BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Pembahasan Temuan
“Adapun faktor pngahambat yang paling signifikan dari pelaksanaan strategi tersebut ialah tak lain mengenai dana yang kurang mecukupi sehingga menjadi salah satu faktor penghambat untuk melaksanakan beberapa strategi kami dalam meningkatkan profesionalisme para guru-guru kami.”
Sesuai dengan pendapat Ahmad Shodiq selaku guru mata pelajaran Matematika,
“memberikan reward berupa ziaroh gratis, beasiswa bagi guru yang pengabdiannya sangat bagus, dan diberi kepercayaan memimpin moment-moment yang diadakan madrasah seperti ketua penerimaan siswa baru, karena ada beberapa guru yang termotivasi dengan hal ini sehingga mereka berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi terbaiknya kepada madarasah.”
Ahmad Shodiq menimpali,
“akan tetapi dalam melaksanakan semua strategi ini membutuhkan biaya sedangkan pendanaan di madrasah ini sangatlah minim, sehingga menjadi salah satu faktor terhambatnya bagi kami.”69
Jadi berdasarakan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dan penghambat kepala madarasah dalam merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda ialah dengan cara memotivasi mereka dan juga memberikan beasiswa, short course Bahasa Inggris ke Pare Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbataasnya sumber dana.
focus masalah yang telah dirumuskan, maka dikemukakan berbagai temuan yang ada dilapangan.
Dalam penyajian data telah dideskripsikan betapa pentingnya kebiajakan kepala madrasah didalam menentukan kemajuan lembaga dan mencetak out-put yang berkualitas. Maksud dari kebijakan tersebut adala agar guru yang ada di dilembaga tersebut tidak meremehkan profesinya.
Dari hasil penelitian yang telah peneliti sajikan, beriku akan dibahas kaitannya dengan teori yang telah dipaparkan oleh para tokoh dengan hasil temuan peneliti.
1. Bentuk Kebijakan Kepala Madrasah dalam meningkatkkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda
Seperti yang ditemukan peneliti bahwasanya kebijakan kepala madarsah dalam meningkatkan profesionalisme guru sangatlah penting, karena guru merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan out-put yang berkualitas di lembaga pendidikan. Guru merupakan yang bertanggung jawab dalam proses pengembangan lembaga pendidikan maka kualitas guru harus benar-benar diperhatikan. Berkenaan dengan hal tersebut maka ada beberapa tahapan kepala madrasah sebelum menerapkan kebijakannya di antaranya:
a. Mengadakan rapat guru guna mengetahui apa yang menjadi keluhan dari para guru terkait dengan pembelajaran yang biasa disebut dengan analisis kebutuhan. Dengan mengadakan rapat ini kepala sekolah bisa mengetahui apa yang guru keluhkan dalam proses pembelajaran dan
langkah apa yang akan diambil untuk langkah selanjutnya karena seorang kepala madrasah merupakan penentu keberhasilan dalam mwujudkan tujuan dapat dijadikan teladan serta mampu memberikan inspirasi kepada seluruh komponen madarasah khususnya bagi para guru di MA Nurul Huda.
b. Jika kebutuhan guru telah ditemukan berkenaan dengan pembuatan perangkat pembelajaran langkah selanjutnya seorang kepala madrasah diharuskan mencari alternatif untuk memenuhi akan kebutuhan dari para guru tersebut dengan mendiskusikan langsung kepada para peserta rapat yang meliputi waka kurikulum, dan para guru. Setelah alternatif ditemukan diantaranya guru-guru akan didelegasikan dengan cara bergantian untuk mengikuti kegiatan diantaranya seperti: workshop, KKG, MGMP, serta study banding di beberapa lembaga pendidikan yang lebih maju yang ada di Kabupaten Lumajang untuk dijadikan standar agar MA Nurul Huda bisa lebih maju untu kedepannya. Studi banding ini dilakukan tidak hanya terbatas pada lembaga swasta saja akan tetapi dilakukan di lembaga negeri juga. Alternatif dari kepala madrasah tersebut di terima langsung oleh para guru dengan sangat antusias karena bagi para guru hal tersebut sangatlah banyak manfaatnnya.
