• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

8. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No Penulis/Judul Hasil Persamaan

Perbedaan Penelitian

terdahulu

Rencana penelitian 1. Nursam, dkk

(2018). Pengaruh pestisida nabati buah cabai (capsicum annuu L) dan umbi bawang putih (allium sativun L) terhadap

mortalitas hama bawang merah (Spodoptera exigua Hubner)

Data pengamatan mortalitas larva Spodoptera exigua Hubner pada perlakuan P5 dengan konsentrasi ekstrak cabai dan bawang putih sebesar

10mL/100mL air cenderung lebih efektif dan efesien untuk mematikan larva Spodoptera exigua Hubner dengan rata-rata kumulatif mortalitas sebesar 83% - 96% sejak pengamatan 3 s/d 4 hari

- Menggunakan umbi bawang putih sebagai pestisida nabati - Menggunakan

hama Spodoptera exigua Hubner.

- Uji Mortalitas hama

Spodoptera Exigua Hubner.

- Uji ANOVA

- Menggunakan pestisida nabati dengan kombinasi buah cabai.

- Konsentrasi yang

digunakan 0, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%.

- Menggunakan pestisida nabati dengan penambahan sabun cair.

- Konsentrasi yang digunakan 0%, 9%, 16%, 23%, 28%, 33% dan 37%

- Lama perendaman 1, 3, 5, 7 dan 9 hari.

setelah aplikasi (HSA) jika dibandingkan dengan konsentrasi P1, P2, P3, P4 dan P6.

2. Gede Sila Adnyana, dkk (2012). Efikasi Pestisida Nabati Minyak Atsiri Tanaman Tropis terhadap

Mortalitas Ulat Bulu Gempinis.

Kemampuan membunuh paling tinggi adalah minyak sereh dapur dimana memiliki persentase mortalitas mencapai 98% untuk konsentrasi 10%, 5%, 2%

dan 1% serta 94% untuk konsentrasi 0,75%. Pada konsentrasi 0,5% minyak sereh dapur memiliki kemampuan yang setara dengan kemampuan membunuh minyak nimba pada konsentrasi 10% dan minyak sereh dapur pada konsentrasi 5% yakni dengan nilai

- Pembuatan Pestisida Nabati - Menggunakan

uji mortalitas

- Menggunakan uji Mortalitas pada ulat bulu gempinis.

- Bahan yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari bahan baku yaitu ulat bulu, minyak sereh dapur, minyak sereh wangi, minyak nimba, air, tween 80, dan

- Menggunakan uji Mortalitas pada larva ulat bawang

(Spodoptera exigua Hubner).

- Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi bawang putih, sabun cair (sunlight), larva ulat bawang (Spodopters exigua Hubner) dan air.

persentase mortalitas 90%. Perlakuan

konsentrasi minyak sereh dapur memiliki

kemampuan efikasi paling rendah adalah pada konsentrasi 0,25%

minyak sereh dapur yakni sebesar 50% dan dalam uji Duncan tidak saling berbeda nyata dengan perlakuan 1%

pada minyak nimba dengan persentase

mortalitas 62% yang bisa dikatakan memiliki kemampuan daya bunuh yang sama.

daun ketela pohon (sebagai makanan ulat bulu).

3. Budhi

Indrawijaya, dkk (2019). Formulasi Ekstrak Daun

Hasil pengujian ulat grayak paling besar di dapatkan oleh sampel 4 yakni sebanyak 8 ulat

- Pembuatan Pestisida Nabati

- Menggunakan ekstrak daun papaya jepang

- Menggunakan umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair.

Pepaya Jepang Sebagai Biopestisida Untuk

Pengendalian Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Bawang Merah.

yang mati dari 10 ulat yang kami berikan pada masing-masing tanaman, dalam kurun waktu 14 hari.

- Uji mortalitas larva ulat bawang

(Spodoptera exigua Hubner).

- Uji ANOVA

4. Dedi Supriyatdi dan Albertus Sudirman (2020).

Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu Terhadap

Mortalitas Ulat Grayak

(Spodoptera Litura F.)

