• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Akidah Akhlak

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teoritik

2. Pembelajaran Akidah Akhlak

a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada umumnya terdiri dari guru dan siswa yang kemudian disebut dengan pengajar dan peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran itu adalah terjadinya komunikasi efektif antara guru dan siswa.

Berikut ini akan dijelaskan tentang pembelajaran akidah akhlak sebagai beriku: “Aqaid ialah jamak dari kata akidah, yang berarti kepercayaan. Menurut syara’ kepercayaan (akidah) ialah iman yang kokoh terhadap segala sesuatu”.12 Berarti akidah merupakan suatu kepercayaan terhadap segala sesuatu yang dianggap benar.

Selanjutnya menganai akhlak merupakan “kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang sudah dijadikan bahasa indonesia yang diartikan

11 http://www.rijal09.com/2016/12/cara-mengukur-efektivitas-pembelajaran.html di akses pada hari selasa tanggal 14 februari 2017 pukul 17:58

12 Muhammad Abdul Kadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 115

juga sebagai tingkah laku, perangai atau kesopanan”.13 Jadi dari pengertian diatas dapat diambil pengertian dari keduanya yaitu akidah akhlak merupakan suatu kepercayaan yang kokoh pada sesuatu yang dianggap benar yang kemudian dibuktikan dengan perbuatan yang baik, seperti mengerjakan perintah dan menjauhi larangan dari Allah SWT.

Selanjutnya, pembelajaran secara umumnya dijelaskan melalui kutipan dibawah ini:

Secara teknis (berdasarkan kajian ilmu pembelajaran), pembelajaran menurut Joyce dan Weil adalah Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.14

Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.15

Berdasarkan pengertian tersebut menjadi jelas betapa kompleksnya dimensi pembelajaran, karena pembelajaran mencakup beberapa unsur, yaitu:

1) Ada kerangka konseptual atau desain sebelum pembelajaran dilaksanakan;

13 Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulya, 2010), h. 1

14 Guntur Talajan, Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru, (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2012), h. 52

15 UU No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional…, h. 3

2) Ada prosedur yang sistematis yang ditempuh, artinya proses pembelajaran mengikuti urut-urutan tertentu yang bersifat procedural;

3) Ada pengalaman belajar yang diorganisasikan berdasarkan sintaks (sekuens) dan cakupan tertentu, baik sempit maupun luas;

4) Ada tujuan yang dirumuskan secara jelas, baik secara umum maupun secara khusus dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar;

5) Keempat unsur tersebut dijadikan pedoman, terutama bagi pengajar dalam melaksanakan atau mempraktikkan pembelajaran;

6) Ada evaluasi yang menandai atau dijadikan indikator apakah pembelajaran yang dilaksanakan berhasil ataukah tidak berhasil, efisien ataukah boros, memiliki daya tarik ataukah tidak.16

Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dipaparkan di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses kegiatan yang terlebih dahulu di rancang atau direncanakan secara sistematis yang kemudian dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncakan dengan tujuan tertentu dan orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya serta membuahkan hasil yang maksimal kepada siswa itu sendiri dimana siswa mampu mencapai tujuan yang telah dibuat sebagai indikator keberhasilan pencapaian siswa dalam proses pembelajarannya.

Dari uraian di atas telah dijelaskan mengenai pembelajaran secara luas, dari sini dapat dipahami bahwa pembelajaran akidah akhlak merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang sebelumnya dengan sistematis, yang di dalamnya memuat kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan dan pembentukan akhlak peserta didiknya. Disini

16 Guntur Talajan, Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru…, h. 52

terjadi interaksi antara guru dan siswa, dimana interaksi ini lebih mengarah kepada pembinaan akhlak dari siswa-siswanya. Jadi, pembelajaran akidah akhlak adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang mengarah kepada akhlak para peserta didiknya.

b. Ciri-ciri Pembelajaran Akidah Akhlak

Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah di paparkan di atas, maka dapat dilihat beberapa ciri dari pembelajaran itu sendiri secara umumnya yaitu: “(1) Merupakan upaya sadar dan disengaja, (2) Pembelajaran harus membuat siswa belajar, (3) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, dan (4) Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya”.17

Jadi, pembelajaran dapat dikatakan berhasil dilakukan apabila telah mencakup semua ciri atau karakteristik dalam pembelajaran tersebut. Dari ciri-ciri pembelajaran tersebut memiliki tujuan yaitu dapat membantu siswa memperoleh berbagai pengalaman, dan dari pengalaman itulah perilaku siswa bertambah dimana tingkah laku ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang dimana akan menjadi tolak ukur atau pedoman baginya dalam sikap dan perilakunya.

