• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah data yang diperoleh melalui hasil penelitian dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut disajikan dan dianalisa melalui pembahasan temuan. Data yang disajikan tersebut merupakan pokok pikiran atau pertanyaan-pertanyaan dari metode penelitian dan kajian teori yang dibahas pada bagian sebelumnya.

1. Analisis SWOT

Setelah melakukan penelitian terhadap budidaya udang di DesaWringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha budidaya udang dengan indicator SWOT produksi dan SWOT pemasaran.

a. SWOT Proses Produksi Budidaya Tambak Udang Dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi 1) Strenghts Produksi

Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan, bahwa produksi budidaya udang ini terbilang sangat rumit dan modal yang harus dikeluarkan oleh petani tambak cukup banyak namun dalam sisi lain pendapatan yang dihasilkan oleh para petani tambak juga cukup banyak

Dari penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa kekuatan dari budidaya udang di Desa Wringinputih ini dimana mayoritas para petani disini menggunkan system semi intensif petani lebih memilih menggunakan jenis benih udang dengan kualitas bagus dengan harga mahal karena tahan dengan cuaca buruk yakni SR (survival rate) nya tinggi dari pada kualitas biasa dengan harga murah namun kehidupannya SR (survival rate) hanya setengahnya dalam arti benih udang lokal biasanya ketika cuaca buruk benih udang lokal (windu) tidak mampu bertahan lama. .

2) Weaknesses produksi

Dari hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti menemukan beberapa kelemahan produksi budidaya udang bahwa modal yang kurang dapat mempengaruhi berkembang tidaknya dalam proses produksi budidaya udang, jika modal kurang maka proses produksi akan terhambat sedangkan mayoritas pasokan udang yang dikirim pada pabrik (wilayah banyuwangi) berasal dari tempat budidaya air payau Desa Wringinputih jika produksi terhambat maka berimbas pada pabrik

Selain itu untuk menangani modal yang kurang maka para petani meminjam modal biasanya pinjaman modal dari Bank maupun koperasi dengan peminjaman modal tersebut petani

tambak dapat meneruskan proses produksi budiaya udang tanpa adanya hambatan kurangnya modal

Selain itu kelemahan juga berasal dari udang sendiri yaitu kurangnya oksigen pada udang biasanya terjadi jika udang pada lokasi terlalu banyak sedangkan ukuran lokasi tambak sempit untuk itu petani harus melakukan penggantian air pada lokasi dengan cara mengelurkan dan memasukan air kembali pada lokasi tambak dalam tiga atau empat hari sekali

3) Opportunity produksi

Setiap usaha yang dilakukan berawal pada adanya peluang, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti peluang produksi yang ada pada budidaya udang adalah bahwa dalam budidaya udang pendapatan yang dihasilkan oleh para petani terbilang cukup banyak dan juga masyarakat khususnya di Banyuwangi tidak banyak yang mejadi petani tambak mayoritas masyarakat di Banyuwangi menjadi petani sawah.

4) Threats produksi

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan peneliti ancaman yang ada pada usaha budidaya udang ini adalah tejangkitnya penyakit pada udang jika udang berumur kurang dari 40 hari maka risiko kematian sangat tinggi, penyakit dari udang ada 3 jenis yaitu (taura, mio dan kroudit) jenis penyakit tersebut

sangat mematikan bagi udang dari tiga jenis penyakit tersebut yang sangat keras adalah jenis taura dimana penyebabnya jika musim penghujan secara terus menerus maka udang tidak bisa dipertahankan melainkan harus dipanen dengan umur yang terbilang dini karena jika ditahan petani akan mengalami kerugian yang banyak tanpa modal kembali. Untuk jenis mio dan kroudit jenis penyakit yang ringan dimana udang dapat ditahan sampai umur sekitar 60 hari petani tetap mendapatkan keuntungan namun dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

Maka untuk menangani terjadinya penyakit biasanya petani menggunakan obat-obatan dan juga mengganti air dalam lokasi tambak dalam tiga atau empat hari sekali.

b. SWOT Pemasaran Budidaya Tambak Udang Dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

