62 BAB III
dan pemberdayaan masyarakat dapat tercapai seperti penyuluhan, unit usaha dan pelatihan memasarkan produk.
1. Penyuluhan
Dengan adanya program penyuluhan yang diadakan oleh BUMDes Bagik Payung memberikan dapak positif bagi para petani yang ada di Desa Bagik Payung di masa pandemi Covid 19 ini. Terlihat setelah mengikuti penyuluhan hasil panen padi masyarakat sangat meningkat pada awalnya sawah sebesar (400 m2) dapat menghasilkan padi 150 kg, akan tetapi setelah mengikuti penyuluhan cara memeratas hama maka hasil panen padinya meningkat dua kali lipat menjadi 450 kg. oleh karena itu, sejalan Dengan tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu untuk menciptakan masyarakat menjadi berdaya dan merupakan upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui partisipasi masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini adalah membentuk kemandirian pada individu dan meraih kesejahteraan secara merata, supaya tidak ada ketidak berdayaan dan kesenjagan sosial dalam perekonomian.
Kemandirian yang dimaksud dalam hal ini adalah mereka yang bisa berpikir dan merancanakan apa yang perlu dikerjakan untuk menutupi keterpurukanya. Tujuan dalam pemberdayaan ini juga untuk menindak lanjuti keadaan mengenai keadilan social dengan membantu mereka yang lemah untuk mencapai tujuan dan mencapaian suatu kebajikan dalam
hidup.71 Untuk itu, BUMDes Bagik Payung juga mengembangkan program usaha yang bertujuan agar masyarakat mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa pandemi Covid 19.
BUMDes Bagik Payung membuat program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat seperti pelatihan pelatihan penanaman padi, penyuluhan hama, dan cara pembibitan cabai dengan benar. Oleh karena itu, ukuran keberhasilan pemberdayaan adalah seberapa besar partisipasi atau keberdayaan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat. Model pemberdayaan versi Schumaker yang menekankan pemberdayaan dengan pendekatan ekonomi. BUMDES Bagik Payung memberikan pelatihan ataupun peyuluhan kepada masyarakat Bagik Payung.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut semua masyarakat boleh mengikuti atau tidak ada unsur paksaan dan perbedaan. Semua masyarakat mempunyai hak untuk mengikuti karena agar masyarakat Bagik Payung menjadi berdaya. Karena pada hakikatnya setiap individu juga memiliki kebutuhan, dan potensi yang berbeda. Kegiatan pemberdayaan didasarkan pada kebutuhan, masalah, dan potensi yang ada. Di Bagik Payung penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani maka dengan adanya penyuluhan pemberantasan hama ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil panen padi. Awalnya masyarakat kewalahan dalam mengatasi banyaknya hama padi, kemudian dengan adanya penyuluhan dalam penanganan
71 Miftahul Huda, Pekerjaan Social dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm 274.
pembasmian hama padi, dan memberikan solusi tindakan serta obat apa yang cocok digunakan maka sekarang hasil panen padi meningkat karena hama padi berkurang.72
dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari hasil pertanian padi.
pelatihan tersebut bekerjasama dengan anggota kelompok tani di Bagik Payung. Penyuluhan dan pelatihan akan menciptakan kondisi masyarakat yang benar-benar aktif dan berdaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam pemberdayaan masyarakat harus mampu mendorong dan menciptakan masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kearah kemandirian.
Sejalan dengan prinsip dasar dari pemberdayaan acap kali untuk membantu orang lain yang belum bisa membantu dirinya sendiri untuk dapat bertindak dalam mencapai keinginanya. Dalam pradigma ilmu sosial, permberdayaan merupakan bentuk pengalihan kekuasaan dan mengontrol individu, kelompok maupun masyarakat yang belum berdaya (disadvantages).73
2. Unit usaha
Dengan adaya unit usaha simpan pinjam telah memberikan wawasan kepada masyarakat serta mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat desa sehingga lebih memajukan usaha dari permodalan melalui
72Muhammad Ali, Wawancara, Bagik Payung, 20 Mei 2021.
73 PPPSDAK. Modul Pemberdayaan Masyarakat. (Bandung : PPPSDAK Press, 2017), hal. 27.
BUMDes. Menciptakan lapangan kerja hal ini dimanfaatkan masyarakat melalui BUMDes untuk lebih memanfaatkan potensi desa dengan permodalan unit usaha simpan pinjam yang telah dijalankan oleh pemerintah Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.
Dalam hal ini lebih membantu perekonomian masyarakat dalam meningkatkan usaha serta meringankan masyarakat dalam pengembalian dana dengan cicilan perbulan dengan jumlah persenan hanya 1% dari dana pinjaman tersebut dalam jangka satu tahun, 1 % keuntungan itu pula digunakan untuk unit jasa dan pendapatan asli desa (PAD). Sehingga dana tersebut tetap bisa digunakan untuk kegiatan yang akan diperlukan oleh pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat dengan begitu perkembangan BUMDes Bagik Payung akan lebih meningkat dan tidak mengalami kerugian dalam permodalan.
