B. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data
2. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Pada tahap ini peneliti mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Sehingga diperoleh alternatif pemecahan masalah yang muncul pada setiap proses belajar mengajar dan dapat melakukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian
Untuk mengetahui dan mendapatkan tentang gambaran umum loasi penelitian pada bagian ini peneliti akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud anatara lain sebagai berikut:
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Darul Wahdah
Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Darul Wahdah Gerung merupakan satu-satunya SMPIT yang berada dibawah naugan yayasan pondok pesantren yakni Darul Wahdah. Sekolah tersebut merupakan sekolah sewasta yang bernuansa Agama Islam yang menerapkan program tahfiz 30 juz, dimana sekolah ini terletak di tengah pemukiman penduduk yang beralamat di jalan lingkar gunung sasak, dusun Ajok Jaya, Desa Tempos. Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas 3000 meter persegi pada tahun 2015.
Yayasan pondok pesantren Darul Wahdah berdiri karena adanya kesadaran dari masyarakat Tempos dan sekitarnya akan pentingnya pendidikan terutama pendidikan yang bernuansa Agama Islam sehingga pada tahun 2015 itu beberapa tokoh masyarakat dari dusun Ajok Jaya des
56
Tempos tersebut mengadakan musyawarah untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMPIT) atas kerja yang baik dari seluruh lapisan masyarakat, maka berdirilah yayasan Darul Wahdah dengan bangunan sederhana sebanyak 6 lokal sebgai sarana belajar masyarakat dan anak-anak. Yayasan pondok pesanteren ini dikelola yang tidak terikat dan tidak bernaung pada organisasi manapun.
Dan yang bertanggung jawab atas pengelolaan ini H.Wahid.Lc.
Perkembagan yayasan ini setiap tahun semakin berkembang karena murid dan tenaga pengajarnya semakin bertambah. Bertambahnya jumlah murid ini disebabkan oleh besarnya dukungan masyarakat karena melihat kemajuan-kemajuan yang dimiliki oleh yayasan tersebut, sehungga masyarakat lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di yayasan pondok pesanteren Darul Wahdah karena sarana dan prasarana yang lengkap dan keunggulan-unggulan dari programnya yang bikin masyarakat tertarik untuk menyekolahkan anaknya pondok pesantren tersebut.58
2. Letak Geografis
Letak geografis yayasan termasuk strategis kerena dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk serta mudah dijangkau oleh guru maupun siswa.
58File sejarah berdirinya SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi. 26 April 2018
57
Untuk lebih jelasnya secara geografis dipaparkan batasan-batasan sebagai berikut:
Seblah utara : Rumah penduduk
Sebelah selatan : Masjid
Sebelah timur : jalan raya
Sebelah barat : Rumah penduduk.59
3. Data Siswa
Adapun siswa-siswi di SMPIT Darul Wahdah kelas VIII pada tahun 2017/2018 berjumlah 23 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihan pada tabel berikut:
Data siswa SMPIT Darul Wahdah tahun pelajaran
2017/2018
No kelas Laki-laki perempuan jumlah
1 VII 9 10 19
2 VIII 16 7 23
3 IX 16 9 25
Total 67
4. Data Guru dan Pegawai Tata Usaha
Guru merupakan orang yang memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan bertangung jawab kepada siswa dan siswi tersebut. Guru juga berkewajiban juga menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa dan siswi kearah tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dalam setiap pelajaran yang dipegang.
59File Letak geografis SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi. 26 April 2018
Adapun data guru dan pegawai SMPIT darul wahdah.