Dari ciri pembelajaran yang secara umum telah dipaparkan diatas, maka disini lebih khususnya yaitu apa saja karakteristik atau

17 Eveline Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 13

ciri-ciri dari pembelajaran akidah akhlak itu sendiri yaitu pembelajaran yang dapat memperbaiki akhlak peserta didik, memfokuskan kepada perubahan tingkah laku, serta menjadikan peserta didik taat beribadah kepada Allah.

Dari penjelasan di atas bahwa pembelajaran akidah akhlak merupakan kegiatan yang di dalamnya memuat beberapa materi tentang beriman kepada Allah, rasul serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dari sini dapat dipahami bahwa pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak ini sangat menentukan bagaimana tingkah laku peserta didik kepada sang pencipta, kepada orang yang lebih dewasa serta tingkah laku terhadap sesamanya.

c. Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat ruang lingkup atau batas-batas apa saja yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan yang telah dirancang sebelum pembelajaran tersebut dilakukan. Adapun ruang lingkup dari pembelajaran akidah akhlak antara lain: “(1) iman kepada kitab-kitab Allah, (2) iman kepada rasul Allah, (3) mukjizat Allah SWT, (4) akhlak nabi Muhammad SAW, (5) akhlak terpuji terhadap kehidupan sendiri dan kehidupan bersama, (6) akhlak tercela, dan (7) rasul ulul azmi”.18

Dari ruang lingkup ini guru akan mengetahui batas yang harus dipelajari oleh siswa atau yang akan ia ajarkan kepada siswanya. Jadi

18 Silabus pembelajaran Akidah Akhlak kelas VIII MTs An-Najah Sesela

pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak boleh keluar dari ruang lingkup yang telah ditetapkan.

d. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Setelah ruang lingkup atau yang di sebut dengan materi pelajaran telah di tetapkan, maka selanjutnya adalah dirumuskan tujuan dari dilaksanakannya pembelajaran dengan ruang lingkup tersebut, dalam artian apa yang akan siswa dapatkan setelah mempelajari materi-materi tersebut. Adapun tujuan dari pembelajaran akidah akhlak kelas VIII ini antara lain sebagai berikut yaitu setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan mampu:

1) Menjelaskan arti iman kepada kitab-kitab Allah SWT 2) Menunjukkan perbedaan kitab dan suhuf

3) Menunjukkan dalil perbedaan kitab dan suhuf

4) Menyebutkan nama kitab Allah yang diturunkan beserta rasul yang menerimanya

5) Melafalkan dalil-dalil kitab Allah SWT

6) Menjelaskan secara singkat isi kandungan kitab-kitab Allah SWT

7) Memiliki dan perilaku mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT

8) Menyebutkan cara beriman kepada kitab Al-Qur’an 9) Menjelaskan arti iman kepada rasul-rasul Allah SWT 10) Menjelaskan perbedaan antara nabi dan rasul

11) Menunjukkan sifat-sifat yang wajib, sifat mustahil, sifat jaiz bagi rasul

12) Menyebutkan nama rasulrasul Allah yang wajib diketahui 13) Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah

14) Menyebutkan nama rasul yang menerima suhuf dan kitab 15) Menjelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi rasul 16) Menyebutkan sifat-sifat wajib yang dimiliki rasul 17) Menunjukkan dalil tentang sifat wajib rasul

18) Mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sifat-sifat wajib rasul

19) Menyebutkan pengertian mukjizat, karamah, maunah dan irhas 20) Menunjukkan dalil/firman Allah tentang mukjizat yang

diturunkan Allah SWT

21) Menyebutkan contoh mukjizat yang diberikan pada para rasul seperti nabi Ibrahim AS, nabi isa AS, nabi musa AS, nabi Muhammad SAW

22) Menunjukkan dalil tentang mukjizat Allah yang diberikan kepada rasul-Nya

23) Menyebutkan persamaan dan perbedaan antara karamah, maunah dan irhas

24) Menjelaskan manfaat karamah, maunah dan irhas bagi orang yang menerimanya19

Itulah beberapa tujuan dari pmbelajaran akidah akhlak kelas VIII di MTs An-Najah Sesela Gunungsari. Dari sini dapat di lihat bahwa setelah guru melaksanakan pembelajaran dalam kelas yang akan di dapatkan oleh siswa adalah seperti yang telah di jelaskan di atas, itulah yang akan dicapai oleh siswa setelah menerima pelajaran dari guru dalam kelas.

Dokumen terkait