BAB III PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa
Pelajaran 2016/ 2017.
Pada hakikatnya pembelajaran suatu usaha sadar guru atau untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Dengan kata lain pembelajaran adalah” usaha- usaha yang terencana
dalam manipulasi sumber- sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek mengajar. Mengajar dapat diartikan proses membantu seseorang atau kelompok melakukan kegiatan- kegiatan belajar sehingga belajar dapat berjalan aktif”.88
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat di uraikan ciri- ciri pembelajaran sebagai berikut :
1. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa, karena yang belajar adalah siswa bukan guru.
2. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja.
3. Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar.
88 Pupuh FathurrahmanStrategi Belajar., Ibid., 7
75
Pembelajaran akidah akhlak adalah supaya sadar terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami menghayati dan mengimani Allah Swt dan merealisasikan dalam prilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari- hari berdasarkan al- qur’an dan hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan pengalaman.
Pembelajaran akidah akhlak itu sendiri berfungsi memberikan kemampuan dan keterampilan dasar kepada siswa untuk meningkatkan pengatuhan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman akhlak Islami dan nilai- nilai keagamaan dan ketakwaan.89
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilaukan peneliti dengan guru akidah akhlak Ibu Nurlailah Intan selaku guru akidah akhlak bahwasanya pembelajaran itu dikatakan berhasil apabila murid atau siswa dapat menerima dan melaksanakan apa yang telah didapatkan disekolah.
minsalnya orang dewasa harus menghormati orang lebih tua karena ini merupakan akhlak.
Dalam proses pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk karakter disini guru lakukan melalui setiap komponen pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, substansi materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Tidak semua substansi materi pelajaran cocok untuk
89Departemen Agama,Kurikulum dan Hasil Belajar akidah akhlak, ( Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 2003. h. 2
semua karakter yang akan dikembangkan, perlu dilakukan seleksi materi dan sinkronisasi dengan karakter yang akan dikembangkan, dalam proses belajar mengajar seorang guru berperan penting dalam membentuk karakter siswa.
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensial. Berkenaan dengan hal tersebut, guru paling sedikit harus menguasai berbagai teknik yang erat hubungannya dengan kegiatan-kegiatan penting dalam pengajaran. Urutan pembelajaran yang baik selalu melibatkan keputusan guru berdasarkan berbagai tugas.
Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya mengandung tiga komponen yang disebut anchor point, yaitu:
a. Tujuan pengajaran
b. Materi pelajaran (bahan ajar), pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar.
c. Evaluasi keberhasilan.90.
Menurut D. Sudjana Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan / merangsang seseorang agar dapat belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.91
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.92
90Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran.h.96
91Ibid., h..269
92Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 57
Jika kita lihat dari sudut pandang teori yang diatas berkaitan dengan perencananaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akidah akhlak di MTs Ittihadil Ummah yaitu Ibu Nurlailah Intan yang peneliti temukan adalah, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru akidah akhlak sudah mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP dan jurnal KBM secara dokumen dan praktek dalam proses pembelajaran.
1). Tujuan Pembelajaran
Sebagai unsur penting pada suatu kegiatan, maka dalam kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaikan, demikan juga halnya dalam kegiatan pembelajaran akidah akhlak. Tujuan pembelajaran adalah satu cita- cita yang harus dicapai karena tanpa adanya tujuan pembelajaran maka proses pembelajaran tidak akan berhasil secara maksimal. Dalam tujuan pembelajaran akidah akhlak terdapat sejumlah nilai ditanamkan kepada siswa. Nilai-nilai yang dimaksud seperti: Religius, kreatif, gemar membaca.
Nilai religius yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Kreatif yaitu sikap dan prilaku yang mecerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.Gemar membaca yaitu kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus
guna membaca berbagai informasi, baik majalah, Koran, dan sebagainya.
