BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Pembahasan Temuan
huruf. Seperi yang di ungkapkan Fatatun Nafisah, selaku pengajar di Lembaga Cheng Hoo Mengaji berikut ini:
“Kesulitan yang di hadapi biasanya santri sering lupa dengan huruf-huruf nya, dan biasanya ustadzah mengarahkan untuk mengingat kata kunci”48
Salah satu solusi agar peserta mudah mengingat yaitu dalam metode mnemonic dan SAS yang ada di dalam buku Tajdied ini menggunakan kata kunci. Sehingga santri hanya perlu mengingat kata kuncinya saja. Ketika santri lupa dengan hurufnya, maka hanya tinggal melihat kata kunci diatasnya saja.
mengingat. Salah satu kemungkinannya yaitu dalam mengajarkan kata- kata baru. Kata kunci adalah kata yang terdengar seperti kata baru dan mudah digambarkan. Dalam buku Tajdied metode mnemonic juga di gabungkan dengan metode SAS, sehingga dari kata kunci yang ada di rangkai menjadi sebuah cerita. Integrasi kedua metode ini menggiring peserta didik untuk secara mandiri melakukan analisa terhadap materi ajar tanpa harus selalu dituntun. Ini tidak hanya meringankan guru dalam mengajar, akan tetapi juga melatih peserta didik agar terbiasa berfikir sistematis.
Selain itu untuk mendukung proses pembelajaran juga di butuhkan adanya materi, metode dan media pembelajaran. Materi pembelajaran tergantung pada tingkatan atau level kemampuan santri, sedangkan metode yang digunakan adalah metode Tajdied dan media pembelajarannya berupa buku tilawah dan tajwid, alat peraga serta papan dan spidol.
2. Problematika yang dihadapi dalam Implementasi Pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017.
Berdasarkan hasil temuan di Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa ada beberapa Problematika yang dihadapi dalam Implementasi Pembelajaran Tilawatil Qur’an Di Lembaga Chenghoo
Mengaji Kaliwates Jember yaitu problem yang dihadapi terdiri dari dua faktor, fisik dan psikis.
Mengingat bahwa santri yang belajar di Lembaga Cheng Hoo Mengaji rata-rata sudah berusia dewasa atau manula, maka ada keterbatasan dari pendengaran dan penglihatannya. Hal tersebut sesuai dengan teori yang telah diungkapkan bahwasanya seiring dengan bertambahnya usia, ketajaman penglihatan dan pendengaran mulai berkurang.49 Dikarenakan akan ketika usia sudah bertambah, maka fungsi organ tubuh juga mulai menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, di Lembaga Cheng Hoo Mengaji pembelajaran hanya dilakukan dengan lima siswa perkelas. Agar para santri bisa dekat dengan pengajar, sehingga dapat mendengar dengan jelas instruksi atau pengarahan dari pengajar.
Selain penglihatan dan pendengaran, faktor pengucapan juga menjadi problem dalam pembelajaran orang dewasa, hal tersebut di karenakan lidah yang sudah kaku atau beberapa masalah lainnya. Hal ini juga sesuai dengan teori yang diungkapkan bahwa bertambahnya usia juga memungkinkan struktur alat ucap sudah mengalami perubahan, seperti gigi tanggal, perubahan organ pita suara, bibir menurun dan sebagainya yang mempengaruhi pelafalan seseorang. Oleh karena itu, pengajar harus berusaha untuk membiasakan para santri dengan cara meminta satu persatu santri untuk membunyikan huruf. Semakin sering santri membunyikannya, maka lidahnya juga akan semakin terbiasa.
49 Suprijanto, Proses Belajar Mengajar Orang Dewasa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 43.
Usia juga mempengaruhi faktor ketahanan tubuh para santri.
Tidak jarang santri yang cepat merasa lelah ketika proses pembelajaran.
