• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Kajian Teori

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis Swot merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dan berbagai kerangka kerja dan rencana strategis (framework and strategic planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran smaupun bisnis. Analisi SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).

Dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untu mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.24

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Analisis SWOT merupakan istrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan kekuatan dan

24 Retna Anggitaningsih, Manajemen Resiko (Jember: STAIN Jember, 2013),119&120.

pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh

organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

a. Faktor-faktor SWOT 1) Faktor-faktor kekuatan

Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikman keunggulan koparatif oleh unit usaha dipasaran.

2) Faktor-faktor kelemahan

Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapata dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekukarangn kemampuan tersebut bisa dilihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keteramp[ilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

3) Faktor peluang

Definisi sederhana tentang peluang ialah “berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.” Yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut antara lain ialah:

a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk,

b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian

c) Perubahan dalam kondisi persaingan

d) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha e) Hubungan dengan para pembeli yang “akrab,” dan

f) Hubungan dengan pemasok yang “harmonis.”

4) Faktor ancaman

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dilakukan bahwa ancaman

“adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis,” jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi “ganjalan”

bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Berbagai contohnya, antaralain, adalah:

a) Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis,

b) Pertumbuhan pasar yang lamban,

c) Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan, d) Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan

baku yang diperlukan untuk proses lebih lanjut menjadi produk tertentu

e) Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya

restriktif.25

b. Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strenghts dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan factor internal kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses)

25 Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), 172-174.

DIAGRAM ANALISIS SWOT

3. Mendukung Strategi turn-around 1. Mendukung Strategi Agresif

4. Mendukung Strategi 2. Mendukung Strategi

Defensif Diversifikasi

Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy)

Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kakuatan dari strategi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikais (produk/pasar)

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN

INTERNAL

Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak ia menghadapi kendala/kelemahan internal.

Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut mengahadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

c. Matrik SWOT IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

 Tentukan 5-10 faktor-faktor

kelemahan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 kekuatan internal

OPPORTUNITIES (O)

 Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menguunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS (T)

 Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya

2) Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada

4) Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.26

d. Indikator SWOT

Indikator dalam analisis SWOT penelirtian ini adalah SWOT pemasaran dan SWOT produksi. Peneliti mengambil dua indikator tersebut dikarenakan yang pertama, dapat mengetahui sistem pemasaran yang diterapkan pada budidaya tambak udang, kita dapat mengetahui sistem pemasaran apa yang diterapkan sehingga menyebabkan petani tetap bertahan membudidayakan udang, yang kedua, dengan mengetahui SWOT produksi kita bisa mengetahui bagaimana sistem produksi pada budidaya tambak udang sehingga udang yang dihasilkan berkualitas baik.

1) SWOT Produksi

Produksi berarti mengahsilkan barang atau jasa.

Menurut ilmu ekonomi, produksi adalah kegiatan

26Freddy Rangkuti, Analisis Swot (Teknik Membedah Kasus Bisnis) (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2016), 83&84.

mengahasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang.27

Produksi dapatlah didefinisikan sebagai setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam pengertian sehari- hari, aktivitas produksi ini sering dianggap sinonim dengan pembuatan barang-barang. Hal ini berarrti bahwa sebuah usaha dijalnkan untuk membuat barang atau jasa yang diburuihkan oleh manusia atau konsumen.28

Proses produksi setiap produk berbeda. Pengambilan keputusan terhadap proses menyangkut komitmen yang diambil oleh pihak manajemen. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah teknologi yang digunakan, kualitas, pendayagunaan tenaga kerja manusia dan peralatan. Semua biaya atau investasi yang akan ditanam sangat tergantung pada struktur biaya perusahaan.

a) Fungsi Produksi

Hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Factor produksi dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu tenaga kerja, tanah, modal keahlian keusahawan. Di dalam teori ekonomi, dalam mengannalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga factor

27Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam (Malang: UIN Malang Press, 2008), 157

28Amirullah Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 13

produksi yang belakangan dinyatakan (tanah, modal dan keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian didalam menggambarkan hubungan diantara faktor-faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.29

Dokumen terkait