• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

G. Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik

63

ability potential ini diharapkan mampu memberikan perubahan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan literasi dasarnya. Adapun paparan faktor diatas sesuai dengan pernyataan GPK dibawah ini :

“Siswa slow learner atau lambat belajar dari segi kemampuan literasi yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya motivasi untuk belajar, kurangnya dukungan dan perhatian dari orang tua, lingkungan pergaulan yang kurang baik dan lingkungan sekolah yang tidak mendukung

G. Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik

64

sehingga untuk kedepannya sudah direncanakan bahwa akan dilaksanakan layanan konseling ini setiap satu kali semester. Tujuannya agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sekarang ini.44 Upaya yang pernah dilakukan oleh guru pembimbing khusus sebelum diterapkannya konseling kelompok dengan teknik ability potential adalah dengan memberikan bimbingan kelompok kepada siswa slow learner untuk mengatasi kemampuan literasi dasar, melakukan konsultasi kepada orang tua dan menjalin kerja sama agar dirumah bisa dibimbing untuk belajar, dan memberikan kelas tambahan untuk membimbing siswa slow learner atau lambat belajar. Hasil data yang diatas sesuai dengan pernyataan dari GPK dibawah ini :

“Usaha yang dilakukan sebelum menerapkan konseling kelompok dengan teknik ability potential yaitu pertama, memberikan bimbingan individu, kedua menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua, ketiga memberikan kelas tambahan untuk

44 Observasi, kondisi siswa, 14 April 2022

65

membimbing siswa slow learner secara berkelompok”45

Adapun tempat pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner atau lambat belajar adalah diruang laboratorium bimbingan khusus yang ada di lantai 2.

Alasan mengapa menggunakan ruangan tersebut karena tempatnya nyaman dan terhindar dari keributan. Dari hasil data diatas sesuai dengan pernyataan dari GPK dan siswa slow learner dibawah ini :

“Tempat pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dilakukan diruang laboratorium bimbingan khusus, pilihan ruangan dengan alasan terhindar dari keributan sehingga tercipta ruangan yang aman dan nyaman”

“Baik bu, jadi guru pembimbing khusus melakukan konseling diruang laboratorium bimbingan khusus yang ada di lantai atas atau

45 Wawancara, Rosiana, 14 april 2022

66

lantai 2, ruangan nyaman karena jauh dari keributan “46

Adapun waktu pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner ini dilaksanakan setelah pembelajaran umum selesai atau jam pulang sekolah. Sebelumnya guru mata pelajaran H-1 pelaksanaan konseling dilakukan sudah diumumkan kepada siswa slow learner agar siswa memberitahukan kepada orang tua kalau ada kelas tambahan sehingga pulangnya agak telat 1 jam dari jam pulang semestinya serta memberitahukan agar siswa menyiapkan bekal untuk makan siang sebelum pelaksanaan konseling dimulai. Tujuannya agar siswa tidak terganggu karena kelaparan ketika proses konseling. Berdasarkan paparan data terkait waktu pelaksanaan konseling diatas sesuai dengan pernyataan dibawah ini yang disampaikan oleh GPK dan siswa slow learner :

“Konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner di Madrasah

46 Wawancara, Zuzila (Siswa), 14 april 2022

67

Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati ini dilaksanakan setelah pembelajaran umum selesai atau jam pulang sekolah. Sebelumnya guru mata pelajaran H-1 pelaksanaan konseling dilakukan sudah diumumkan kepada siswa yang lambat belajar atau slow learner dan agar siswa memberitahukan kepada orang tua kalau ada kelas tambahan sehingga pulangnya agak telat 1 jam dari jam pulang semestinya serta memberitahukan agar siswa menyiapkan bekal untuk makan siang sebelum pelaksanaan konseling dimulai. Tujuannya agar siswa tidak terganggu karena kelaparan ketika proses konseling dimulai “47