Data Guru dan Pegawai SMPIT.60
No Nama guru Tempat dan tanggal lahir Jabatan 1 Muhamad Syukur, Dasan ketapang, 13 mei 1991 Guru
S.Pd
2 Baik yunia Eka Diana Mataram,27 juni 1995 Wakil kepala
Putri, S.Pd sekolah bidang
kurikulum 3 Nazmul Watan, S.Pd Dompu,1juli 1994 Kepala sekolah 4 Muhammad zurhalki, Pantik, 29 maret 1994 Guru
S.Pd
5 Muksin, S.Pd Karang langko, 21 Afril 1986 Guru 6 Munawir, S.Pd Ajok, 31 desember 1980 Guru 7 Siti Hanum Afuwani, Kotaraja, 23 januari 1994 Guru
S.Pd
8 Lis kurniati, S.Pd Samarinda, 23 juli 1996 Guru 9 Rahmawati, S.Pd Kediri,10 Afril 1992 Guru 10 Ahmad Baidawi, Dasan geres barat, 12 maret Guru
S.Pd.I 1990
11 Laela Nurbaya, S.E Dasan geres, 13 november Guru 1983
12 Fathul Aziz S, S.Pd Mendagi, 18 november 1990 Guru
13 Abdul munir, S.E Luwuk, 31 desember 1979 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dan humas
5. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana yang ada di SMPIT darul wahdah tergolong sudah memadai, karena sekolah ini memiliki 1 unit ruang kepala sekolag dan 1 unit ruang guru, 3 unit ruang kelas, 1 unit ruang perpustakaan, dan lain-lain.
60File Data Guru dan pegawai SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi. 27 April 2018
Tabel Keadaan Ruang Kepala Sekolah dan Guru.61
No Nama Peralatan Jumlah
1 Komputer 3 unit
2 Meja kepala sekolah 1
3 Kursi kepala sekolah 1
4 Meja Tamu 1
5 Kursi Tamu 4
6 Meja Guru 12
7 Kursi Guru 14
8 Lemari Arsip 2
9 Papan Data 6
10 Struktur Organisasi 1
Sedangkan keadaan ruang kelas dan buku pokok perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Sarana dan Prasarana.62
No Nama Peralatan Jumlah
1 Meja siswa 45
2 Kursi siswa 93
3 Papan Tulis 4
4 Mading 2
5 Lapangan 1
6 Musholla 1
7 Laboratorium 1
8 Perpustakaan 1
9 Toilet guru 1
10 Toilet siswa 3
11 Jumlah ruangan 14
12 Berugak 1
13 Tempat isi ulang air minum 1
Keadaa sarana dan Prasarana.63
61File keadaan Ruang Kepala Sekolah dan Guru SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi. 28 April 201862
File Sarana dan Prasarana SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi. 28 April 2018 63Fail keadaan Sarana dan Prasarana SMPIT Darul Wahdah Gerung, Dokumentasi, 28 April 2018
No Nama peralatan Ket.
1 Meja siswa Baik
2 Kursi siswa Baik
3 Papan tulis Baik
4 Mading Baik
5 Lapangan Baik
6 Musholla Baik
7 Laboratorium Baik
8 Perpustakaan Baik
9 Toilet guru Baik
10 Toilet siswa Kurang baik
11 Tempat isi ulang air minum Baik
12 Berugak Baik
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak.
Dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi, (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPIT Darul Wahdah, yang terdaftar sebanyak 23 siswa.
1. Analisis Siklus 1 a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mata pelajaran Akidah Akhlak melaksanakan kegiatan perencanaan dengan mempersiapkan bahan-bahan ajar yang disiapkan oleh peneliti dan guru mata pelajaran adalah menyiapkan materi ajar, menyiapkan RPP (terlampir), dan skenario pembelajaran Akidah Akhlak dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM (terlampir), pedoman observasi siswa (terlampir), dan pedoman observasi guru (terlampir).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 (satu) dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di SMPIT Darul Wahdah gerung. Dalam siklus ini diikuti oleh 23 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 7 perempuan dan guru mata pelajaran Akidah Akhlak yakni Ahmad Baidowi, dimana sebelum penelitian dilaksanakan para siswa diberikan arahan oleh guru tersebut, dan peneliti membagikan tes evaluasi bersama guru, serta mengawasi siswa selama proses pelaksanaan evaluasi berlansung.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) tipe Numberet Head Together (NHT) yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa dan memberikan nomor pada tiap-tiap anggota kelompok. Kemudian guru membagikan siswa LKS yang didalamnya terdapat ringkasan materi dan soal latihan untuk di diskusikan dengan anggota kelompok maisng-masing.