c. Kebijakan yang diberlakukan oleh kepala madrasah dalam rangka untuk mengantisipasi masa depan agar mampu bersaing dan bertahan dalam menghadapi persaingan dunia pendidikan. Maka kepala madrasah MA
Nurul Huda selalu mengadakan evaluasi terhadap tugas-tugas guru disetiap akhir semester untuk mengetahui seberapa jauhkan para guru menangkap ilmu yang telah mereka peroleh dari berbagai kegiatan pelatihan yang telah kepala madrasah berikan guna untuk meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda.
d. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh beberapa sumber data atau hasil wawancara dan teori diatas dapat dikatakan implementasi kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda sudah terlaksana dengan baik hal ini didukung dengan adanya kerjasama yang baik dengan semua warga madrasah.
e. Sehubugan dengan hal tersebut sebelum kepala madrasah menerapkan kebijakannya terlebih dahulu diadakan analisis kebutuhan guru dalam meningkatkkan profesionalismenya, kemudian pelaksanaan pembinaan dengan mengirim para guru dengan cara berkala untuk mengikuti workshop, KKG, MGMP, serta study banding antar sekolah dengan lembaga negeri maupun swasta yang lebih maju, selanjutnya diadakan penilain terhadap tugas-tugas guru disetiap akhir semester.
Seperti yang disampaikan oleh peneliti dari hasil wawancara dengan beberapa sumber diatas sesuai dengan yang disampaikan oleh Syafaruddin yang berbunyi:
Dalam suatu kebijakan pendidikan ini terdapat tiga tahapan kebijakan yaitu: formulasi, implementasi dan evaluasi. Kepala madrasah sebagai petugas yang professional dituntut untuk untuk mengformasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan pendidikan tersebut.
Adapun tiga tahapan tersebut adalah:
a. Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakan adalah perumusan atau pembuatan. Jadi, formulasi kebijakan adalah perumusan suatu kebijakan dalam pendidikan. Berikut adlah tahap-tahap proses peumusan kebijakan pendidikan:
1) penyusunan agenda, yakni menempatkan masalah pada agenda pendidikan
2) formlasi kebijakan merumuskan kebijakan untuk mengatasi masalah 3) adopsi kebijakan yakni kebijakan alternative tersebut
diadopsi/diambil untuk solusi dalam menyelesaikan suatu masalah 4) implementasi kebijakan yakni kebijakan yang telah diambil dan
dilaksanakan dalam pendidikan.
5) penilaian kebijakan yakni penialaian dalam pembuatan kebijakan dan pencapaian tujuan dalam kebiajakan pedidikan.
b. Implementasi kebijakan
Implementasi kebijakan pada intinya adalah cara yang dilaksanakan agar sebuah kebijakan tersebut mencapai tujuan.
Implementasi kebijakan adalah serangkaian aktifitas dan keputusan yang memudahkan penyataan kebijakan dalam pembuatan kebijakan terwujud kedalam prakteknya/realisasinya. Terdapat empat factor pentinga dalam mengimplmentasikan kebijakan, yaitu:
komunikasi, sumber daya, sikap pelakasana kebijakan dan struktur birokrasi.
Untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan ada dua cara, yaitu: secara langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program pendidikan, dan melalui kebijakan turunan dari kebijakan nasional tersebut.
c. Evaluasi kebijakan
Setelah adanya pelasanaan kebijakan kemudian diadakan pengevaluasian dalam kebijakan pendidikan, karena akan dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan tersebut tercapai. Menurut Putt dan Springer bahwa evaluasi adalah langkah menerima umpan balik yang utama dari proses kebijakan. Tujuan dari evaluasi kebijkan adalah untuk mempelajari pencapaian sasaran dari pengalaman terdahulu.70 2. Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk
Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda
Strategi kepala madrasah merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah suatu persoalan yang menjadi target pada setiap program pendidikan. Profesionalisme guru pada umumnya dijadikan sebagai gambaran seberapa jauh lembaga pendidikan berhasil mengubah tingkah laku peserta didik bila dikaitkan dengan tujuan pendidkan. Mutu pendidikan juga bisa berkualitas yang artinya gambaran sifat suatu hal, yaitu tingkat baik atau buruk suatu hal tersebut. Madrasah
70 Syafaruddin, Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Konsep, Strategi, Dan Aplikasi Kebijakan Menuju Organisasi Sekolah Yang Efektif, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), 117-118.
mampu meningkatkan profsionalisme guru apabila setiap komponen yang ada mampu bekerjasama dengan baik demi tercapainya tujuan lembaga.