3. Pelatihan pemasaran produk
Dimasa Pandemi Covid 19 ini, memasarkan sebuah produk sangat diperlukan strategi agar diminati pelanggan dan usaha tetap berjalan seperti cara megambil foto produk agar terlihat menarik, kemudian mempromosikan produk secara online dan offline dan menyesuaikan harga jual yang menguntungkan bagi pelaku usaha. Tentunya BUMDes Bagik payung mengadakan pelatihan pemasaran produk di Desa Bagik Payung untuk meningkatkan pendapatan bagi usaha perumahan seperti usaha
krepek yang dilakukan oleh ibu misna Dusun Batek, Desa Bagik Payung yang terkena dampak Covid 19 ini.
Adapun usaha kripik singkong Ibu Misna merupakan usaha bersekala rumahan, hal itu bisa dilihat dari kapasitas produksi dan modal yang dimiliki masih sangat terbatas. Ibu misna sebelum mengikuti pelatihan cara memasrkan keripiknya yang diadakan oleh bumdes bagik Payung dan belum tau tentang strategi pemasaraan produk pengasilan ibu misna sangat rendah dan terkadang perhari keripik singkongnya terjual 3 bungku atau paket akan tetapi setelah mengikuti pelatihan cara memasasrkan produknya ibu misna mampu menjual 5-10 paket keripik singkongnya.
Dilihat dari hasil observasi di atas maka pelatihan pemasaran produk yang diadakan oleh BUMDes Bagik Payung mengunakan sosial media atau secara online sangat membatu bagi usaha rumahan dikala ekonomi Indonesia dan ekonomi Desa Bagik Payung yang kurang normal akibat pandemi covid 19 ini. Oleh sebab itu, jika kita mengkaji lebih dalam bahwa peran bumdes bagik Payung dalam pemberdayan masyarakat sangat urgen dalam memajukan ekonomi desa dapat mensejahterakan masyarakat.
B. Kendala BUMDes dalam pemberdayakan masyarakat pada masa Pandemi Covid 19 Studi di Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur
Bersadarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan bahwa kendala dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dialakukan
oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Bagik Payung dan belum dapat dijalankan seperti pada maksud pendirian serta tujuannya. Adapun kendala dalam pemberdayaan masyarakat Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok timur pada masa pandemi Covid 19 sebagai berikut:
1. Kurangnya modal yang dimiliki oleh BUMDes Bagik Payung.
2. Kurangnya keterampilan dan kecakapan sumber daya manusia dalam kepengurusan BUMDes Bagik Payung.
Oleh karena itu, jika kepengurusan yang tidak solid mengakibatkan BUMDes Bagik Payung semua program yang direncanakan tidak akan berjalan dengan maksimal tentunya dalam kepengurusana harus adanya koordinasi yang baik antara pengurus BUMDes Bagik Payung dan pemerintah desa serta masyarakat untuk keberlangsungan BUMDes Bagik Payung sehingga dapat mensejahterakan masyarakat. Pengurus BUMDes Bagik Payung juga harus mempunyai strategi untuk menarik minat masyarakat agar bersama-sama dapat mengelola potensi yang dimiliki Desa Bagik Payung sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta dapat meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat. Bantuan dana yang diberikan Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bagik Payung seperti yang terlihat pada Peranan BUMDES Bagik Payung dalam pembangunan ekonomi masyarakat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. BUMDES Bagik Payung bisa memaksimalkan di bidang unit usaha pertanian untuk saat ini pengurus BUMDES Bagik Payung dan
pemerintah Desa Bagik Payung sehinga untuk kedepanya unit usaha ini dapat berjalan dengan baik dan dapat berkontribusi bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tetapi juga untuk Pendapatan Asli Desa (PADes).
Pemberdayaan Masyarakat Desa dilaksanakan melalui upaya pengembangan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya. Peran BUMDES dalam bidang sosial seperti mengadakan penyuluhan pertanian, pelatihan pembibitan Cabai merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat. BUMDES Bagik Payung termasuk Model pemberdayaan versi Schumaker yang menekankan pemberdayaan dengan pendekatan ekonomi.
70 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan diatas. Skripsi ini membahas tentang peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam pemberdayaan masyarakat Pada Masa Pandemi Covid 19 studi kasus di Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.
1. BUMDes Bagik Payung memiliki peran dalam pemberdayan masyarakat di Desa Bagik Payung kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur pada masa Pandemi Covid 19 ini. Meskipun dalam kondisi Covid 19, BUMDes Bagik Payung tetap menjalakan program untuk pemberdayaakan masyarakat seperti:
a. Penyuluhan, b. Unit Usaha
c. Pelatihan Pemasran Produk
Meskipun dalam pelaksanaanya harus sesuai dengan protokol kesehatan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES Bagik Payung) memiliki unit-unit usaha yang dijalankannya seperti unit simpan pinjam, pengelolaan pasar, dan gedung serba guna.
