• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

kelas X, 178 siswa kelas XI, 152 siswa kelas XII. Yang mana secara rinci lebih rinci dipaparkan dalam lampiran.

7. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung

Salah satu penunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran adalah sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung dapat dilihat dilampiran.

diri siswa berupa bahan pelajaran, sumber belajar, bahan ajar, guru, dan lingkungan. Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada bahan ajar yang digunakan, karena hal tersebut dapat memudahkan siswa dalam belajar.

Salah satu bahan ajar tersebut di atas yaitu bahan ajar modul.

Modul merupakan salah satu bahan ajar yang hampir digunakan di seluruh tingkat pendidikan formal.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Madrasah Aliyah Hasyim Balung Jember, sekolah tersebut menggunakan bahan ajar modul sebagai sarana dalam proses pembelajaran di dalam kelas.34

Gambar 1:

Kondisi ruang kelas X pada saat pembelajaran Fiqih dengan modul Sebagaimana terlihat pada gambar di atas bahwasannya di kelas X Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung seluruh siswa menggunakan modul pada saat pembelajaran, selain itu, suasana kelas juga terlihat lebih ramah dan kondusif, dikarenakan pada saat pembelajaran tersebut guru

34 Observasi pembelajaran fiqih kelas X di MA Wahid Hasyim Balung, Jember, 13 September 2017

menjelaskan materi yang terdapat pada modul, sedangkan siswa mendengarkan serta menyimak apa yang dijelaskan oleh guru.35

Sebagaimana disampaikan oleh Mariatul Awaliyah selaku guru mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung menambahkan bahwasannya:

Dengan modul anak-anak lebih mudah memahami materi, karena dengan modul mereka dapat belajar secara mandiri dimanapun dan kapanpun meskipun tidak diruang kelas.36

Senada hal tersebut Siti Maisyaroh selaku waka kurikulum di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung menambahkan bahwa:

Dengan menggunakan modul pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru memiliki banyak waktu untuk membimbing siswanya dalam memahami suatu topik pembelajaran, dan juga metode yang digunakannya lebih variatif dan interaktif karena guru tidak cenderung berceramah.37

Dengan menggunakan modul secara tidak langsung guru akan mengetahui kemampuan serta gaya belajar masing- masing siswa, karena pada dasarnya kemampuan dan cara belajar masing- masing siswa itu berbeda. Dalam pengajaran modul guru bukan lagi sebagai pemberi informasi seperti pada pengajaran konvensional, tetapi tugas guru sebagai pengelola kegiatan belajar- mengajar. Guru mengawasi kegiatan belajar- mengajar agar para siswa dapat belajar secara tepat sekaligus memberi bimbingan kepada mereka yang mengalami hambatan atau kesulitan.

Dipihak lain, bagi siswa diharuskan mempelajari petunjuk atau pedoman

35 Observasi pembelajaran fiqih kelas X di MA Wahid Hasyim Balung, Jember 13 September 2017

36 Mariatul Awaliyah, Wawancara, Jember, 20 September 2017.

37 Siti Maesyaroh, Wawancara, Jsember, 22 September 2017.

siswa secara cermat sehingga tiap langkah yang harus dilakukan tidak lagi menjadi hambatan baginya untuk menyelesaikan modul tepat pada waktunya. Dengan mempelajari petunjuk tertulis tersebut siswa akan terdorong untuk berkreasi melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan maksud dan tujuan modul itu sendiri.

2. Aktivitas Guru dalam Menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madarsah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018

Peran pendidik dalam proses pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Peran pendidik sebagai fasilitator maka harus memfasilitasi kebutuhan peserta didik. Pendidik tidak boleh mendikte peserta didik untuk menyukai satu pelajaran akan tetapi pendidik harus memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih pelajaran yang mereka sukai sehingga peserta didik akan menemukan potensi dalam dirinya.

Gambar 2:

Kondisi ruang kelas X pada saat guru memberikan tugas berkelompok

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, bahwasnnya pada saat proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan modul, seorang guru tetap menjelaskan materi yang terdapat dalam modul dengan menggunakan bahasanya sendiri agar siswa mudah memahami makna dari materi yang dijelaskan, selain itu guru juga menambahkan materi terkait yang tidak dijelaskan dalam modul, seperti halnya niat- niat shalat.38

Menurut Mariatul awaliyah selaku guru fikih di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung mengatakan bahwa peran seorang guru dalam penggunaan modul yaitu:

