• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan table diatas, dapat dilihat pada siklusn I perolehan ketuntasan klasikal dari pembelajaran yang dilakukan oleh siswa belum maksimal <85, dan hasil yang diperoleh 65%. Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjunya. Sedangkan pada siklus II, siswa telah mencapai dari target yang diinginkan yaitu dengan perolehan ketuntasan klasikal >85, dengan hasil yang diperoleh 90%.

Karena hasil belajar siswa sudah mencapai ketuntasan klasikal maka penelitian ini berakhir pada siklus II.

sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik,menyenagkan, dan cocok bagi siswa.

3) Guru mengatur kelas dengan cara memajang buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.

4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan intraktif, termasuk belajar kelompok.

5) Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri dalam

memecahkan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.64 Adapun upaya-upaya guru pada siklus I dan II dalah sebagai berikut:

1. Upaya Guru dalam Mengolah Materi

Berdasarkan hasil temuan penelitian diatas, dalam proses pembelajaran guru dalam megolah materi Akidah Akhlak dengan materi yaitu Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt sesuai dengan RPP dan Silabus. Selain itu guru juga menguasai materi. Ini dapat dilihat dalam saat beliau mengajar di kelas. Guru tidak membuka buka pelajaran dan dengan lantang pada saat guru menyampaikan materi. Hal ini dapat dilihat saat peneliti melakukan observasi, guru mengolah materi dengan membuat RPP sesuai pembelajaran. Saat menyampaikan materi guru runtut menyampaikan materi kepada siswa, sehingga siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu juga guru Akidah Akhlak saat siswa

64Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips…, hlm. 83-84

bertanya dengan mudah guru langsung menjawabnya. Ini menjadi siswa lebih memperhatikan guru saat menjelaskan materi yang disampaikan.

Guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan membatasi bahan, membimbing siswa kearah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.

Guru yang professional adalah guru yang menguasai materi, sehingga murid menjadi tidak ragu akan ilmu yang dimilki guru. Hal ini sesuai dengan teori :

Menurut Slamet PH, kompetensi profesional yang harus dimiliki guru berkaitandengan bidang studi adalah:

1. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.

2. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran

yang tertera dalam P e ra t ura n Me n t e ri se rt a ba ha n a j a r ya n g a da da l a m ku ri kul um t i n gk a t sa t ua n pendidikan (KTSP).

3. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar.

4. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.

5. Menerapkan konsep -konsep keilmuan dalam kehidupan sehari - hari.65

Disamping itu, guru juga harus menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi scenario tahap demi tahap tentang apa yang dilakukan bersama siswanya sehubung dengan topic yang akan dipelajarinya. Di dalam program, tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori:

Saran pokok dalam pennyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut.

 Nyatakan kegiatan pertama pembelajaran, yaitu sebuah pernyataan kegiatan peserta didik yangmerupakan gabungan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan hasil pencapaian belajar.

  Nyatakan tujuan umum pembelajaran.

 Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu.

  Buatlah scenario tahap demi tahap kegiatan peserta didik.

 Nyatakan authentic assessmen, yaitu dengan data apa peserta didik dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.66

65Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: AlfaBeta, 2009), hal. 39-40

66Daryanto, Inovasi Pembelajaran… hlm. 326

Hal ini dapat peneliti simpulkan bahwa guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMPIT Darul Wahdah dalam mengolah materi dengan menyesuaikan RPP dan menulis secara runtut materi yang akan disampaikan kepada siswa. Dengan guru meruntutkan materi yang akan disampaikan kepada siswa, guru menjadi mudah dalam menyampaikan materi. Sehingga siswa lebih fokus dalam memahami penjelasan guru.

2. Upaya guru dalam memilih Metode

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Guru harus memahami dan mengetahui berbagai macam metode mengajar, agar dapat menyesuaikan metode yang dipilihnya. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajran sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Metode yang digunakan guru Akidah Akhlak adalah sebagai berikut:

1) Metode Ceramah

Metode cermah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan

paling efektif dalam dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik.67 a. Kelebihan metode ceramah

5) Guru mudah menguasai kelas 6) Mudah dilaksanakan

7) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar 8) Guru mudah menerangkan dalam jumlah banyak b. Kekurangan metode ceramah

6) Kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata) 7) Anak didik yanglebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi

dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih cepat menerimanya

8) Bila terlalu lama akan membosankan

9) Sukar mengontrol sejauh mana perolehan belajar anak didik 10) Menyebabkan anak didik pasif.

