• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Penulis berharap kepada peneliti selanjutnya untuk berkenan melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini lebih lanjut, supaya dapat mengkaji lebih banyak sumber atau referensi yang terkait dengan pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan tumbuhan lain yang memiliki khasiat dan kandungan senyawa sama dan baik supaya lebih dijamin keamanannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ade Paranata dan Ahmad Takhlishul Umam,Pengaruh Harga Bawang Merah Terhadap Produksi Bawang Merah Di Jawa Tengah”. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan, Vol. Vol. 8, Nomor 1, Maret 2015. hlm. 37.

Anna Farisa, Muhammad Sayuthi, dan Alfian Rusdy, “Uji Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Buah Mahkota Dewa Sebagai Molusisida Nabati Terhadap Mortalitas Hama Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck)”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Vol. 3, Nomor 4, November 2018. hlm. 118-119.

Ardanicha Mauliyana dan Harlita, Ekstrak Kulit Buah Kopi Alternatif Pestisida Nabati Sebagai Pengendali Ulat Pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis (L.) Hanelt)”. Proceeding Biology Education Conference, Vol. 18, Nomor 1, Desember 2021. hlm. 84- 89.

Bagus, I. M., Demoografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Bagus K. Udiarto,“Pengenalan Hama dan Penyakit pada Tanaman Bawang Merah dan Pengendaliannya”. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2020.

Bintang Wahyu Syah, “Pengaruh Ekstrak Daun Belimbimg Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Terhadap Mortalitas Dan Perkembangan Larva Spodoptera Litura”. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2016.

Budi Utami, Agung Nugroho, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah, dan Bakti Mulyani, Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Budhi Indrawijaya, Lutfi Dintya Susanti, dan Desi Emiliawati, “Formulasi Ekstrak Daun Pepaya Jepang Sebagai Biopestisida Untuk Pengendalian Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Bawang Merah”. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, Vol. 3, Nomor 2, Juli 2019. Hlm. 63-68.

Debi Kristiananda, Juvita Lisu Allo, Veronica Arien Widyarahma, Lusiana, dan Jeanne Magistra, Aktivitas Bawang Putih (Allium sativum L.) Sebagai Agen Anti Bakteri”. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, Vol. 19, Nomor 1, Juni 2022. hlm. 46-53.

Elvi Yenie, Shinta Elystia, Anggi Kalvin, dan Muhammad Irfhan,

“Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi Dari Sampah Daun Pepaya Dan Umbi Bawang Putih”. Jurnal Dampak, Vol. 10, Nomor 1, Januari 2013. hlm 47.

Filipus Metan, “Budidaya Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L.) Di Kelurahan Inbate Kabupaten Timur Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)”, Kupang: SMK-PP Negeri Kupang, 2021.

Gede Sila Adnyana, Ketut Sumiartha, dan Putu Sudiarta, “Efikasi Pestisida Nabati Minyak Atsiri Tanaman Tropis Terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis. E-Jurnal Agroekoteknologi, Vol. 1, Nomor 1, Juli 2012.

hlm. 2.

Hartini, Muhammad Indar Pramudi, dan Samharianto Soedijo, “Daya Rusak Spodoptera frugiperda J. E. Smith pada Tanaman Jagung yang Diberi Perlakuan Pestisida Nabati Daun Pepaya dan Bawang Putih”. Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, Vol. 2, No. 5, Oktober 2022. hlm.

556-557.

Hermanu Triwidodo dan Maizul Husna Tanjung, “Hama Penyakit Utama Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) dan Tindakan

Pengendalian di Brebes, Jawa Tengah”. Jurnal Agroekoteknologi, Vol. 13, Nomor 2, September 2020. hlm. 151.

Jefri Sembiring, Diana S. Susanti, Andri Prasetia, dan Johanna Mendes,

“Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Serta Pestisida Nabati Untuk Menunjang Keamanan Pangan Di Kampung Nasem”. Jurnal Dinamika Pengabdian, Vol. 5, No. 2, Mei 2020. hlm 114-126.

Kavita Sharma, Neelima Mahato, Shivraj Hariram Nile, Eul Tal Lee, dan Yong Rok Lee, “Economical and Environmentally-friendly Approaches for Usage of onion (Allium cepa L.) Waste”. Food &

Function, Vol. 7, April 2016. hlm 3354.

Legowo Kamarubayana, Marisi Napitupulu, Maya Preva Biantary, dan Puji Astuti, Pembuatan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan Berbasis Tumbuhan Pekarangan”. Ta’awun, Vol. 2, Nomor 1, Februari 2022.

hlm 51.

Mohandis Haki, Efek Ekstrak Daun Talok (Muntingia Calabura L.) Terhadap Aktivitas Enzim SGPT Pada Mencit Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida”, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Sukarta, 2009.

Mona Nur Moulia, Rizal Syarief, Evi Savitri Iriani, Harsi Dewantari Kusumaningrum, dan Nugraha Edhi Suyatma, “Antimikroba Ekstrak Bawang Putih Antimicrobial of Garlic Extract”. Jurnal Pangan, Vol.

27, Nomor 1, Juni 2018. hlm.56-57.

Nursam, Mohammad Yunus, dan Burhanuddin Nasir,Pengaruh Pestisida Nabati Buah Cabai (Capsicum annum L.) dan Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Mortalitas Hama Bawang Merah”. e- Journal Ilmu Pertanian, Vol. 6, Nomor 2, April 2018. hlm 225-231.

Nurul Iswani,“Green Cosmetic Lulur Beras Putih dengan Kombinasi Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dan Kulit Jeruk Manis (Citrus X sinensis)”. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Mataram, 2021.