Hal ini telah dijelaskan oleh Suprijanto dalam buku belajar orang dewasa bahwa setelah usia mulai menua fungsi organ pun mulai berkurang, bahkan muncul beberapa penyakit.50 Karena santri tidak dapat melakukan pembelajaran dengan waktu yang lama, maka di Lembaga Cheng Hoo Mengaji pembelajaran hanya dilakukan selama satu jam, dan ketika santri sudah terlihat lelah dan tidak berkosentrasi, maka pengajar memberikan waktu untuk beristirahat sejenak.
Selain faktor internal fisik, faktor internal nonfisik juga menjadi problem dalam pembelajaran orang dewasa. Salah satunya adalah motivasi, motivasi sangat penting untuk para santri. Karena jika motivasi untuk belajar tinggi, maka hasil yang di perolehpun juga akan maksimal.
Hal tersebut juga di ungkapkan dalam teori bab II di atas bahwa Ada mitos yang menyebutkan orang tua lebih sulit diajar, kurang dapat menyesuaikan diri pada perubahan, dan terlalu tua untuk belajar. Asumsi ini telah membuat ramalan pada pihak orang-orang berusia tua yang dipenuhi sendiri. Ini berarti orang berusia tua condong bertingkah laku seperti yang diharapkan orang pada mereka. Oleh karena itu, sebelum dan setalah pembelajaran, pengajar akan memberikan motivasi-motivasi positif agar santri terus bersemangat dan termotivasi untuk cepat bisa membaca al- Qur’an.
50 Suprijanto, Proses Belajar Mengajar Orang Dewasa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 44.
Beberapa dari santri juga pernah belajar mengaji sebelumnya atau sewaktu masih kecil. Jadi terkadang masih juga ada yang terbawa dengan pengetahuan yang selalu di anggapnya benar tersebut. Dalam teori di bab II juga di ungkapkan bahwa Banyak orang berusia lanjut mengalami kesulitan besar dalam membuang kebiasaan lama. Mereka cenderung membuat kesalahan yang sama yang berulang-ulang. Demikian pula semakin banyak yang mereka tahu, dan semakin berpengalaman mereka, maka makin besar kesulitan bagi mereka untuk menghilangkan kebiasaan atau pengetahuan tersebut. Di Lembaga Cheng Hoo Mengaji pengajar mencoba merubah kebiasaan tersebut dengan membiasakan mengucapkan huruf sesuai panjang dan pendeknya, agar santri mulai terbiasa dan melupakan kebiasaan lamanya.
Daya ingat merupakan hal yang sangat penting untuk setiap pembelajaran. Apalagi ketika usia dewasa, kebanyakan dari mereka mengalami penurunan dalam masalah ingatan. Hal tersebut juga sesuai dengan teori yang telah disebutkan dalam bab II bahwasannya dalam kondisi yang ideal memang tidak ada perbedaan dalam mengingat antara orang muda dan orang tua. Tetapi jika ada gangguan dan interferensi dari hal-hal yang tidak ada hubunganya dengan apa yang harus diingat, maka ada terlihat perbedaan tersebut, khususnya dalam ingatan jangka pendek.
Oleh karena itu, penggunaan metode mnemonic dan SAS dalam buku Tajdied yang digunakan santri di Lembaga Cheng Hoo Mengaji sangat membantu santri. Karena di dalam buku tersebut terdapat beberapa
kata kunci yang mudah untuk di ingat. Sehingga ketika santri lupa terhadap huruf yang akan dibacanya, maka santri cukup melihat kata kuncinya saja.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Implementasi Metode Mnemonic dan SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi Pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Cheng Hoo Mengaji menggunakan buku Tajdied (Metode Mnemonic dan SAS).
- Peserta didiknya adalah kalangan dewasa, terutama para muallaf.
- Dilaksanakan 5 kali TTM bagi yang kemampuannya normal, bagi yang lemah mencapai 7 kali TTM untuk menyelesaikan buku tilawah.
- Proses KBM nya dengan cara klasikal, dipertemuan pertama mengenalkan 5 kata kunci yang sudah terangkai menjadi sebuah rangkaian cerita yang mudah dihafal kemudian dilanjutkan proses KBM secara individual, untuk melakukan sorogan dengan komposisi 1 guru menangani 5 santri. Durasi 1 kali TTM maksimal 1 jam termasuk dengan waktu istirahat. Di pertemuan ke 7-8 santri kembali dikenalkan 5 kata kunci untuk pengenalan bacaan tanwin, sukun dan tasydid.