Guru bertugas mengontrol suasana kelas kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan menyenagkan yaitu memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS. Bagi para siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS dapat bertanya pada guru mengenai materi yang belum dimengerti.
c. Observasi dan Evaluasi
1. Hasil observasi aktifitas siswa
Observasi terhadap aktifitas siswa tersebut dilakukan dengan mengamati dan memahami prilaku siswa pada saat berlansungnya proses belajar mengajar dan pada saat siswa berdiskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dalam bentuk LKS. Segala aktifitas yang dikerjakan selama proses belajar mengajar dicatat dalam lembar obsevasi aktifitas siswa yang sesuai dengan deskriptor dicatat pada tabel berkut.
Observasi aktifitas siswa
No Indikator skor
1 Kesiapan siswa dalam menerima 14 pelajaran
2 Antusiasme siswa dalam belajar 12 3 Intraksi siswa dengan guru 4 4 Kemapuan siswa dalam mengikuti 11
pembelajaran PAKEM tipe Numberd Head Together (NHT)
5 Aktifitas dalam memecah 20 permasalahan
6 Partisipasi siswa dalam 13 menyimpulkan hasil belajar
Jumlah skor 74
2. Hasil Observasi Aktifitas Guru
Aktifitas guru yang telah ditetapkan pada skenario pemelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Akidah Akhlak selama proses pemelajaran telah dirangkum dalam lembar observasi aktifitas guru. Untuk melihat hasil observasi guru, yang sudah sesuai dengan skenario pembelajaran, dapat dilihat pada tabel berikut.
Observasi aktifitas guru
No Indikator Skor
1 Persiapan pelaksanaan pembelajaran 4 2 Pemberian apresiasi dan motivasi 4
3 Pengaturan kegiatan prmbrlajaran 4 4 Memberikan bimbingan kepada siswa dalam 4
model pemelajaran PAKEM tipe Numered Head Together (NHT)
5 Mengevaluasi kegiatan pemelajaran 4
6 Menutup pemelajaran 4
Jumlah skor 24
3. Hasil Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada hari kamis 19 April 2018, dengan jumlah siswa 23 dan yang mengikuti evaluasi sebanyak 20 siswa. Adapun hasil evaluasi siswa (terlampir). Soal evaluasi terdiri dari soal pilihan ganda dan esay. Soal pilihan ganda seanyak 10 soal, dengan maing-masing soal memiliki skor, dengan ketentuan apaila dijawab dengan benar maka akan akan memperoleh skor 2, sedangkan apabila siswa salah menjawab soal yang terdapat pada pilihan ganda maka akan memperoleh skor 0, sehingga apabila siswa berhasil menjawab semua soal pilihan ganda maka siswa akan memperoleh skor 20, dengan ketentuan jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar dikalikan 2.
Sedangkan dari soal yang terdapat pada esay mempunyai keragaman skor yang bereda , tergantung dari tingkat kesulitan dari soal esay terseut. Pada soal esay yang terdapat pada no 1 mempunyai skor seanyak sepuluh, soal no 2 mempunyai skor sebanyak 20, no 3 mempunyai skor 20, soal no 4 mempunyai skor 15 dan soal no 5 mempunyai skor 15. Sehingga total perolehan siswa apabila bisa menjawab soal dengan benar, maka siswa akan mendapat skor maksimal
80, sehinga apabila siswa menjawab semua soal pilihan ganda dan esay dengan benar, maka siswa akan memperoleh skor 100. Untuk menghitung hasil ketuntasan klasikal pada hasil evaluasi siswa dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal P= ∑
∑
Keterangan:
P : ketuntasan klasikal
Sehingga cara untuk menghitung nilai ketuntasan klasikal pada hasil evaluasi ini adalah siswa yang tuntas belajar pada evaluasi sebanyak 23 Siswa, dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti evaluasi mulai dari pertama sampai akhir sebanyak 20 siswa, selanjutnya dikalikan 100, maka hasil ketuntasan klasikal pada evaluasi yang dilaksanakan adalah 65%
adapun rincianya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Evaluasi
No Aspek Jumlah
1 Jumlah siswa 23
2 Siswa yang hadir 20
3 Siswa yang tidak hadir 3
4 Nilai tertinggi 95
5 Nilai terendah 63
6 Siswa yang tuntas 13
7 Siswa yang tidak tuntas 7
8 Persentase ketuntasan klasikal 65%
P = ∑
∑
P = × 100%
P = 0,65 × 100%
P = 65%
d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada 19 April dengan memperoleh skor ketuntasan klasikal sebesar 65% dan hasil observasi aktivitas siswa yang mendapat skor 79 maka penelitian ini dinyatakan belum tuntas dan akan diperbaiki di siklus selanjutnya.
