BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
2. Penelitian Relevan
Pada penelitian ini, pada dasarnya bukan penelitian yang benar-benar baru, tetapi sebelum penelitian ini dilakukan sudah banyak yang mengkaji objek penelitian mengenai pembelajaran daring dan hasil belajar. sehingga pada penulisan penelitian ini harus berbeda dengan hasil penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan pengamatan peneliti, ditemukan beberapa karya yang memuat mengenai pembelajaran daring dan hasil belajar, antara lain:
a. Maya Rahmatia, Monawati, Said Darnius dengan judul
“Pengaruh Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Aceh”27. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental semu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh media e-learing terhadap hasil belajar siswa di kelas IV
27 Maya Rahmatia, dkk. “Pengaruh Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Aceh”. Jurnal Imiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Volume. 2. Nomor. 1. Hal. 212.
34
SD Negeri 20 Banda Aceh. Responden pada penelitian ini yaitu siswa SD Negeri 20 Banda Aceh, dan hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh media e-learning terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi pecahan di kelas IV SDN 20 Banda aceh dengan nilai thitung ttabel yaitu 4,8 2,042 dan kemampuan siswa menyelesaikan soal tes yang berhasil yaitu 78,12%.
Perbedaan penelitian ini yaitu terdapat pada variabel x (independen) yang dimana membahas tentang media e- learning di kelas IV dan menggunakan jenis penelitian eksperimen semu, populasi yang berjumlah 32 siswa, teknik pengumpulan data yang diguanakan menggunakan tes, dan lokasi terletak di kelas IV SDN 20 Banda Aceh, sedangkan variabel x (independen) pada penelitian yang akan dilakukan yaitu pembelajaran daring dengan jenis penelitian ekspo fakto dengan jumlah populasi sebanyak 23 siswa menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan angket yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada saat uts, dan lokasi penelitian ini di kelas V SDN 16 Mataram.
Persamaan dari kedua penelitian ini sama-sama membahas hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kuantitatif.
b. Elis Wati dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur”.28 Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan target populasi seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Angkasa 10 Halim
28 Elis Wati, “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur”, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume. 5, Nomor. 2, Hlm. 177.
35
Perdanakusuma. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika dengan persamaan regresi Y=a+bx=29,65+0,60x. koefisien korelasi=0,974 signifikansi pada 0,05.
Perbedaan penelitian ini yaitu terdapat pada variabel x (independen) yang dimana membahas tentang motivasi belajar siswa dan juga penelitian ini menggunakan metode survey, instrument yang digunakan selain angket yaitu tes belajar matematika dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas, serta pada lokasi penelitian yang berada di Sekolah Dasar Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur dan hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa, sedangkan variabel x (indepent) pada penelitian yang akan dilakukan yaitu pembelajaran daring dengan menggunakan jenis penelitian ekspost fakto dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika saat uts, uji prasyarat yang dilakukan yaitu normalitas dan linearitas, dan lokasi penelitian yang dierada di kelas V SD 16 Mataram serta hasil penelitian yang dipole yaitu adanya pengaruh negatif antara pembelajaran daring dengan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa.
Persamaan dari kedua penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang hasil belajar matematika siswa SD dengan menggunakan penelitian kuantitatid, teknik pengumpulandata yang dilakukan yaitu melalui penyebaran angket dan uji prasyarat dengan uji normalitas dan uji hipotesis.
36
c. Subron A.N, Bayu, Rani, dan Meidawati dengan judul
“Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar”.29 Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertjuan untuk menghubungkan pembelajaran berbasis Daring Learning dnegan menggunakan aplikasi edmodo terhadap mata pelajaran IPA pada siswa kelas VI SD Negeri 03 Karanglo Tawangmangu. Metode penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis data pre- eksperimen dengan desain intact grup comparison. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh daring learning terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA, sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan yang signifikan antara daring learning etmodo dengan pembelajaran konvensional.
Perbedaan penelitian ini yaitu terdapat pada hasil belajar yang akan diteliti yakni penelitian sebelumnya meggunakan hasil belajar IPApada penelitian yang akan dilakukan meneliti hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, dan pada penelitian ini meneliti hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan jumlah populasi sebesar 26 siswa yang bagi menjadi dua kelas, dan dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 03 Karanglo Tawangmangu, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan jumlah populasi sebanyak 23 siswa, dilaksanakan di kelas V SDN 16 mataram, serta pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan angket tetapi pada penelitian ini tidak hanya menggunakan angket tetapi juga dokumentasi berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
29 Sobron Adi Nugraha dkk, “Studi…, Hlm. 1.
37
matematika saat uts. Persamaan dari penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama tentang pembelajaran daring dan menggunakan penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket yang diberikan kepada siswa.
3. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini merupakan sistematika berfikir yang ditetapkan dan disajikan untuk dapat memperindah sementara dalam meneliti yang sebenarnya.
