• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling dalam mengatasi bullying di MAN 2 Jember Kecamatan Patrang Tahun

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisi Data

2. Pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling dalam mengatasi bullying di MAN 2 Jember Kecamatan Patrang Tahun

2. Pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling dalam

Gambar 4.423

Pemanggilan peserta didik yang bermasalah.

Bimbingan dan konseling di MAN 2 Jember. Menurut Hadi Na’im selaku Wakil Kepala Madrasah, menyatakan bahwa:24

Untuk layanan BK yang lebih detail bisa di tanyakan di BK nya sendiri mbak, tetapi di situ kan ada bimbingan konseling.

Konseling itu bisa masalah, bisa penangan kasus, bisa karir.

Artinya studi kasus yang berkaitan dengan perkembangan akademis siswa. BK tidak bekerja sendiri karena tugasnya harus di bantu oleh wali kelas dan semua guru untuk pelanggaran-pelanggaran itu.

Ditambah pernyataan Joko Purnomo selaku Waka Kesiswaan, bahwa:25

Untuk pelaksanaan BK sendiri mbak lebih jelasnya yang tau itu BK. Tapi ketika ada permasalah di madrasah dan terkait dengan siswa, kita semua disini ikut andil untuk mencari jalan keluarnya. Misalanya masalah bullying disini kan guru BK pastinya mendapatkan info tersebut dari berbagai pihak.

Misal dari guru atau pun dari siswa itu sendiri. Yang nantinya ketika guru BK mendapatkan info tersebut agar diatasi dan dicari pemecahan masalahnya.

23 Peneliti, Dokumentasi, 19 September 2019.

24 Hadi Na’im, wawancara, Jember, 11 September 2019.

25 Joko Purnomo, wawancara, Jember, 12 September 2019.

Gambar 4.526

Mekanisme Penangan Peserta Didik

Pemaparan di atas ditambah dengan pernyataan Moh Khoirul Anam selaku guru BK, menyatakan bahwa:27

Dalam pelaksanaan BK mbak biasanya kami melakukan bimbingan di dalam kelas maupun di ruang BK mbak.

Didalam pelaksanaan BK memiliki beberapa layanan. Ada layanan Orientasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, dan yang terakhir layanan Mediasi.

Abdillah Maulana Farhan kelas XII IPA 5 mengatakan:28 Biasanya bu, guru BK masuk ke kelas untuk memberikan bimbingan dan arahan ke anak-anak. Selain itu biasanya kami di panggil ke ruangan BK untuk mendapatkan bimbingan.

26 Peneliti, Dokumentasi, 12 September 2019.

27 Moh Khoirul Anam, wawancara, Jember, 19 September 2019.

28 Abdillah Maulana Farhan, wawancara, Jember, 11 September 2019.

Gambar 4.629

Guru Bimbingan dan Konseling memasuki kelas

Diperkuat oleh pemaparan Mas Arudhati Anggi kelas X Agama 2 bahwa:30

BK biasanya masuk kelas bu, kalau untuk kelas saya biasanya yang ngisi bapak Andrik. Guru BK biasanya memberikan nasehat, motivasi dan banyak lagi.

Ditambah pernyataan Khoirul Anjarwati selaku Koordinator BK, menyatakan bahwa:31

Untuk di madrasah aliyah khususnya karena terlalu banyak muatannya jadi untuk mapel BK sebenarnya gak ada jam masuk kelas, jadi kita mengambil satu jam mata pelajaran mapel lain yang yang di rasa sudah cukup, seperti olahragakan jamnya tiga jam mbak, yang satu jam di ambil BK. Itupun kita gak harus masuk kelas mbak, karena pelayanan BK tidak hanya di kelas, bisa di gazebo, masjid.

Tergantung dengan mood anak-anak dimana. Kadang anak- anak lebih suka di ruang BK mbak.