2. Analisis Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mata pelajaran Akidah Akhlak melaksanakan kegiatan perencanaan dengan mempersiapkan bahan-bahan ajar mengenai kitab-kitab Allah Swt, adapun bahan-bahan ajar yang disiapkan oleh peneliti dan guru mata pelajaran adalah menyiapakan materi ajar, RPP (terlampir), dan skenario pembelajaran Akidah Akhlak dengan menerapkan pembelajarn PAKEM tipe Numbred Head Togerther (NHT) (terlampir), pedoman observasi akifitas siswa (terlampir), pedoman obsevasi aktifitas guru (terlampir), dan peneliti membentuk tim untuk melaksanakan observasi aktifitas siswa dan guru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini tidak jauh berbeda dengan yang dilaksanakan pada siklus sebelumnya, akan tetapi pada
pelaksanaan pembelajaran ini diadakan perbaikan terhadap kekurangan yang ada pada saat pelaksanaan pemebelajaran pada siklus 1. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini dilakukan dengan panduan skenario pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti dan guru, mata pelajaran berdasarkan RPP yang sudah disiapkan dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM dengan materi yang sudah disiapkan.
Pada tahap ini, guru bersama siswa melaksanakan pembelajaran bersama-sama siswa, sedangkan peneliti bersama tim yang sudah dibentuk melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran dengan pedoman aktifitas siswa dan guru, yang telah disiapkan. Fungsi dari lembar observasi aktifitas adalah untuk mengetahui apabila dalam hasil pelaksanaan pemebelajaran terjadi ketidak tuntasan, maka peneliti dan guru mata pelajaran dapat mencari letak kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Hal ini sama dengan yang dilaksanakan pada siklus sebelumnya dimana siswa belum tuntas pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan perolehan nilai siswa yang kurang<85, sehingga peneliti dan guru mata pelajaran mencari letak kekurangan yang terdapat di siklus 1 dan melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. c. Hasil Observasi dan Evaluasi
1. Hasil Obsevasi Aktifitas Guru
Hasil observasi aktifitas guru yang telah dilaksanakan pada siklus ini tidak terdapat perbedaan dengan apa yang dilaksanakan pada siklus yang
terdahulu, adapun hasil dari skor perolehan aktifitas guru (terlampir), sedangkan untuk skor akhir dari aktifitas guru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Aktifitas Guru
No Aspek Total
skor 1 Persiapan pelaksanaan pembelajaran 4 2 Pemberian apresiasi dan motivasi 4 3 Pengaturan kegiatan pembelajaran 4 4 Memberikan bimbingan kepada siswa dalam 4
model pembelajaran PAKEM
5 Mnegevaluasi kegiatan pembelajaran 4
6 Menutup pelajaran 4
Jumlah skor 24
2. Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Hasil observasi aktifitas siswa pada siklus ini mengalami peningkatan dari perolehan skor yang dilaksanakan pada siklus sebelumnya, perolehan skor aktifitas siswa secara keseluruhan (terlampir), sedangkan untuk perolehan skor dari setiap indicator dapat dilihat pada table berikut:
Table observasi aktifitas siswa
No Aspek Skor
1 Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran 15 2 Antusiasme siswa siswa dalam belajar 14