- Selanjutnya santri dibimbing mengurai satu persatu kata kunci, bunyi vokal A-I-U, bacaan panjang/mad, tanwin, sukun tasydid, dan materi yang lain.
- Penggunaan metode mnemonic dan SAS dalam buku Tajdied yang digunakan santri di Lembaga Cheng Hoo Mengaji sangat membantu santri. Karena di dalam buku tersebut terdapat beberapa kata kunci yang mudah untuk di ingat. Sehingga ketika santri lupa terhadap huruf yang akan di bacanya, maka santri cukup melihat kata kuncinya saja.
2. Beberapa problem yang dihadapi dalam Implementasi Pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Chenghoo Mengaji terdiri dari dua faktor, yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal.
- Faktor Internal itu sendiri meliputi penglihatan dan pendengaran, artikulasi atau pengucapan dan ketahanan tubuh atau penyakit serta kurangnya motivasi dan mudah lupa
- Sedangkan dari faktor Eksternal, problem itu muncul karena kurangnya fasilitas pendingin ruangan dan perlengkapan pengeras suara yang di butuhkan santri dewasa.
B. Saran
1. Bagi Santri
Terus bersemangat menambah dan meningkatkan kemampuan belajar mengaji agar cepat dapat membaca dan menghatamkan Al-Qur’an serta menjadi output yang sesuai dengan visi dan misi Lembaga Cheng Hoo Mengaji.
2. Bagi Guru
Dengan kondisi santri yang dewasa bahkan banyak manula, termasuk para muallaf. Penulis harapkan untuk lebih sabar dan kreatif agar tujuan penggunaan metode ini lebih maksimal terwujud. Terutama kreatifitas pengajar harus lebih bervariasi lagi, agar santri dewasa tidak cepat bosan sebelum bisa. Bahkan semangat dan motivasi belajarnya lebih kuat dan stabil.
3. Bagi Lembaga Cheng Hoo Mengaji
Bagi lembaga, penulis harapkan untuk lebih menguatkan system manajemen administrasi, misalnya pembagian gaji yang memadai.
Fasilitas belajar lebih dilengkapi lagi, misalnya pendingin ruangan yang memadai.
4. Bagi Peneliti lain
Bagi peneliti lain, penulis harapkan agar meneliti dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, agar lebih detail dan akurasi dilapangan lebih mendalam, sehingga kualitas penggunaan metode ini bisa lebih terekam secara maksimal. Termasuk bila ada sisi kelemahan yang perlu diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Yahya As- Syilasyabi, op, cit.,
Ali Maskur, “Model Pendidikan Ma’had Kembangarum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga”, Skripsi Sarjana Pendidikan (Salatiga:
Perpustakaan STAIN Salatiga, 2013).
As’ari, Transparasi Manajemen Pesantren Menuju Profesionalisme (Jember:
STAIN Jember Press, 2013),
Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Duta Ilmu,
2006), 229,
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
Imam Nawawi, Al-Majmua (Beirut: Dar Al Fikri,1996),
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011),
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Mahmud YunusWaDzurriyyah, 2010),
Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Pent: Mudzakir (Surabaya:
Halim Jaya, 2012),
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2003), 35.
