• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian data dan analisis merupakan bagian yang memuat tentang hasil penelitian di Budidaya Air Payau Kelompok Sido Rukun Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi dengan mengunpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Data yang diperoleh disesuaikan dengan fokus penelitian yanng telah ditetapkan yaitu a) Bagaimana analisis SWOT proses produksi budidaya tambak udang dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih dan b) Bagaimana analisis SWOT pemasaran budidaya tambak udang dalam peningkatan pendapatan kelompok petani tambak di Desa Wringinputih. maka peneliti akan menyajikan data

1. Analisis SWOT

a. SWOT Proses Produksi Budidaya Tambak Udang Dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Berkaitan dengan analisis SWOT proses produksi budidaya tambak udang dalam peningkatan pendapatan kelompok petani tambak, peneliti melakukan observasi dan wawancara, peneliti sudah mengamati/observasi secara langsung pada proses penaburan benih udang dan pemanenan udang di tempat budidaya air payau. Data observasi tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Seperti pernyataan dari Bapak Ahmad Zainuddin selaku ketua kelompok petani tambak berikut ini:

Pada usaha yang kami rintis ini, kami menggunakan sistem semi intensif dimana dalam kolam (tambak) berisi 50.000 sampai100.000 benih ekor udang yang ditebar, untuk proses produksinya sendiri udang yang telah di tebar ke kolam (tambak) sebelum berumur 15 hari udang tidak diberi pakan kami hanya mengganti air dari kolam tersebut setiap tiga empat hari sekali sehingga biaya yang kami keluarkan ketika udang berumur kurang dari sebulan tidak terlalu banyak.53

Dengan menggunakan sistem semi intensif dengan cara memberi pakan terhadap udang ketika sudah berumur 15 hari maka disini petani tambak dapat meminimalisir biaya yang dikeluatkan untuk budidaya udang, sedangkan perkembangan udang tergantung pada cuaca atau musim. Secara garis besar ada tiga tehnik dalam budidaya udang yakni tradisional, semi intensif dan intensif

1) Petambak tradisional biasanya membuat tambaknya dipinggir pesisir, kebanyakan dari mereka belajar cara bertambak secara otodidak. Umtuk modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar karena tidak terlalu menggunakan perlatan, biasanya perukaran air tergantung pada kondisi air pasang. Keadaan ini membuat kolam mereka rentan jika cuaca buruk, petambak tradisional disini menggunakan jenis benih udang lokal (windu)

2) Petambak semi intensif secara garis besar biaya operasional lebih besar dari petambak tradisional karena menggunakan peralatan, petambak semi intensif ini pengolahan airnya lebih baik, jika air pasang naik sebagian air kolam digantikan dengan air baru

53 Ahmad Zainuddin, Wawancara, 28 Agusus 2017

sehingga kualitas airnya lebih terjaga. Dengan penggunaan jenis benih udang dengan kualitas baik yakni jenis Vannamei

3) Petambak intensif petambak jenis ini membutuhkan modal yang cukup besar karena harus membuat kontruksi untuk kolam dan harus membeli semua peralatan yang dibutuhkan serta tenaga kerja yang ahli di bidangnya dengan ukuran kolam yang tidak terlalu besar dan padat tebarannya namun da juga resikonya penyebaran penyakit yang cukup tinggi jika pengaturan airnya salah,

Dengan cara kerja seperti diatas maka suatu usaha akan dapat memasimalkan laba dan dapat meminimalisir kerugian, maka disini perlu adanya analisis SWOT untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman dari proses produksi Budidaya Tambak Udang diantaranya:

1) Strenghts (kekuatan)

Strenghts atau kekuatan dalam sebuah usaha atau perusahaan bertujan untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh suatau usaha atau perusahaan dengan mengoptimalisasikan kekuatan yang dimilikinya.

Dengan mengoptimalisasikan kekuatan yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan maka perusahaan akan dengan mudah melakukan produksi tanpa haruis menghawatirkan adanya suatu kerugian, karena sudah dijelaskan diatas dalam usaha budidaya udang disini menggunakan sistem semi intensif.