Ditambah pernyataan Khoirul Anjarwati selaku Koordinator BK, menyatakan bahwa:32

29 Peneliti, Dokumentasi, 19 September 2019.

30 Mas Arudhati Anggi, wawancara, Jember, 12 September 2019.

31 Khoirul Anjarwati, wawancara, Jember, 4 September 2019.

32 Khoirul Anjarwati, wawancara, Jember, 9 September 2019.

Untuk pelaksanaan BK disini, disesuaikan dengan program yang ada. Di sana ada beberapa layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan atau penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi, mediasi yang semua layanan itu memiliki beberapa fungsi. Yang pertama layanan orientasi, untuk layanan ini lebih ke rencana anak- anak kedepannya. Kemudian untuk layanan informasi, ya macem-macem kaitannya, ada informasi olimpiade, ada informasi studi lanjut, ada informasi kaitannya untuk rencana kerja. Layanan penempatan itu dilakukan di awal sama halnya dengan penjurusan mbak. Jadi setelah masa orientasi siswa selesai kita langsung adakan tes IQ, untuk menentukan jurusan anak. Layanan perseorangan, pribadi atau individu biasanya anak-anak datang kesini lebih ke privasi pribadi anak-anak, kadang anak-anak datang kesini ada masalah keluarga, masalah kesulitan belajar, kesulitan sosial. Layanan bimbingan kelompok ini, kita laksanakan secara berkala mbak tergantung permasalahan yang ada, kita kupas bareng- bareng, kita cari masalah mana yang lebih urgen yang harus kita selesaikan. Untuk konseling kelompok ini mbak, misalnya ada beberapa siswa dengan permasalahannya yang sama, kita konseling bareng-bareng untuk menyelesaikannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di laksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam pelaksanaan bimbimbingan dan konseling terdapat beberapa layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi.

Berdasarkan wawancara Moh Khoirul Anam selaku guru BK, menyatakan bahwa:33

33 Moh Khoirul Anam, wawancara, Jember, 19 September 2019.

Dalam masalah bullying mbak biasanya kita temukan setiap tahunnya itu ada, walaupun dalam bentuk yang kecil. Biasa perilaku bullying yang sering saya temui itu seperti memberi julukan, contohnya celleng karena kulitnya yang hitam.

Kadang anaknya marah dan ada malah dijadikan guyunon.

Untuk bullying sampai ke tingkat fisik di MAN 2 Jember sangat jarang terjadi. Tapi pernah tapi sebatas jongkrokno.

Ditambah pernyataan Joko Purnomo selaku Waka Kesiswaan, bahwa:34

Sampai dengan saat ini masalah bullying belum pernah muncul di madrasah kita, apakah karena anak-anak ini paham terhadap pelajaran agama yang mana anak-anak harus saling sayang dan menghormati. Artinya mungkin yang dimaksud tidak pernah terjadi itu dalam skup memang yang bener- bener bullying yang mendalam. Kalau hanya sekedar jegloki temen itu ada, jadi kita sering memberikan wejangan kepada anak-anak mengenai perilaku-perilaku yang seharusnya tidak dilakukan untuk mengantisipasi agar apa yang tidak diharapkan tidak terjadi. Tapi yang jelas, semua permasalahan itu sama, sama dalam artian bahwa jika ada masalah jangan sampek penangan masalah ini kemudian memunculkan masalah baru. Kalau misalkan masalah bullying ini ada, ya tentunya orang-orang yang terlibat kita panggil ke BK, kita temukan permasalahannya kenapa.

Dilanjut pemaparan Moh Khoirul Anam selaku guru BK, menyatakan bahwa:35

Biasanya mbak faktor terjadinya bullying karena faktor lingkungannya. Untuk mengatasi masalah bullying biasanya kami mencari permasalahannya apa, baru kita luruskan permasalahannya, baru nantik setelah ketemu dari pihak pembully kita kasih bimbingan bahwa apa yang dilakukan nyakiti orang lain. Yang terakhir itu pelarangan, kalau misalkan ternyata tidak selesai ya kami panggil lagi. Bisa- bisa kami panggil orang tuanya.

34 Joko Purnomo, wawancara, Jember, 12 September 2019.

35 Moh Khoirul Anam, wawancara, Jember, 19 September 2019.

Dilanjut wawancara Siti Maimunatul Kamila Rohman kelas XI IPS 1 mengatakan bahwa:36

Untuk bullying biasanya yang pernah lihat contohnya apa yang terjadi pada teman saya, nah ada kakak kelas yang tidak suka sama teman saya karena penampilannya. Ya otomatis saya bilang don’t judge be cover. Lah kakak-kakak kelas tersebut itu nyindir-nyindir, kalau ketemu itu lihatnya sinis, buat status WA, otomatis itu bullying. faktor terjadinya bullying karena terjadinya kesenjanagan antara adik kelas dengan kakak kelas maupun dengan yang lain, yang kedua faktor terjadinya bullying itu karena adanya perbedaan pendapat, ketiga adanya keiirian bu.

