BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
48
c) Mempersiapkan dokumentasi yang dibutuhkan untuk pengambilan data hasil belajar matematika siswa.
2) Tahap pelakasanaan
Setelah mendapat izin dari pihak yang berwenang maka angket yang telah disusun dapat disebarkan kepada responden. Sebelum responden mengisi angket, terlebih dahulu diberi penjelasan yang berkaitan dengan pengisian angket
49
distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik42. Berikut adalah rumus presentase skor pembelajaran daring dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika:
Tabel 3.2
Distribusi kategori variabel penelitian
Skor Kategori
X ≥ + 1 . SBx Sangat baik
+ 1 . SBx > X ≥ Baik > X ≥ – 1 . SBx Kurang baik
X < – 1 . SBx Sangat kurang baik Ket:
: Rata-rata keseluruhan siswa dalam satu kelas rata-rata
SBX : Simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
X : Skor yang dicapai siswa b. Uji prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur data yang sudah didapatkan, apakah data tersebut berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pada uji normalitas ini menggunakan Kolmogorof Sminorv dengan SPSS Statistic 25.0.
dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data dapat dikatakan berdistribusi normal, tetapi jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
42 Sudaryono, Statistik I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2021), Hlm. 20.
50 2) Uji Linearitas
Uji linearitas yaitu uji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak. variabel yang dimaksud yaitu variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar). Uji linearitas dilakukan pada setiap variabel dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 5% atau 0,005 menggunakan SPSS 25.0. variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai signifikansi lebih dari 0.05.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah suatu langkah atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian yang bertujuan untuk dapat mengambil keputusan apakah hipotesis yang telah diajukan dapat diterima atau ditolak43. Untuk menguji hipotesis pada penelitian menggunakan uji statistik berupa korelasi product moment. Analisis korelasi product moment merupakan cara yang dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y, dan data yang digunakan berbentuk interval atau rasio. Pada penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah Ha “Ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram”, dan Ho
“Tidak ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di
43 Agung Widhi Kurniawan & Zara Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016). Hlm. 103.
51
kelas V SDN 16 Mataram”. Berikut adalah rumus korelasi product moment44:
=
–√{ }{ }
Tabel 3.3
Interpretasi Koefiesien Korelasi Nilai R45 Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1, 000
Sangat Rendah Rendah Cukup Kuat
Kuat Sangat Kuat
Langkah selanjutnya adalah setelah menemukan nilai korelasi (r) maka akan dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi. Yang dimaksud dengan koefisien determinasi adalah untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X terhadap
44 Sumardi, “Teknik…, Hlm. 82.
45 Dasmadi, “Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja dan Motivasi Pegawai”, (Jawa Tengah: Lakeisha, 2021). Hlm. 56.
52
variabel Y.46 berikut adalah rumus dari koefisien determinasi:
KD = r² x 100 % Keterangan:
KD : Koefisien determinasi r : koefisien korelasi
Selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji regresi sederhana. Uji regresi sederhana bertujuan untuk memprediksi besaran nilai dari variabel x atau variabel dependent. Berikut adalah rumus uji regresi sederhana:
Y = a + b . x Keterangan:
Y : varibel terikat X : variabel bebas a & b : konstanta
46 Abdul Narlan., Dicky Tri Juniar, Statistika Dalam Penjas, (Sleman:
Deepublish Publisher, 2018), Hlm. 76.
53 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan membahas mengenai hasil serta analisis dari skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas V SDN 16 Mataram Tahun Ajaran 2021/2022”. Variabel X (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah pembelajaran daring dan Variabel Y (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
A. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas instrument dilakukan untuk mengetahui apakah keabsahan atau ketepatan dari suatu item pertanyaan maupun pernyataan dalam mengukur variabel yang akan diteliti. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah item pertanyaan tersebut valid atau tidak valid yaitu dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan kriteria rhitung lebih besar dari rtabel dan dengan taraf kesalahan 5%. Untuk uji validitas pada penelitian ini,
54
peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel dan SPSS Statistic Versi 25.0.