“ Baik kak, konseling ini dilaksanakan setelah jam pulang sekolah, sebelumnya guru mata pelajaran memberikan informasi bahwa siswa diharapkan memberitahukan kepada orang tua kalau ada kelas tambahan sehingga pulangnya agak telat dan memberitahukan agar siswa menyiapkan bekal untuk makan siang sebelum

47 Wawancara, Rosiana, 20 April 2022

68

pelaksanaan konseling dimulai agar siswa tidak kelaparan ketika proses konseling dimulai “48 Terdapat sepuluh siswa slow learner yang terdiri dari tiga perempuan dan tujuh laki-laki yang menjadi subjek dalam penelitian dan yang mengikuti proses pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential. Tabel dibawah ini adalah daftar nama siswa yang menjadi subjek dalam penelitian.49

Tabel 1.3

No Nama Kondisi Siswa Slow Learner

1 Hairil Kesulitan dalam mengeja kosa kata

2 Nurul Kesulitan dalam menulis dan membaca tulisan sendiri 3 Zakar Kesulitan dalam membaca

dan kurang rapi dalam menulis

4 Muyasir Kesulitan dalam membaca dan kurang rapi dalam menulis

48 Wawancara, zalman (Siswa), 20 april 2022

49 Wawancara, profil siswa slow learner, 20 april 2022

69

5 Rosita Kesulitan dalam membaca dan menulis

6 Zalman Kesulitan dalam membaca dan kurang rapi dalam menulis

7 Hamzan Kesulitan dalam membaca dan menulis

8 Badrul Kesulitan dalam membaca dan menulis

9 Zuzila Kesulitan dalam membaca dan kurang rapi dalam menulis

10 Iwan Kesulitan dalam menulis

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru pembimbing khusus (GPK) dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner melalui tiga tahap yaitu tahap pralayanan, tahap pelaksanaan dan tahap pasca layanan. Adapun penjelasan mengenai proses tahapan pelaksanaan konseling sebagai berikut : Pertama, tahap pralayanan. Tahap dimana guru pembimbing khusus (GPK) mempersiapkan siswa

70

yang menjadi anggota konseling. Siswa tersebut ialah siswa yang mengalami slow learner dalam kategori belum bisa membaca dan menulis dengan benar serta dikumpulkan diruangan untuk memberitahukan kepada mereka bahwa akan dilaksanakannya konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner, tujuannya agar mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti proses konseling. Selain itu GPK akan mempersiapkan keperluan lainnya seperti mempersiapkan diri sebagai pemimpin kelompok, mempersiapkan materi tentang literasi, memperiapkan lembaran kosong untuk mengetes siswa untuk menulis, mempersiapkan alat tulis dan mempersiapkan buku paket untuk nantinya akan dibaca oleh siswa.

Itulah keperluan yang akan disiapkan oleh guru pembimbing khusus dalam melaksanakan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner.

Kedua, tahap pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner terdiri dari empat tahapan yaitu

71

tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran. Pertama tahap pembentukan.

Ditahap pembentukan guru pembimbing khusus selaku pemimpin (GPK) mengucapkan salam dan ucapan terimakasih kepada siswa yang bersedia menjadi anggota kelompok, serta berdo’a sebelum memulai kegiatan.50 Masuk ke tahap peralihan, ditahap peralihan ini guru pembimbing khusus menciptakan suasana yang nyaman dan santai tujuannya agar siswa tidak dalam suasana tegang melainkan dalam suasana yang rileks sehingga proses konseling berjalan dengan hikmat dan menyenangkan.

Ditahap peralihan ini juga GPK berusaha membangun kepercayaan siswa agar bisa terbuka, karena kunci keberhasilan dari konseling berjalan lancar adalah adanya keterbukaan antara guru pembimbing khusus dan siswa. Selanjutnya masuk ke tahap kegiatan, ditahap kegiatan ini GPK menjelaskan tentang literasi dasar, membagikan lembaran kosong dan alat tulis ke anggota kelompok, mengintruksikan anggota kelompok untuk menulis materi yang sudah dituliskan dipapan tulis, selanjutnya GPK mengintruksikan anggota kelompok satu per satu untuk membaca