Perlakuan konsentrasi 100% ekstrak buah mengkudu matang (P1), lebih cepat dalam mematikan larva.

Perlakuan pada 100%

(P1) memberikan

pengaruh mortalitas yang tinggi dibandingkan dengan jumlah mortalitas yang terjadi pada 80%

(P2), 60% (P3), 40%

(P4), dan 20% (P5).

- Pembuatan pestisida nabati - Menggunakan

uji Mortalitas.

- Bahan yang digunakan pada penelitian yaitu buah mengkudu matang, gula merah, kapas, serbuk

gergaji, madu, bioaktivator (EM4), air, telur

- Bahan yang digunakan umbi bawang putih 200 gr, air ±200 mL.

- Menggunakan uji Mortalitas pada larva ulat bawang

(Spodoptera exigua Hubner).

Presentase mortalitas larva Spodoptera Litura perlakuan 100% ekstrak buah mengkudu matang (P1) sebanyak 52,27 % dalam jangka waktu 3 hari setelah aplikasi.

Spodoptera Litura dan daun bayam.

- Menggunakan uji Mortalitas pada larva Spodoptera Litura.

5. Tampubulon K, dkk (2018).

Potensi Metabolit Sekunder Gulma Sebagai Pestisida Nabati di

Indonesia.

Ternyata pada ekstrak gulma terdapat senyawa metabolit seperti

Alkanoid, Saponin, Tanin, Fenolik dan Flavonoid. Pengujian skrining fitokimia dari gulma diperlukan agar tepat sasaran dalam mengendalikan OPT.

- Pembuatan pestisida Nabati.

- Pembuatan pestisida nabati dari gulma Ageratum Conyzoides.

- Pembuatan pestisida nabati dari umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair.

B. Kerangka Berpikir

Produksi bawang merah mengalami penurunan yang cukup signifikan karena hujan yang berkepanjangan dan serangan hama penyakit. Jenis hama yang sering menyerang tanaman bawang merah salah satunya adalah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

Penggunaan pestisida kimia sebagai pembasmi hama memiliki banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti resistensi, resurgensi dan timbulnya hama sekunder. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu ada alternatif pengendalian cara lain diantaranya penggunaan pestisida nabati. Salah satu pestisida nabati yang dapat digunakan adalah umbi bawang putih dan sabun cair. Penggunaan allisin dari bawang putih sebagai mekanisme pertahanan dari tumbuhan, tidak akan menimbulkan resistensi. Penggunaan Insektisida sabun telah digunakan untuk mengendalikan serangga dan tungau karena daya toksiknya yang rendah, tidak menyebabkan polusi pada lingkungan dan tidak meninggalkan efek residu.

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Variasi konsentrasi 0%, 9%,

16%, 23%, 28%, 33% dan 37%

Waktu perendaman 1, 3, 5, 7 dan 9 Hari.

Larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner)

Bawang Merah

Pestisida Nabati

(Umbi bawang putih+sabun cair)

Uji Mortalitas

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Penelitian

a. Ada pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

b. Ada pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

2. Hipotesis Statistik Penelitian

a. Pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas organisme pengganggu tanaman.

H0 = Tidak ada pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

Ha = Ada pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

b. Pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

H0 = Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

Ha = Ada pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena dilakukan eksperimen terhadap keefektifan pestisida nabati dari umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair untuk mengatasi hama pada tanaman bawang merah.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) di lahan pertanian Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Sampel pada penelitian ini adalah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) di lahan pertanian Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Teknik pengambilan sampel menggunakan sample random sampling.

C. Waktu dan Tempat penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada November - Desember 2022.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu UIN Mataram dan di di lahan pertanian Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah lama perendaman dan variasi konsentrasi pestisida nabati dari umbi bawang putih dan sabun cair.

2. Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah larva ulat bawang.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain true experiment yaitu menghubungkan antara variabel bebas (variasi konsentrasi pestisida

nabati dan lama perendaman pestisida nabati) terhadap variabel terikat (hama pada tanaman bawang merah). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 21 unit percobaan.

Rancangan ini digunakaan jika ingin mempelajari pengaruh beberapa formulasi (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). Rancangan acak lengkap dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus t (r – 1) ≥ 15.42

7 (r – 1) ≥ 15 7r – 7 ≥ 15 7r ≥ 22 r ≥ 3

Tabel 3.1

Lama Perendaman Pestisida Nabati Hari Perlakuan (HP) Jumlah Kematian

U1 U2 U3

1 3 5 7 9

Tabel 3.2

Variasi Konsentrasi Pestisida Nabati Perlakuan

(konsentrasi)

Uji Mortalitas

U1 U2 U3

P0 (kontrol) P1 (9%) P2 (16%) P3 (23%) P4 (28%) P5 (33%) P6 (37%)

42Nurul Iswani,“Green Cosmetic Lulur Beras Putih dengan Kombinasi Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dan Kulit Jeruk Manis (Citrus X sinensis)”, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Mataram, 2021), hlm. 33.

F. Instrumen/Alat Penelitian 1. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah corong, sendok, saringan kelapa, gelas ukur, gelas kimia, cawan petri, botol spray, blender, timbangan, hotplate, gelas plastik dan botol bekas.

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan antara lain bawang putih, air, sabun cair cuci piring, dan larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) pada tanaman bawang merah.

G. Teknik Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Data dokumentasi merupakan data yang berupa .jpg (gambar) pada saat penelitian. Data dokumentasi dilakukan mulai dari tahap pengambilan sampel sampai tahap uji Mortalitas.

Adapun cara pengambilan gambar ini adalah menggunakan jarak 20 cm untuk setiap gambar. Untuk mengambil gambar pada penelitian ini digunakan HP yang bermerk Oppo A15s 2020, dengan versi Android Qualcom Snap Dragon 665, menggunakan kamera belakang 13 MP.

b. Observasi

Teknik observasi pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data pengaruh pestisida nabati dari umbi bawang putih dan sabun cair dengan lama perendaman dan variasi konsentrasi pestisida nabati terhadap mortalitas ulat bawang.

2. Prosedur Penelitian

a. Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Putih dengan Pelarut Air 1) Disiapkan umbi bawang putih.

2) Bawang putih dikupas dari kulitnya dan ditimbang sebanyak 200 g, kemudian dihaluskan dengan blender dengan ditambahkan air sebanyak 10 mL.

3) Dimasak air ± 200 mL dengan menggunakan gelas kimia, sampai air tersebut mendidih dan didiamkan sampai suhunya 25oC.

4) Bawang putih yang sudah halus dimasukkan ke dalam gelas kimia yang sudah terisi air 200 mL, diaduk dan dimasukkan ke dalam botol plastik.

5) Direndam bawang putih sesuai dengan lama perendaman 1, 3, 5, 7, dan 9 hari.

6) Selanjutnya dilakukan proses penyaringan menggunakan saringan kelapa, untuk memisahkan antara bawang putih dan air.

b. Pembuatan Pestisida Nabati

Pembuatan pestisida menggunakan metode tradisional. Hal yang pertama dilakukan dalam proses pembuatan pestisida nabati adalah sebagai berikut:

1) Ekstrak bawang putih dimasukkan ke dalam botol spray.

2) Ekstrak bawang putih dicampurkan dengan sabun cair cuci piring sebanyak 5% (v/v),

3) Pestisida alami bisa langsung digunakan.43

c. Pengumpulan larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) Larva yang digunakan pada percobaan ini adalah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang dikumpulkan dari lahan pertanian bawang merah milik petani, yang kemudian diisi dalam toples plastik yang ditutupi dengan kain kasa. Larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) tersebut dikumpul secara bersamaan dan digunakan dalam penelitian.

d. Uji Mortalitas

Uji mortalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui persentase mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang mati. Para meter yang diamati pada percobaan ini adalah dengan menggunakan rumus:44

43Nursam, dkk., “Pengaruh Pestisida Nabati Buah Cabai (Capsicum annum L.) dan Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Mortalitas Hama Bawang Merah”, e- Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 6, Nomor 2, April 2018, hlm. 228.

