• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

Pembelajaran dengan sistem modul jika diterapkan untuk pembelajaran secara klasikal, maka siswa akan belajar dalam waktu bersamaan dan untuk melanjutkan ke modul berikutnya juga dapat bersamaan. Kepada siswa- siswa yang selesainya lebih cepat daripada teman- temannya, maka siswa tersebut akan memperoleh modul penganyaan untuk dipelajarinya dalam sisa waktu yang tersedia.

Kemudian setelah itu dilakukan evaluasi yang dapat dikerjakan secara individual maupun secara klasikal.

Pembelajaran dengan modul memungkinkan peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya.

Pada dasarnya pembelajaran dengan menggunakan modul akan melatih siswa untuk belajar secara individual, karena dengan adanya modul siswa dapat belajar dimanapun meski tanpa ada guru. Salah satu fungsi modul yaitu sebagai bahan ajar mandiri. Maksudnya penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung pada kehadiran pendidik.50

50Andi Prastowo, panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (jogjakarta: DIVA Press, 2015), 107 108.

Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. 51

Modul merupakan sebuah bahan ajar cetak yang digunakan siswa untuk sumber belajar. Modul ini juga bertujuan untuk membuat siswa dapat belajar mandiri dapat dipelajari kapan saja dan dimana saja tanpa harus ada alat pendukung. Modul juga berperan dalam melatih siswa untuk belajar aktif serta dapat pula menunjang keefektifan pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan modul pada proses belajar mengajar bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.52

Pada dasarnya berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung pada siswa dan guru, karena dalam suatu proses pembelajaran peran guru dan siswa sangatlah dominan. Rendahnya hasil belajar tidak hanya disebabkan oleh faktor kemampuan atau tingkat kecerdasan siswa itu sendiri, akan tetapi dapat pula disebabkan oleh proses belajar mengajar yang berlangsung masih terfokus pada guru sebagai sumber belajar utama. Kebanyakan guru kurang memvariasikan metode pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, karena masih mendominasi dari buku teks saja. Hal itu juga yang menyebabkan hasil belajar siswa selama proses belajar berlangsung juga masih rendah.

51S.Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010),

52205

Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran (Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 2007), 133

2. Aktivitas Guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.

Pendidik merupakan aktor utama dalam menyukseskan pendidikan yang sudah dirancang. Tanpa keterlibatan seorang pendidik, pendidikan akan menjadi kosong, baik materi, esensi, dan subtansi. Secanggih dan sebagus apapun sebuah kurikulum, visi, misi, dan financial, jika sepanjang proses pembelajaran pendidiknya pasif dan stagnan, akibatnya kualitas lembaga pendidikan akan merosot tajam. Sebaliknya jika pendidiknya inovatif, kreatif, dan produktif maka kualitas lembaga pendidikan akan maju pesat. Di sinilah posisi seorang pendidik dalam dunia pendidikan. Pendidik harus memiliki sifat kreatif, inovatif, dan produktif untuk meningkatkan sebuah pendidikan.53

Berdasarkan penyajian data bahwa peran pendidik dalam menggunakan bahan ajar modul pada mata pelajaran fiqih yaitu menjelaskan, mengarahkan, mengklarifikasi, dan membimbing peserta didik dalam belajar. Pendidik menjelaskan materi yang tidak ada di modul, menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta didik, mengklarifikasi pertanyaan peserta didik, dan mengarahkan serta membimbing pengetahuan peserta didik. Dengan demikian pndidik tidak mendikte

53 Jamal Ma’ruf Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), 6

pengetahuan peserta didik akan tetapi membebaskan peserta didik untuk mengetahui sejauh mana potensi yang ada dalam dirinya.54

Pendidik yang tidak hanya memiliki satu sumber namun juga membuat ringkasan materi dari berbagai sumber yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Peserta didik yang cenderung menyukai pelajaran fiqih, membuat pendidik harus menggunakan berbagai media dan strategi. Media merupakan alat bantu yang lebih menarik untuk menyampaikan pesan dalm proses pembelajaran. Dikatakan media pembelajaran, apabila segala sesuatu membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi peneliti, ada beberapa media yang digunakan oleh pendidik yaitu (1) media audio visual seperti film dan vidio (2) media visual seperti power point, wall chart. Sedangkan strategi yang digunakan yaitu strategi tanya jawab, kooperatif, games, dan lain sebagainya. Penerapan beberapa media dan strategi tersebut membantu pendidik dalam menyampaikan materi proses pembelajaran serta memberi kenyamanan terhadap peserta didik dalam belajar.

