BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian Data dan Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan Abdul Aziz kepala MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang mengatakan,
”Sebagai kepala madrasah saya tidak semerta-merta dalam mengambil sebuah keputusan terhadap guru dan staf maupun kepada siswa. Kebijakan dari kepala madrasah terkait dengan meningkatkan profesionalisme guru yaitu seorang guru harus benar-benar memahami keberadaannya di madrasah sebagai seorang pendidik yang harus memenuhi standart kompentesi guru yang sesuai dengan perundang-undangan. Sekali-kali saya mengawasi kegiatan guru dikelas, mengabsensi guru dan staf meskipun masih ada beberapa guru yang terkadang tidak melakukan absensi, karena wajib mengisi absensi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja guru jika guru absen maka akan mengahmbat materi yang ditargetkan mengingat jumlah jamnya hanya 2 jam. Dalam pengawasan saya melibatkan guru senior yang memiliki pengalaman lebih dalam pembelajaran demi meringankan tanggung jawab saya. Selain itu, pengawasan juga dilaksanakan dari pihak luar, baik komite sekolah, daerah maupun pusat. Hal ini untuk memberikan masukan bagi peningkatan profesionalisme guru, karena pihak luar terutama masyarakatlah yang akan menjadi lingkungan yang nyata dan evaluator bagi para peserta didik. Pengawasan dilakukan guna meningkatkan profesionalisme guru yang lebih baik dimasa mendatang”. 62
Lebih lanjut Abdul Aziz menambahi,
”Jika semangat guru sudah mulai bekurang salah satunya bisa dilihat dari absensi guru maka saya terlebih dahulu mengadakan rapat dengan para guru untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan para guru di dalam menjalankan tugasya sebagai pendidik, dan kebanyakan keluhan para guru adalah mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan menilai hasil belajar, adapun alasannya MA Nurul Huda tetap menerapkan KTSP dikarenakan masih kekurangan media penunjang pembelajaran, jika menerapkan KTSP guru-guru lebih mudah untuk mengeksplor pengetahuannnya kepada peserta didik dengan cara memanfaatkan sumber media yang ada melihat dari latar belakang faktor ekonomi dari orang tua peserta didik yang ad di madarsah ”.
62 Abdul Aziz, Wawancara, Ranuyoso, 2 Agustus 2017
Lebih lanjut Abdul Aziz memperjelas,
”Setelah diketahui apa yang menjadi keluhan guru maka saya selaku kepala madrasah tentunya harus memilih alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, setelah alternatif berupa memberikan pembinaan profesionalisme guru melalui KKG, MGMP, workshop serta study banding antar sekolah negeri maupun swasta untuk dijadikan standar agar MA Nurul Huda menjadi lebih maju dengan cara mengirim guru secara berkala untuk mengikuti kegiatan tersebut. Langkah selanjutnya ialah pengambilan keputusan dalam rangka untuk disepakati bersama, kepala MA Nurul Huda menyerahkan sepenuhnya pada setiap masing-masing guru mata pelajaran. Jadi setelah kebijakan dirumuskan maka setiap guru memiliki wewenang untuk mengikuti kebijakan yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Karena kepala madrasah disini hanya sebagai pengarah dan pengawas terhadap kinerja yang dilakukan oleh guru.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya guru yang sudah mengikti pembinaan KKG, MGMP atau workshop dapat dilihat dari hasil tugas-tugas guru disetiap akhir semester”.
Hal senada diperkuat oleh Anwar selaku Waka Kurikulum MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang mengatakan,
“Sebelum menerapkan kebijakan kepala madarasah mengadakan analisis terlebih dahulu apa yag menjadi keluhan para guru, kemudian pelaksanaan pembinaan dengan mengirim para guru dengan cara berkala untuk mengikuti workshop, KKG serta pelatiahan operasional computer dan internet, pelatihan guru atau karyawan dan lain-lain. Setiap akhir semester kami mengadakan penilaian terhadap tugas-tugas guru terkait dengan pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana guru tersebut menerapkan hasil yang didapat dari pembinaan-pembinaan yang telah mereka ikuti.