“Pada saat proses pembelajaran berlangsung, saya akan menjadi fasilitator di sini tetap mendampingi belajar siswa, menjawab pertanyaan siswa, dan mengklarifikasi pendapat siswa. Alasan saya menjadi fasilitator karena siswa saya wajibkan untuk belajar dirumah, dengan demikian siswa akan lebih mengerti dan paham meski tanpa penjelasan dari guru. Siswa yang sudah belajar di rumah, akan cenderung aktif dikelas. Sedangkan siswa yang tidak belajar dirumah akan hanya mendapat informasi dari guru dan tidak akan aktif didalam kelas. Dan siswa yang belajar akan menanyakan hal-hal yang tidak ada di modul. Saat proses pembelajaran berlangsung saya akan membahas materi yang ada dimodul.39

Sebagaimana telah disampaikan oleh kepala sekolah Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung, Suhik mengatakan:

Pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, sekalipun pedoman guru tidak memberikan petunjuk secara rinci mengenai peranan guru dari waktu- kewaktu, secara garis besar ada beberapa petunjuk bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan apa yang digariskan dalam pedoman guru. Guru harus menegaskan hal- hal khusus yang terdapat di dalam modul kepada

38Sumber data: Observasi, Jember, 02 Oktober 2017.

39 Mariatul Awaliyah, Wawancara, Jember, 02 Oktober 2017.

para siswanya, menegaskan agar para siswa tidak perlu tergesa- gesa di dalam menyelesaikan modul, tetapi secepatnya menguasai bahan pelajaran, memperbolehkan bertanya kepada guru atau teman sendiri yang di anggap lebih mengetahui, mengadakan pengecekan keliling guna mengetahui pemahaman atau kesulitan para siswanya, menghentikan kegiatan belajar siswa- siswanya guna memberikan penjelasan bila seluruh kelas mengalami kesulitan belajar yang sama.40

Senada hal tersebut dengan Mariatul Awaliyah selaku guru mata pelajaran fikih di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung mengatakan bahwa:

Dikelas saya membiasakan siswa untuk senantiasa tidak bergantung pada materi saja, jadi sesekali terkadang saya memberi kan mereka gambar atau foto terkait materi yang sedang dipelajari, misalnya, gambar atau foto tentang urutan memandikan jenazah atau cara- cara bertayamum.41

Senada dengan hal tersebut Abdul muhid salah satu guru di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung menambahkan:

Selain banyak isi materi, Modul juga berisi gambar dan contoh- contoh yang dapat menimbulkan ketertarikan siswa dalam mempelajari modul, sikap tertarik tersebut merupakan modal yang baik bagi siswa dalam mempelajari isi modul.42

Berdasarkan data diatas bahwa salah satu peranan pendidik sebagai mediator, maka pendidik seharusnya memiliki pengetahuan, terampil, dan faham dalam menggunakan berbagai media. Karena media merupakan alat untuk menyampaikan pesan akan lebih mengeefektifkan proses edukatif. Pendidikan harus menyesuaikan media dengan materi dan tujuan pembelajaran.

40 Suhik, Wawancara, Jember, 05 Oktober 2017.

41 Mariatul Awaliyah, Wawancara, Jember, 06 Oktober 2017.

42Abdul Muhid,Wawancara, Jember, 06 Oktober 2017.

Salah satu peran guru dalam proses pembelajaran yaitu mengevaluai kegiatan peserta didik. Pendidik harus objektif dalam mengevaluasi. Idealnya sebuah evaluasi harus mengena ketiga ranah kecerdasan peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan memiliki kecerdasan yang seimbang.

Berdasarkan observasi peneliti, bahwa peran pendidik sebagai evaluator yaitu pendidik melakukan berbagai evaluasi seperti praktik hafalan, memberikan tugas dari modul, merangkum materi, ulangan, evaluasi sikap dan ujian tengah semester.43

Menurut Mariatul Awaliyah guru fikih kelas X di Madrasah aliyah wahid hasyim mengatakan bahwa:

Partisipasi dalam kelas merupakan suatu evaluasi siswa. Terkait cara evaluasi saya ketika menggunakan modul harus mengena ketiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotor.44

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa peran pendidik terhadap penggunaan modul yaitu guru sebagai fasilitator, sebagai fasilitator guru harus mendampingi belajar siswa, menjawab pertanyaan siswa, dan mengklarifikasi pendapat siswa, selain itu guru juga berperan sebagai mediator, yang mana dalam peran ini guru atau pendidik seharusnya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan menguasai dalam media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, selain kedua peran di atas guru juga berperan sebagai evaluator, dalam melakukan perannya guru atau pendidik melakukan berbagai evaluasi seperti praktik

43 Sumber data: Observasi, 06 Oktober 2017.

44 Mariatul Awaliyah, Wawancara, Jember, 07 Oktober 2017.

hafalan, memberikan tugas dari modul, merangkum materi, ulangan, evaluasi sikap dan ujian tengah semester, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari.