Diperkuat pemaparan Muhammad Daffa kelas X IPS 2 mengatakan bahwa:37

Saya pernah bu jadi korban bullying, waktu itu teman saya iseng-iseng ngefoto dan fotonya diedit-edit kemudian di masukkan di grup jadi saya di kata-katain.

Hal ini juga disampaikan oleh Restu FahiMuroid kelas XI IPA 5 mengatakan bahwa:38

Sejauh dua tahun saya disini alhamdulillah tidak pernah ada bullying, tapi yang pernah guyon yang kebablasan cuma perkataan saja, didorong, biasanya juga ketika disuruh maju kedepan dan tidak bisa paling di kata-katain.

Dilanjut dengan wawancara Khoirul Anjarwati selaku Koordinatir BK, menyatakan bahwa:39

Kalau bulying di tingkat SMA mbak gak separah yang kalian lihat di tv-tv. Paling yo diilok’i, memberikan julukan, paling mentok di jentul, ditarik-tarik jilbabnya. Biasanya mbak faktor terjadinya bullying karena iri, misal karena dia lebih pandai atau bisa jadi karena kemampuannya lebih rendah.

Biasanya bisa jadi faktor dari keluarganya, mungkin mereka

36 Siti Maimunatul Kamila Rohman, wawancara, Jember, 11 Agustus 2019.

37 Muhammad Daffa, wawancara, Jember, 12 Agustus 2019.

38 Restu FahiMuroid, wawancara, Jember, 12 Agustus 2019.

39 Khoirul Anjarwati, wawancara, Jember, 4 September 2019.

biasa di kerasi oleh orang tuanya ketika di sekolah mereka lakukan apa yang orang tua lakukan.

Dilanjut pernyataan Ibu Khoirul Anjarwati selaku Koordinatr BK, menyatakan bahwa:40

Ketika kita menemukan informasi bullying kita tidak sertamerta mbak, kita kumpulkan data-datanya dulu. Apakah bener, kenapa sih sebabnya. Kita cari tau dulu dari teman- teman dekatnya, orang-orang yang menjadi saksi. Kemudian kita satukan kita berikan pengertian, kita buka mata hatinya mbak, bahwa hal tersebut merugikan, membahayakan dan tidak benar. Jadi dengan adanya bullying disini baik pelaku dangan korban kita konseling semua. Kita gunakan layanan perseorangan terlebih dahulu mbak. Kita panggil kedunya dengan waktu dan tempat yang terpisah. Jadi kita pahamkan kepada korban untuk melawan kalau memang kamu benar, ya kalau lemah kan kamu terus-terusan di bully. Kemudian untuk pelaku kami konseling mbak, dengan memberikan beberapa pengertian termasuk nantik akibatnya bagaimana, nantik kedepannya bagaimana kalau kamu seperti ini terus, kadang saya kasih buku yang nantinya menggugah hatinya.

Selain layanan induvidu biasanya kami juga menggunakan layanan kelompok dan layanan mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu mbak untuk menyelesaikan masalah bullying kami juga berkerjasa dengan guru akidah akhlak dengan guru PKN untuk titip-titip pesen, untuk selalu mengingatkan.

Gambar 4.741 Konseling Individu

40 Khoirul Anjarwati, wawancara, Jember, 9 september 2019

41 Peneliti, Dokumentasi, 22 Agustus 2019.

Gambar 4.842

Koordinasi Guru Bimbingan dan Konseling dengan Wali Kelas

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN 2 Jember memiliki beberapa layanan, yaitu: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi.

b. Bentuk-bentuk bullying yang terjadi di MAN 2 Jember yaitu kontak fisik langsung seperti mendorong, kontak verbal langsung seperti memeberi panggilan, merendahkan, mengejek, menyebarkan gosip dan membuat status di media sosial.

c. Faktor terjadinya bullying di MAN 2 Jember dikarenakan faktor keluarga dan faktor teman.

42 Peneliti, Dokumentasi, 9 September 2019.

d. Untuk mengatasi bullying di MAN 1 Jember guru bimbingan dan konseling memanfaatkan layanan individu dengan memanggil korban dan pelaku bullying dengan waktu yang berbeda untuk diberikan bimbingan. Kemudian guru bimbingan dan konseling melakukan layanan kelompok dengan memanggil kedua belah pihak untuk dipertemukan, serta melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Selain itu guru bimbingan dan konseling untuk mengantisipas terjadinya bullying di madrsah berkejasama dengan guru akidah akhlah dan guru PKN untuk memberikan bimbingan mengenai bahayanya tidakan bullying.

3. Evaluasi bimbingan dan konseling dalam mengatasi bullying di