BAB IV Penyajian Data dan Analisis
C. Pembahasan Temuan
1. Implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung.
Pada bab ini akan dibahas secara rinci dan mendalam berdasarkan bukti-bukti yang telah diperoleh dan merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti di lapangan, sebagaimana pembahasan sebelumnya, berdasarkan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi sebagai alat untuk memperoleh data di lapangan.
Maka secara sistematik akan disajikan data-data yang diperoleh berdasarkan fokus penelitian, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Temuan Penelitian
No Fokus Penelitian Temuan Penelitian
1 .
Implementasi Living Sunnah Dalam Pembentukan
Karakter Santri Melalui Kajian Kitab Bulughul Maram Di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung
A. Karakter Terhadap Allah a. Religius
b. Bersyukur c. Sederhana
B. Karakter Terhadap Diri Sendiri
a. Disiplin b. Mandiri c. Percaya Diri d. Bekerja Keras e. Cinta Ilmu
f. Bertanggung Jawab C. Karakter Terhadap
Sesama
a. Sopan Santun b. Menghargai Orang
Lain
D. Karakter Terhadap Lingkungan
a. Bergaya Hidup Sehat E. Karakter Terhadap
Kebangsaan a. Mengharagai
Keberagaman 2
.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Penerapan Living Sunnah Dalam Pembentukan Karakter Santri Melalui Kajian Kitab Bulughul Maram Di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung
A. Faktor Pendukung a. Santri tinggal di
lingkungan pondok sehingga
penerapannya b. Adanya tirakat atau
Riayadhoh untuk mengubah karakter sifat santri menjadi lebih baik.
c. Kurikulum atau materi diniah yang lebih ditekankan pada akhlak.
d. Adanya jadwal kegiatan pondok sehingga santri terbiasa melakukan hal baik untuk pembentukan karakter.
B. Faktor Penghambat a. Lingkungan keluarga
sekitar di saat mereka liburan.
b. Penggunaan HP sehingga fokus untuk pembelajaran santri berkurang.
c. Genetik dari orang tua yang berbeda- beda.
d. Individu yang sulit untuk memahami suatu pembelajaran.
e. Satu lingkup bersama anak yang tidak mondok saat di sekolah.
Dalam pembahasan ini, terfokus pada implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram. Implementasi merupakan suatu penerapan dari sebuah perencanaan yang sudah selesai dan terstruktur. Sedangkan living sunnah adalah sebuah kajian yang berupaya untuk memperoleh pengetahuan dari suatu budaya, praktik, tradisi, ritual atau perilaku hidup masyarakat yang diinpirasi oleh hadis nabi.73
Berdasarkan kajian, nilai-nilai karakter dikelompokkan menjadi lima bagian. Pertama, nilai karakter hubunganya dengan Tuhan. Kedua, nilai karakter hubunganya dengan diri sendiri. Ketiga, nilai karakter
73 Nor Salam, Living Hadis Integrasi Metodologi Kajian ‘Ulumul al-Hadis & Ilmu-Ilmu Sosial, 8.
hubunganya dengan sesame. Keempat, nilai karakter hubunganya dengan lingkungan. Kelima, nilai karakter hubunganya dengan kebangsaan.
Implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter sangatlah efektif, dikarenakan perilaku sesorang yang disandarkan kepada hadis nabi sehingga membuat kualitas karakter seseorang menjadi baik.
Dijelaskan pada Q.S Al-Ahzab ayat 21, sebagai berikut:
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
ََ
َ
َ
َ
ََََ
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q.S Al-Ahzab : 21).74
Dalam pondok pesantren al-mubarok Balung, pengimplementasian living sunnah menggunakan kajian kitab bulughul marram. Alasanya, kitab bulughul marram merupakan kitab yang komprehensif dan juga terdapat syarahnya di bawah kitab. Dalam kitab Bulughul Marram pembahasan tentang adab atau karakter terdiri dari 16 hadis, yaitu:
1. Hak sesama muslim 2. Selalu bersyukur 3. Akhlak yang baik
74 Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemahan, 432.