Pembelajaran daring merupakan model pembelajaran yang dilaksanakan tanpa melakukan tatap dengan menggunakan berbagai aplikasi maupun jejaring sosial pendukung yang sudah ditentukan, namun kegiatan belajar secara daring sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh oleh siswa terlebih jika masih ada siswa yang kesulitan memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga siswa dan juga guru harus dapat beradaptasi dengan adanya pelaksanaan pembelajaran daring. Dengan demikian, kearangka berpikir dalam penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Berikut gambar dari kerangka berfikir:
38
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikiri
4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian menurut Sugiyono yaitu jawaban sementara terdahap masalah penelitian atau fenomen- fenomena yang kompleks dan telah dirumuskan dalam bentuk pernyataan.30 Pada penelitian ini, penulis menentukan hipotesis sebagai berikut:
Ha = Ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram.
Ho = Tidak ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram.
30 Ujicati Cahyaningsih,”Penerapan Model Pembelaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assited Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika”, Jurnal Cakrawala Pendas, Vol, 4, Nomor, 1, Hlm. 7.
Pembelajaran Daring 1. Ketekunan
2. Pemahaman materi 3. Proses pembelajaran 4. Lingkungan atau keadaan
sekitar 5. Fasilitas 6. penilaian
Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika saat UTS/PTS
39 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian ekspost fakto (expost facto research) yang meneliti hubungan sebab- akibab yang tidak dapat dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti31. Dengan adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, maka suatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh suatu variabel tertentu.
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merunut Kamus Besar Bahasa Indoensia merupakan kegiatan kegiatan pengumpulan data, pengolahan, penyajian, analisis data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan atau meyelesaikan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Menurut pendapat Sugiyoo, penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
B. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari satuan individu, objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti, dan dapat berupa orang, benda, institusi, peristiwa, dan lain sebagainya yang didalamnya dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi dalam suatu
31 Baso Intang Sappaile, “Konsep Penelitian Ex-Post Facto”, Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 1, Nomor. 2, Hlm. 2.
40
penelitian32. Populasi pada penelitian seluruh siswa kelas V SDN 16 Mataram Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 23 siswa.
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel juga merupakan sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik sampling. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yang teknik pengambilan sampelnya melibatkan semua anggota dari populasi dan dijadikan anggota sampel.33 Sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 23 siswa.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan November tahun ajaran 2021/2022, dan dilaksanakan di kelas V SDN 16 Mataram yang terletak di Jln. Pemuda No, 6, Dasan Agung Baru.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek fenomena, pengamatan, atau gejala yang akan diteliti. Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto variabel peneltian merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Pada penelitian ini, variabel yang diamati yaitu variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (variabel dependent). Variabel bebas (variabel
32 Hardani., dkk, “Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif”, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), Hlm 361-362.
33 M. Muchson, “Metode Riset Akuntansi”, (Jawa Barat: Guepedia, 2017), Hlm 94.
41
independent) merupakan variabel yang menjadi penyebab atau yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat (variabel dependet). Sedangkan variabel terikat (variabel dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi sebab akibat dari adanya variabel bebas (variabel independent).34 Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pembelajaran daring dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
E. Desain Penelitian
Desaian penelitian merupakan rancangan penelitian.
Desain penelitian adalah tahap perencanaan penelitian yang disusun secara logis dan mampu memvisualisasikan rencana dan proses penelitian secara praktis. Desain penelitian juga merupakan landasan berpijak yang dijadikan sebagai dasar penilaian oleh peneliti dan juga orang lain terhadap kegiatan penelitian.
Desain penelitian pada penelitian ini yaitu menghubungkan antara variabel X dan variabel Y menggunakan pendekatan kuntaitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitain ilmiah yang terencana, tersusun, dan sistematis serta data yang diperoleh berupa score atau angka, pernyataan-pernyataan yang dinilai, dan juga dianalisis dengan analisis statitis.35 Penelitian ini juga menggunakan penelitian dengan jenis ekspost fakto (expost facto research).
F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Instrument penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh, mengukur, dan menganalisis data yang relevan dari sampel atau subjek, dan
34 Abd. Rahman Rahim, “Cara Menulis Karya Ilmiah”, (Yogyakarta:
Zahir Publishing, 2020), Hlm. 59-60.
35 Iwan Hermawan, “Metodelogi Penelitian Pendidikan”, (Kuningan:
Hidayatul Quran Kuningan, 2019), Hlm. 16.
42
masalah yang telah ditentukan.36 Instrument penelitian yang digunakan harus dibuat dengan sebaik-baiknya. Pada penelian ini, instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa angket.