Sebagus apapun kualitas pendidikan, pasti memiliki kekurangan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Disinilah pentingnya sebuah evaluasi. Cara evaluasi seorang pendidik ketika menggunakan modul dalam proses pembelajaran fiqih yaitu beragam. Penilaian tersebut berupa pemberian tugas, hafalaan, presentasi kelompok, praktek, ujian harian,

54 Anitah Siti, Media Pembelajaran (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), 10

dan ulangan tengah semester. Dari berbagai bentuk penilaian tersebut harus mengenal ketiga ranah sehingga kecerdasan yang ada dalam diri peserta didik dapat diaplikasikan.

3. Interaksi siswa dan guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.

Interaksi adalah adanya timbal balik antara dua hal. Interaksi

peserta didik terhadap penggunaan bahan ajar modul pada mata pelajaran

fiqih yaitu mayoritas suka. Modul yang menggunakan kata-kata komunikatif, ringkas, dan simpel memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Sifat suka ini ditunjukkan dengan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, peserta didik akan menanyakan hal-hal yang ada dimodul dengan cermat. Ketika materi di modul sudah tuntas, peserta didik akan menanyakan hal-hal diluar modul yang masih berkaitan dengan materi. Hal ini dikarenakan mayoritas peserta didik menyukai pelajaran fiqih yang lebih fleksibel dan menarik untuk dipelajari.

Minat peserta didik juga merupakan hal penting dalam suatu proses pembelajaran. Minat sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Minat peserta didik terhadap penggunaan bahan ajar modul pada mata pelajaran fiqih cukup berminat.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, interaksi peserta didik terhadap penggunaan modul pada mata pelajaran fiqih memang cukup aktif, terlihat peserta didik dengan aktif menanyakan hal-hal yang tidak ada di modul. Modul yang menggunakan kata-kata sederhana lebih cepat dipahami oleh peserta didik dari pada buku LKS atau buku paket.

Minat, motivasi, dan keaktifan peserta didik tidak hanya ditunjukkan ketika menggunakan modul, akan tetapi juga ditunjukkan dengan nilai peserta didik yang mayoritas di atas KKM

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan mengacu pada rumusan masalah, maka dapat disajikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam menggunakan modul yaitu siswa memperlihatkan aktivitas diskusi dan belajar yang sangat baik dan lebih mudah memahami materi, karena dengan modul mereka dapat melatih belajar secara mandiri dimanapun dan kapanpun siswa belajar. Selain itu siswa lebih efektif dengan adanya bahan ajar modul.

2. aktivitas guru dalam menggunakan modul yaitu guru sebagai fasilitator, dengan menggunakan modul guru harus tetap mendampingi belajar siswa, menjawab pertanyaan siswa, dan mengklarifikasi pendapat siswa, selain itu aktivitas pendidik didalam kelas memberikan berbagai evaluasi seperti praktik hafalan, memberikan tugas dari modul, merangkum materi, ulangan, evaluasi sikap dan ujian tengah semester, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari.

3. Interaksi siswa dan guru dalam menggunakan modul pada saat pembelajaran menjadikan siswa lebih berpartisipasi dan berperan lebih aktif dan sesuai dengan harapan pendidik. Selain itu dengan menggunakan media modul ini sangat mengurangi titik kejenuhan dan rasa

bosan siswa, dan meningkatkan motivasi siswa yang sebelumnya menurun.

Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan modul lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu situasi belajar mengajar dikelas semakin menarik dan siswa aktif.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, terdapat banyak kelebihan maupun kelemahan, maka ada beberapa saran yang mungkin dapat diterima demi perbaikan penyelenggaraan pendidikan dilembaga Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember. Adapun saran-saran tersebut secara umum yaitu:

1. Saran untuk Guru

Lebih memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan semangat belajar dengan menggunakan modul. Selain itu guru harus bisa mengoptimalkan fasilitas sarana dan prasarana yang sudah disediakan oleh sekolah serta guru diharapkan lebih kreatif dalam menggunakan beberapa media yang sudah disediakan.

2. Saran untuk Siswa

Interaksi siswa sangat penting dalam proses pembelajaran, guru fiqih diharapkan lebih memperhatikan interaksi siswa di dalam kelas.

Proses pembelajaran dikatakan sukses apabila adanya interaksi positif antara siswa, guru, dan sumber belajar.

3. Saran untuk Sekolah

Diharapkan menyediakan banyak modul pembelajaran agar dapat memotivasi siswa untuk lebih minat membaca dan belajar dengan mandiri agar dapat meningkatkan prestasi siswa didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2014. Menyusun Modul, Yogyakarta: Gava Media.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Siti, Anita. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Annurramadhani, “Karakteristik materi fiqih dan macam” namaku.heck.in.html (2 Oktober 2017)

Usman, Basyirudin. 2010. Pembelajaran Modul. Jakarta: Ciputat Pers.