1) Strenghts Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di lapangan, pemasaran pada budidaya udang ini para petani tidak menjualnya sendiri petani menjual hasil panennya kepada pembeli (pengepul) petani tambak lebih fokus ke budidaya udang dimana harga yang ditawarkan tergantung pada size harga dipasaran. Kekuatan dalam pemasaran budidaya udang ini adalah jika harga jual dipasaran stabil, stabilnya harga biasanya terjadi

jika permintaan akan udang meningkat namun ada hari dimana harga jual udang sangat tinggi karena permintaan udang meningkat biasanya terjadi pada hari raya galungan dan hari raya ketupat, konsumen pada saat itu lebih meminati udang dari pada daging ayam atau sapi. Hal ini menjadi dampak positif bagi para petani dan penjual karena keuntungan yang didapatkan akan meningkat

Selain itu dalam pemasarannya di Bali, Surabaya, Jember dan Banyuwangi (pabrik) dengan pusat penjualannya di Bali, biasanya petani tambak menerima uang satu minggu setelah masa panen karena memang untuk menerima bayarannya tidak langsung ketika pada saat panen uang diterima minimal satu minggu sampai dua minggu setelah panen udang.

2) Weaknesses Pemasaran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, kelemahan dalam pemasaran hasil budidaya udang ini tidak stabilnya harga dimana petani dalam melakukan budidaya udang ini telah mengeluarkan modal biaya yang cukup banyak dengan pengeluaran paling banyak terdapat dari pembelian benur udang (benih) dan pakan udang jika harga jual dipasaran tidak stabil maka keuntungan yang didapat oleh para petani sedikit atau malah hanya kembali modal, penyebab tidak stabilnya harga jual udang dipasaran biasa karena banyak beredarnya udang dipasaran dikarenakan banyak

udang yang terjangkit penyakit maka petani memanen dengan umur yang masih dini maka lonjakan udang dipasaran meningkat sedangkan konsumennya tetap.

3) Opportunity Pemasaran

Berdasarkan dari hasil penelitian dilapangan, peluang yang ada pada pemasaran budidaya udang ini adalah jika pasokan udang dipasaran sedikit biasanya terjadi pada saat pengeringan lokasi tambak terjadi pada bulan Juni sampai bulan September rata-rata petani tambak hanya fokus pada perbaikan lokasi tambak namun ada juga petani tambak yang tetap berbudidaya udang dengan ini petani yang memiliki udang menawarkan harga jual yang lebih tinggi dari harga biasanya dipasaran karena langkanya pasokan udang sedangkan permintaan konsumen tinggi.

4) Threats Pemasaran

Berdasarkan penelitian ancaman yang ada pada budidaya udang adalah yang dialami petani budidaya udang ketika terhambatnya pembayaran, biasanya setelah udang dipanen pembeli akan membayarnya setelah satu minggu masa panen paling lambat dua minggu pembayaran namun terkadang pembeli baru membayar petani setelah satu bulan pembayaran sedangkan uang dari hasil pembayaran udang biasanya digunakan petani tambak untuk membayar kembali pinjaman modal seperti pembelian benih udang, pakan udang dan solar jika pembayaran

terhambat berdampak pada petani tambak karena mereka akan meminjam uang kembali untuk membayar kepada yang meminjamkan modal karena kesepakatan awal jika udang telah panen maka langsung mengembalikan modal tersebut

Selain itu agar petani tidak mengalami terhambatnya pembayaran biasanya petani akan menawarkan harga jual udang kepada pembeli dengan harga dibawah stabilnya harga dipasaran karena mengantisipasi adanya terhambatnya pembayaran atau uang macet, mereka lebih baik menjualnya dengan harga dibawah stabil dengan pembayaran tunai daripada terhambatnya pembayaran karena jika pembayarannya terhambat maka petani akan berfikir dua kali lagi untuk membayar modal pinjaman tersebut.

Tabel 2 Temuan Penelitian No

.