44Ibid, hlm. 229.

M = 𝒂

𝑩 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % Keteranga:

M = persentase mortalitas larva a = jumlah larva yang mati B = jumlah larva yang diamati

4) Waktu lama perendaman pestisida nabati

Waktu perendaman pestisida nabati pada penelitian ini yaitu 1 hari, 3 hari, 5 hari, 7 hari dan 9 hari. Uji mortalitas berdasarkan lama perendaman dilakukan dengan cara menimbang larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) terlebih dahulu, selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas plastik sebanyak 10 larva, kemudian disemprot menggunakan pestisida nabati dan didiamkan selama 24 jam. Terakhir dihitung jumlah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang mati.45 5) Variasi Konsentrasi Pestisida Nabati

Setelah dilakukan uji mortalitas berdasarkan lama perendaman, maka selanjutnya adalah uji mortalitas berdasarkan variasi konsentrasi. Apabila didapatkan jumlah kematian yang banyak pada lama perendaman yang telah ditentukan, maka pestisida nabati berdasarkan lama perendaman tersebut dapat divariasikan konsentrasinya.

Adapun susunan perlakuan dengan konsentrasi 0%, 9%, 16%, 23%, 28%, 33%, dan 37%.

Setiap perlakuan menggunakan 10 larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner). Larva yang diuji coba disemprot dengan pestisida nabati yang dibuat dari umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair cuci piring. Didiamkan selama 24 jam dan dihitung jumlah larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang mati.46

45Elvi Yenie, dkk., “Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi Dari Sampah Daun Pepaya Dan Umbi Bawang Putih”, Jurnal Dampak, Vol. 10, Nomor 1, Januari 2013, hlm. 51.

46Nursam, dkk., “Pengaruh Pestisida Nabati Buah Cabai (Capsicum annum L.) dan Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Mortalitas Hama Bawang Merah”, e- Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 6, Nomor 2, April 2018, hlm. 228.

H. Teknik Analisis Data

Analisa data uji mortalitas yang diperoleh dari Teknik pengumpulan data, analisisnya menggunakan one-way ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf signifikan 5%. Fungsi uji ANOVA adalah untuk mengetahui adanya perbedaan atau pengaruh pada setiap perlakuan. Data penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS statistik 25 for windows 10.

1. Uji prasyarat one-way ANOVA a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 pada (p > 0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka data dikatakan tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variasi antar kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variasinya homogen atau heterogen. Data yang diharapkan homogen.

F= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

47

Taraf signifikan yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05 Uji homogenitas menggunakan SPSS dengan kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan:

1) Jika nilai sig > 0,05, maka varian data sama 2) Jika nilai sig < 0,05, maka varian data tidak sama

47Sugiyono, dkk., Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 276.

2. Kaidah Keputusan Pengujian ANOVA

a. Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05), maka hipotesis nol (H0) tidak diterima, artinya terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan, hasil Fhitung ditandai dengan satu tanda *.

b. Apabila Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05), maka hipotesis nol (H0) diterima, artinya terdapat perbedaan tidak nyata diantara perlakuan.

c. Apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05), maka hipotesis nol (H0) diterima.

3. Uji Hipotesis ANOVA

Uji hipotesis ANOVA dilakukan untuk menguji keberterimaan H0 dan Ha yaitu:

a. Pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

H0 = Tidak ada pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

Ha = Ada pengaruh lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

b. Pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

H0 = Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

Ha = Ada pengaruh variasi konsentrasi pestisida nabati umbi bawang putih dengan penambahan sabun cair terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner).