Dengan keterbatasan media pembelajaran serta faktor ekonomi dari orang tua peserta didik, MA Nurul Huda memilih untuk tetap menerapkan KTSP. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kebijakan kepala madarasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang”. 63
Hal ini juga ditegaskan oleh Qori’atus Sholeha selaku guru mata pelajaran Biologi MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang, mengatakan,
63 Anwar, Wawancara, Ranuyoso, 1 Agustus 2017
“Untuk meningkatkan profesionalisme guru, kepala madrasah mewajibkan para guru untuk mengisi absensi sebelum proses belajar mengajar berlangsung yang bertujuan untuk mengantisipasi guru-guru yang terlambat datang kemadrasah serta guru-guru yang meninggalkan kelas ketika jam kegiatan pembelajaran belum selesai, dan kepala madrasah selalu mengadakan rapat rutinan untuk membahas masalah proses pembelajaran. Di dalam rapat tersebut membahas pemasalahan yang dihadapi guru selama ini dan mempersiapkan yang akan mendatang, serta mengirim para guru secara bergantian yang kurang mahir didalam membuat perangkat pembelajaran untuk mengikuti kegiatan seperti KKG, MGMP atau workshop”. 64
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Kepala Madrasah dalam meningkatkkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang antara lain: guru diwajibkan mengisi absensi terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar berlangsung, sebelum menerapkan kebijakannya kepala madrasah terlebih dahulu mengadakan rapat analisis kebutuhan dengan para guru dalam meningkatkkan profesionalismenya, kemudian mengadakan pembinaan dengan mengirim para guru secara berkala untuk mengikuti workshop, KKG, MGMP, serta study banding antar sekolah negeri maupun swasta yang lebih maju. Selanjutnya diadakan penilain terhadap tugas-tugas guru disetiap akhir semester, dan penerapan KTSP untuk mempermudah guru menggunakan media pembelajaran yang ada mengingat terbatasnya sumber media pembelajran.
64 Qori’atus Sholeha, Wawancara, Ranuyoso 5 Agustus 2017.
2. Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang
Madrasah mampu meningkatkan profesionalisme guru apabila setiap komponen yang ada di madrasah mampu bekerjasama dengan baik demi tercapainya tujuan lembaga tersebut. Dalam hal ini kepala madrasah merupakan pemberi kontribusi yang sangat besar bagaimana kebijakan tersebut terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan dengan cara mengatur strategi dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Abdul Aziz kepala MA Nurul Huda, mengatakan,
”Guru tersebut dikatakan profesional di antaranya harus mempunyai spesifikasi tertentu, hal ini dapat dilihat dan diukur berdasarkan prinsip tertentu salah satunya harus memiliki kualifikasi akademik dan latarbelakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, jika ada guru yang tidak sesuai dengan kualalifikasinya strategi saya sebagai pelaku kebijakan guru tersebut harus menempuh jenjang pndidikan yang sesuai dengan profesinya. Serta menekannkan kedisiplinan kepada para guru supaya guru tidak dengan seenaknya datang serta meninggalkan kelas tidak tepat waktu, karena sebelum diterapkannya kedisiplinan untuk para guru sangat banyak yang datang terlambat serta meninggalkan kelas dengan alasan jam mata pelajaran telah usai, kalau kedisiplinan dipegang teguh maka kegiatan yang lain akan lancar”. 65
Lebih lanjut Abdul Aziz menambahi,
”Jika ada guru yang melanggar satu kali masih saya beri nasihat, jika pelanggaran terjadi tiga kali atau lebih maka saya tidak dengan tegas memberikan hukuman kepada guru itu dengan menskorsnya selama 1 bulan dan potong gaji sebanyak 5%. Hal ini saya lakukan untuk membrikan efek jera kepada para guru agar tidak seenaknya
65 Abdul Aziz, Wawancara, Ranuyoso, 3 Agustus 2017
saja masuk dan keluar dari kelas atau tanggung jawabnya sebagai pendidik. Akan tetapi alhamdulillah sejauh ini saya belum pernah sama sekali menskors guru sama sekali”.