Ma’ruf, Jamal. 2012. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.

Jogjakarta: DIVA Press.

Marno. 2010. Modul Pengembangan Bahan Ajar PAI Pada Sekolah (Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia.

Sudjana dan Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru Algensindo.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: STAIN Press.

S.Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sutrisno, 2010. Nalar Fiqih Gus Mus. Yogyakarta: Mitra Pustka.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Suyatman. 2013. Pengembangan Bahan Ajar. Surakarta: FATABA Press.

Tim Penyusun. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jember: STAIN Jember Press.

Uhar Suharsaputra. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Usman, Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zulaichah. 2008. Perencanaan Pembelajaran PAI. Jember: MC Press.

https://muslim.or.id/83-fiqih-islam.html, di akses pada hari Jum’at, 10 Oktober 2017, jam 20.16

Penggunaan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember

Penggunaan Modul

1. Peran Guru

2. Interaksi Siswa

Fasilitator Mediator Evaluator

Minat Motivasi Aktif

1. Informan:

a. Kepala sekolah b. Wakil

Kurikulum c. Guru PAI d. Siswa 2. Dokumenter 3. kepustakaan

1. Jenis Penelitian Kualitatif

2. Metode Penentuan Informan

Menggunakan Purposive Sampling 3. Pengumpulan

Data:

a. Observasi b. Dokumentasi c. Wawancara 4. Analisis Data

Kualitatif Deskriptif 5. Keabsahan Data

Triangulasi Sumber

a. Bagaimana aktivitas siswa Menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember tahun pelajaran 2017/2018?

b. Bagaimana aktivitas guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember tahun pelajaran 2017/2018?

c. Bagaimana interaksi siswa dan guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di

Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember tahun pelajaran

2017/2018?

1. Letak geografis MA Wahid Hasyim Balung Jember 2. Keadaan lingkungan MA Wahid Hasyim Balung Jember B. WAWANCARA

1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember 2. Bagaimana Aktivitas siswa dalam Menggunakan Bahan Ajar Modul

Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

3. Bagaimana Aktivitas guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/ 2018?

4. Bagaimana interaksi siswa dan guru dalam menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018?

C. DOKUMENTASI

1. Struktur organisasi Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember 2. Data jumlah guru Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember 3. Data jumlahsiswa Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember 4. Data sarana dan prasarana Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung

Jember

Keterangan :

WAKA SARPRAS INDAH WAHYUNI, S.Pd.

LABORAN TI/INFOKOM AKHMAD MUHTADI

BENDAHARA IMAMUL HASANAH WAKA HUMAS

Drs. MUHID KOMITE

KEPALA TATA USAHA

GURU

Koordinator Prestasi Akademik

M. YUSUF FELANI, S.Pd Kord. ICP ITA FAIZATUL KH, S.Pd

WAKA KURIKULUM SITI MAESYAROH, S.Pd.

PEMBINAN OSIS MOKHAMAD NAFIK, S.Pd.I

WAKA KESISWAAN

MASRUDY ZAIN, S.Pd.I.

Kord. OLAH RAGA

M. SHOHIB, S,Pd.

Kord. TI

AKHMAD MUHTADI

Kord. ENPRO MARIATUL AWALIYAH, S.Pd.I

Kord. SENI

AHMAD ZAENI ANWAR

Kord. KEAGAMAAN

Ust. Hafi WALI KELAS

KEPALA MADRASAH SUHIK, S.Pd.

PELAKASANA MOKHAMAD NAFIK, S.Pd.I.

KHOPIPTUL LAILI, S.Pd.I.

ROSALIA PURWANTI, S.S.

Kord. Penegak Disiplin MARIATUL AWALIYAH, S.Pd.I.

1 Kualifikasi Pendidikan Guru <= SMA Sederajat 6

D1 -

D2 -

D3 -

S1 37

S2 2

S3 -

Jumlah 45

2 Sertifikasi Sudah 9

Belum 36

Jumlah

3 Gender Pria 30

Wanita 15

Jumlah 45

4 Status Kepegawaian PNS -

GTT 18

GTY 27

Honorer -45

Jumlah

5 Pangkat / Golongan II a

II b II c II d III a III b III c III d IV a IV b Diatas IV b

Non PNS 45

Jumlah 45

6 Kelompok Usia Kurang dari 30

Tahun

10

31 - 40 Tahun 18

41 - 50 Tahun 8

51 - 60 Tahun 7

diatas 60 Tahun 1

Jumlah 45

7 Masa Kerja Kurang dari 6 Tahun 19

6 - 10 Tahun 12

11 - 15 Tahun 9

26 - 30 Tahun -

Diatas 30 Tahun 3

Jumlah 45

Sumber: Dokumentasi 2017 MA Wahid Hasyim Balung

Tabel 2

Data siswa dan Rombongan belajar MA Wahid Hasyim Balung Jember

KELAS TOTAL

X XI XII

ROMBEL 6 6 5 17

LAKI-LAKI 72 68 59 199

PEREMPUAN 114 110 93 317

TOTAL 186 178 152 516

SISWA/ROMBEL 186/6 178/6 152/5 516/17

Sumber: Dokumentasi 2017 MA Wahid Hasyim Balung

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Jumlah total ruang kelas Kelas 6 1 9 16