2). Materi Pembelajaran
Sebagaimana hasil observasi cara di lapangan dan guru akidah akhlak pada saat dikelas melalui mata pelajaran akidah akhlak di MTs Ittihadil Ummah menunjukkan bahwa di samping guru mengajarkan teori tentang materi akidah akhlak guru juga berusaha menanamkan nilai-nilai karakter yang relevan dengan materi akidah akhlak seperti pada materi riyaq dan nifaq.
Adapun nilai karakter yang terkandung pada materi pembelajaran riya dan nifaq yang disampaikan oleh guru akidah akhlak saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.
a) Religius maksudnya ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama,
b) terhindar dari sifat sombong atau memamerkan sesuatu. 3). Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Berdasarkan hasil dokumentasi dan observasi guru akidah akhlak telah melakukan KBM dengan baik, dengan selalu melakukan tiga tahapan kegiatan pembelajaran yaitu :
a) Kegiatan Awal; Kegiatan awal di dalam kelas berisi kegiatan mengucapkan salam pada setiap pertemuan, berdo’a bersama sebelum belajar dan mengabsen siswa. Nilai yang terkandung dalam kegiatan
awal antara lain : religious, kenapa dalam kegiatan awal ini terdapat nilai religious karena ketika guru masuk dalam kelas mengucapkan salam dan berdoa, terdapat nilai agamnaya karena dengan berdoa maka pelajaran itu akan cepat masuk dan ilmunya akan barokah, disamping itu juga terdapat nilai disiplin, disini tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Rajin dengan adanya absen guru biasa mengetahui siswanya rajin atau tidaknya.
b) Kegiatan inti ; Pada kegiatan inti pembelajaran, sebagaimana dokumen RPP memiliki beberapa tahapan pembelajaran, yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Interaksi yang terjadi selama KBM berlangsung guna memberikan pemahaman tentang materi yang dipelajari. Selain itu juga interaksi antara guru akidah dengan siswa merupakan interaksi yang positif dengan nilai karakter yaitu siswa dan guru saling menghormati, saling menghargai saling tolong menolong serta sikap santun siswa terhadap guru.
c) Kegiatan akhir ; Kegiatan akhir dari pembelajaran guru akidah akhlak selalu mengadakan tanya jawab tentang materi riya’ dan nifaq yang
sudah disampaikan sebagi bentuk penguatan kepada siswa dan memberikan tugas untuk mencari dalil- dalil yang berkaitan denga riya’ dan nifaq baik dari al-Qur’an maupun dari hadis untuk pertemuan selanjutnya. Guru menutup proses KBM dengan membaca doa
bersama dan mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruang kelas Tujuannya adalah agar siswa menjadi refleksi lagi setelah mengikuti pembelajaran akidah akhak. Sehingga mereka siap lagi untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.Nilai yang ditanamkan pada tahap akhir. nilai yang terkandung dalam kegiatan akhir ini adanya kerja sama antara siswa minsalnya ketika guru memberikan tugas mereka mengerjakan dengan baik serta siswa dapat mengingat tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Nilai mandiri disini Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Berdasarkan hasil dokumentasi dan observasi diatas peneliti dapat menyimpulkan Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup sudah dilaksanakan oleh guru akidah akhlak dengan baik.
4). Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru berguna untuk menyampaikan materi pembelajaran dan mengatasi kejenuhan para siswa. Metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks pembelajaran. Jadi, tidak hanya menyenangkan tetapi juga pengetahuan atau konteks pembelajaran harus dipahami oleh siswa sebagai tujuan utama. Macam-macam metode pembelajaran :
- Metode Demonstrasi - Metode Inquiri - Metode Eksperimen
- Metode Pemecahan Masalah - Metode Penugasan
- Metode Ceramah - Metode Tanya Jawab - Metode Diskusi93
Dari macam-macam metode diatas, guru akidah akhlak kelas VII MTs.Ittihadil Ummah dalam pembelajaran lebih sering menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan penugasan. Selebihnya sesuai dengan metode disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Dalam penerapan metode diskusi, tanyajawab, ceramah, dan demonstrasi, guru tidak mengalami kesulitan dalam mengkoordinir siswa dan dalam menyampaikan materi. Penggunaan metode yang digunakan oleh guru pun sudah sesuai dengan materi yang disampaikan.