2. Dilihat dari kendala dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur pada masa pandemi Covid 19 antra lain:
a. Kurangnya modal atau anggaran yang dimiliki oleh BUMDes Bagik Payung.
b. kepengurusan yang kurang solid.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pengurus BUMDES Bagik Payung di Desa Bagik Payung memperbaiki pengelolaan menejemen kelembagaan BUMDES Bagik Payung untuk lebih memaksimalkan kinerja unit usaha dan kinerja sumber daya manusia pengurusnya. Pihak BUMDES harus bisa melihat kondisi masyarakat dengan memeberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat seimbang.
2. Bagi pemerintah Desa, hendaknya memberikan dukungan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES Bagik Payung) baik dalam bentuk material maupun non material, sehingga dapat membantu memaksimalkan kinerja BUMDES Bagik Payung. Bagi masyarakat, hendaknya ikut serta langsung dalam pengelolaan dan penggunaan unit usaha BUMDES Bagik Payung.
3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, untuk meneliti atau mengakaji tentang majemen Sumber Daya Manusia di BUMdes Bagik Payung.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani Sari berjudul”Pengaruh Bumdes Terhadap Pengembangan Ekonomi Desa Di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Skripsi:Universitas Sumatera Utara Medan 2017.
Agung Septian Wijanarko, Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto,(Skripsi: Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Surabaya 2012.
Ahmad Erani Yusitka, Ekonomi Kelembagaan, Jakarta: Erlangga, 2012.
Ansari, B., et al. Sustainable Entrepreneurship in Rural Areas. Research Journal of Environmental and Earth Science Vol. 5 No. 1: (September 2013) hal.26 31.
Aziz Muslim, Metodologi Pengenmbangan Masyarakat, Yogyakarta: Penerbitan Teras, 2009.
Bachrein, S. Pendekatan Desa Membangun di Jawa Barat: Strategi Pembangunan dan Kebiasaan
Pembangunan Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 8 No. 2, Juni2010: 133-149.
Britha Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipatoris Dan Upaya-Upaya Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan Bagi Para Praktisi Lapangan, Jakarta: Obor Indonesia, 1999. Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.2013.
Hamka, Falsafah Hidup, Jakarta: Republic Penerbit, 2018.
Iman Santosa, Pengembangan Masyarakat Berbasis Sumber Daya Lokal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.
Jim Ife, Community Development, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
Kessa, Wahyudin. BUKU 6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA. Jakarta:
Kementrian Pembengunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2015.
Kurniawan,Ade Eka, “Peranan Badan Usaha MilikDesa (BUMDes) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten LinggaTahun 2015)”, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Umroh, 2016.
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet22, 2007.
Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif , Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Miftahul Huda, Pekerjaan Social Dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor. Ghalia Indonesia, Cet. Ke-7, 2011.
Moh. Soehada, Metode Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif).
Moh.Soehada.Metode Penelitian Sosiologi Agama Kualitati, Jakarta: PT. Bumi angkasara, 2012.
Pedoman Praktikum Penulisan, Skripsi, IAIN Mataram, 2016.
PKDSP (Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan), Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. 2007.
Prabowo, T.H.E. Developing BUMDes (Village-owned Enterprise) for SustainablePoverty Alleviation ModelVillage Community Study in Bleberan- Gunung Kidul-Indonesia.World Applied Sciences Journal 30 (Innovation Challenges in MultidiciplinaryResearch & Practice Vol.36.No. 25): (Januari 2014). hal. 19-26.
Putra,Anom Surya. BUKU 7 BADAN USAHA MILIK DESA: SPIRT USAHA KOLEKTIF DESA. Jakarta: Kementrian Pembengunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Republik Indonesia. 2015.
Ratna Azis Prasetyo, Peranan Bumdes Dalam Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Pejambon Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegor, Skripsi: Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, 2016.
Rohimi, Perempuan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Yogyakarta:
Guepedia, 2020.
Siti Kurnia, Pemberdayaan Masyarakat Marginal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta CV, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 1999.
Suharmin Arikunto, Prosedur PenelitianPenelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosia, Bandung : Refika Aditama, 2009.
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana Peran BUMDes Bagik Payung dalam pemberdayakan masyarakat pada masa Pademi Covid 19?
2. Apa Tujuan bumdes Bagik Payung didirikan ?
3. Pemberdayaan apa saja yang dilaksanakan oleh BUMDes Bagik Payung pada masa pandemi covid 19?
4. Bagaimana prinsip BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat pada masa Pandemi Covid 19?
5. Bagaimana konsep pemberdayaan yang dilalukan oleh BUMDes bagik payung pada masa Pandemi Covid 19?
6. Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BUMDes Bagik Payung pada masa Pandemi Covid 19 ?
7. Apa kendala BUMDes Bagik Payung dalam pemberdayaan masyarakat pada masa Pandemi Covid 19?
Lampiran : 01
FOTO KETIKA WAWANCARA
Wawancara dengan pedagang kerepiki singkong yaitu ibu misna
Lampiran : 02
Wawancara dengan Sekdes Bagik Payung
Gambar Pasar Desa Bagik Payung
Gambar gedung serba guna Desa Bagik Payung yang di kelolah oleh BUMDes Bagik Payung