Kapasitas Maksimum Orang - - - 35

Rata-rata luas ruang kelas 56m2 - - - 56

Ratio Luas ruang kelas orang/m2 - - - 1.5

Rata-rata lebar ruang kelas 6m2 - - - 6

Perabot

Jumlah kursi siswa 516 Buah 319 197 - 516

Jumlah meja siswa 258 Buah 203 55 - 258

Jumlah kursi guru 16 Buah 16 - - 16

Jumlah meja guru 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Lemari di kelas 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Papan Pajang 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Papan Tulis 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Tempat sampah 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Tempat cuci tangan 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Jam Dinding 16 Buah 16 - - 16

Jumlah Stop Kontak Listrik 16 Buah 16 - - 16

Sumber: Dokumentasi 2017 MA Wahid Hasyim Balung Jember

Kriteria Satuan Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Luas bangunan perpustakaan 56 m2 - - - 56

BUKU

Buku teks pelajaran eksemplar 240 - - 240

Buku panduan pendidik eksemplar 90 - - 90

Buku pengayaan judul - - -

Buku referensi judul 45 - - 45

Sumber belajar lain judul 100 - - 100

PERABOT

Rak Buku Set 2 6 2 10

Rak Majalah buah 1 1 2

Rak Surat Kabar buah 1 1

Meja baca buah 10 10 20

Kursi baca buah - - 20 20

Kursi kerja buah 1 1 2

Meja kerja/sirkulasi buah 2 2

Kursi Kerja buah 2 2

Lemari Katalog buah 1 1

Lemari buah 1 1

Papan pengumuman buah 1 1

Meja multimedia buah 1 1

MEDIA PEMBELAJARAN

Peralatan multimedia buah 1 1

PERLENGKAPAN LAINNYA

Buku inventaris buah 3 3

Tempat sampah buah 2 2

Kotak kontak buah - - - -

Jam dinding buah 1 1

Sumber: Dokumentasi 2017 MA Wahid Hasyim Balung

DENAH SEKOLAH

Keterangan :

1. Kantor MA Wahid Hasyim 34. Perpustakaan

2. Kantor SMA Satya Dharma 35. Lab. Komputer Mts. Wahid Hasyim

3. Ruang OSIS 36. Ruang Musik SMP Satya Dharma

4. Kantor SMP Satya Dharma 37. Lab. Komputer MA. Wahid Hasyim

5. Tempat Parkir Siswa 38. Laboratorium IPA Bersama

6. Kamar Mandi/WC 39. Kantor YASPI Abdul Wahid Hasyim

7. Tempat Wudlu 40. Kantin

8. Kantor Mts. Wahid Hasyim 41. Tempat Parkir Guru & Karyawan 9. Ruang Guru

10. R.10 – 33 = Ruang Kelas

R. 13 = Lab. Komputer SMA & SMP Satya Dharma = Lantai dua

1 2 4

3

7 6 13

8 12

9 11

10

14 18

15 19

16 20

17 21

28 24

27 23

26 22

29 25

30 34

32 33

39

40

36

37

38 38

masuk

35

31 5

40

5

41

41

AKTE NOTARIS : ESTI SETYOWATI, SH., M.Kn. NO. 82 / 2015 JEMBER NSM : 13123590005 Alamat : Jl. Puger No. 20 Balung – Jember Telp. (0336) 622102 Kode Pos 68161 email : ma_wahas@yahoo.co.id

Gambar 1.1

Kondisi Ruang Kelas X pada saat pembelajaran Fiqih dengan Modul

Gambar 1.2

Suasana di dalam kelas pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

Gambar 1.3

Memperhatikan dan melayani kebutuhan murid.

Gambar 1.4

Kegiatan siswa berdiskusi secara berkelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, agar mampu memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan jujur dan terbuka.

Gambar 1.5

Kegiatan Membaca buku paket Fikih di Perpustakaan

Gambar 1.6 Kegiatan Evaluasi

Gambar 1.8 Buku Modul Kelas X

Dokumen terkait