Moh.Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),
Muhammad Nor Ichwan, Memasuki Dunia Al-Qur’an, (Semarang: Effhar Offset Semarang, 2001),
Muhibin Syah, Psikologi Belajar (Jember: STAIN Jember Press,1999),
Mujadidul Islam Mafa, Jalaluddin Al-Akbar, Keajaiban Kitab Suci Al-Qur’an (Sidayu: Delta Prima Press, 2010)
Romdoni Massul, Metode Cepat Menghafal & Memahami Ayat-Ayat Suci Al- Qur’an (Yogyakarta: Lafal Indonesia, 2014),
Sawiwati, “Peningkatan Prestasi Belajar Santri Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”, Skripsi Sarjana Pendidikan (Palembang: Perpustakaan UT, 2009),
Sa`dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur`an ( Jakarta: Gema Insane Press, 2008),
Skripsi Budi Santoso, 2013, dengan judul “Metode Menghafal Al-Qur’an dan Problematikanya di Pondok Pesantren Ummul Al-Qur’an Desa Gringging Kabupaten Kediri”, Skripsi Sarjana Pendidikan (Jember: Perpustakaan STAIN Jember, 2013).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012),
Sukarno, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Elkaf, 2012),
Syeikh Az-Zarnuji Penterjemah Abdul Kadir Aljufri, Terjemah Ta’lim Muta’alim (Surabaya: Mutiara Ilmu, 2009),
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2014),
Tim Penyusun, Himpunan Perundang-Undangan Tentang Wajib Belajar (Bandung: Fokus media, 2008),
Vivy Nurmalia Candra, “Penggunaan Metode Pendidikan Qur’ani Oleh Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa MI Roudlotuth Tholibin Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi”, Skripsi Sarjana Pendidikan (Jember: Perpustakaan STAIN Jember, 2012).
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1986),
Www.DuniaSahabat//PengertianMaksiat//September 2014.Com.
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
MATRIK PENELITIAN
JUDUL
PENELITIAN VARIABEL SUB
VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE
PENELITAN FOKUS MASALAH Implementasi
Metode
Mnemonic dan SAS Dalam Pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Cheng Hoo MengajiKali wates Jember Tahun Ajaran 2016-2017
Metode Mnemonic
dan SAS
dalam
Pembelajaran Tilawatil Qur’an
1. Metode Mnemonic dan Metode SAS
2. Problemati ka dalam pembelajar an
Tilawatil Qur’an
a. Meningkatkan daya ingat b. Mempermudah
menghafal c. Menyenangkan
a. Faktor internal b. Faktor eksternal
1. Informan a. Ketua
Lembaga Chenghoo Mengaji
b. Kepala bidang pendidikan Chenghoo Mengaji c. Penanggung
jawab metode Tajdied
d. ustadz/ustadzah e. Peserta didik 2. Dokumentasi.
3. Kepustakaan.
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.
- Pendekatan kualitatif.
- Jenis penelitian lapangan
2. Teknik pengumpulan data.
a. Observasi.
b. Wawancara.
c. Dokumentasi.
3. Analisis data.
a. Kualitatif deskriptif 4. Keabsahan data.
- Triangulasi sumber
1. Fokus Penelitian
a. Bagaimana implementasi metode mnemonic dan sas dalam pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017?
b. Apa saja problematika dalam pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017?
PEDOMAN PENELITIAN A. Observasi
1. Letak lokasi penelitian
2. Situasi dan kondisi geografis obyek penelitian
3. Aktivitas pembelajaran tilawatil qur’an dengan menggunakan buku tajdied yang mengandung metode mnemonic dan sas di lembaga chenghoo mengaji Kaliwates Jember.
B. Wawancara
1. Implementasi metode mnemonik dan sas dalam pembelajaran tilawatil Qur’an di lembaga chenghoo mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017.
2. Problematika yang dihadapi dalam implementasi pembelajaran Tilawatil Qur’an di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jember Tahun Ajaran 2016-2017.