4. Larangan berbisik apabila ada tiga orang
5. Etika duduk atau mengambil duduk dalam suatu majlis.
6. Wajib menjaga keberkahan dari makanan yang kita makan.
7. Syari’at mengucapkan salam bagi yang muda kepada yang lebih tua.
8. Cukup satu orang sebagai wakil satu kelompok dalam memberikan salam ataupun menjawab salam.
9. Tidak bolehnya seorang muslim mendahului orang Yahudi dan Nasrani dalam memberi atau mengucapkan salam.
10. Tatacara bagaimana tasmit atau do’a bagi orang bersin.
11. Larangan minum sambil berdiri.
12. Perintah mendahulukan kaki kanan atau kaki kiri.
13. Menunjukkan haramnya memakai sandal atau alas kaki sebelah.
14. Menunjukkan bahwa Allah tidak akan merahmati orang yang sombong.
15. Menunjukkan haramnya makan dan minum dengan tangan kiri.
16. Larangan sikap israaf.75
Implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung, sebagai berikut:
75 M. Maftuhin Sholeh an-Nadwi. Lc dan Muhammad Husein Muqoffi, Kumpulan Hadist-hadist Hukum Islam Terjemah Bulughul Marram, 771-778.
1. Adab kepada Allah, pembacaan burdah dan wiridan setelah sholat lima waktu, melaksanakan sholat dhuha sebelum sekolah maupun saat di sekolah, dan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dari kesederhaan, seperti pakaian yang sederhana dan makanan yang tidak berlebihan.
2. Adab kepada diri sendiri, terbiasa makan dan minum menggunakan tangan kanan dan memakai sandal dengan didahului kaki kanan, membersihkan kamar tidur dan mencuci baju sendiri, memandu burdah bergantian dan secara individual, mengaji dengan metode sorogan, bekerja keras menghafal nadhoman yang akan disetorkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan tetapi waktu mereka melanggar, mereka mampu menerima konsekuenisnya (ditakzir).
3. Adab kepada sesama, menjenguk dan merawat santri yang sedang sakit, Santri mengucapkan salam dan salim ketika berangkat atau pulang dari sekolah. santri terbiasa saat bersin mengucap Alhamdulillah begitu pula dengan teman yang lain mengucapkan doa menjawabnya, yaitu yarhamukallah, seminggu sekali melaksanakan kerja bakti (roan) untuk membersihkan pondok, santri saling memberi, santri memanggil yang lebih tua dengan panggilan mas, kang, cak dan mbak walaupun hanya beda satu hari kelahiranya serta
terhadap sesama santri tidak mudah menghina dan membicarakan kejelekan orang lain(ghibah).
Dalam pembahasan kitab bulughul marram memang hanya terdiri dari adab kepada Allah, adab kepada diri sendiri, dan adab kepada sesama. Tetapi implementasi living sunnah di pondok pesantren al- mubarok juga membentuk karakter yang berhubungan dengan lingkungan dan karakter yang berhubungan dengan kebangsaan, sebagai berikut:
1. Karakter yang berhubungan dengan lingkungan, santri yang menyibukkan dengan bersih-bersih kamar ketika tidak ada kegiatan dan melakukan roan setiap minggu sekali.
2. Karakter yang berhubungan dengan kebangsaan, santri peduli terhadap santri lain tanpa memandang fisik, watak maupun ekonomi serta saling menghargai dan menghormati, baik orang yang lebih muda maupun tua.
Nilai-nilai karakter dari santri pondok pesantren al-mubarok bisa terbentuk dengan adanya implementasi living sunnah melalui kajian kitab bulughul marram khusunya bab adab. Namun, supaya memperlancar serta mempercepat pemahaman terhadap pembelajaran diperlukan metode-metode yang digunakan oleh ustadz pengampu.
Metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.76
Metode yang digunakan dalam kajian kitab bulughul marram di pondok pesantren Al Mubarok meliputi metode wetonan dan metode sorogan. Metode wetonan yaitu suatu metode dimana santri mengikuti pelajaran dengan duduk disekeliling kiai yang menerangkan pelajaran, santri menyimak kitab serta mencatatnya masing - masing. Metode sorogan yaitu murid membaca kitab kuning dan memberi makna, sementara guru mendengarkan sambil memberi catatan, komentar, atau bimbingan bila diperlukan.77
Melihat dari penyajian data, bahwa ustad pengampu dalam pelaksanaan kajian kitab bulughul marram juga menggunakan beberapa metode lain, diantaranya yaitu: Metode pembiasaan, membiasakan membaca alfatihah sebelum mengaji dan menerapkan pengulangan kembali materi sebelumnya supaya bisa lebih merekam dan menyimpan hal-hal baik sehingga bisa mengimplementasikan pada sikap yang baik dalam aktivitasnya. Ceramah dan keteladanan, memberikan pemahaman dan pengetahuan materi tersebut melalui metode ceramah dan keteladanan dari lingkungan sekitar, yang mengimplementasikan living sunnah dalam kajian kitab bulughul marram. Dengan adanya keteladanan yang diberikan ustadz pengampu, maka akan cepat dalam
76 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2017), 175.
77 Kholis Thohir, Model Pendidikan Pesantren Salafi (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2020), 64.
membentuk karakter santri karena dengan keteladanan ini mudah ditiru.
Tobat, pengasuh pondok santri melakukan pembinaan secara intensif ketika ada kejadian yang tidak baik berkaitan dengan santri. Kemudian, santri diberikan motivasi agar tobat.
2. Faktor pendukung dan penghambat penerapan penerapan living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marrom di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung.
Sesuai dengan deskripsi data sebelumnya, dapat dianalisis bahwa faktor pendukung dan faktor penghambat setiap kegiatan yang terdapat pada pondok pesantren al-mubarok berasal dari faktor internal yang berasal dari diri sendiri santri maupun faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar santri. Faktor intern (individu) yaitu faktor yang dihasilkan dari diri seseorang tersebut yang yang telah diciptakan oleh Tuhan menjadi makhluk dengan daya pikir, cipta, dan kemauan sebagai fitrah manusia yang mempunyai karakteristik berbeda dengan lainnya.
Faktor ekstern (lingkungan) merupakan faktor yang dapat membentukan dan mengembangkan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun sosiologi pada santri sehingga dapat membentuk perubahan karakteristik. Hal ini bisa dilihat dari dinamika-dinamika berpikir yang merupakan pertarungan antara pemahaman awal dengan keadaan hingga memunculkan sebuah karakteristik yang berbeda dari peserta didik tersebut.
Dalam implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marrom di pondok pesantren al- mubarok balung terdapat faktor penghambat sebagai kendala dan faktor pendukung sebagai kunci keberhasilan dalam kegiatan dalam pemngimplementasian living sunnah, diantaranya:
1. Faktor pendukung,
a. Santri tinggal di lingkungan pondok sehingga penerapannya bisa menyeluruh.
b. Adanya tirakat atau Riayadhoh untuk mengubah karakter sifat santri menjadi lebih baik.
c. Kurikulum atau materi diniah yang lebih ditekankan pada akhlak.
d. Adanya jadwal kegiatan pondok sehingga santri terbiasa melakukan hal baik untuk pembentukan karakter.
2. Faktor penghambat
f. Lingkungan keluarga sekitar di saat mereka liburan.
g. Penggunaan HP sehingga fokus untuk pembelajaran santri berkurang.
h. Genetik dari orang tua yang berbeda-beda.
i. Individu yang sulit untuk memahami suatu pembelajaran.
j. Satu lingkup bersama anak yang tidak mondok saat di sekolah.