Fokus Temuan

1 Analisis SWOT Proses Produksi Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tamak

Kekuatan: dengan menggunakan sistem semi intensif

Kelemahan: kurangnya modal yang dimiliki para petani dapat menyebabkan proses produksi terhambat

Peluang: penghasilan yang didapat oleh para petani tambak cukup tinggi

Ancaman: terjangkitnya penyakit pada udang ketika udang berumur kurang dari 40 hari

2 Analisis SWOT Pemasaran

Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak

Kekuatan: harga jual udang dipasaran stabil Kelemahan: harga dipasaran tidak stabil Peluang: kurangnya pasokan udang

dipasaran menjadikan pemilik udang dapat menawarkan harga lebih tinggi dari harga biasanya

Ancaman: terhambatnya pembayaran dapat merugikan petani tambak (uang macet)

2. Pendapatan Kelompok Petani Tambak

Berikut ini adalah pendapatan yang diterima setelah menjadi petani tambak udang yang diperoleh oleh para petani tambak:

Tabel 3

Pendapatan para petani tambak udang No. Pekerjaan

sebelum menjadi petani

tambak udang

Pendapatan sebelum menjadi

petani tambak udang (setiap

panen)

Setelah menjadi petani tambak

udang (setiap panen)

Presentase kenaikan

1 Petani Rp. 5.000.000 Rp. 21.000.000 3,2%

2 Buruh Tani Rp. 1. 400.000 Rp. 21.000.000 14%

Berdasarkan dari tabel tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar peningkatan pendapatan kelompok petani tambak di Desa Wringinputih sebelum dan sesudah menjadi petani tambak udang.

dengan budidaya udang pendapatan yang diterima oleh petani udang cukup tinggi dari sebelum membudidayakan udang peningkatan pendapatannya pun sangatlah signifikan setelah menjadi petani tambak udang , dengan ini petani udang dapat mencukupi kebutuhan keluarga bahkan hasil yang didapat lebih dari cukup

Berdasarkan hasil dari tabel diatas bisa dilihat peningkatan pendapatan yang dialami oleh para petani tambak udang sebelum dan sesudah menjadi petani tambak udang hingga sekarang, pendapatan yang diterima oleh para petani tambak udang terbilang cukup tinggi dibandingkan sebelum menjadi petani tambak udang. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan pendapatan yang dihasilkan setiap panennya pendapatan bersih yang dihasilkan setiap panennya adalah Rp.

21.000.000 sampai Rp. 33.000.000. dengan presentase kenaikan pekerjaan petani sebelum menjadi petani tamabak mengalami peningkatan pendapatan sebesar 3,2% setelah menjadi petani udang dan pekerjaan buruh tani sebelum menjadi petani dan peningkatan pendapatan sebesar 14% setelah menjadi petani udang.

1. Analisis SWOT Proses Produksi Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

a. Strenghts, bahwa penggunakan sistem semi intensif ini dapat mencegah kerugian dengan penggunaan jenis benih udang dengan kualitas baik maka kehidupan udang SR (survival rate) nya pada udang sangatlah tinggi

b. Weaknesses, kurangnnya modal dapat mempengaruhi berkembang tidaknya proses produksi karena untuk modal yang harus dikeluarkan dalam budidaya udang memang cukup banyak

c. Opportunities, dalam budidaya udang sangatlah tinggi dimana keuntungan yang dihasilkan oleh petani tambak cukup tinggi sedangkan masih sedikit masyarakat yang menekuni budidaya udang d. Threats, terjangkitnya penyakit pada udang dapat menyebabkan

kerugian bagi petani karena udang harus dipanen ketika berumur kurang dari 40 hari

2. Analisis SWOT pemasaran Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan dari hasil penelitian kesimpulan dalam pemasaran budidaya udang memiliki

a. Strenghts, ketika harga jual udang stabil ketika harga stabil pendapatan yang dihasilkan oleh petani seimbang

b. Weaknesses, pemasaran bagi petani ketika harga jual dipasaran tidak stabil, tidak stabilnya harga dipasaran akan menyebabkan petani mendapatkan keuntungan yang sedikit

c. Opportunities, ketika pasokan udang sedikit maka petani akan menjual udang dengan harga lebih tinggi

d. Threats, dalam pemasaran ketika terhambatnya pembayaran B. Saran

Saran untuk kelancaran budidaya udang ini adalah dengan menghilangkan ancaman yang akan dihadapi berdasarkan Analisis SWOT, unuk bagian produksi saran-sarannya adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan jenis benih udang dengan kualitas baik 2. Mengatur kehigienisan kadar air