Kemampuan guru untuk mngaktualisasikan tugasnya dalam proses dan hasil kerjanya sesuai dengan profesinya sebagai pendidik, profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 yang mana salah satunya berbunyi “memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya”. Berkenaan dengan hal tersebut strategi kepala madrasah merealisasikan kebijakannya dalam meningkatkan profesionalisme guru adalah berikut:
a. Kepala madrasah MA Nurul Huda mengatakan bahwa seorang guru harus mempunyai spesifikasi tertentu diantaranya harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya b. Di MA Nurul Huda ada guru yang tidak sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya, kepala madrasah MA Nurul Huda sebagai pelaku kebijakan menekankan bahwa guru tersebut harus menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan tuntutan profesinya, agar peraturan tersebut berjalan lancar maka dengan niat mulianya kepala madrasah MA Nurul Huda mengkuliahkan guru-guru tersebut di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Probolinggo.
c. Selain dari guru-guru yang harus memenuhi spesifikasinya kepala madrasah MA Nurul Huda juga memerapkan prinsip disiplin terhadap para komponen yang ada di madrah khususnya bagi para guru-guru MA
Nurul Huda, hal ini guna untuk meminimalisir ketidak proesionalan guru-guru yang ada di madrasah. Jika terjadi pelanggaran satu kali guru tersebut akan di beri peringatan dan jika pelanggaran terjadi sampai tiga kali bahkan melebihi maka guru tersebut akan di skors selama 1 bulan dan pemotongan gaji sebanyak 5% hal ini diberlakukan untuk memberikan efek jera kepada para guru. Akan tetapi sejauh ini kepala sekolah masih belum menskors satu guru pun.
d. Sesuai dengan paparan data atau hasil wawancara dan teori diatas dapat dikatakan meski tergolong lembaga pendidkan swasta MA Nurul Huda ini tidak mau kalah saing dengan lembaga pendidikan negeri lainnya, disini kepala madrasah sangatlah berperan penting didalam menentukan kemajuan lembaganya.
Berdasarkan hasil wawancara ditemukan mengenai hal yang berkaitan dengan strategi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda ialah dilakukan dengan cara menerapkan prinsip kedisiplinan terhadap guru serta mewajibkan guru mengajar sesuai dengan profesinya jika tidak sesuai maka guru tersebut diharuskan menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan kualifikasinya.
Seperti yang disampaikan oleh peneliti dari hasil wawancara dengan beberapa sumber diatas sesuai dengan yang disampaikan oleh Syaiful Sagala dan Moh. Uzer Usman yang berbunyi:
Kepemimpinan Kepala Madarsah Yang Efektif dalam Penetuan Kebijakan
a. Kebijakan yang berkenaan dengan fungsi esensial, seperti: kurikulum, penetapan rekrutmen, dan penerimaan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
b. kebijakan mengeanai lembaga individual dan keseluruhan siswa kependidikan
c. kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan penarikan tenaga kerja, promosi, pengawasan dan penggantian keseluruhan staf
d. kebijakan berkaitan dengan pengalokasian sumbe daya non manusia, seperti sumber finansail, gedung dan perlengkapan-perlengkapan.
Oleh karena itu, seorang pemimpin yang efektif dalam penentuan kebijakan pendidikan sangat diperlukan. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan usaha kerjasama serta memelihara iklim yang kondusif dalam kehidupan organisasi.
Setiap orang sebagai anggota suatu kelompok dapat memberikan sumbangsinya untuk kesuksesan kelompoknya. Kepemimpinan kepala madrasah yang efektif harus mampu merumuskan program dan melaksanakan kegiatan, mengutamakan partisipasi seluruh anggotanya sehingga dapat melaksanakan kebijakannya dengan benar.71
71 Syaiful Sagala, kemampuan professional guru dan tenaga kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), 121
Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja g. Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan sepanjang hayat
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.72
72 Moh. Uzer Usman. Menajdi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), 21.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda
Seperti yang dikemukakan peneliti bahwasanya faktor pendudkung dan penghambat Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda diantaranya ialah dengan cara memotivasi para guru dan juga memberikan beasiswa, short course Bahasa Inggris ke Pare Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbataasnya sumber dana.