BAB V PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas. Maka, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Living Sunnah Dalam Pembentukan Karakter Santri Melalui Kajian Kitab Bulughul Marram dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di pondok pesantren al- mubarok Balung dapat membentuk karakter santri menjadi lebih baik khusunya bab adab. Diantaranya: Pertama, karakter terhadap Allah SWT (Religius, Bersyukur, Sederhana). Kedua, karakter terhadap diri sendiri (Disiplin, Mandiri, Percaya Diri, Bekerja Keras, Cinta Ilmu, Bertanggung Jawab). Ketiga, karakter terhadap sesama (Sopan Santun, Menghargai Orang Lain). Keempat, karakter terhadap lingkungan (Bergaya Hidup Sehat, Menghargai Orang Lain). Kelima, karakter terhadap kebangsaan (Menghargai Keberagaman). Dalam memperlancar serta mempercepat pemahaman terhadap implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di pondok pesantren al-mubarok Balung diperlukan metode-metode yang digunakan oleh ustadz
93
pengampu, yaitu: metode sorogan, metode wetonan, metode pembiasaan, metode ceramah, dan metode keteladanan
2. Mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di pondok pesantren al- mubarok Balung, sebagian besar berasal dari faktor internal yaitu dari dalam diri santri, sedangkan sebagian besar faktor pendukung tersebut berasal dari atau berkaitan dengan faktor eksternal yang berasal dari luar. Aspek eksternal dalam hal ini adalah lingkungan sekitar pondok pesantren al-Mubarok.
Faktor pendukung, santri tinggal di lingkungan pondok, adanya tirakat atau riayadhoh, kurikulum atau materi diniah, adanya jadwal kegiatan. Faktor penghambat, liburan panjang, penggunaan HP, genetik dari orang tua, individu yang sulit untuk memahami suatu pembelajaran, pergaulan bersama anak yang tidak mondok saat di sekolah.
B. Saran-saran
Dalam upaya mengimplementasikan living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram di pondok pesantren al-mubarok Balung.maka, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Ustadz pengampu diharapkan harus berperan dalam mengimplementasikan Living Sunnah dalam Pembentukan
Karakter Santri Melalui Pengkajian Kitab Bulughul Marram dengan selalu ingat bahwa tugas pendidik tidak hanya sekedar menyampaikan materi saja, namun mengajarkan adab atau karakter yang baik bagi peserta didik itu juga sangat penting.
Oleh karena itu, bagi pendidik harus memberikan suri tauladan dan kebiasaan yang baik bagi peserta didiknya.
2. Untuk pengurus pondok diharapkan lebih memperhatikan dan menekankan living sunnah dalam pembentukan karakter santri dari pemahaman kajian kitab bulughul marram. Selain itu, juga tidak bosan untuk selalu mengingatkan dalam hal kebaikan dan menegurnya jika tidak sesuai aturan sehingga akan dapat membentuk karakter disiplin peserta didik menjadi lebih baik.
3. Peneliti kemudian juga menyarankan kepada peneliti lain bahwa ketika melakukan penelitian pada topik yang sama, diharapkan untuk lebih mengembangkan tema lebih luas lagi atau dikaitkan dengan hal-hal yang terbarukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
al-A’la, Fahd. “Pembentukan Karakter Siswa berbasiskan Kitab Bulûgh al- Marām Bab alJāmi dan Implementasinya di MTS Nurul Islam Bogor”.
Skripsi,Universitas Ibnu Khaldun Bogor. 2017.
al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari, trans Gazirah Abdi Ummah. Jakarta: Pustaka Azzam. 2020.
Amir, Rezki Sulfitri. “Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Menurut Hadits-Hadits Pilihan Dalam Kitab Bulûgh al-Marām di Pondok Pesantren Pendidikan Islam Darul Abrar Putri Bone, Sulawesi Selatan.
Tesis, Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta. 2020.
Amir, Rezki Sulfitri. “Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Menurut Hadits-Hadits Pilihan Dalam Kitab Bulûgh al-Marām di Pondok Pesantren Pendidikan Islam Darul Abrar Putri Bone, Sulawesi Selatan.
Tesis, Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta. 2020.
Asmani, Jamal Ma’mur. Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta:
DIVA Press. 2012.
Ayatulloh, Muhammad Hafidh. “Pengaruh Pendidikan Pesantren Terhadap Pembentukan Karakter Santri (Studi Kasus di Dusun Pendowo, Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto)”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 2020
Darmadi. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV. Budi Utama. 2017.
96
Departemen Agama Republik Indonesia. Alquran dan Terjemahan. Bandung: CV Penerbit Diponegoro. 2013.
Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta. 2014.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.