Berdasarkan hasil dari perhitungan uji validitas dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS Statistic Versi 25.0. pada variabel X (Pembelajaran Daring) yakni terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Uji Coba Validitas Angket Variabel X
No rhitung rtabel Keterangan
1 0,556 0,486 Valid
2 0,557 0,486 Valid
3 0,489 0,486 Valid
4 0,547 0,486 Valid
5 0,547 0,486 Valid
6 0,459 0,486 Tidak Valid
7 0,528 0,486 Valid
8 0,514 0,486 Valid
9 0,521 0,486 Valid
10 0,357 0,486 Tidak Valid
11 0,774 0,486 Valid
12 0,501 0,486 Valid
13 0,494 0,486 Valid
14 0,497 0,486 Valid
15 0,071 0,486 Tidak Valid
55
16 0,665 0,486 Valid
17 0,064 0,486 Tidak Valid
18 0,670 0,486 Valid
19 0,589 0,486 Valid
20 0,022 0,486 Tidak Valid
Berdasarkan tabel Hasil Uji Coba Validitas Angket Pembelajaran Daring (Variabel X) dapat diketahui bahwa terdapat 15 item pernyataan yang valid yaitu terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19 dan terdapat 5 item pernyataan yang tidak valid yaitu pada nomor 6, 10, 15, 17, 20. Item pernyataan yang valid diatas termasuk dalam 6 indikator yang terdapat pada variabel X (pembelajaran daring) yakni: ketekunan, pemahaman materi, proses pembelajaran, lingkungan atau keadaan sekitar, fasilitas, dan penilaian. Dengan demikian, item pertanyaan tersebut bisa digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Pada uji reliabilitas peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Statistic 25.0. Hasil
56
dari perhitungan uji coba reliabilitas yakni terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket Variabel X Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Item
.839 15
Berdasarkan tabel hasil uji coa reliabilitas diatas, diperoleh rhitung sebersar 0.839 dan rtabel dengan N = 20-2 adalah 0,468. Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel sehingga item pernyataan yang terdapat pada variabel X (pembelajaran daring) adalah reliable.
2. Analisis Data
a. Analisis Deskripstif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistika yang berkaitan dengan metode atau cara menggambarkan, mendekripsikan, menjabarkan, maupun menguraikan data yang telah terkumpul setelah penelitian dilaksanakan sehingga lebih mudah untuk dipahami. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu variabel pembelajaran daring sebagai
57
variabel X (variabel bebas) dan variabel hasil belajar sebagai variabel Y (variabel terikat).
Deskriptif data hasil penelitian disajikan dalam beberapa macam atau bentuk, seperti: mean, median, standar deviation, range, maksimum, minimum, dan sum. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel X (pembelajaran daring) dan juga untuk mengetahui gambaran umum mengenai nilai UTS/PTS siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN 16 Mataram. Berikut adalah tabel distribusi variabel x (pembelajaran daring) dan variabel y (hasil belajar) siswa dengan menggunakan rumus yakni:
Tabel 4.3
Distribusi Kategori Variabel X (Pembelajaran Daring)
Skor Kategori
X ≥ + 1 . SBx Sangat baik
+ 1 . SBx > X ≥ Baik > X ≥ – 1 . SBx Kurang baik
X < – 1 . SBx Sangat kurang baik
58 Ket:
: Rata-rata keseluruhan siswa dalam satu kelas rata-rata
SBX : Simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
X : Skor yang dicapai siswa
Uraian analisis deskriptif variabel x (pembelajaran daring)
1) Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring memiliki beberapa indikator yang akan diukur dalam meneliti seberapa besar pengaruh pembelajaran daring. Indikator yang digunakan yaitu: ketekunan, pemahaman materi, proses pembelajaran, lingkungan atau keadaan sekitar, fasilitas, dan penilaian.