50 Wawancara, Rosiana, 25 april 2022

72

tulisannya dan terakhir GPK mengintruksikan semua anggota kelompok untuk membaca tulisannya bersama-sama. Berikutnya masuk ke tahap akhir, ditahap terakhir ini GPK mengubah suasana yang serius di tahap kegiatan itu menjadi suasana yang lebih santai dan diam, GPK juga menyampaikan bahwa proses konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner akan berakhir. sebelum diakhiri kegiatan konseling GPK menanyakan kepada anggota kelompok tentang kesan apa yang didapatkan dan dirasakan setelah mengikuti proses konseling kelompok dengan teknik ability potential. Dengan demikian GPK menyampaikan kalau proses konseling berakhir dan menutupnya dengan mengucapkan salam.

Ketiga, tahap pasca layanan. Setelah pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner adanya dampak positif dari siswa yang mulai ada perubahan dan peningkatan seperti sudah mulai lancar membaca dan mulai bisa menulis dengan benar. Setelah pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential siswa akan

73

tetap dipantau dan dibimbing agar selalu ada perubahan dan peningkatan yang lebih baik”.51

Keempat, tahap evaluasi dan tindak lanjut.

Dalam tahap ini GPK melakukan evaluasi terkait program layanan yang sudah diterapkan. GPK akan mengevaluasi fasilitas tempat yang masih belum tepat untuk dilakukan konseling dikarenakan masih terdengarnya suara keributan sehingga menyebabkan kurang konsentrasi GPK dan siswa dalam melaksanakan konseling dan yang terpenting adalah GPK akan mempersiapkan diri dengan belajar maksimal agar konseling berjalan sesuai yang diharapkan. Setelah evaluasi GPK akan menindak lanjuti programyang sudah ada.

H. Hasil Akhir Setelah Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik Ability Potential Dalam Mengatasi Kemampuan Literasi Dasar Siswa Slow Learner Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati terkait dampak perubahan dari pelaksanaan

51 Wawancara. Rosiana (GPK), 25 April 2022

74

konseling kelompok dengan Teknik ability potential yang pertama kalinya diterapkan di Madrasah dapat diketahui bahwa, adanya perubahan yang baik bagi siswa slow learner. Sebagian banyak siswa yang menjadi anggota konseling sudah mulai ada perubahan yaitu sudah mulai bisa membaca dan menulis dengan baik. Untuk sebagian anggota yang masih belum ada perubahan akan tetap ditidak lanjuti sampai adanya perubahan yang dialami siswa slow learner dalam kategori kemampuan literasi dasar yang rendah.

Uraian diatas sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh GPK dan siswa slow learner mengenai hasil akhir dari pelaksanaan konseling.

Pernyataannya sebagai berikut :

“Berbicara tentang hasil akhir yang didapatkan dari pelaksanaan konseling kelompok dengan Teknik ability potential adanya perubahan yang baik dari sebagian banyak siswa slow learner. Perubahan itu menulis dengan baik“52

“Baik bu, saya senang mengikuti konseling karena ada perubahan yang saya rasakan

52 Wawancara, Rosiana (GPK), 28 april 2022

75

seperti tulisan saya semakin rapi dan semakin semangat dalam menulis”53

“Baik kak, perubahan yang saya rasakan adalah semakin lancar dalam dan saya menjadi senang membaca”54

Berdasarkan hasil dari keseluruhan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa siswa merasakan adanya perubahan yang dialami dalam dirinya tentang literasi daranya yang rendah. Selain itu juga mereka mengatakan kalau senang mengikuti konseling karna dibimbing dengan baik sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap diri siswa. Perubahan yang mereka alami sudah jelas dari hasil wawancara tersebut bahwa sebagian banyak sudah mulai membaca dan menulis dan ada juga yang perubahannya tidak terlalu meningkat tetapi ada perubahannya dan ada satu siswa atas nama Hamzan wadi belum merasakan perubahan apapun, dilihat dari hasil belajarnya yang tidak meningkat. Siswa tersebut masih belum bisa membaca dan menulis sama sekali.