Selain itu dalam metode ceramah, Ibu Nurlailah juga menggunakan metode diskusi. Dalam penerapannya beliau selalu membagi siswanya menjadi 3-4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Setiap kelompok diberi materi yang berbeda dan ditugaskan untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Sehingga dengan metode diskusi ini membuat siswa aktif di dalam kelas, baik itu untuk
93 E. Mulyasa, Menjadi Guru Propesional, ibid, h. 107-117
menanyakan materi yang belum dimengerti, maupun untuk mempresentasikan materi yang diberikan.
Selain metode ceramah dan diskusi, guru juga selalu menggunakan metode tanya jawab. Hal ini beliau lakukan dengan cara melontarkan pertanyaan ke siswa, dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa. Metode ini berdampak positif bagi siswa, karena dengan guru akidah akhlak memberikan pertanyaan ke siswa dapat memacu proses berpikir siswa dan merangsang perhatian siswa dalam hal kemajuan dirinya memahami materi yang diajarakan.
Selain itu, dengan metode tanyajawab dapat menutupi materi yang tidak disampaikan saat metode ceramah.
5). Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan proses yang penting dalam kegiatan pendidikan formal. Karena bagi guru evaluasi dapat menentukan efektifitas kinerjanya selama ini. Ibu Nurlailah Intan guru akidah akhlak kelas VII di Mts. Ittihadil Ummah melakukan evaluasi sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran.
Adapun jenis evaluasi yang digunakan adalah tulis dan lisan.
Evaluasi wajib yang dilakukan oleh MTs. Ittihadil Ummah adalah dua kali dalam satu semester yakni ujian semester dan ujian tengah semester. Selain evaluasi yang diadakan oleh pihak sekolah, guru- guru permata pelajaran juga melakukan evalusi terhadap mata
pelajaran masing-masing untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah dicapai.
Ada beberapa fungsi evaluasi yakni :
a. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa b. Melalui evaluasi siswa akan mendapatkan informasi tentang efektifitas
pembelajaran yang dilakukannya. Sehingga dari hasil evaluasi siswa akan dapat menentukan harus bagaimana proses pembelajaran yang perlu dilakukannya.
c. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaiammana ketercapaian siswa dalam mengusai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Evaluasi dapat memberikan informasi bagi pengmbangan kurikulum.
e. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidan pekerjaan serta pengembangan karier.
f. Evaluasi berguna bagi para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan khusus yang ingin dicapai.
g. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan disekolah.94
B. Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas Vll di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesngan Timur Mataram Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
Setiap kita melakukan perbuatan maupun ataupun pekerjaan tidak pernah luput dari hambatan atau kendala yang terlaksana perbuatan tersebut secara maksimal. Begitu pula dengan pembelajaran akidah akhlak dalam penanaman akhlak siswa di MTs. Ittihadil Ummah. Adapun
94 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008). h. 244
beberapa faktor pendukung penghambat yang dihadapi dalam menanamkan akhlak siswa, antara lain.
1. Faktor Pendukung
a. Sarana dan sumber belajar
Faktor mendukung pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk karakter siswa sarana dan sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan di dalam proses belajar mengajar sangtlah penting tanpa adanya sumber belajar maka proses pembelajaran tidak akan berjalan secara maksimal.
b. Relasi guru dengan siswa.