Mengenai kekuatan yang dimiliki oleh petampak dalam Budidaya udang dalam hal produksi yaitu para petani tambak mereka menggunakan sistem semi intensif dengan memberi pakan ketika udang telah berusia 15 hari. Dapat diketahui biaya yang paling banyak dikeluarkan oleh petani tambak adalah biaya pembelian pakan udang (sentrat) dengan memberi pakan ketika udang sudah berumur 15 hari maka para petani tambak dapat menghemat biaya produksi. Dengan menggunakan sistem semi intensif udang yang dihasilkan dapat berkualitas baik karena perawatannya yang terbilang agak rumit dan kehigienisan kadar air dalam lokasi tambak terjaga dengan baik

Seperti pernyataan Bapak Ahmad Zainuddin selaku ketua kelompok petani tambak.

Petani tambak disini rata-rata untuk membudidayakan udang dari modal pinjaman. Maka kami sebagai petani tambak harus berfikir lebih keras lagi bagaimana modal yang kita pinjam untuk budidaya udang tidak membengkak, dari itu petani tambak menggunakan sistem semi intensif tersebut. Kalau udang kan perawatannya agak sulit maka kami mengikuti cuaca atau musim, kalau musimnya bagus maka kami bisa menabur udang dengan jumlah agak banyak seperti 50.000 Sampai 100.000 benih udang tetapi kalau musimnya musim hujan maka kami hanya menabur dibawah 50.000 saja54

2) Weaknesses (kelemahan)

Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan

54 Ahmad Zainuddin, Wawancara, 28 Agustus 2017

atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekukarangan kemampuan tersebut bisa dilihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

Mengenai kelemahan dalam proses produksi pada Budidaya udang sendiri adalah kurangnya modal karena biaya untuk budidaya udang sangatlah banyak yakni untuk membeli pupuk, benih udang, pakan udang, obat-obatan dan solar untuk biaya produksinya sangat banyak.

Seperti pernyataan Bapak Ahmad Zainuddin selaku ketua kelompok petani tambak berikut:

Dari budidaya udang, ikan dan kepiting budidaya udanglah yang memerlukan biaya paling banyak kurangan modal sangat mempengaruhi bagi kami petani tambak untuk kelacaran produksi budidaya udang karena kebutuhan yang harus dipenuhi yakni pembelian pupuk, benih udang, pakan udang, obat-obatan dan solar maka satu-satunya cara hanyalah meminjam modal dari bank maupun koperasi simpan pinjam.55

55 Ahmad Zainuddin, Wawancara, 28 Agustus 2017

3) Opportunities (peluang)

Strategi yang digunakan perusahaan dalam memanfaatkan atau mengoptimalkan peluang untuk untuk mengurangi berbagai macam ancaman yang dapat melengkapi perusahaan.

Mengenai peluang yang ada pada budidaya udang adalah pendapatan yang dihasilkan dari budidaya udang lebih banyak dari petani sawah maupun nelayan kecil tetapi risiko kerugian dari budidaya udang sangat tinggi karena modal yang dikeluarkan oleh petani tambak juga cukup besar, biasanya lebih banyak modal yang dikeluarkan juga lebih banyak hasil yang didapatkan. Maka untuk menjadi petani tambak udang harus memiliki kemauan yang tinggi karena memang semua usaha tidak hanya mengalami keuntungan namun juga mengalami kerugian, jika petani udang pengahsilannya tinggi namun juga kerugian yang dihadapi juga tinggi pula.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Imam selaku petani tambak berikut:

Sebelum menjadi petani tambak sebagian dari kami merupakan petani sawah dan buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk itu kami beralih dengan menjadi petani tambak budidaya udang karena penghasilan yang didapat sangatlah tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan lebih dari cukup namun juga modal yang dikeluarkan memang cukup besar dan begitupun sebaliknya pendapatan yang dihasilkan cukup tinggi, dapat dikatakan lebih banyak modal lebih banyak hasil yang didapat.56