53Wawancara, Nurul (Siswa), 28 april 2022

54 Wawancara, Zalman (Siswa), 28 april 2022

76

Sehingga untuk kedepannya akan di tindak lanjuti oleh pembimbingnya untuk diberikan layanan khusus.55

55 Observasi, Kesimpulan, 28 april 2022

77 BAB III PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di Madrasah Al-Fathiyah Kongpati dapat diuraikan dan dianalisis serta mencocokkan data dengan teori-teori sebagai berikut:

A. Analisis Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik Ability Potential Dalam Mengatasi Kemampuan Literasi Dasar Siswa Slow Learner Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati.

Pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati yaitu melalui tiga tahap yaitu tahap pralayanan, tahap pelaksanaan (tahap permulaan, tahap transisi, tahap kerja dan tahap akhir) dan tahap pasca layanan. Tahapan yang dilakukan sesuai dengan yang tertulis dalam jurnal Nasrina dan Slamet yaitu empat tahap yaitu : tahap permulaan, tahap transisi, tahap kerja dan tahap akhir.56 Tahapan

56 Nasrina Nur Fahmi dan Slamet, Layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman, jurnal Hisbah, Vol. 13, Nomor 1, Desember 2016, hlm. 72

78

tersebut dilakukan dengan semaksimal mungkin sehingga optimal dalam pelaksanaannya dikarenakan memberikan dampak perubahan dan peningkatan terhadap kemampuan belajar membaca dan menulis.

Adapun analisis tahapan pelaksanaan konseling sebagai berikut :

1. Tahap pralayanan konseling kelompok dengan teknik ability potential dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan konseling.

Berikut tahapan pralayanan yang dilakukan guru pembimbing khusus (GPK) : Pertama, GKP mempersiapkan siswa yang menjadi anggota konseling dengan menanyakan kepada guru mata pelajaran dan wali kelas tentang siswa yang pantas diberikan layanan dan yang termasuk siswa slow learner dari segi kemampuan literasi dasar yang rendah seperti belum bisa membaca dan menulis dengan benar. Jika sudah mendapatkan informasi dari guru mata pelajaran dan wali kelas tentang siapa saja siswa yang akan menjadi anggota konseling. Setelah itu siswa yang mengalami slow learner atau lambat belajar dalam kategori belum bisa membaca dan menulis dengan benar. Kedua, siswa akan dikumpulkan diruangan untuk

79

memberitahukan kepada mereka bahwa akan dilaksanakannya konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner, tujuannya agar mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti proses konseling. Ketiga, GPK akan mempersiapkan keperluan lainnya seperti mempersiapkan diri sebagai pemimpin kelompok, mempersiapkan materi tentang literasi, memperiapkan lembaran kosong untuk mengetes siswa untuk menulis, mempersiapkan alat tulis dan mempersiapkan buku paket untuk nantinya akan dibaca oleh siswa. Itulah keperluan yang akan disiapkan oleh guru pembimbing khusus dalam melaksanakan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner.

Adapun hasil analisis diatas mengenai tahap pralayanan yang dilakukan oleh GPK di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah sudah sesuai dengan tahapan konseling kelompok dengan tektik ability potential berdasarkan teori yang ada dibuku Tohirin dengan judul Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, dihalaman 185 yang menyatakan

80

bahwa proses persiapan melitputi: pertama, membentuk kelompok terdiri dari 8-10 orang.

Kedua, mengidentifikasi dan meyakinkan klien (siswa) tentang perlunya masalah dibawa kedalam layanan konseling kelompok. Ketiga, menempatkan klien dalam kelompok. Keempat, menyusun jadwal kegiatan. Kelima, menetapkan prosedur layanan.

Keenam, menetapkan fasilitas layanan. Ketujuh, menyiapkan kelengkpan adminstrasi.57

2. Tahap pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dilakukan dengan empat tahapan.

Dalam pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dilakukan dengan empat tahapan yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.