Dalam Proses pembelajaran di dalam kelas relasi guru dan siswa sangatlah penting. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi ( guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai mata pelajaran yang akan diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik- baiknya. Hal tersebut terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya ia engan mempelajari mata pelajarannya yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.95
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak karena media sebagai wahana atau sumber
95 SlametoBelajar dan Faktor- Faktor yang mempengaruhi( Jakarta: Rienka Cipta) h. 66
belajar yang mengandung materi instruksioanal di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar sehingga media sangat menunjang keberhasilan belajar dalam kelas.
Adapun fungsi media sebagai berikut:
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengaktifkan proses belajar mengajar.
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.
d. Nilai atau manfaat media pendididkan dalam pengajaran96. 2. Hambatan yang di hadapi guru Akidah Akhlak dalam pembentukan
karakter siswa
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kelas sudah pasti ada kendala yang dihadapi oleh guru akidah akhlak terlebih dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas Vll di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesngan Timur Mataram tidak terlepas dari permasalahan atau hambatan yang terjadi baik di dalam maupun dari luar madrasah.:
a. Kurangnya penguasaan penggunaan media pembelajaran.
Sekolah sudah menyediakan media pembelajaran di MTs Ittihadil Ummah cukup memadai yaitu adanya LCD Proyektor, TV, VCD yang dapat menunjang kelancaran dan keberhasilan pembelajaran sekaligus sebagai upaya menanamkan nilai karakter siswa namun guru tidak bisa menggunakan media tersebut karena keterbatasan pengetahuan dalam
96 Azhar Arsyad,Media Pembelajaran( Jakarta: Raja Grafindo Persada) h. 2
pengoprasian LCD proyektor ketika proses pembelajaran berlangsung.
b. Guru tidak terampil mengadakan variasi metode mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran variasi adalah proses perubahan atau penganekaragaman yang bertalian dengan gaya mengajar guru, penggunaan media dan sumber pembelajaran, serta pola interaksi dan kegiatan. Guru yang mengajar tanpa variasi akan menyebabkan perhatian minat dan partisipasi siswamenjadi menurun. Oleh karena itu, bagi guru penting dan harus menguasai keterampilan mengadakan variasi.97
c. Guru kurang memahami karakter masing- masing siswa
Kurangnya pendekatan dan keakraban guru dengan Siswa akan berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar Siswa dan perkembangan perilaku Siswa. Hubungan yang baik dengan siswa menjadikan guru mudah dalam memberikan bimbingan guna untuk menunjang kemajuan dan perkembangan siswa.
C. Tingkat Keberhasilan Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas Vll di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesngan Timur Mataram Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
Keberhasilan guru dapat dilihat dari perubahan tingkah laku siswa.
Pada masa kini mereka beranggapan bahwa evaluasi merupakan kegiatan akhir dari suatu proses mengajar. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.
97 Achsanuddin, Program Pengalaman Lapangan,(LEPPIM IAIN Mataram,2013),h .57
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas VII di MTs. Ittihadil Ummah sebesar 76, dimana nilai rata- rata ini berada di atas nilai KKM. Dari hasil pencapaian tersebut, maka dapat peneliti simpulkan bahwa guru akidah akhlak telah berhasil dalam pembelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Ittihadil Ummah.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil temuan data dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas VII di MTs. Ittihadil Ummah, terwujud dengan baik, pembentukan karakter dapat di lihat pada setiap komponen pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan evaluasi pembelajaran.
2. Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran akidah akhlak. faktor pendukung antara lain sarana dan sumber belajar, Relasi guru dengan siswa, media pembelajaran. adapun faktor penghambat : Kurangnya penguasaan penggunaan media pembelajaran, Guru tidak terampil mengadakan variasi mengajar, Guru kurang memahami karakter masing- masing siswa 3. Adapun tingkat keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran
akidah akhlak siswa bahwa nilai nilai rata- rata UTS kelas VII di MTs.
Ittihadil Ummah sebesar 76, dimana nilai rata- rata ini berada di atas nilai KKM. Dari hasil pencapaian tersebut, maka dapat peneliti simpulkan bahwa guru akidah akhlak telah berhasil dalam pembelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Ittihadil Ummah.