Anwar selaku waka Kurikulum MA Nurul Huda mengaskan,
”Dulu sebelum kepala sekolahnya Bapak Abdul Aziz ada beberapa guru yang belum lulus sarjana bahkan ada yang hanya lulusan SMA saja, dikarenakan beliau merupakan sosok yang sangat berjasa didalam memajukan madrasah sehingga beliau tetap diperbolehkan mengajar dan mendapatkan gaji dari iuran para guru dan semenjak kepala sekolahnya diganti Bapak Abdul Aziz Setiap guru yang tidak sesuai dengan kualifikasinya maka pihak madrasah menuntut guru tersebut untuk menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan profesinya. Maka beliau selaku kepala madrasah yang latarbelakang ekonominya lebih dari cukup dengan tidakan mulianya beliau kedua guru tersebut dikuliahkan di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di probolinggo. Serta berperinsip disiplin tanpa dengan paksaan atau hukuman”. 66
Sesuai dengan pendapat Ahmad Shodiq selaku guru mata pelajaran Matematika,
”Guru harus memegang teguh prinsip kedisiplinan demi lancarnya kegiatan yang berlangsusng dimadrasah, selain itu guru dituntut untuk mengajar sesuai dengan kualialifikasinya jika tidak maka guru tersebut harus menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan profesinya hal tersebut merupakan strategi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru. Supaya guru tersebut benar-benar memahami pofesinya sehingga tidak berdampak fatal kepada peserta didik nantinya ”. 67
Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda ialah dengan cara menerapkan prinsip kedisiplinan terhadap para guru supaya bisa lebih bertanggung jawab lagi terhadap tugasnya jika ada guru yang melanggar satu kali akan di beri peringatan
66 Anwar, Wawancara, Ranuyoso, 3 Agustus 2017
67 Ahmad Shodiq, wawancara, 10 Agustus 2017
namun jika melebihi tiga kali melanggar maka guru tersebut akan di skors selama 1 bulan dan potongan gaji sebanyak 5%, serta mewajibkan guru mengajar sesuai dengan profesinya jika tidak sesuai maka guru tersebut diharuskan menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan kualifikasinya hal ini bertujuan untuk meminimalisir kefatalan dari seorang guru di dalam mentransfer ilmu kepada anak didiknya.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Kepala Madrasah dalam Merealisasikan Kebijakan untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Nurul Huda Ranuyoso, Lumajang
Setiap orang sebagai suatu kelompok dapat memberikan sumbangsinya untuk kesuksesan kelompoknya. Kepemimpinan kepala madrasah yang efektif harus mampu merumuskan program dan melaksanakn kegiatan, mengutamakan partisipasi seluruh anggotanya sehingga dapat melaksanakan kebijakannya dengan benar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Abdul Aziz kepala MA Nurul Huda,
“Dalam hal ini untuk terus memotivasi para guru untuk lebih giat lagi dalam melakukan kewajibannya, kami memberikan penghargaan untuk mereka yang selalu komitmen dalam menjalankan tugas, dan mereka yang berprestasi tentunya, dengan segala pengabdian dan kerja keras mereka degan cara kami berikan beasiswa kepada mereka serta kami juga memberikan short course Bahasa Inggris ke Pare Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo yang biasa diadakan oleh madrasah setaip tahunnya”.68
Lebih lanjut Abdul Aziz menjelaskan,
68 Abdul Aziz, Wawancara, Ranuyoso, 16 Desember 2017.
“Adapun faktor pngahambat yang paling signifikan dari pelaksanaan strategi tersebut ialah tak lain mengenai dana yang kurang mecukupi sehingga menjadi salah satu faktor penghambat untuk melaksanakan beberapa strategi kami dalam meningkatkan profesionalisme para guru-guru kami.”
Sesuai dengan pendapat Ahmad Shodiq selaku guru mata pelajaran Matematika,
“memberikan reward berupa ziaroh gratis, beasiswa bagi guru yang pengabdiannya sangat bagus, dan diberi kepercayaan memimpin moment-moment yang diadakan madrasah seperti ketua penerimaan siswa baru, karena ada beberapa guru yang termotivasi dengan hal ini sehingga mereka berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi terbaiknya kepada madarasah.”
Ahmad Shodiq menimpali,
“akan tetapi dalam melaksanakan semua strategi ini membutuhkan biaya sedangkan pendanaan di madrasah ini sangatlah minim, sehingga menjadi salah satu faktor terhambatnya bagi kami.”69
Jadi berdasarakan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dan penghambat kepala madarasah dalam merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru di MA Nurul Huda ialah dengan cara memotivasi mereka dan juga memberikan beasiswa, short course Bahasa Inggris ke Pare Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbataasnya sumber dana.