Hariyanto, dan Muchlas Samani. 2014. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2014.
Insiani. “Pendidikan Karakter dalam Hadits (Studi terhadap Kumpulan Hadits dalam Kitab al-Jāmi Bulûgh al-Marām.Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang. 2014.
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press. 2018.
Khalifah, Muhammad Rashad. 1983. Madrasah al-Hadis fi Misr. Kairo: t.tp.
1983.
Muqoffi, Muhammad Husein dan M. Maftuhin Sholeh an-Nadwi. Lc. 2011.
Kumpulan Hadist-hadist Hukum Islam Terjemah Bulughul Marram.
Surabaya: Al-Hidayah. 2011.
Mustaqim, Abdul dkk. Paradigma Interaksi Dan Interkonesi Dalam Memahami Hadits. Yogyakarta : sukses offset. 2008.
Qardhawi, dan Yusuf. Bagaimana Memahami Hadits Nabi Saw. Bandung:
Karisma. 1997
Purnomo, Hadi. Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren. Yogyakarta: CV.
Bildung Nusantara. 2017.
Salam, Nor. Living Hadis Integrasi Metodologi Kajian ‘Ulumul al-Hadis & Ilmu- Ilmu Sosial. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi. 2019.
Salim, Abdurrasyid Abdul Aziz. Syarah Bulughul Alum. Surabaya: Halima jaya.
2005.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sholihah, Izzatus. “Mengkaji Kitab Bulugh Al-Maram,” Jurnal Samawat, Volume
02 Nomor 01 (2018): 21,
https://jurnal.staiba.ac.id/index.php/samawat/article/viewFile/123/114.
Siddiq, Abdul Rosyad. Terjemah Lengkab Bulugh Maram (Jakarta Timur:
AKBAR MEDIA. 2012.
Solichin, Abdul Wahab. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. 2004.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2018.
Sulaiman, Ishaq. 1999. “Metodologi Penulisan Bulugh al-Maram sebagai Kitab Hadis Ahkam” dalam Jurnal Usuluddin, Vol. 10. 1999.
Sumbullah, Umi. 2007. Ulumul Hadis 1, Buku Ajar. Malang: UIN Malang Press.
2007.
Suryadilaga, Alfatih . Model-Model Living Hadis dalam Sahiron Syamsuddin Ed., Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis, TH Press: Yogyakarta.
2005.
Suryadilaga, Alfatih. Living Quran dan Living Hadis. Yogyakarta: TH Press.
2007
Suryadilaga, M. Al-Fatih. Aplikasi Penelitian Hadits (dari teks ke konteks).
Yogyakarta: teras. 2009.
Syuhada, Nur Amira. Persepsi Masyarakat Pasir Tumboh Terhadap Madrasah Diniyah Bakriah Pondok Pasir Tumboh Lota Bharu Kelantan Malaysiadalam Pembelajaran Kitab Hadis Bulughul Maram. Medan:
Program Studi Hadis. 2020.
Syuhada, Nur Amira. Persepsi Masyarakat Pasir Tumboh Terhadap Madrasah Diniyah Bakriah Pondok Pasir Tumboh Lota Bharu Kelantan Malaysiadalam Pembelajaran Kitab Hadis Bulughul Maram. Medan:
Program Studi Hadis. 2020.
Thohir, Kholis. Model Pendidikan Pesantren Salafi. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. 2020
Zahw, Abu. Al-Hadis wa al-Muhaddisun. Riyadh, t.tp. 1980.
Zulaiha, Hanif. “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Hadis Dan Relevansinya Terhadap Akhlak Anak Masa Kini (Studi Analisis Hadis tentang Mendoakan Orang Bersin, Makan dengan Tangan Kanan dan Ghibah dalam Kitab Bulugh Al-Maram)”. Skripsi,Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2018.
