan kemahiran tabiat serta kecakapaan.

Sama halnya yang telah disampaikan oleh Ibu Nurlailah Intan Selaku guru akidah akhlak kelas VII dalam wawancara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi melalui pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk karakter siswa melalui penanaman akhlak siswa di MTs. Ittihadil Ummah.

Nurlailah Intan mengatakan bahwa untuk memulai pembelajaran di dalam kelas saya biasanya memulai dengan mengucapkan salam, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa bersama dengan harapan materi- materi dan pembelajaran hari ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa diserap oleh siswa baik, setelah berdoa saya mengabsen siswa satu satu persatu dengan mengabsen saya saya bisa mengetahui mana siswa yang hadir dan tidak hadir setelah itu selesai sebelum masuk pada materi kita bahas materi yang dibahas sebelumnya apakah mereka sudah benar- benar memahami dan dipelajari dirumah. Kita mempunyai buku acuan guru dan

siswa yang mana sebagai evaluasi biasanya digunakan LKS,ataupun ulangan harian.62

Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebuah pembelajaran bisa dikatakan berhasil apabila seorang murid bisa menerima dan menjalankan apa yang telah diperoleh dikelas dan diterapkan dirumah. Sebagai orang tua harus mendukung dalam pembelajaran yang diperoleh seperti menanyakan menerima pelajaran apa hari ini, dari hal yang terkecil nantinya siswa memeproleh perhatian di sekolah maupun dirumah.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dikelas bahwasanya pembelajaran akidah akhlak yang dilakukan dikelas bisa diikuti oleh para siswa dengan tenang dan sussananya memang tertib meskipun ada yang tiga orang siswa yang mencoba membuat gaduh akan tetapi Ibu Nurlailah Intan mengatasinya dengan memanggil nama siswa tersebut memberikan pertanyaan atau siswa diperintahkan untuk mengeluarkan pendapatnya apa yang telah disampaikan oleh ibu nurlailah intan. Dengan cara seperti ini siswa bisa berkosentrasi dan bisa menerima pembelajaran dengan baik.

62Nurlailah Intan, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 17Mei, 2017.

Ahmad Pikri Hadi mengatakan bahwa :

“ Guru memiliki peranan penting dalam membentuk atau membina akhlak siswa, karena kalau tidak ada guru kita tidak akan bisa mengerti apa- apa dan tidak ada yang menjelaskan kita, bagi saya pribadi tidak ada problem atau masalah terhadap metode yang digunakan dalam membentuk karakter, karena guru tahu pasti apa yang terbaik untuk muridnya. Dalam proses pembelajaran berlangsung saya tidak pernah mengalami kesulitan saat pembentukan karakter atau akhak saya, tanggung jawab guru akidah akhlak dalam pembelajran akidah akhlak sangat baik dan sangat berangung jawab.63 Berdasarkan observasi, bahwa memang Ibu Nurlailah Intan guru akidah akhak kelas VII sudah melaksanakan tugasnya dengan baik menjelaskan materi yang di ajarkanya minsalnya ketika guru menjelaskan hal tersebut siswa memperhatikan dengan bagus, kemudian mengangkat tangan menanyakan hal- hal yang belum di pahami. Ketika guru memberikan penjelasan tentang materi riya dan nifaq sebagaimana yang dikemukakan di atas, siswa memperhatikan penjelasan guru dan ketika tidak dipahami ada dua diantara siswa mengangkat tangan dan meminta guru memberikan penjelasan ulang terkait dengan materi yang diajarkan,64

Pengimplementasian pendidikan karakter dalam proses pembelajaran akidah akhlak, guru akidah menerapkan nilai karakter melalui komponen pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, substansi materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan

63Ahmad Pikri Hadi, Siswa kelas VII MTs. Ittihadil Ummah Wawancara, 20 Mei 2017

64Observasi, 18 Mei 2017

evaluasi yang dikembangkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter dimulai sejak guru membuat rencana pembelajaran.

a. Tujuan Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran akidah akhlak, tujuan pembelajaraan adalah satu cita- cita dalam kegiatan pembelajaran yang harus dicapai karena tanpa adanya tujuan pembelajaran maka proses pembelajaran tidak akan berhasil secara maksimal.