Angket yang digunakan pada penelitian ini berupa angket tertutup yang dimana pada angket ini telah dilengkapi dengan jawabn alternatif jawaban yang nantinya akan memudahkan responden untuk memilih jawaban yang diinginkan dengan cara memberikan tanda centang pada kolom yang telah disediakan.
Penelitian ini menggunakan skala likert yang dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang mengenai subyek atau fenomena tertentu. Pada skala likert terdapat 5 poin yaitu dari skala setuju (agree) dan (disagree) yang masing-masing skor item dijumlahkan untuk menghasilkan stor total bagi responden.
Skor pernyataan pada angket memiliki ketentuan sebagai berikut: setuju (4), kurang setuju (3), tidak setuju (2), sangat kurang setuju (1).
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Angket Variabel Indikator Nomor Butir Pertanyaan
Jumlah
Pembelajaran Daring
Ketekunan 1, 10, 11, 17, 18
5 Pemahaman
Materi
2, 3, 16 3 Proses
Pembelajaran
4, 5, 6, 7, 13 5
Lingkungan 8, 9, 12 3
36 Heru Kurniawan, Pengantar Praktis Penyususnan Instrumen Penelitian, (Sleman: Deepublish Publisher, 2021), Hlm. 1.
43 atau Keadaan
Sekitar
Fasilitas 14, 15 2
Penilaian 19, 20 2
Jumlah 20 20
a. Uji Validitas Instrumen 1) Uji Validitas
Uji valiiditas instrument penelitian adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui keabsahan/ketepatan dari suatu item pertanyaan maupun pernyataan dalam mengukur variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono uji validitas instrument penelitian merupakan suatu ukuran yang akan menguji tingkat kevalidan/ketepatan/keabsahaan dari suatu instrument. Instrumen penelitian yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya akan diukur oleh peneliti. Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan validitas instrument dengan menggunakan korelasi product moment37.
=
√{ }{ }
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y
N : Jumlah responden
37 Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2020), Hlm. 82.
44
x : jumlah nilai variabel X (variabel bebas) y : jumlah nilai variabel Y (variabel terikat) x y : Jumlah perkalian antara nilai variabel Y dan nilai varian Y
Kriteria intrumen dikatakan valid jika rhitung > rtabel
2) Uji Reliabilitas
Setelah selesai mendapatkan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan, selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas. Uji releabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali. Selain itu, menurut Wahyudin uji reliabilitas yaitu suatu instrument dikatakan reliable jika instrument tersebut telah digunakan secara berulang-ulang tetapi tetap menunjukkan hasil pengukuran yang sama.38 Hal tersebut membuktikan bahwa adanya konsistensi kuesioner terhadap jawaban dari responden dalam beberapa kali pengujian pada kondisi yang berbeda dengan menggunakan kuesioner yang sama39. Uji reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus alpacronbach.
r11 = [
] [
] Keterangan:
r11 : Koefisien reliabilitas instrument
38 Ovan, Andika Saputra, CAMI: Aplikasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Penelitian Berbasis Web, (Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2020), Hlm. 4.
39 Ibid, Hlm. 4.
45
k : banyak butir atau item pertanyaan
: jumlah varians butir atau item pertanyaan
: Jumlah atau total varians
Uji reliabilitas dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas instrument mencapai 0,5 atau o,6, hingga 0,7.
G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan dan mengolah data. Jika penelitian dilakukan tanpa adanya teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang digunkan pada penelitian ini yaitu berupa angket dan dokumentasi.
a. Angket
Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung, maksudnya yaitu peneliti langsung memberikan pertanyaan kepada responden.
Pengumpulan data menggunakan angket dilakukan dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner yang akan dijawab dalam waktu yang relative singkat. Angket juga berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban mengenai variael penelitian atau objek yang akan diteliti.40 Pada penelitian ini penggunaan angket atau kuoesioner untuk mengumpulkan atau memperoleh data mengenai pengaruh pembelajaran daring pada siswa kelas V SDN 16 Mataram.
40 M. Muchson, “Metode…, Hlm. 105.
46 b. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang bersumber dari dokumen. Menurut Winarno Teknik pengumpulan data menggunakan dokemntasi yaitu mencari data berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Sugiyono juga menjelaskan bahwa dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental dari seseorang.41
2. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, sebagai berikut:
a. Mengurus surat izin observasi penelitian
Sebelum meninjau lokasi penelitian, peneliti terlebih dahulu megurus surat izin observasi penelitian, agar nantinya mempermudah peneliti ketika melakukan observasi lokasi penelitian.
b. Meninjau lokasi penelitian
Mengingat pentinya mengetahui di mana letak ataupun lokasi penelitian yang akan dilakukan agar tidak keliru, sehingga setelah penelti mendapatkan izin observasi penelitian dari sekolah, peneliti meninjau dan mengobservasi lokasi yang telah ditetapkan.
c. Menyusun angket
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menyusun angket yaitu: mengalisisis variabel menjadi aspek atau sub variabel dan indikator, membuat kisi-kisi angket, menyusun butir pernyataan angket berdasarkan
41 Ibid, Hlm 108
47
indikator yang telah ditetapkan, dan mengkonsultasikan angket tersebut kepada pembimbing.
d. Mengujicobakan angket penelitian
Setelah menyusun angket, peneliti melakukan uji coba angket kepada siswa diluar populasi dan sampel.