MATRIK PENELITIAN
Judul Variabel Subvariabel Indikator Sumber Data Metodologi
Penelitian
Fokus Penelitian Implementasi
living sunnah dalam
pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marrom di Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung Tahun Ajaran
2021/2022
1. Living sunnah
2. Pembentukan Karakter
1. Konsep Living Sunnah
2. Model-model Living Sunnah
1. Konsep Karakter 2. Nilai-nilai
Karakter
1. Hitoris Living Sunnah 2. Pengertian
Living Sunnah 3. Implementasi
Living Sunnah 1. Tulis 2. Lisan 3. Praktek 1. Pengertian
Krakter 1. Karakter
Terhadap Tuhan 2. Karakter
Terhadap Diri Sendiri 3. Karakter
Terhadap Sesama 4. Karakter
Data Primer a. Pengasuh
Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung b. Ustadz
Pengampu Kegiatan Kajian Kitab Bulugul Marrom c. Pengurus
Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung d. Santriwati
Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung
Pendekatan penelitian:
a. Kualitatif Jenis penelitian:
a. Studi Kasus Teknik
pengumpulan data:
a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi
Analisis data:
a. Reduksi data b. Penyajian
data
c. Kesimpulan
Keabsahan data:
a. Triangulasi
1. Bagaimana Implementasi living sunnah dalam
pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulugul marrom di Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung?
2. Apa saja faktor pendukung dan
penghambat penerapan penerapan living sunnah dalam
pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulugul
3. Kajian kitab bulughul marrom
3. Metode pembentukan karakter santri
4. Faktor pendukung dan
penghambat pembentukan karakter 1. Konsep kitab
Bulughul Marram
2. Konsep
Karakter Kitab Bulughul Marram
5. Karakter Terhadap Kebangsaan 1. Sorogan 2. Wetonan 3. Mudzakarah/
Diskusi 4. Majelis Ta’lim 5. Perpaduan
1. Faktor internal 2. Faktor
eksternal 1. Historis
Kitab Bulughul Marram 2. Pengertian
Kitab Bulughul Marram 1. Adab
a. Kepustakaan Pesantren Al-
Mubarok Balung?
Lampiran 2
PEDOMAN PENELITIAN A. Pedoman Observasi
a. Mengenai perilaku santri dalam mengimplementasikan living sunnah melalui kajian kitab bulughul marram di Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung.
b. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan living sunnah dalam pembentukan karakter melalui kajian kitab bulughul marram.
B. Pedoman Wawancara
1. Pengasuh pondok pesantren Al-Mubarok Balung.
c. Bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan Pondok Pesantren Al- Mubarok Balung?
d. Apa saja visi dan misi Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
e. Sejak kapan dimulai penerapan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
f. Seberapa penting living sunnah dalam kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
g. Upaya apa saja yang anda lakukan dalam menerapkan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
h. Apa harapanya setelah santri mengikuti kajian kitab Bulughul Marram?
2. Ustadz pengampu pondok pesantren Al-Mubarok Balung.
a. Sejak kapan dimulai penerapan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
b. Seberapa penting living sunnah dalam kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
c. Mengapa kitab Bulughul Marram?
d. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran kitab ini?
e. Adakah perubahan tertentu yang terlihat dan dirasakan setelah adanya pembelajaran ini ?
f. Apa harapan ustadz setelah santri mengikuti kajian kitab Bulughul Marram?
g. Memurut ustadz sebagai pengajar, apakah ini sudah sangat membantu dalam pembentukan karakter santri?
h. Upaya apa saja yang anda lakukan dalam menerapkan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
i. Apa saja penerapan living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram dalam kehidupan di pondok?
j. Adakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menerapkan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
3. Pengurus pondok pesantren Al-Mubarok Balung.
a. Seberapa penting living hadis dalam kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
b. Bagaimana peran pengurus menerapkan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
c. Bagaimana upaya pengurus dalam membantu pondok menerapkan living hadis dalam membentuk karakter santri?
d. Apa saja penerapan living sunnah dalam pembentukan karakter santri melalui kajian kitab bulughul marram dalam kehidupan di pondok?
e. Adakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menerapkan living sunnah dalam membentuk karakter santri melalui kajian kitab Bulughul Marram di Pondok Pesantren Al-Mubarok Balung?
f. Bagaimana pengurus menyikapi santri yang bermasalah? Sebutkan contoh masalah dan cara menyikapinya!