Berdasarkan wawancara dengan Nurlailah Intan selaku guru akidah akhlak mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak bisa dibawa sesuka hati, kecuali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan karena itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan dibawa. Terlampir pada lampiran 0165

Dalam tujuan pembelajaran akidah akhlak terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada siswa seperti: religious, jujur, kreatif, komunikatif, gemar membaca, disiplin dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut nantinya akan mempengaruhi siswa dalam bersikap dan bertingkah laku di lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Berdasarkan hasil observasi lanjut yang dilakukan oleh peneliti di saat di kelas, ketika dia berkata mengatakan sesuatu benar dan tidak mengada- ada, ketika dia berbuat dia melakukan suatu perbuatan yang sesuai dengan keinginan yang disampaikan, ketika memberikan contoh

65Nurlailah Intan, guru akidah akhlak Wawancara, Tanggal 17 Mei 2017

pada dirinya dia menyebutkan dan memperlihatkan hal- hal yang dilkukan kepada orang lain.66

b. Materi Pembelajaran.

Materi pembelajaran, merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru ketika melakukan proses pembelajaran, maka bagaimana seorang guru merencanakan kegiatan pembelajaran dan mempersiapkan materi pelajaran dengan baik, serta menentukan nilai karakter seperti apa yang akan ditanamkan kepada siswa sesuai dengan karakteristik materi tersebut. Seperti yang peneliti temukan bahwa dalam silabus dan RPP yang dipersiapkan oleh guru bidang studi khususnya pelajaran akidah akhlak. Di dalam perangkat pembelajaran tersebut mencakup seluruh aspek pembelajaran baik dari KI/KD, indikator, tujuan, metode dan lain sebagainya.

Sebagaimana hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru akidah akhlak pada saat membahas materi tentang riya’ dan nifak saat di dalam kelas. pertama guru akidah akhlak ketika menjelaskan riya itu sendiri dan nifaq itu sendiri ketika di dalam kelas guru mememperlihatkan vidio orang- orang yang berbuat riya, memamerkan harta, gambar orang yang memamerkan kekayaan dan jumlahnya yang dapat diamati oleh siswa tentang materi akidah akhlak. Setelah selesai menjelaskan pengertian materi tersebut guru menyimpulkan hikmah yang

66 Observasi., Tanggal 18 Mei.

terkandung : pertama hikmah yang terkandung dalam materi Ketaatan dan kepatuhan dalam memahami ajaran agama Islam. kedua terhindar dari sifat sombong atau memamerkan sesuatu.

Kondisi siswa pada saat mendengarkan penjelasan tentang materi riya dan nifak di dalam kelas sangat baik, karna guru mememperlihatkan vidio orang- orang yang berbuat riya, memamerkan harta, gambar orang yang memamerkan kekayaan dan jumlahnya yang dapat diamati oleh siswa. Setelah ibu guru selesai menjelaskan dan memperlihatkan video orang yang berbuat riya mereka langsung bertanya kepada guru tentang materi pelajaran tersebut.

c. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Dalam proses kegiatan pembelajaran akidah akhlak sesuai kurikulum, dalam setiap pertemuan berbobot 2 jam pelajaran yaitu 2x 45 menit. KBM yang dilaksanakan guru akidah akhlak terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu :

1). Kegiatan Awal

Sebagaimana pengamatan yang peneliti lakukan pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas, peneliti mengamati pembelajaran akidah akhlak pada materi riya’ dan nifaq Pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah salah satu langkah yang di lakukan oleh pendidik sebagai upaya pembentukkan karakter. Adapun hal yang pertama di lakukan dalam melaksankan pembelajaran adalah apersepsi seperti

mengucap salam saat pembuka pembelajaran, menyapa dengan hangat, menanyakan kondisi dan terakhir mengajak bertepuk tangan untuk mencairkan suasana tegang di dalam kelas sehingga pembelajaran yang di harapkan. Sehingga terciptalah pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa maupun pendidik67 Tidak cukup itu tiba-tiba ada siswa yang terlambat datang, guru menegur siswa yang terlambat masuk kelas, siswa tersebut di panggil oleh guru akidah akhlak kemudian ditanya tentang alasan kenapa terlambat masuk kelas kemudian dinasehati dengan lemah lembut selanjutnya diusahakan tidak terlambat lagi, sekaligus menulis data siswa yang terlambat datang di buku problemantika siswa, sesudah dinasehati dan ditulis perjanjian siswa tersebut di perbolehkan duduk di bangku belajar untuk mengikuti materi dari guru akidah pada saat itu materi tentang riya’ dan nifak.68

Nilai karakter yang ditanamkan guru pada setiap kegiatan awal pembelajaran mulai dari guru masuk kelas, kemudian siswa memberikan salam dengan dipimpin oleh ketua kelas lalu guru mengecek kehadiran siswa dengan absen para siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk membuka pembelajaran dengan mengucap basmalah, selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan

67Observasi, Tanggal 18 Mei 2017

68Observasi, Tanggal, 25Mei 2017

memberikan pertanyaan untuk mengulas kembali materi yang disampaikan minggu yang lalu supaya mengasah otak siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan.

2). Kegiatan inti

Pada kegiatan inti pembelajaran, sebagaimana dokumen RPP memiliki beberapa tahapan pembelajaran, yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Tahapan-tahapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akidah adalah:

Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar.

Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “bagaimana memproses”

pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis.diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis dengan menyesuaikan kondisi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

dalam menerapkan metode pembelajaran guru di MTs. Ittihadil Ummah sebagai pendidik dapat menjadi model (contoh) langsung dalam menjelaskan pembelajaran pada perserta didik, serta menyesuaikan dengan kondisi kelas sehingga meningkat motivasi.

Penguatan materi tentang riya’ dan nifaq. Pada kegiatan ini guru akidah akhlak sudah melaksanakannya dengan diadakannya latihan berupa tes lisan pada setiap pertemuan yaitu guru akidah akhlak bertanya kepada setiap siswa tentang materi riya’ dan nifak yang

ditanyakan kepada siswa secara rinci dan detail, dengan sesekali memberikan kesempatan siswa yang lain juga membantu atau menambahkan jawaban temannya dan kadang-kadang memberikan tugas rumah (PR) untuk dikerjakan dirumah.Metode yang digunakan guru akidah akhlak saat proses pembelajaran terkadang menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demostrasi.

Interaksi yang terjadi selama KBM berlangsung tidak hanya antara siswa dengan guru akidah akhlak tetapi juga antara siswa dengan siswa. Interaksi antara guru akidah akhlak dengan siswa merupakan interaksi yang positif yang sarat dengan nilai karakter yaitu siswa dan guru saling menghormati, saling menghargai saling tolong menolong serta sikap santun siswa terhadap guru. Sedangkan interaksi yang terjadi diantara siswa adalah adanya sikap toleransi, menghormati, menghargai, dan setia kawan.

3). Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dari pembelajaran guru akidah akhlak selalu mengadakan tanya jawab tentang materi riya’ dan nifaq yang sudah

disampaikan sebagi bentuk penguatan kepada siswa dan memberikan tugas untuk mencari sumber-sumber hukum dasar diwajibkannya riya’

dan nifaq baik dari al-Qur’an maupun dari hadis untuk pertemuan selanjutnya. Guru menutup proses KBM dengan membaca doa bersama dan mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruang kelas.

Dokumen terkait