Berikut tahapan pelaksanaanya : Pertama tahap pembentukan. Ditahap pembentukan disini guru pembimbing khusus (GPK) selaku pemimpin kelompok mengucapkan salam dan ucapan terimakasih kepada siswa yang bersedia menjadi anggota kelompok, serta berdo’a sebelum memulai

57 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hlm.185

81

kegiatan. Selanjutnya GPK menjelaskan pengertian konseling kelompok dengan teknik ability potential dan bagaimana tata cara pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential. Kedua tahap peralihan. Ditahap peralihan ini GPK menciptakan suasana yang nyaman dan santai tujuannya agar siswa tidak dalam suasana tegang melainkan dalam suasana yang rileks sehingga proses konseling berjalan dengan hikmat dan menyenangkan. Ditahap peralihan ini juga GPK berusaha membangun kepercayaan siswa agar bisa terbuka, karena kunci keberhasilan dari konseling berjalan lancar adalah adanya keterbukaan antara GPK dan siswa. Ketiga tahap kegiatan. Tahap kegiatan ini GPK menjelaskan tentang literasi dasar, membagikan lembaran kosong dan alat tulis ke anggota kelompok, mengintruksikan anggota kelompok untuk menulis materi yang sudah dituliskan dipapan tulis, selanjutnya mengintruksikan anggota kelompok satu per satu untuk membaca tulisannya dan terakhir GPK mengintruksikan semua anggota kelompok untuk membaca tulisannya bersama-sama. Keempat tahap terakhir. Tahap terakhir ini GPK mengubah suasana yang serius di tahap kegiatan itu menjadi suasana

82

yang lebih santai dan diam, GPK juga menyampaikan bahwa proses konseling kelompok dengan teknik ability potential akan berakhir.

sebelum diakhiri kegiatan konseling GPK menanyakan kepada anggota kelompok tentang kesan apa yang didapatkan dan dirasakan setelah mengikuti proses konseling. Ada beberapa anggota kelompok menjawab bahwa kesannya menyenangkan. Selanjutnya GPK menyampaikan kalau proses konseling berakhir dan menutupnya dengan mengucapkan salam.

Berdasarkan paparan analisis diatas mengenai tahapan pelaksanaan konseling yang dilakukan GPK sudah sesuai dengan tahapan konseling kelompok dengan teknik ability potential. Hal ini diperkuat dengan teori yang ada dibuku Tohirin yang menyatakan bahwa tahap pelaksanaan konseling mencakup : Pertama, mengomunikasikan rencana layanan konseling kelompok. Kedua, mengomunikasikan kegiatan layanan konseling kelompok. Ketiga, menyelenggarakan layanan konseling kelompok melalui tahapan pembentukan,

83

tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.58

3. Tahap Pasca Layanan konseling dengan teknik ability potential yang berdampak positif bagi siswa slow learner

Setelah pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi kemampuan literasi dasar siswa slow learner terlihat adanya dampak positif setelah layanan dilihat dari siswa yang mulai ada perubahan dan peningkatan seperti sudah mulai lancar membaca dan mulai bisa menulis dengan benar. Setelah pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential siswa akan tetap dipantau dan dibimbing agar selalu ada perubahan dan peningkatan yang lebih baik.

Berdasarkan paparan hasil tahapan pasca layanan diatas dapat disimpulkan bahwa konseling dapat memberikan perubahan yang positif bagi siswa slow leaner seperti sudah bisa lancar membaca dan menulis dengan benar. hal ini diperkuat dengan isi jurnal Mutmainnah yang menyatakan bahwa adanya perubahan yang positif

58 Ibid, hlm. 185

84

dari siswa yang merupakan tujuan dari konseling kelompok. Sehingga dapat dikatakan proses pelaksanaan konseling memberikan perubahan yang baik bagi siswa slow learner yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah.

4. Tahap evaluasi dan tindak lanjut yang belum jelas tahapan kegiatannya.

Dalam tahap ini GPK melakukan evaluasi terkait program layanan yang sudah diterapkan.