4. Uji BNT

Apabila terdapat perbedaan yang nyata atau signifikan pada hasil uji ANOVA, maka dilanjutkan dengan uji BNT guna untuk mengetahui lebih spesifik perbedaan diantara setiap perlakuan. Uji BNT dilakukan menggunakan SPSS juga sepeti ANOVA.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian mengenai pestisida nabati dari umbi bawang putih dan sabun cair ini dilaksanakan pada tanggal 25 November - 30 Desember 2022 di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Mataram dan di Lahan pertanian Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Proses penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat penelitian. Pembuatan pestisida nabati dan pengumpulan data dimulai dari persiapan sampai analisa data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengamatan secara langsung berupa dokumentasi dan observasi. Adapun hasil yang didapatkan oleh peneliti berdasarkkan parameter uji sebagai berikut:

1. Data Hasil Penelitian

a. Data Hasil Penelitian Berdasarkan Lama Perendaman

Lama perendaman umbi bawang putih dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap mortalitas ulat bawang. Karena semakin lama umbi bawang putih tersebut direndam, Adapun hasil uji mortalitas lama perendaman terhadap larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Lama Perendaman Pestisida Nabati HP (hari

perlakuan)

Jumlah ulat yang mati dalam 24 jam (ekor) Rata- rata (ekor) Pengulangan

1

Pengulangan 2

Pengulangan 3

1 9 8 8 8,3

3 9 8 9 8,6

5 8 9 10 9

7 9 10 10 9,6

9 10 10 10 10

Berdasarkan hasil lama perendaman umbi bawang putih pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah kematian maksimum diperoleh pada perendaman 9 hari dengan rata-rata kematian 10

ekor, sedangkan jumlah kematian minimum diperoleh pada perendaman 1 hari dengan rata-rata kematian 8,3 ekor. Agar lebih jelas, maka nilai jumlah kematian pada lama perendaman dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Jumlah Kematian Pada Lama Perendaman b. Data Hasil Penelitian Berdasarkan Variasi Konsentrasi

Uji mortalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui persentase mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang mati.

Tabel 4.2

Variasi Konsentrasi Pestisida Nabati Perlakuan

(Konsentrasi)

Uji Mortalitas dalam 24 jam (%) Rata- rata (%) Pengulangan

1

Pengulangan 2

Pengulangan 3

P0 (0%) 0 0 0 0

P1 (9%) 60 40 40 46

P2 (16%) 70 60 50 60

P3 (23%) 70 80 70 73

P4 (28%) 100 80 80 86

P5 (33%) 90 80 100 90

P6 (37%) 90 100 100 96

8,3 8,6 9

9,6 10

0 2 4 6 8 10 12

1 3 5 7 9

Rata-rata Kematian larva (ekor)

Lama Perendaman (hari)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa uji mortalitas ulat bawang berdasarkan variasi konsentrasi dari pestisida nabati dengan perendaman 9 hari maksimal diperoleh pada konsentrasi 37% dengan rata-rata persentase mortalitas 96% selama 24 jam.

Jumlah minimum diperoleh pada konsentrasi 9% dengan rata-rata persentase mortalitas 46% selama 24 jam. Agar lebih jelas, maka nilai jumlah kematian pada variasi konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Jumlah Kematian Variasi Konsentrasi

2. Analisis Data Mortalitas Penelitian

a. Analisis Data Mortalitas Berdasarkan Lama Perendaman

Sebelum melakukan analisis ANOVA, dilakukan analisis prasyarat ANOVA yaitu uji normalitas (Tabel 4.3) dan uji homogenitas (Tabel 4.4). Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa data yang diperoleh pada pengulangan I, II, dan III dengan lama perendaman 1 hari, 3 hari, 5 hari, 7 hari, dan 9 hari diperoleh signifikansi sebesar 0,200, yang artinya data terdistribusi normal. Syarat suatu data dikatakan terdistribusi normal adalah memiliki nilai sig > 0,05 yang merupakan prasyarat dalam melakukan uji ANOVA.

Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa data yang diperoleh pada pengulangan I, II, dan III dengan lama perendaman 1 hari, 3 hari,

0

4,6 6

7,3

8,6 9 9,6

0 2 4 6 8 10 12

0 9 16 23 28 33 37

Rata-rata Kematian Larva (Ekor)

Variasi Konsentrasi (%)

5 hari, 7 hari, dan 9 hari diperoleh signifikansi sebesar 0,171 yang artinya varian data sama atau homogen. Syarat suatu data dikatakan sama atau homogen adalah memiliki nilai sig > 0,05 yang merupakan prasyarat dalam melakukan uji ANOVA.

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 15

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .54116277

Most Extreme Differences Absolute .111

Positive .100

Negative -.111

Test Statistic .111

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 4.4

Uji Homogenitas Lama Perendaman Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

jumlah kematian

Based on Mean 2.000 4 10 .171

Based on Median .625 4 10 .655

Based on Median and with adjusted df

.625 4 8.000 .658

Based on trimmed mean

1.876 4 10 .191

Hasil pengujian ANOVA lama perendaman ini dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Ringkasan ANOVA Hasil Lama Perendaman ANOVA

jumlah kematian

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 5.733 4 1.433 3.583 .046

Within Groups 4.000 10 .400

Total 9.733 14

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata lama perendaman pestisida nabati umbi bawang putih dan sabun cair terhadap jumlah kematian larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) yang dibuktikan dengan data ANOVA. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,583 dengan nilai 𝜌 = 0,046 sedangkan nilai dari taraf signifikan α = 0,05. Sehingga jika 𝜌 < α (0,046 < 0,05) berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh nyata lama perendaman terhadap mortalitas larva ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner). Oleh sebab itu perlu dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf signifikan 5% untuk mengetahui lama perendaman yang lebih

berpengaruh terhadap uji mortalitas. Adapun hasil dari uji BNT dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berdasarkan Lampiran 2 menunjukkan bahwa terdapat beberapa pasangan rata-rata yang memiliki rata-rata berbeda.

Pasangan berbeda tersebut dapat dilihat pada nilai sig uji berpasangan yang lebih kecil daripada 0,05 atau dengan melihat tanda * pada means difference. Dari hasil pengujian terlihat bahwa pasangan rata-rata yang berbeda adalah pada pasangan lama perendaman 1 hari dengan 7 hari, 1 hari dengan 9 hari, 3 hari dengan 9 hari, 7 hari dengan 1 hari, 9 hari dengan 1 hari, dan 9 hari dengan 3 hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata- rata lama perendaman yang berbeda adalah pada lama perendaman 1 hari, 3 hari, 7 hari, dan 9 hari. Sedangkan pada lama perendaman 5 hari memiliki rata-rata lama perendaman yang sama.

b. Analisis Data Mortalitas Berdasarkan Variasi Konsentrasi

Sebelum melakukan analisis ANOVA, dilakukan analisis prasyarat ANOVA yaitu uji normalitas (Tabel 4.7) dan uji homogenitas (Tabel 4.8). Berdasarkan Tabel 4.7 bahwa data yang diperoleh pada pengulangan I, II, dan III dengan variasi konsentrasi 0%, 9%, 16%, 23%, 28%, 33%, dan 37% diperoleh signifikansi sebesar 0,200 yang artinya data terdistribusi normal.

Syarat suatu data dikatakan terdistribusi normal adalah memiliki nilai sig > 0,05 yang merupakan prasyarat dalam melakukan uji ANOVA. Berdasarkan Tabel 4.8 bahwa data yang diperoleh pada pengulangan I, II, dan III dengan variasi konsentrasi 0%, 9%, 16%, 23%, 28%, 33%, dan 37% diperoleh signifikansi sebesar 0,142 yang artinya varian data sama atau homogen. Syarat suatu data dikatakan terdistribusi sama atau homogen adalah memiliki nilai sig > 0,05 yang merupakan prasyarat dalam melakukan uji ANOVA.

Dokumen terkait