Berikut adalah perhitungan deskrptif data untuk variabel X (pembelajaran daring) dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS Statistik 25.0 :
59
Tabel 4.4
Deskripsi Data Statistik Pembelajaran Daring Pembelajaran Daring
Mean 42,60869565
Standard Error 0,78709736
Median 43
Mode 39
Standard Deviation 3,774786333 Sample Variance 14,24901186
Kurtosis -1,017530714
Skewness 0,089201044
Range 14
Minimum 36
Maximum 50
Sum 980
Count 23
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai mean sebesar 42,61; median sebesar 43; nilai modus sebesar 39; dan Std. Deviation sebesar 3,775. Dari data yang telah diperoleh pada tabel diatas, berdasarkan nilai mean dan Std. Deviation selanjutnya diklasifikasikan menjadi 4 kategori sebagai berikut:
60
Tabel 4.5
Presentase Kategori Variabel Pembelajaran Daring
Skor F Presentase (%) Kategori
X 46,385 3 13,05% Sangat Baik
46,385 > X 42,61
10 43,48% Baik
42,61 X 38,835
9 39,13% Kurang Baik
X < 38,835 1 4,34% Sangat Kurang Baik
Jumlah 23 100%
Dari tabel diatas diketahui bahwa pembelajaran daring di kelas V SDN 16 Mataram termasuk dalam kategori baik dengan presentase 43,48%; kategori sangat baik dengan presentase 13,05%; kategori kurang baik dengan presentase 39,13%; dan kategori sangat kurang baik dengan presentase terendah yaitu 4,34%.
2) Hasil Belajar
Hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan nilai UTS/PTS pada mata pelajaran matematika yang telah didapat oleh siswa
61
kelas V SDN 16 Mataram. Berikut adalah perhitungan deskrptif data untuk variabel Y (hasil belajar) dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS Statistik 25.0.
Tabel 4.6
Deskripsi Data Statistik Hasil Belajar Hasil Belajar
Mean 77,82608696
Standard Error 2,173913043
Median 80
Mode 80
Standard Deviation 10,4257207 Sample Variance 108,6956522
Kurtosis -0,16278026
Skewness -0,051321626
Range 40
Minimum 60
Maximum 100
Sum 1790
Count 23
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai mean sebesar 77,83; median sebesar 80; nilai modus sebesar 80; dan Std. Deviation sebesar 10,426. Dari data yang telah diperoleh pada tabel diatas, berdasarkan nilai mean dan Std. Deviation
62
selanjutnya diklasifikasikan menjadi 4 kategori sebagai berikut:
Tabel 4.7
Presentase Kategori Variabel Hasil Belajar Skor F Presentase (%) Kategori
X 88,256 5 21.74% Sangat Baik
88,256 > X 77,83
10 43,48% Baik
77,83 67,404
5 21.74% Kurang Baik
X < 67,404 3 13,04% Sangat Kurang Baik
Jumlah 23 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram termasuk dalam kategori baik dengan presentase 43,48%, kategori sangat baik dengan presentase 21,74%, kategori kurang baik dengan presentase 21,74%, dan kategori sangat kurang baik dengan presentase yaitu 13,04%.
63 b. Deskriptif Inferensial
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur data yang sudah didapatkan, apakah data tersebut berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS statistic 25.0. Kriteria dalam uji normalitas yaitu apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, dan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pembelaja ran Daring
Hasil Belajar
Unstandardiz ed Residual
N 23 23 23
Normal Parametersa,b
Mean 42.61 77.83 .0000000
Std. Deviation 3.775 10.426 7.95575490 Most Extreme
Differences
Absolute .147 .235 .168
Positive .147 .200 .104
Negative -.128 -.235 -.168
Test Statistic .147 .235 .168
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d .002 .090
Monte Carlo Sig. (2-tailed)e
Sig. .215 .002 .086
99%
Confidence Interval
Lower Bound
.205 .001 .079
Upper Bound
.226 .003 .094
a. Test distribution is Normal.