Dimana GPK menyadari bahwa proses pelaksanaan konseling masih jauh dari kata sempurna dalam arti masih perlu dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.

GPK akan mengevaluasi fasilitas tempat yang masih belum tepat untuk dilakukan konseling dikarenakan masih terdengarnya suara keributan sehingga menyebabkan kurang konsentrasi GPK dan siswa dalam melaksanakan konseling dan yang terpenting adalah GPK akan mempersiapkan diri dengan belajar maksimal agar konseling berjalan sesuai yang diharapkan. Setelah evaluasi GPK akan menindak lanjuti program yang sudah ada dengan tujuan mendapatkan hasil yang berdampak positif bagi siswa slow leaner agar mengalami perubahan pada diri siswa dalam hal membaca dan menulis.

85

Bersadarkan hasil analisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahap evaluasi GPK sudah mengetahui kekurangan dari progam yang dilakukan yaitu kurang tepatnya ruangan yang digunakan untuk melakukan konseling dikarenakan masih terdengar suara keributan dan terkait kemampuannya dalam melakukan konseling.

Mengenai tahap tinjak lanjut sudah ada rencana tetapi tahapannya belum terlihat sehingga bisa dikatakan belum sesuai dengan tahapan tindak lanjut dalam konseling. Hal ini diperkuat dengan apa yang dijelaskan dalam buku Tohirin yang menyatakan bahwa tindak lanjut, mencakup kegiatan sebagai berikut : Pertama, menetapkan jenis dan arah tindak lanjut. Kedua, mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak terikait. Ketiga, melaksanakan rencana tindak lanjut.59

59 Ibid, hlm. 186

86

B. Analisis Hasil Akhir Setelah Pelaksanaan Konseling Kelompok Dengan Teknik Ability Potential Dalam Mengatasi Kemampuan Literasi Dasar Siswa Slow Learner Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati terkait dampak atau perubahan dari pelaksanaan konseling kelompok dengan Teknik ability potential yang pertama kalinya diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati dapat diketahui bahwa, adanya perubahan yang baik bagi siswa dan guru pembimbing khusus. Dimana sebagian siswa yang menjadi anggota konseling sudah mulai ada perubahan yaitu sudah mulai bisa membaca dan menulis dengan baik. Dan untuk sebagian anggota yang masih belum ada perubahan akan tetap ditindak lanjuti sampai adanya perubahan yang dialami siswa yang termasuk siswa slow learner atau lambat belajar dalam kategori kemampuan literasi dasar yang rendah.

Dan dampak yang dialami guru pembimbing khusus setelah pelaksanaan konseling kelompok dengan Teknik ability potential yang pertama kalinya diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah Kongpati adalah mengetahui bagaimana cara

87

mengatasi siswa slow learner khususnya dalam kategori kemampuan litearsi dasar yang rendah.

Perubahan yang dialami siswa merupakan suatu tujuan bersama. Seperti yang disebutkan dalam jurnal Mutmainnah yaitu adanya perubahan yang positif dari siswa yang merupakan tujuan dari konseling kelompok.60 Sehingga dengan pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam mengatasi siswa slow learner Madrasah Tsanawiyah Al-Fathiyah bisa dikatakan sudah diterapkan dengan maksimal dilihat dari perubahan yang dialami siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, peneliti dapat menganalisis perubahan yang dialami setiap siswa dengan mencocoknya dengan teori yang terdapat dijurnal.

Siswa atas nama Nurul sebelum mengikuti konseling kelompok dengan teknik ability potential ini mengalami kesulitan dalam menulis bahkan sampai tidak bisa membaca tulisannya sendiri, tetapi setelah dilakukannya konseling kelompok dengan teknik ability potential ini Nurul mengalami perubahan yang baik karena sudah mulai rapi dalam menulis dan

60 Mutmainnah, Konseling kelompok dengan teknik cognitive restructuring dalam meningkatkan motivasi belajar siswa slow learner, Bulletin of counseling and psychotherapy, Vol. 2, Nomor 1, Maret 2020, hlm. 18.

Dokumen terkait