1) Metode Numbered Head Togethre/kepala bernomor (Spencer Kagan, 1992)

7) Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

8) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakanya

67Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips…, hlm. 32-33

9) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya dan mengetahui jawabanya 10) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerja sama mereka

11) Teman yang lain member tanggapan, kemudia guru menunjuk nomor yang lain lagi

12) Siswa diajak untuk membuat kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari.68

3. Upaya guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran

Penggunaan media merupakan cara untuk memotivasi, menumbuhkan minat dan komunikasi dengan siswa agar lebih efektif.

Menggunakan media dalam pembelajaran memungkinkan belajar secara individual dan personal sesuai dengan kecepatannya. Guru harus memiliki kemampuan dasar dalam ketrampilan memilih media untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Saat peneliti melakukan observasi media yang digunakan guru SMPIT Darul Wahdah adalah menggunakan media papan tulis fasilitas yang ada disetiap kelas. Dengan menggunakan media papan tulis guru menuliskan materi yang disampaikan saat itu, dengan menggunakan papan tulis memberikan ingatan yang kuat kepada siswa. Selain menggunakan media papan tulis guru juga menggunakan media LCD. Dengan

68Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips…, hlm. 29

menggunakan LCD guru berharap kepada siswa lebih memperhatikan guru dalam menyampaikan materi.

Peneliti dapat simpulkan upaya guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media adalah dengan media LCD yaitu guru mengikuti perkembangan zaman. Dan guru mencoba meningkatkan minat belajar siswa melalui menyampaiakn materi dengan LCD, di selingan menyampaikan materi guru memberikan video motivasi pembelajaran Akidah Akhlak.

Menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu komunikasi pendidikan, mengingat media pembelajaran sangat membantu proses belajar mengajar, dengan harapan siswa tidak terlalu jenuh. Guru harus berupaya menguasai penggunaan media tersebut.

Kemampuan menggunakan media tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio visual, tetapi kemampuan guru lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di sekitar sekolah. Dalam kenyataan di lapangan guru dapat memanfaatkan media yang sudah ada atau guru dapat mendesain media untuk kepentingan pembelajaran seperti membuat media foto, film dan lain sebagainya.

Dengan demikian memilih media dalam pembelajaran tidak mudah.

Apabila suatu pembelajaran ingin tercapai dengan baik, maka guru harus mengerti dan mengetahui berbagai macam dan karakteristik media. Media

digunakan bukan untuk hiasan dalam suatu proses pembelajaran,

melainkan dengan adanya media, guru dapat meningkatkan minat belajar.

4. Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dalam proses interaksi belajar mengajar diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar. Guru harus memiliki cara agar siswa tidak malas dalam mengikuti pembelajaran. Didalam pembelajaran guru harus bisa menumbuhkan minat belajar siswa, dan siswa menjadi tidak bosan mengikuti pembelajaran. guru harus menciptakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Pada saat peneliti melakukan observasi upaya Guru SKI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memberikan kesempatan bertanya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan materi yang dipelajari saat itu. Selain itu, guru berkomunikasi kepada siswa dengan baik.

Sebagaimana teorinya yang dikemukakan oleh para ahli sebgai berikut:

a. Luangkan waktu, untuk bebicara dengan peserta didik dan jelaskan kepada mereka mengapa aktifitas pembelajaran yang harus mereka lakukan adalah penting.

b. Bersikap penuh perhatian. Perhatikan perasaan peserta didik saat mereka disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.

c. Kelola kelas secara efektif. Usahakan agar peserta didik bias membuat pilihan personal. Biarka mereka memilih topic sendiri, tugas menulis,

dan proyek riset sendiri. Beri peserta didik pilihan dalam cara melaporkan tugas mereka.

d. Ciptakan pusat pembelajaran. Peserta didik belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan peserta didiklainya. Peserta didik dapat memilih sendiri aktifitas yang ingin mereka lakukan.

e. Bentuklah kelompok minat. Bagilah peserta didik ke dalam kelompok- kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas riset yang relevan dengan minat mereka.69

Menurut peneliti upaya guru Akidah Akhlak dalam menigkatkan minat belajar adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mendekati siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran Akidah Akhlak, memberikan motivasi dalam pembelajaran dan komunikasi yang baik dengan siswa agar dapat berinteraksi dan siswa berani dalam menyapaikan ide serta menanggapi masalah materi yang disampaikan. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual. Masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadi yang lain, sehingga dapat memberikan kebebasan dan kebiasaan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan penuh inisiatif dan kreatif dalam pekerjaannya.

69Agus Suprijono, Cooperativ Learning, teori dan aflikasi PAIKEM (Pustaka Pelajar,2009), hlm. 165-166

PENUTUP

Dokumen terkait