56 Imam, Wawancara, 25 September 2017

4) Threats (ancaman)

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dilakukan bahwa ancaman

“adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis,” jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi “ganjalan”

bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan

Ancaman harus dihindari atau diminimalisir untuk mengurangi dampak kerugian pada sebuah perusahaan atau usaha lain. Ada banyak hal yang dilakukan oleh perusahaan atau usaha lain dalam menyamarkan kelemahan salahsatunya dengan menonjolkan kelebihan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Mengenai dengan ancaman dalam membudidayakan udang yang harus dihadapi adalah penyakit karena perubahan cuaca, risiko terjangkitnya penyakit pada udang sangatlah tinggi, penyakit yang menjangkit udang terjadi jika cuaca atau musim penghujan atau musim tidak menentu dimana umur udang kurang dari satu bulan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Ali Mabrur selaku bendahara kelompok petani tambak berikut:

Karena proses produksi dari udang berkaitan dengan penuaisasian air maka ancaman yang muncul terhadap udang dan juga kami petani tambak adalah adanya penyakit, penyakit ini disebabkan karena perubahan cuaca, ketika cuaca berubah-ubah maka risiko terjangkinya penyakit pada udang sangatlah tinggi namun jika cuaca

bagus dalam arti bukan musim penghujan maka perkembangan udang bisa dikatakan bagus.57

Strategi yang digunakan oleh petani tambak untuk mencegah terjadinya ancaman penyakit pada udang adalah dengan mengganti kualitas air pada lokasi tambak, dengan mengganti intensitas air yakni mengeluarkan dan memasukkan air kembali pada lokasi tambak dalam tiga atau empat hari sekali maka penyakit pada udang dapat dicegah dan jga penggunaan obat- obatan pada udang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Solihin selaku petani tambak berikut:

Setiap usaha kan mesti ada resikonya begitu juuga dengan usaha kami budidaya udang, seperti resiko tejangkitnya penyakit pada udang, masa-masa rawan terjangkitnya penyakit pada udang jika udang berumur kurang dari 40 hari maka untuk mencegah terjangkitnya penyakit dengan cara mengganti intensitas air pada lokasi tambak seperti mengeluarkan dan memasukkan air pada lokasi tambak dalam tiga atau empat hari sekali dan jga penggunaan obat- obatan pada udang meskipun cara ini belum terlalu efektif tapi setidaknya dapat mencegah sampai umur udang memasuki masa panen.58

b. SWOT Pemasaran Budidaya Tambak Udang Dalam Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Tambak di Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, dan manajerial. Akibat dari

57 Ali Mabrur, Wawancara, 20 September 2017

58Solihin, Wawancara, 26 Sepember 2017

pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu mapun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Semua perusahaan atau suatu usaha sejatinya mempunyai tujuan yang sama yakni mempengaruhi penjualan untuk mencapai keuntungan. Untuk itu penentuan tentang pemasaran harus didasari atas analisis lingkungan yang matang dan internal perusahaan atau suatu usaha itu sendiri dengan menggunakan analisis untuk mengukur keunggulan dari sutau produk yang dihasilkan sampai kelemahan suatu produk yang dihasilkan dari perusahaan atau usaha lain. Agar produk yang ditawarkan dapat sampai pada konsumen dengan kualitas baik dan tepat.

1) Strenghts Pemasaran

Strategi yang digunkan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang pemasaran. Kekuatan dalam pemasaran yang dimiliki oleh kelompok petani tambak Budidaya udang adalah sebagai berikut:

Dalam pemasarannya petani tambak menjual hasil panen udang kepada Bos pembeli (pengepul) udang dimana harga yang ditawarkan mengikuti harga dipasaran untuk wilayah jualnya yaitu di Bali, Surabaya, Jember dan wilayah lokal Banyuwangi (pabrik).