64
Berdasarkan tabel diatas, hasil dari uji normalitas yang telah dilakukan menunjukkan nilai signifikansi yaitu untuk variabel X (pembelajaran daring) sebesar 0.200, variabel Y (hasil belajar) 0.002, dan untuk nilai residual yaitu 0.90, yang artinya data tersebut lebih besar dari 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal, dan syarat dari uji normalitas dapat terpenuhi.
2) Uji Linearitas
Uji linearitas yaitu uji yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak. variabel yang dimaksud yaitu variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar).
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Hasil Belajar
* Pembel ajaran Daring
Betwee n Groups
(Combine d)
1557.971 12 129.83 1
1.558 .245
Linearity 998.836 1 998.83 6
11.98 6
.006
Deviation from Linearity
559.135 11 50.830 .610 .785 b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed 624387341.
65
Within Groups 833.333 10 83.333
Total 2391.304 22
Berdasarkan tabel diatas, hasil yang didapat dari uji normalitas diperoleh nilai 0.785 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar).
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah suatu langkah atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian yang bertujuan untuk dapat mengambil keputusan apakah hipotesis yang telah diajukan dapat diterima atau ditolak. Pada penelitian ini menggunakan dua hipotesis yaitu: Ha “Ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram”, dan Ho “Tidak ada pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram”.
Berikut adalah hasil perhitungan dari uji korelasi yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar).
66
Tabel 4.10
Uji Korelasi Variabel Pembelajaran Daring Dan Variabel Hasil Belajar
B B B e r d a s a r k
Berdasarkan tabel dari uji korelasi diatas, variabel X (pembelajaran daring) terhadap variabel Y (hasil belajar) memiliki korelasi dengan kategori hubungan yang kuat, dan bentuk hubungannya adalah negatif.
Setelah menentukan koefisien nilai korelasi (r), langkah selanjutnya yaitu menghitung koefisien determinasi untuk mengetahui besarnya sumbangan varaibel X terdahap variabel Y, dan hasil dari perhitungan uji koefisien determinasi adalah sebesar 39% yang artinya, pengaruh variabel X (pembelajaran daring) terhadap variabel Y (hasil belajar) pada mata pelajaran matematika sebesar 41,8% dan 58,2%
lainnya ditentukan oleh variabel lain.
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji regresi sederhana. Uji regresi sederhana bertujuan untuk memprediksi besaran nilai dari variabel x atau variabel dependent. Berikut adalah analisis dari uji
Correlations
Pembelajaran Daring
Hasil Belajar Pembelajaran
Daring
Pearson Correlation
1 -.646**
Sig. (2-tailed) <,001
N 23 23
Hasil Belajar Pearson Correlation
-.646** 1
Sig. (2-tailed) <,001
N 23 23
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
regrasi sederhana dengan menggunakan SPSS Statistik 25.0.
Tabel 4.11
Hasil data analisis signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y
ANOVAa Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 998.836 1 998.836 15.064 <,001b Residual 1392.469 21 66.308
Total 2391.304 22
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring
Berdasarkan tabel anova diatas, bahwa nilai F hitung sebesar 15.064 dengan tingkat signifikansi yang diperoleh yaitu 0.001, yang artinya 0.001 <
0.005 atau hipotesis Ho ditolak. Dengan demikian, variabel X (pembelajaran daring) memiliki pengaruh atau berpengaruh terhadap variabel Y (hasil belajar).
berikut adalah tabel untuk mengetahui hasil perhitungan koefisien regeresi.