Untuk bagian pemasaran budidaya udang di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaen Banyuwangi adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui para pesaingnya 2. Meningkatkan perluasan pasar

3. Memiliki disributor khusus dalam penjualannya

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Anggitaningsih, Retna. 2013. Manajemen Resiko. Jember: STAIN Jember

Arikunto, Suharsini. 2010. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:

RinekaCipta

Bungin, Burhan. 2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Risiko. Bandung: Alfabeta

Harjanto, Ruli. 2007. Analisis Swot Dalam Menyusun Strategi Pemaasaran Pada PT. Amalia Surya Cemerlang Di Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hardjanto, Amirullah Imam. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Hikmah, Zakiatul. 2017. Analisis SWOT Industri Kerajinan Manik-Manik dalam

Peningkatan Pendapatan Masyarakat di DesaKertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. IAIN Jember

Kisworo, Yulius. 2007. Analisis Usaha Budidaya Tambak Udang Dengan Pendekatan Tata Ruang WilayahPada Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Batulicin di Kabupaten Tanah Bambu Profinsi Kalimantan Selatan. Universitas Diponegoro Semarang

Moleong, Lexy J. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muhardi. 2007. Strategi Operasi: Untuk Keunggulan Berbisnis. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Mulyadi. 2005.Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Mustafa, Akhmad Dkk. 2015. Panen Untung dari produksi Tokolan Udang.

Yogyakarta: Lily Publisher

Nilasari, Irma dan Wiludjeng, Sri. 2006. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nurjanah. 2009. Analisis Prospek Budidaya Tambak di Kabupaten Brebes.

Universitas Diponegoro.

Prakoso, Jati. 2013. Peranan Tenaga Kerja, Modal, dan Teknologi Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Universitas Negeri Semarang Rangkuti, Freddy. 2016. Analisis Swot (Teknik Membedah Kasus Bisnis). Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama

Reinhard Agustino, Siammora Daniel. 2012. Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pandan dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Universitas Sumatera Utara.

Rusmiyat, Sri. 2015. Menjala Rupiah Udang Vannamei. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sari, Intan Nurmala. 2014. Strategi Baitul Maal Wa Tamwil Terhadap Upaya Peningkatan Jumlah Pendapatan. IAIN Jember

Satori, Djama’an & Komariah, Aan. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta

Siagian, Sondang P. 2011. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara Sihombing, Jaya Perlindungan. 2015. Analisis SWOT Pada Industri Kerajinan

Batik Griya Batik Mas Pekalongan. Universitas Negeri Semarang

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukirno, Sadono. 2015. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raya Grafindo Persada

Suprayitno, Eko. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN Malang Press

Suroto. 2008. Strategi Meningkatkan Penjualan dengan Menggunakan Analisis Swot Pada UD “X. Universitas Mercu Buana Jakarta

Tim Penyusun, 2015. Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Jember: IAIN Jember Press

Utami, Rizky. 2013 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Tambak Udang Sistem Alam dan Sistem Intensif.

http://cara-beternak-udang.blogspot.co.id/2012/12/cara-budidaya-tambak- udang_25.htmlv.diaksespada.harikamis.27/04/2017

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pendapatan-definisi- menurut.htmldiaksespada06/06/2017

www.KamusBahasaIndonesia.orgdiaksespada06/06/2017

Analisis SWOT Budidaya Tambak Udang dalam

Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

1. Analisis SWOT

2. Peningkatan Pendapatan

- Strengh (Kekuatan) - Weakness

(Kelemahan) - Opportunity

(Peluang) - Threath

(Ancaman)

- Pendapatan Kelompok Petani Tambak

- SWOT Produksi - SWOT

Pemasaran

- Pendapatan Kelompok Petani Tambak

1. Data primer - Wawancara - Observasi - Dokumentasi 2. Data sekunder

- Buku - Jurnal - Skripsi - Website

1. Pendekatan kualitatif dan Jenis penelitian deskriptif 2. Metode

pengumpulan data:

- Observasi - Wawancara

(interview) - Dokumentasi 3. Analisis data

interaktif dengan cara:

- Reduksi data - Penyajian

data

- Kesimpulan 4. Keabsahan data:

Triangulasi sumber

1. Bagaimana SWOT Proses Produksi Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan

Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten

Banyuwangi?