Seperti yang disampaikan oleh peneliti dari hasil wawancara degan beberapa sumber di atas sesuai dengan yang disampaikan oleh Duke dan Canady yang di kutip oleh Syafaruddin yang berbunyi:
Strategi dan aktivitas kbijakan pengembangan staf dan guru mencakup beragam level dari komitmen finansial atas bagian dari system sekolah. Dengan demikian, tidak hanya satu strategi saja yang dapat dilakukan dengan pengembangan guru seperti pengembangan kurikulum, metodologi pembelajaran, workshop, tetapi dapat pula melakukan studi banding, mendatangkan ahli, pendidikan lanjutan, atau pelatihan berjenjang dalam kompetensi keguruan. Bahkan hal lain yang penting termasuk dalam format peningkatan adalah kebijakan dalam reward dan insentif. Dan untuk
mendukung pilihan-pilihan pengembangan professional guru, maka pengambil kebijakan harus memelihara pendanaan yang mencukupi.73
73 Syafaruddin, efektivitas Kebijakan Pendidikan, 36-37.
A. Kesimpulan
1. Kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda sudah terlaksana dengan baik, hal ini didukung dengan adanya kerjasama yang baik dengan semua warga madrasah. Sehubugan dengan hal tersebut sebelum kepala madrasah menerapkan kebijakannya terlebih dahulu diadakan analisis kebutuhan guru dalam meningkatkkan profesionalismenya, kemudian pelaksanaan pembinaan dengan mengirim para guru dengan cara berkala untuk mengikuti workshop, KKG, MGMP serta study banding, selanjutnya diadakan penilain terhadap tugas-tugas guru disetiap akhir semester.
2. Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda dilakukan dengan cara menerapkan prinsip kedisiplinan terhadap guru serta mewajibkan guru mengajar sesuai dengan profesinya jika tidak sesuai maka guru tersebut diharuskan menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan kualifikasinya.
3. Faktor pendukung dan pengahambat Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda diantaranya ialah dengan cara memotivasi para guru dan juga memberikan beasiswa, short course Bahasa Inggris ke Pare Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbataasnya sumber dana.
B. Saran-Saran
1. Bagi Kepala Madrasah
Sebagai pengelola pendidikan bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan terus ciptakan semangat dan bimbingan kepada para guru guna membangun para tenaga pendidik yang professional.
2. Bagi Waka Kurikulum
Jadilah pengarah para guru untuk menyusun prangkat pembelajaran dan kelengakapan-kelengkapan mengajar guru, dengan baik dan benar sesuai dengan kurikulum, dan membuat laporan kepada kepala madrasah atas pelaksanaan tugas yang diberikan kepada para guru.
3. Bagi Guru
Lebih meningkatkan kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan dengan lebih aktif mengikuti pendidikan, pembinaan baik yang dilaksnakan oleh madrasah maupun Dinas Pendidikan.
Abdillah, Wahdan Ikhtiari. 2007. Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator Mata Pelajaran PAI di SLTP N Kretek 1 Wonosobo. Skripsi, Wonosobo:
IAIN Walisongo Semarang
Ace Suryadi dan Dasim Budimansyah. 2009. Paradikma Pembangunan Pendidikan Nasional, Konsep, Teori, dan Aplikasi Dalam Analisis Kebijakan Publik . Bandung: Widya Aksara Press
Depdiknas. Permendiknas No 12 Tahun 2007. 2007. Tentang Standarisasi Pengawas Sekolah. Jakarta
H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan, Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Public. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Hikmah, Laelatul. 2010. Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Manajemen Mutu Pembelajaran PAI Di SMPN 01 Lasem. Skripsi, Lasem:
STAIN Walisongo Semarang
HM. Sumarsono. 2004. Metode Riset Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: CV Aneka Solo
IAIN Jember. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press
Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ja’fiy. 1992. Shahih Bukhari. Beirut:Dar al- Kutb al-Ilmiyah