Tabel 4.12
Hasil Analisis Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 153.883 19.670 7.823 <,001
Pembelajaran Daring -1.785 .460 -.646 -3.881 <,001 a. Dependent Variable: Hasil Belajar
68
Berdasarkan tabel perhitungan koefisien regresi diatas sebesar –1.785 dan nilai konstanta sebesar 153,883, sehingga memperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b . x
Y = 153,883 + (-1,785) X
Persamaan tersebut menujukkan bahwa nilai konstanta sebesar 153,883 yang artinya bahwa nilai konsisten variabel partisipasi adalah sebesar 153,883.
Nilai koefisien regresi X sebesar -1,785 menyatakan bahwa setiap perubahan nilai dari pelaksanaan pembelajaran daring sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan perubahan hasil belajar yang berkurang atau menurun sebesar -1.785.
Pada model regresi dilakukan uji kebermaknaan menggunakan uji t yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, sehingga hipotesis Ha diterima yang berarti ada pengaruh negatif yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram Tahun ajaran 2021/2022
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan pada 13-14 Juni 2022 di SDN 16 Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai variabel X (pembelajaran daring) dan variabel Y (hasil belajar) yang dikumpulkan dengan cara penyebaran angket atau kuesioner kepada 23 siswa atau responden. Jumlah item pernyataan mengenai pembelajaran daring yaitu sebanyak 15 butir, sedangkan untuk
69
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di dapat dari hasil belajar siswa pada saat UTS/PTS.
berdasarkan ketegori pembelajaran daring siswa di kelas V SDN 16 Mataram terdapat 3 siswa dengan presentase 13,05% termasuk dalam kategori sangat baik, 10 siswa dengan prsentase 43,48% termasuk dalam kategori baik, 9 siswa dengan presentase 39,13% termasuk dalam kategori kurang baik, dan 1 siswa dengan presentase 4,34% termasuk dalam kategori sangat kurang baik. Sedangkan pada hasil belajar siswa terdapat 5 siswa dengan presentase 21,74% termasuk dalam kategori sangat baik, 10 siswa dengan presentase 43,48% termasuk dalam ketegori baik, 5 siswa dengan presentase 21.74% termasuk dalam kategori kurang baik, dan 3 siswa dengan presentase 13,04% termasuk dalam ketegori sangat kurang baik.
Uji normalitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel x (pembelajaran daring) dan variabel y (hasil belajar) berdistribusi normal, yang dimana nilai variabel x sebesar 0.200, nilai variabel y sebesar 0.002, dan nilai residual yang didapat pada uji normaLitas ini yaitu 0,90. Sehingga, variabel pembelajaran daring dan variabel hasil belajar berdistribusi normal. Setelah melakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji linearitas dan didapatkan hasil sebesar 0,758 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05, sehingga data mengenai variabel pembelajaran daring dan variabel hasil belajar memiliki hubungan yang linear dan dilanjutkan untuk uji regresi.
Setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas, selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis yang dimana diperoleh r= -0,646 hal ini menunjukkan bahwa antara pembelajaran daring dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika berada pada kategori kuat dan memiliki hubungan yang negarif. Besarnya kontribusi pembelajaran
70
daring terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,39 yang artinya perubahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika karena dipengaruhi oleh pembelajaran daring sebesar 39% dan 61%
ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel lain.
Berdasarkan hasil perhitungan pada regresi linear sederhana bahwa pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan dapat dilihat dari nilai kriteria pengujian signifikansi pada uji t yaitu jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho di tolak. Setelah melakukan perhitungan dengan bantuan SPSS Statistik 25.0 maka didapat nilai signifikansi sebesar 0,001 yang artinya 0.001 < 0.05,
Hasil penelitian ini juga tidak jauh beda dengan hasil penelitian yang yang telah dilakukan oleh Maya Rahmatia, Monawati, Said Darnius dengan Judul penelitian “Pengaruh Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Aceh”47 dengan hasil penelitian yaitu thitung ttabel yaitu 4,8 2,042 sehingga Ho ditolak atau H1 diterima maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media e-learning terdahap hasil belajar siswa pada materi pecahan di kelas IV SDN 20 Banda Aceh dengan kemampuan siswa menyelesaikan soal tes yang berhasil yaitu 78.12%.