3. Interaksi Siswa dan Guru dalam Menggunakan Bahan Ajar Modul Mata Pelajaran Fiqih Kelas X di Madarsah Aliyah Wahid Hasyim Balung Jember Tahun Pelajaran 2017/2018

Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik, peserta didik, dan sumber belajar. Yang mana dalam suatu pembelajaran tersebut, seorang pendidik akan berinteraksi dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan sesama peserta didik, dan peserta didik akan berinteraksi dengan sumber belajar. Proses interaksi ini akan menimbulkan timbal balik antar keduanya. Begitu juga dengan interaksi peserta didik terhadap penggunaan bahan ajar Modul pada mata pelajaran Fiqih kelas X di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung.

Gambar 3:

Interaksi siswa dan guru pada saat kegiatan presentasi secara berkelompok.

Berdasarkan observasi interaksi peserta didik terhadap penggunaan modul dalam proses pembelajaran fiqih terlihat menarik dan aktif. Karena peserta didik sangat terbantu dengan adanya modul, selain memudahkan dalam belajar, proses pembelajaran juga akan lebih efektif, karena sebelumnya peserta didik sudah mempelajarinya dirumah. 45

Terkait hal tersebut lailatul Fitriah salah satu siswa kelas X Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung mengatakan bahwa:

Sebelum pulang sekolah kami diberi tugas oleh guru, oleh karena itu kemarin, dirumah kami membaca materi yang akan dibahas hari ini, kami juga sudah mengisi soal latihannya meskipun tidak semuanya.46

Senada dengan pendapat tersebut diatas Mariatul Awaliyah menambahkan:

Sebelum pertemuan berakhir biasanya guru memberikan tugas kepada siswa, untuk membaca dan mempelajari materi yang akan dibahas hari berikutnya. Kenapa kami tidak mengambil tugas dari buku paket, karena kebanyakan siswa lebih senang mengerjakan tugas dari modul karena lebih mudah menurut mereka. Selain itu jika tugas di ambil dari buku paket, mereka akan susah dalam menjawab soal- soal yang diberikan, karena di sekolah kami buku paket hanya boleh dipinjam pada saat pembelajaran saja, setelah pembelajaran selesai maka buku tersebut harus dikembalikan ke perpustakaan.47

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat pembelajaran, terlihat ketua kelas diminta oleh guru untuk meminjam buku paket di perpustakaan oleh guru. Dan buku paket tersebut hanya digunakan sebagai pendamping atau pelengkap di dalam kelas, jadi jika pada saat mengerjakan soal yang terdapat dalam modul siswa mengalami kendala

45 Sumber data: Observasi, 01 November 2017.

46 Lailatul Fitriah, Wawancara, Jember, 02 November 2017.

47 Mariatul Awaliyah, Wawancara, Jember, 06 November 2017.

dalam mencari jawaban, maka mereka berusaha mencari jawabannya dari buku paket. Dan jika belum menemukan jawaban, maka mereka akan bertanya kepada guru.

Sebagai salah satu guru di Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Balung, Mujammil juga mengatakan bahwa:

Selain memudahkan siswa dalam belajar, bahan ajar modul juga dapat dikatakan sebagai jembatan antara guru dengan siswa dalam berinteraksi.48

Menurut salah satu siswa kelas X, dewi masyithhoh mengatakan bahwa:

Saya lebih suka pelajaran fiqih yang memakai modul sekarang¸

karna didalamnya terdapat gambar-gambar seperti gambar praktek sholat, merawat jenazah, dan dari kata-kata pengertiannya mudah di pahami. Karna dengan gambar tersebut dapat menarik minat belajar siswa dan menjadi efektif.49

Berdasarkan paparan di atas dapat dikatakan bahwasannya interaksi siswa terhadap penggunaan modul pada mata pelajaran fikih sangat efektif. Keaktifan peserta didik terhadap penggunaan bahan ajar modul dalam proses pembelajaran fikih yaitu cukup aktif, sebagian peserta didik cukup aktif menanyakan hal-hal yang ada di modul dalam proses berlangsungnya pembelajaran fikih. Peserta didik akan menanyakan materi yang tidak mereka pahami dan ada sebagian peserta didik yang sudah menanggapi pertanyaan temannya. Dengan demikian penggunaan modul berpengaruh terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

48 Mujammil, Wawancara, 16 November 2017.

49 Dewi masyithoh, wawancara, Jember, 16 November 2017

Dokumen terkait