3. Sejarah berdirinya lembaga chenghoo mengaji di masjid Muhammad chenghoo Kaliwates Jember.
C. Dokumentasi
1. Data santri di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jember.
2. Data pengajar di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jember.
3. Struktur organisasi di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jember.
4. Standar Kemampuan Belajar Santri di Lembaga Chenghoo Mengaji
― ACA ま 錦語鮮即
MASliDMUHAMMAD
Hay―
聯短nk 73 K盛
織 sI釧凸∝Te与 +6282332223382
隷 聰 雄
hmgh00‑無 SURAT KETERANGAN
Nottor:優}1/C翼卜1脚ゞ√2016
11Dcngail ini l■釦yttaka■ bahwa lllahasiswal
Nama
F山
魅」mmIL7pro亜
NIM
Lembaga
l Mamudah
i Tttb彗由 無 独
nu豫
準 閥 鑢IP鋼懇通量=LIslnPAI
1084124012
:IAINi Jember
Bena卜藝鍵ar t轟3h ttltta轟 軸 l pttlゃ菫tiattl di Lelllbatt ξ:鷺ng H∞ M懇l轟1
jelllbttr den蓼 1l j濾u]・11理Piel鸞nitti計 ietode Men軌綸onic dan S糠 (Smlkt覆
ぬ la:it:k Sittctik)Dala発 磯 Pelibcittattn Tila、 vattil Qur)an Di■e菫力a:姿 Chcng H∞
Mellピ 辱:K滅1ヽミes fanbel・=ml」話 talggJ 08 NOvembtt sttpai 30 1Deselllbぽ 2016.
Delllikian surtt ke箸 せrattgan kaili:bttat,こ all t難茎毬k diguilakan sebagaink肇1la lllCStlttya
H∞
ゝlell鏑1Jelibe・、30 Deselnber 2016
JURNAL PENELITIAN
N0 IIIARIノ
TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN
1 Selasa / 08 Nopember 2016
Menemui Ketua Lembaga Cheng Hoo Menga-ii, Meminta izin penelitian dan menyerahkan surat penelitian
di
t,embaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember 2bbu /09
Nopember 2016
Melakukan observasi lokasi, menemui penanggung jawab Lembaga Cheng Hoo Mengaji dan memintadata seputar Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember
う0
Sabtu/12
Nopember 2016
Menemui bagian administrasi dan mengambil data mengenai stuktur
organisasai, jadwal kegiatan dan data santri Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember
4
Rabu/16
Nopember 2016Melakukan wawancara kepada penanggung jawab
di
Lembaga Cheng Hoo MengajiKaliwatesJember
η ル
″う
Selasa/21 Nopember 2016
Melakukan wawancara kepada ustad- ustadzah Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember
6
Kamiy 08
Desember 2016Melakukan wawancara kepada para santri Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember
7
Rabu/14
Desembcr 2016Melakukan wawancara kepada para santri di Lembaga Cheng Hoo Mengaji
KaliwatesJember 8 Selasa/20
Desember 2016
Melakukan wawancara kepada para santri di Lembaga Cheng Hoo Mengaji Kaliwates Jember
9
Rabu/30
desember 2016Turut serta dalam kesiatan mengaii Santri di Lembaga Cheng Hoo MengaJi Kaliwates Jember Serta lnelninta surat selesai
penelitian。 一
」cl■lbcr,340 1Dcseinber 201 6 4en-uctahni,
Hoo卜I,ng句1
DOKUMENTASI
Kelas Belajar Santri Putri Lembaga Cheng Hoo Mengaji
Kelas Belajar Santri Putra Lembaga Cheng Hoo Mengaji
DOKUMENTASI
Pose Bersama Perwakilan Santri, Pengurus PITI, dan Reporter SCTV dalam liputan belajar ngaji di Lembaga Cheng Hoo Mengaji
Proses Belajar santri dalam menyimak Khotmil Qur’an di Masjid Muhammmad Cheng Hoo
DOKUMENTASI
Penulis hadir dalam obeservasi langsung melihat praktek ngaji salah satu santri usia 72 tahun setelah mengikuti program belajar dengan metode Tajdied setelah 10 kali TTM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawall ini:
Nama
NIM
Fakultas Jurusan Procli
Tempat, tanggal llhir
Alamat
MAHMUDAH
084124012
Tal‐biyah dalll 1lmu Keguruan Pendidikan lslam
Pendidikan Agama lslam(PAI) Lulllttang,09 Agustus 1985 Supiturang¨
PronaiwO̲Lumttang
Menyatakan dengan sebenar-benamya bahwa skripsi yang berjudul
"Implementasi Metode Mnemonic dan SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Pembelajaran Tilawatil Qur'an di Lembaga Chenghoo Mengaji Kaliwates Jernber Tahun Ajaran2016-2017" adalahhasil penelitian/karyasaya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-ben amya.
Jcmber,1l Januan 2017