Menurunnya hasil belajar yang didapat oleh siswa pada mata pelajaran matematika pada saat pembelajaran daring dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti menurut Ria Yunitasari dan Umi Hanifah pada penelitian dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa Covid”48 yaitu pembelajaran daring
47 Ibid. Hlm. 226.
48 Ria Yunita & Umi Hanifah. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa Covid”. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan. Volume. 2. Nomor. 3. Hlm. 214
71
berpengaruh pada minat belajar siswa, dikarenakan siswa menjadi lebih mudah bosan ketika pembelajaran daring berlangsung, pembelajaran yang kurang menarik tidak seperti saat pembelajaran di kelas.
Pembelajaran daring yang berlangsung tidak lepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti pendapat Trisnadewi dan Mulian bahwa hasil yang diperoleh pada saat pembelajaran daring berlangsung dikarenakan pembelajaran daring dilaksanakan tanpa tatap muka atau bertemu secara langsung yang dimana guru juga dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan mengajar yang sangat berbeda dengan pembelajaran yang biasanya dilakukan. minat dan semangat yang dimiliki oleh siswa juga cenderung menurun terlebih pada saat mendapat kesulitan dalam pembelajaran daring dan mengumpulkan tugas dikarenakan masih banyak siswa yang belum memiliki fasilitas penunjang yang memadai sehingga menghambat pelaksanaan pembelajaran daring ini.
Dari hasil penelitian dan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 16 Mataram yang dimana jika pelaksanaan pembelajaran daring semakin sering dilaksanakan maka hasil belajar siswa pada mata pembelajaran matematika akan semakin menurun, hal ini terjadi karena pengaruh yang didapat yaitu bersifat negatif.
72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab IV, Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa di kelas V SDN 16 Mataram tahun ajaran 2021/2022. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai kriteria uji t dengan menggunakan SPSS Statsistik 25.0 yang diperoleh nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Besar kontribusi yang diberikan oleh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa pada nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,39 yang artinya 39% hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dipengaruhi oleh pembelajaran daring dan sisanya 61% dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Saran
Berdasarkan analisis data dan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan kepada orang tua untuk selalu memberikan motovasi dan semangat kepada siswa agar tidak cepat bosan pada saat proses pembelajaran daring serta memberikan kenyamanan kepada siswa dalam belajar dan selalu memberikan pikiran yang positif dan membangun untuk semangat belajar siswa serta selalu mendampingi siswa dalam proses pembelajaran dan membantu jika siswa mendapatkan kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik serta selalu memperhatikan siswa dalam proses pembelajaran daring, dengan demikian siswa akan menjadi semangat dalam belajar matematika terlebih pada saat pembelajaran daring berlangsung.
73
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Rahim, “Cara Menulis Karya Ilmiah”, (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2020), Hlm. 59-60.
Abdul Narlan., Dicky Tri Juniar, Statistika Dalam Penjas, (Sleman: Deepublish Publisher, 2018), Hlm. 76.
Achmad Jayadi., Edi Purwanto, “Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmanis Di Tengah Pandemi Covid-19”. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, Vol. 6, Nomor. 2. Hlm.
191.
Agung Widhi Kurniawan & Zara Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016).
Hlm. 103.
Ajat Rukajat, PendekatanPenelitian Kuantitatif, Yogyakarta:
Deepublish, 2018, Hlm. 68.
Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah, Puwodadi: CV Sarnu Untung, 2020, Hlm. 1.
Baiq Masniwati, “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 45 Mataram Semeseter Satu Tahun Ajaran 2017/2018 Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning (CL) Tipe Jigsaw, JIME, Vol. 4, Nomor. 1, Hlm. 24.