Kekuatan pemasaran yang dimiliki petani pembubudidaya udang adalah jika harga jual stabil, harga jual yang stabil akan menguntungkan bagi petani biasanya besar tidaknya harga udang tergantung dari size udang sendiri jika umur udang sampai 70 hari maka size udang mencapai 110 maka harga jualnya bisa mencapai Rp 50.000 sampai Rp 55.000/Kg dari petani tambak, jika udang berumur sampai 90 hari maka size nya kurang dari 100 dimana harga kisarannya Rp 60.000 sampai Rp 70.000/Kg

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Suheili selaku sekretaris kelompok petani tambak berikut:

Rata-rata petani tambak disini menjual hasil panennya melalui Bos pembeli udang, karena memang kami para petani disini fokusnya ke budidaya udang saja kelompok petani tambak di Desa Wringinputih ini terkenal dengan tangkapan udang yang melimpah karena memang lahannya disini luas dan anggotanya banyak makanya para petani disini lebih memilih menjual hasil panen udang kepada Bos pembeli udang. Karena jika dijual sendiripun akan lebih rumit mengingat pusat penjualan udang ada di Bali, untuk wilayah pemasarannya di Bali, Surabaya, Jember, dan Banyuwangi, untuk harga penawarannya kami para petani mengikuti harga jual pasar jika harga stabil maka sangat menguntungkan sekali bagi kami petani udang besar kecilnya harga udang tergantung pada size udang jika udang sudah berumur 70 haribiasanya size nya mencapai110 dimana harga jualnya Rp 50.000 sampai Rp 55.000/kg. Namun jika udang mampu berumur sampai 90 hari maka size nya kurang dari 100 dengan harga kisaran Rp 60.000 sampai Rp 70.000/kg.59

59 Suheili, Wawancara, 18 September 2017

2) Weaknesses Pemasaran

Strategi yang digunakan perusahaan atau suatu usaha secara optimal dengan meminimalisir kelemahan (weaknesses) yang ada untuk memanfaatkan peluang.

Kelemahannya adalah harga pasaran yang tidak stabil kelemahan pemasaran ini kebalikan dari kekuatan pemasaran jika kakuatan pemasaran adalah harga dipasaran stabil maka untuk kelemahan pemasaran harga dipasaran tidak stabil, tidak stabilnya harga jual udang dipasaran dapat berimbas pada petani tambak karena modal yang dikeluarkan cukup banyak jika harga tidak stabil maka bisa saja keuntungan yang didapat oleh petani tambak sedikit bahkan bisa saja hanya cukup pada modal saja dan juga bisa mengalami kerugian mengingat biaya yang dikeluarkan untuk membeli kebutuhan udang baik membeli pupuk sebelum tabur, benih udang, obat-obataan, pakan dan solar. Dengan pembelian pakan dan benih udang yang terlalu mahal.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Rohman selaku petani tambak berikut:

Biaya yang dikeluarkan oleh kami petani tambak untuk budidaya udang cukup banyak dan tenaga yang dikeluarkan juga cukup maksimal dalam usaha ini, modal yang cukup banyak dikeluarkan adalah untuk membeli pakan dan benih udang kalau benih udang (benur) sesuai jenisnya F1 (Vannemei) dan windu untuk jenis F1(vannemei) 100.000 benih ekor udang harganya Rp 4. 200.000 sedangkan windu 100.000 benih ekor udang harganya Rp 1.900.000 tetapi mayoritas dari kami lebih memilih jenis F1 karena pertumuhannya udang lebih cepat dari pada jenis windu.

Untuk pakan udang dengan harga Rp 350.000 sampai Rp 400.000/Sak dengan isi 25 Kilogram jika per hari 3 kali pakan sedangkan setiap pakan udang 5 Kg maka sehari bisa habis 15 Kg pakan 2 sak pakan hanya bisa untuk tiga hari belum lagi membeli solar untuk kincir angin dan kebutuhan lain-lain. Jika harga jual dipasaran tidak stabil maka hal ini menjadi dampak negatif bagi kami petani tambak karena modal yang dikeluarkan cukup banyak jika kami kurang menghemat biaya modalnya sudah pasti jika harga dipasaran tidak stabil maka mengalami kerugian.60

3) Opportunity Pemasaran

Analisis peluang situasi atau kondisi yang merupakan peluang dialur suatu perusahaan atau suatu usaha lain yang memberikan peluang berkembang bagi perusahaan dimasa yang akan datang.