Peneliti memilih siswa kelas V MIN 3 Kota Mataram Sebagai subyek uji coba angket karena permasalahan yang ada pada sekolah tersebut dengan permasalahan yang akan di teliti. Langkah-langkah yang digunakan peneliti ketika menguji coba angket yaitu: angket yang telah disusun di print terlebih dahulu kemudian diperbanyak sesuai dengan jumlah siswa yang akan diberikan angket, peneliti memberikan angket kepada siswa, peneliti menjelaskan cara pengisian angket, peneliti mengumpulkan angket, dan diperiksa hasilnya.
e. Menghitung validitas dan reliabilitas angket
Setelah peneliti memeriksa angket, selanjutnya peneliti mentabulasikan skor angket setiap item menggukan Microsoft excel dan menguji validitas dengan bantuan SPSS Statistic 25.0. Item pertanyaan yang valid akan digunakan pada saat penelitian, sedangkan item pertanyaan yang tidak valid akan dibuang atau tidak digunakan. Setelah menguji validitas angket, peneliti selanjutnya melakukan uji reliabilitas angket dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh angket tersebut dapat digunakan oleh orang atau peneliti lain dalam jangka waktu dan tempat yang berbeda.
f. Pelaksanaan penyebaran angket 1) Tahap persiapan
a) Mempersiapkan surat izin dari pihak yang berwenang.
b) Mempersiapkan lembaran-lembaran angket yang akan disebarkan sesuai dengan kebutuhan.
48
c) Mempersiapkan dokumentasi yang dibutuhkan untuk pengambilan data hasil belajar matematika siswa.
2) Tahap pelakasanaan
Setelah mendapat izin dari pihak yang berwenang maka angket yang telah disusun dapat disebarkan kepada responden. Sebelum responden mengisi angket, terlebih dahulu diberi penjelasan yang berkaitan dengan pengisian angket
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk melakukan analisis data yang telah dikumpulkan untuk memperoleh kesimpulan yang akan dijadikan sebagai hasil penelitian. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis statistic deskrpitif dan teknik analisis statistif inferensial. Penggunaan teknik analisis statistic deskriptif yaitu untuk menjawab rumusan masalah mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 16 Mataram.
Teknik analisis statistic inferensial digunakan untuk menguji hipotesis.
a. Analisis deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistika yang berkaitan dengan metode atau cara menggambarkan, mendekripsikan, menjabarkan, maupun menguraikan data. Statistic deskriptif ini tertuju pada cara mengatur dan mengorganisasikan data, menyajikan, dan kemudian mengalisis data. Statistic deskriptif dapat dilakukan dengan cara mencari atau menetukan nilai rata-rata, median, modus, variasi, standar deviasi, dan porposi. Adapaun cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel
49
distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik42. Berikut adalah rumus presentase skor pembelajaran daring dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika:
Tabel 3.2
Distribusi kategori variabel penelitian
Skor Kategori
X ≥ + 1 . SBx Sangat baik
+ 1 . SBx > X ≥ Baik > X ≥ – 1 . SBx Kurang baik
X < – 1 . SBx Sangat kurang baik Ket:
: Rata-rata keseluruhan siswa dalam satu kelas rata-rata
SBX : Simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
X : Skor yang dicapai siswa b. Uji prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur data yang sudah didapatkan, apakah data tersebut berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pada uji normalitas ini menggunakan Kolmogorof Sminorv dengan SPSS Statistic 25.0.
dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data dapat dikatakan berdistribusi normal, tetapi jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
42 Sudaryono, Statistik I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2021), Hlm. 20.
50 2) Uji Linearitas
Uji linearitas yaitu uji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak. variabel yang dimaksud yaitu variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar). Uji linearitas dilakukan pada setiap variabel dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 5% atau 0,005 menggunakan SPSS 25.0. variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai signifikansi lebih dari 0.05.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah suatu langkah atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian yang bertujuan untuk dapat mengambil keputusan apakah hipotesis yang telah diajukan dapat diterima atau ditolak43. Untuk menguji hipotesis pada penelitian menggunakan uji statistik berupa korelasi product moment. Analisis korelasi product moment merupakan cara yang dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y, dan data yang digunakan berbentuk interval atau rasio. Pada penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah Ha “Ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram”, dan Ho
“Tidak ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di
43 Agung Widhi Kurniawan & Zara Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016). Hlm. 103.