3 Intraksi siswa dengan guru 7
4 Kemampuasn siswa dalam mengikuti 12 pembelajaran PAKEM
5 Aktifitas dalam memecah permasalah 30
6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil 16 belajar
Jumlah skor 94
3. Evaluasi
Evaluai dilaksanakan sehari setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM, adapun hasil evaluasi bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembeljaran PAKEM yang dilaksanakan dari awal sampai akhir dapat dilihat pada table berikut:
Table hasil Evaluasi siswa siklus 2
No Aspek Skor
1 Jumlah siswa 23
2 Jumlah siswa yang mengikuti 20
3 Nilai tertinggi 95
4 Nilai terrendah 65
5 Siswa yang tuntas 18
6 Siswa yang tidak tuntas 2
7 Persentase ketuntasan kasikal 90%
P= ∑
∑
P = × 100%
P = 0,9 × 100% P =90%
d. Refleksi
Dilihat dari proses pembelajaran dengan penerapan model PAKEM pada siklus II ini Menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa dapat dikategorikan sangat baik, berdasarkan atas penggolongan keaktifan siswa padasiklus II ini tergolong Sangat aktif, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 90 dan ketuntasan belajar Klasikaln 85%. Hal ini
menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa pada siklus II sudah memnuhi tuntutan kurikulum dari hasil penelitian yang dilakukan dalam II siklus dapat disimpulkan bahwa adanya penigkatan pada aktifitas dan hasil belajar siswa serta tercapainya hasil ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan diterapkannya PAKEM. Adapun hasil penelitian dalam dua siklus dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel Nilai Evaluasi Siklus I dan II No
Nama Siswa Evaluasi Ket. Evaluasi Ket.
Siklus I Siklus II
1 Bq. Bella Rosa Anabela 80 Tuntas 90 Tuntas
2 Budiman 73 Tuntas 75 Tuntas
3 Farida Astuti 70 Tidak tuntas 76 Tuntas
4 Habib Hidayat 75 Tuntas 80 Tuntas
5 Hamzanwadi 65 Tidak tuntas 70 Tidak tuntas
6 Irawan 75 Tuntas 90 Tuntas
7 Jumahir 73 Tuntas 70 Tidak tuntas
8 Miza Lara Dini 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
9 Muhammad Al Faris 70 Tidak tuntas 80 Tuntas
10 Muhammad Faisal 75 Tuntas 90 Tuntas
11 M. Jumadil Awal 70 Tidak tuntas 75 Tuntas
12 M. Ilham Ma’arif 70 Tidak tuntas 80 Tuntas
13 Nadia Amalia 80 Tuntas 85 Tuntas
14 Sasi Karani 75 Tuntas 90 Tuntas
15 Suherman 90 Tuntas 75 Tuntas
16 Ubaidillah 85 Tuntas 90 Tuntas
17 Yusril Yusuf 65 Tidak tuntas 80 Tuntas
18 Oki Agus Saputra 80 Tuntas 85 Tuntas
19 Mahadir 80 Tuntas 80 Tuntas
20 M. Gilang Saryani 75 Tuntas 90 Tuntas
Jumlah siswa 23 23
Jumlah siswa yang hadir 20 20
Siswa yang tidak tuntas 7 2
Siswa yang tuntas 13 18
Nilai rata-rata 74,5% 86%
Klasikal 65% 90%
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat pada siklusn I perolehan ketuntasan klasikal dari pembelajaran yang dilakukan oleh siswa belum maksimal <85, dan hasil yang diperoleh 65%. Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjunya. Sedangkan pada siklus II, siswa telah mencapai dari target yang diinginkan yaitu dengan perolehan ketuntasan klasikal >85, dengan hasil yang diperoleh 90%.
Karena hasil belajar siswa sudah mencapai ketuntasan klasikal maka penelitian ini berakhir pada siklus II.