Mengenai peluang yang ada pada petani tambak budidaya udang adalah jika udang yang beredar dipasaran sedikit maka petani tambak akan menawarkan udang dengan harga lebih tinggi dari baiasanya karena permintaan konsumen yang tinggi, kurangnya pasokan udang dipasaran terjadi karena cuaca yang tidak membaik yaitu ketika musim penghujan petani tidak akan berani tabur udang karena risiko kerugian sangat tinggi dan ketika masa pengeringan petani tambak banyak yang tidak aktif budidaya udang mereka lebih aktif memperbaiki lokasi tambak agar nantinya ketika musim panas (tumbuk) lokasi lebih siap untuk ditaburi biasanya pengeringan terjadi ketika memasuki bulan juni sampai

60 Rohman, Wawancara, 06 Sepember 2017

bulan september dan inilah yang menyebabkan kurangnya pasokan udang dipasaran.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Solihin selaku petani tambak berikut:

Jika pasokan udang dipasaran seperti di Bali, Jember dan Surabaya sedikit biasanya terjadi karena musim penghujan dan musim pengeringan dilokasi tambak, pengeringan terjadi pada saat bulan Juni sampai bulan September rata- rata pasokan udang dikirim dari Banyuwangi pada saat pengeringan kami petani tambak biasanya lebih aktif memperbaiki lokasi tambak dari pada budidaya udang namun ada juga petani dari kami yang tetap budidaya udang karena memang mata pencahariannya hanya menjadi petani tambak maka jika pasokan udang kurang petani yang memiliki udang menawarkan harga lebih tinggi dari biasanya karena permintaan konsumen yang tinggi.61

Namun ada hari-hari tertentu yang menjadi peluang tinggi bagi petani yang budidaya udang dimana harga udang menjadi sangat tinggi seperti hari raya galungan dan hari raya ketupat pada hari-hari itu permintaan konsumen sangat tinggi karena banyak dari konsumen yang lebih meminati udang dari pada daging pada saat itu.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Imam selaku petani tambak berikut:

Ketika hari raya galungan permintaan pemasokan udang sangat tinggi dari Bali dan ketika hari raya ketupat hal ini menjadi pelung yang tinggi bagi kami karena pada saat hari-hari seperti galungan dan hari raya ketupat udang dengan size kecil harganya sangat tinggi berbeda dengan hari-hari biasanya dikarenakan permintaan konsumen yang tinggi dan lebih memilih udang dari pada daging.62

61Solihin, Wawancara, 26 September 2017

62 Imam, Wawancara, 25 September 2017

4) Threats Pemasaran

Analisis ancaman dengan menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi suatu perusahaan atau suatu usaha untuk menghadapi berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan yang menyebabkan kegagalan.

Mengenai ancaman pemasaran yang terjadi pada petani tambak Budidaya Udang sendiri adalah ketika terlambatnya pembayaran, disini ketika petani tambak menjual hasil panen udangnya tidak langsung menerima bayaran petani harus menunggu minimal tujuh hari setelah panen udang terkadang sampai satu bulan untuk menunggu pembayarannya dan itupun tidak langsung tunai pembayarannya sedangkan modal yang dipakai oleh petani tambak seperti pembelian pakan udang dan solar dari hutang kepada pemilik toko dan harus dibayar jika telah panen udang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Anas selaku petani tambak berikut:

Kami disini dalam budidaya udang menggunkan modal pinjaman baik untuk membeli keperluan maupun untuk membeli benih udang ancaman yang dihadapi oleh kami petani tambak adalah jika pembayaran terhambat, kami menjual hasil panen kepada bos pembeli udang (pengepul) dengan menerima bayaran satu minggu setelah panen namun terkadang kami harus menunggu hingga satu bulan dan ketika waktu pembayaran terkadang juga tidak langsung dibayar tunai sedangkan uang pembayaran sangat diperlukan oleh kami untuk membayar keperluan udang

yang telah dipinjam kepada toko karena memang sudah perjanjian awal ketika kami hutang keperluan budidaya udang yaitu pembelian pakan udang dan solar maka harus dibayar ketika sudah panen jika pembayaran terhambat maka akan berdampak pada kami.63

Strategi yang digunakan para petani tambak untuk encegah terjadinya ancaman terhambatnya pembayaran maka yang dilakukan oleh petani tambak yaitu dengancara petani menjual udang dengan harga dibawah stabilnya harga dipasaran petani tambak berani menjual hasil udangnya dengan harga dibawah pasaran dikarenakan mengantisipasi terjadinya ancaman dengan harga dibawah stabilnya harga dipasaran maka biasanya pada waktu panen udang petani langsung menerima uang secara tunai dari pembeli udang (pengepul).

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Imam selaku petani tambak berikut:

Terhambatnya pembayaran biasanya karena strategi dari bos pembeli udang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak sebenarnya setelah panen pembeli (pengepul) itu langsung menjualnya ke bali dengan itu pembeli langsung mendapatkan uang namun uang tersebut digunakan untuk membeli udang lagi kepada petani yang menjual hasil panen udangnya dengan harga dibawah stabilnya harga dipasaran dengan itu pembeli (pengepul) bisa membayar dengan uang secara tunai karena takut jika terhambatnya pembayaran maka kami berani menjual udang dengan harga dibawah stabil.64

63 Anas, Wawancara, 22 September 2017

64 Imam, Wawancara, 25 September 2017

2. Pendapatan Kelompok Petani Tambak

Berdasarkan hasil wawancara tentang perolehan pendapatan setiap panennya dari budidaya udang. Berikut pernyataan Bapak Ali Mabrur selaku Bendahara kelompok petani tambak:

Untuk modal awalnya tergantung dari banyaknya benih udang yang ditabur oleh para petani karena kami disini menggunakan sistem semi intensif yaitu dengan menabur udang dengan jenis benih yang berkualitas baik yaitu jenis F1 dimana setiap pembelian 100.000 benih udang Rp 4.200.000 dengan penghasilan yang tidak menentu karena memang untuk budidaya udang masa panennya ketika umur 70 sampai 90 hari jadi penghasilan yang didapatoleh kami jika sudah memasuki masa panen harga jual udang sesuai dengan size dimana ketika udang berumur 70 hari size 110 dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 55.000/kg dengan modal yang dikeluarkan sekitar Rp 28.000.000 dengan penghasilannya sekitar Rp 49.000.000 namun penghasilan itu belum bersih belum terpotong modal.65

Selanjutnya wawancara tentang perolehan pendapatan setiap panennya dari budidaya udang dengan Bapak Solihin selaku petani tambak menyatakan bahwa:

Untuk modal awal biasanya tergantung dari seberapa banyak jumlah benih udang yang ditabur karena kami para petani tambak disini menggunkan sistem semi intensif maka jumlah benih udang yang ditebar 50.000 sampai 100.000 dengan menngunkan jenis benih udang F1 karena kualitasnya baik jenis F1 ini dapat bertahan dari cuaca yang buruk. Rata-rata kami menabur sekitar 100.000 benih dengan harga Rp 4.200.000 jadi modal awalnya Rp 4.200.000 belum lagi pembelian obat-obatan, pakan udang dan solar biasanya untuk pembelianya hutang dari pemilik toko yang menyediakan, pengahsilan yang kami dapatkan tergantung dari bertahannya udang sampai memasuki masa panen sekitar 70 sampai 90 hari dan juga besar sizenya jika

65 Ali Mabrur, Wawancara, 20 September 2017

Dokumen terkait