2. Bagaimana SWOT Pemasaran Budidaya Tambak Udang dalam Peningkatan

Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten

Banyuwangi?

2. Apakah mayoritas petani tambak membudidayakan udang?

3. Apakah berbudidaya udang hasilnya menjanjikan?

4. Berapakah hasil yang didapat petani pada waktu panen udang?

5. Berapa penghasilan bersih setiap panen udang?

6. Bagaimana pengaruh faktor penghambat dan pendukung budidaya tambak udang dalam peningkatan pendapatan di Desa Wringinputih?

Proses produksi

1. Apa kekuatan dalam produksi budidaya udang?

2. Apa kelemahan dalam produksi budidaya udang?

3. Apa pualng dalam produksi budidaya udang?

4. Apa ancaman dalam produksi budidaya udang?

Pemasaran

1. Apa kekuatan dalam pemasaran budidaya udang?

2. Apa kelemahan dalam pemasaran budidaya udang?

3. Apa peluang dalam pemasaran budidaya udang?

Apa ancaman dalam pemasaran budidaya udang?

Pedoman observasi

1. Letak geografis tampat budidaya air payau di Desa Wringinputih 2. Profil tempat budidaya air payau di Desa Wringinputih

3. Proses pengelolaan budidaya udang Pedoman dokumentasi

1. Sejarah berdirinya tempat budidaya air payau di Desa Wringinputih 2. Visi dan Misi tempat budidaya air payau di Desa Wringputih 3. Struktur Organisasi

4. Data kelompok petani tambak

Wawancara dengan Bapak Ahmad Zainuddin ketua kelompok petani tambak

Wawancara dengan Bapak Ahmad Zainuddin

OBSERVASI PEMANENAN UDANG MILIK BAPAK ANAS

JENIS UDANG WINDU

NAMA JUMLAH PETAK JABATAN

Ahmad Zainuddin 2 Ketua Kelompok

Suheili 3 Sekretaris Kelompok

Ali Mabrur 2 Bendahara Kelompok

H. Bakir 3 Anggota

Solihin 1 Anggota

Ponijan 1 Anggota

Marwan 2 Anggota

Ridwan 1 Anggota

Bisri Mustafa 1 Anggota

Mad Kholil 2 Anggota

Abdul Ghoni 2 Anggota

Romadhon 2 Anggota

Subiri 1 Anggota

Mad Sukri 1 Anggota

Yusuf 1 Anggota

Sobarin 1 Anggota

Mahmud 2 Anggota

Khorul anwar 1 Anggota

Khotir 1 Anggota

Sofyan 1 Anggota

Agus Mustafa 1 Anggota

Nudin 1 Anggota

Eko 1 Anggota

Jamani 2 Anggota

Haris 2 Anggota

No 2 Anggota

Tobib 2 Anggota

Abdul Rokhim 1 Anggota

Handoko 1 Anggota

Takul 2 Anggota

Muslimin 1 Anggota

Anam 1 Anggota

Yazid 1 Anggota

Sabar 1 Anggota

Takur 1 Anggota

Mansur 1 Anggota

Suyuti 2 Anggota

Imam 1 Anggota

Anas 1 Anggota

Paijan 1 Anggota

Bayu 1 Anggota

Tukul 1 Anggota

Slamet 2 Anggota

Sudarto 2 Anggota

Khoiri 1 Anggota

Darno 1 Anggota

Dawam 1 Anggota

Giman 1 Anggota

Irul 1 Anggota

Dokumen terkait