Islamiyah, Faridatul. 2012. Implemnetasi Kebijakan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Pengembangan Diri Siswa Di MI Tarbiyatus Shyibyan Kembiritan Genteng Banyuwangi . Skripsi, Banyuwangi: STAIN Jember J.Moeleong, Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Marno. 2007. Islam By Manajemen And Leadership, Tinjauan Teoritis Dan Empiris Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam. Malang: Lintas Pustaka
Moh. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
N. Dunn, William. 1999. Public Policy Analysis Pengantar Analisis Kebijakan Public. Yogyakarta: Gajah Mada
Purwanto, Ngalim. 1998. Manajemen Pendidikan, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sallis, Edward. 2012. Total Quality Manajemen In Education. yogyakarta:
IRCiSoD
Sirozi. 2005. Politik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Syafaruddin. 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Konsep, Strategi, Dan Aplikasi Kebijakan Menuju Organisasi Sekolah Yang Efektif. Jakarta:
Rineka Cipta
Syaiful Bahri, Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras
Tim Penulis Materi Diklat. 2008. Penilaian Profesionalime guru. Jakarta:
Direktur Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK
Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Usman, Moh. Uzer. 2003. Menajdi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
UU.SISDIKNAS, NO. 20 Th.2003. Jakarta: Sinar Grafika
W.J.S Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik Dan Permasalahannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE
PENELITIAN FOKUS MASALAH
Implementasi Kebijakan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang
1. Kebijakan Kepala Madrasah
2. Profesionalisme guru
a) Pengertian Kebijakan
b) Pengertian Kepala Madrasah
c) Tahapan kebijakan Kepala Madrasah
d) Kepemimpina Kepala Madarsah yang Efektif dalam Penentuan
Kebijakan
e) Kebijakan Kepala Madarsah yang Arif dan Bijaksana a) Pengertian
Profesionalisme Guru
a. Pengertian secara umum a. Pengertian
secara umum a. Formulasi
Kebijakan b. Implementasi
Kebijakan c. Evaluasi
Kebijakan a. Fungsi Esensial
a. Kompetensi Guru
b. Prinsip Profesi
1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi
Pendekatan
Penelitian: Kualitatif deskriptif
Jenis penelitian:
Purposiv Sampling Metode pengumpulan data:
a) Observasi b) wawancara c) Dokumentasi Analisis Data:
a) Reduksi Data b) Penyajian Data c) Verifikasi Data Keabsahan data:
MetodeTriangulasi Sumber dan
Triangulasi Teknik
1. Apa kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda Ranuyoso,
Lumajang?
2. Bagaimana strategi kepala madrasah dalam
merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat strategi kepala madrasah dalam
merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut?
1. Apa kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang?
2. Bagaimana strategi kepala madrasah dalam merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi kepala madrasah dalam merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut?
B. Pedoman Observasi
1. Letak lokasi penelitian.
1. Situasi dan kondisi geografis obyek penelitian.
2. Mengamati Kepala madrasah yang sedang membina guru yang datang terlambat
3. Mengamati guru yang sedang berdiskusi mengenai perangkat pembelajaran
C. Pedoman Dokumentasi
1. Data khusus mengenai kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru
2. Visi dan misi MA Nurul Huda 3. Daftar guru
4. Struktur organisasi
KETUA YAYASAN AGUS SALIM, S.Ag
KEPALA MADRASAH ABDUL AZIZ, S.Pd KOMITE SEKOLAH
HASIM
BENDAHARA
QORI’ATUS SOLEHA, S.Pd WAKIL KEPALA
RUDI HARTONO, S.Pd
KEPALA TATA USAHA AL BUSTOMI, S.S
PKM KURIKULUM ANWAR, S.Pd.I
PKM KESISWAAN ALI SUJOKO, SH
PKM SARPRAS MUHAMMAD SUKARNO
PKM HUMAS ISTIQOMAH, S.Pd
BP/BK ALI SUJOKO, SH KOORDINATOR GURU
SITI KHOLILA, S.Pd
WALI KELAS XI-B ISTIQOMAH, S.Pd WALI KELAS XII-A ACHMAD SHODIQ, S.Pd
WALI KELAS XI-B AL BUSTOMI, S.S WALI KELAS X-A
ANDRE AMINULLOH WALI KELAS X-B NUR FITRIATUN N, S.Pd
WALI KELAS XI-A SITI KHOLILA, S.Pd
GURU
Saat wawancara dengan Kepala Madrasah MA Nurul Huda
PENGECEKAN DATA
WAWANCARA DENGAN WAKA KURIKULUM BAPAK ANWAR, S.Pd.I
GURU YANG SEDANG DISKUSI PERANGKAT PEMBELAJARAN