89
B. Saran
Dengan tersimpulnya masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini, maka saran-saran demi mengatasi permasalahan siswa antara lain:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan untuk selalu mentaati peraturan yang sudah dibuat oleh Madrasah, karena pembiasaan disiplin pada setiap diri individu siswa dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
2. Bagi Guru
a. Diharapkan agar turut serta mengoptimalisasi proses belajar mengajar
b. Menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik
c. Menciptkan suasana belajar yang kondusif agar proses belajar mengajar lancar dan tercapainya tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Salahudin, Pendidikan Karekter Pendidikan Berbasis Agama dan BudayaBangsa. Bandung : Pustaka Setia
Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Konsep dan Praktik Implementasi Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013
Achsanuddin, Program Pengalaman Lapangan,(LEPPIM IAIN Mataram,2013 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ( Jakarta: Raja Grafindo Persada) h. 2
Bukhari Umar, Hadits Tarbawi :Pendidikan Dalam Perspektif Hadits Jakarta : Amzah, 2015
Dharma kesuma, dkk , Pendidikan karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011
Dapartemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balasi Pustaka 1991.
Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah Akhlak 2Untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Solo :PT. Tiga Serangkai Pusataka Mandiri, 2013
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Opersaional, Jakarta : Bumi Aksara.
Muchlas Samani dan hariyanto , Konsep Pendiidikan Karakter Bandung : RemajaRosdakarya, 2011..
Nur Syam, Buku Siswa Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah, Jakarta : Kementerian Agama, 2014
Nana Syaudih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001 Pupuh Fathurrahman & M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar, Bandung :
Aditama, 2007.
Pusat Bahan Departemen Pendidikan Nasional , Kamus Besar Indonesia Jakarta : Balai pustaka, 2005.
Rosihon Anwar, Akhak Tasawuf, Bandung : Pustaka Setia.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaim Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2010.
Suyad, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Administratif Bandung : Alfabeta, 2006.
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Bandung: Pustaka Setia, 2002 Suharismi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatn Praktik, Jakarta
Rieneka Cipta 2006.
Toto Suharto dkk, Rekontruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2005
Wawancara dengan guru mata pelajaran akidah akhlak intan senin, tanggal 8 maret 2017
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008)
Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan Jakarta : Kencana Media Grup 2013.
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Mencoba, mengolah,dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosesdural) berdsarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.1
Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati nilai-nilai Akidah Islam 1.2 Meyakini Iman, Islam dan Ihsan
1.3 Meyakini sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
1.4 Meyakini sifat–sifat mustahil dan jaiz bagi Allah Swt.
1.5 Menghayati hikmah Akhlak terpuji kepada Allah (ikhlas, taat, khauf, dan taubat).
1.6 Meyakini sifat- sifat Allah Swt, melalui Asmaul Husna.
1.7 Meyakini adanya malaikat- malaikat Allah dan makhluk ghaib lainnya.
1.8 Menghayati hikmah menghindari akhlak tercela kepada Allah Swt.
1.1 Menampilkan perilaku orang yang mengimani akidah Islam dalam kehidupan sehari- hari.
1.2 Membiasakan perilaku taat dan patuh sebagai implementasi dari pemahaman tentang Iman, Islam, dan Ihsan.
1.3 Menampilkan perilaku mengimani sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’anidan ma’nawiyah..
1.4 Menampilkan perilaku mengimani sifat- sifat mustahil dan jaiz bagi Allah Swt.
1.5 Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupan sehari- hari.
1.6 Meneladani sifat- sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna.
1.7 Memiliki perilaku beriman kepada malaikat- malaikat Allah Swt, dan makhluk ghaib lainnya.
1.8 Membiasakan diri menghindari akhlak tercela kepada Allah Swt.
1.1 Memahami dalil, dasar dan tujuan akidah Islam 1.2 Memahami hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
1Ibid., h. 4