Nyoman Srilaba, Jhon Hardy Purba, dan Ketut Ngurah Arsana, “Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Atonik Terhadap Perkecambahan Benih Jati (Tectona grandis L.)”. Agricultural Journal , Vol. 1, Nomor 2, Desember 2018. hlm. 109.

Pretty Nova, Elvi Yenie, dan Shinta Elystia, “Pemanfaatan Pestisida Nabati Dari Ekstraksi Daun Pandan Wangi Dan Umbi Bawang Putih”. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, Vol. 4, Nomor 1, Februari 2017. hlm. 1-2.

Rinobaah, “Sabun Insektisida Untuk Tanaman”, http://rinobaah.com/category/rumah/sabun-insektisida-untuk-

tanaman.php diakses tanggal 13 Agustus 2019, pukul 16.36.

Rizka Amalia, Vita Paramita, Heny Kusumayanti, Wahyuningsih, dan Maranatha Sembiring, Produksi Sabun Cuci Piring Sebagai Upaya Peningkatkan Efektivitas Dan Peluang Wirausaha”. Metana, Vol. 14, No. 1, Juni 2018. hlm. 15-16.

Setiawati, Rini Murtiningsih, Neni Gunaeni, dan Tati Rubiati, “Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannnya Untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)”. Bandung:

Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2008.

Sugiyono,“Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta, 2013.

Tampubulon K., F. N. Sihombing, Z. Purba, S. T. S. Samosir, dan S. Karim,

“Potensi Metabolit Sekunder Gulma Sebagai Pestisida Nabati Di

Indonesia. Kultivasi, Vol. 17, Nomor 3, Desember 2018. hlm. 684- 693.

Trizelia dan jailani, Keanekaragaman Cendawan Entomopatogen Pada Rizosfer Berbagai Tanaman Sayuran”. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversifikasi Indonesia, Vol. 1, Nomor 5, Agustus 2015. hlm 1.

Wahyu Ricar, Efektivitas Detergen Cuci Piring Terhadap Ulat Krop (Crocidolomia pavonana F.) (Lepidoptera : Crambidae)”. Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang, 2020.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Dokumentasi Hasil Penelitian

No. Gambar Keterangan

1.

Bawang putih dipisahkan dari kulitnya

2.

Pencucian umbi bawang putih

3.

Penimbangan umbi bawang putih

4.

Penghalusan umbi bawang putih

5.

Pengukuran air sebelum dimasak

6.

Umbi bawang putih setelah dihaluskan

7.

Pencampuran umbi bawang putih yang sudah halus dengan air yang sudah direbus

8.

Pengukuran suhu 25oC

9.

Penuangan ke dalam botol plastik

10.

Proses perendaman 1, 3, 5, 7, dan 9 hari

11.

Proses penyaringan ekstrak umbi bawang putih

12.

Hasil Ekstraksi

13.

Pengambilan ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner)

14.

Pemberian pakan ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner)

15.

Penimbangan ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner)

16.

Pengukuran 5 ml sabun cair cuci piring

17.

5% sabun cair cuci piring

18.

Pencampuran sabun cair cuci piring dan ekstrak umbi bawang putih

19.

Hasil pencampuran sabun cair cuci piring dan ekstrak umbi bawang putih

20.

Dimasukkan ke dalam botol spray

21.

Penyemprotan larva Spodoptera exigua Hubner

22.

Perendaman 1 hari

23.

Perendaman 3 hari

24.

Perendaman 5 hari

26.

Perendaman 7 hari

27.

Perendaman 9 hari

28.

Pestisida nabati konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%

29.

Larva Spodoptera exigua Hubner sebelum diberi pestisida

30.

Uji mortalitas variasi konsentrasi

31.

Larva Spodoptera exigua sesudah diberi pestisida nabati

32.

Uji mortalitas dengan konsentrasi 0%

33.

Uji mortalitas dengan sabun cair cuci piring 5%

Lampiran 2: Hasil Uji BNT Lama Perendaman

Multiple Comparisons

Dependent Variable: jumlah kematian LSD

(I) hari perendaman

(J) hari perendam an

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound

Upper Bound

1 3 -.333 .516 .533 -1.48 .82

5 -.667 .516 .226 -1.82 .48

7 -1.333* .516 .027 -2.48 -.18

9 -1.667* .516 .009 -2.82 -.52

3 1 .333 .516 .533 -.82 1.48

5 -.333 .516 .533 -1.48 .82

7 -1.000 .516 .082 -2.15 .15

9 -1.333* .516 .027 -2.48 -.18

5 1 .667 .516 .226 -.48 1.82

3 .333 .516 .533 -.82 1.48

7 -.667 .516 .226 -1.82 .48

9 -1.000 .516 .082 -2.15 .15

7 1 1.333* .516 .027 .18 2.48

3 1.000 .516 .082 -.15 2.15

5 .667 .516 .226 -.48 1.82

9 -.333 .516 .533 -1.48 .82

9 1 1.667* .516 .009 .52 2.82

3 1.333* .516 .027 .18 2.48

5 1.000 .516 .082 -.15 2.15

7 .333 .516 .533 -.82 1.48

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Lampiran 3: Hasil Uji BNT Variasi Konsentrasi Multiple Comparisons

Dependent Variable: uji mortalitas (M) LSD

(I) variasi konsentrasi (%)

(J) variasi konsentrasi (%)

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound

Upper Bound

0 9 -4.667* .713 .000 -6.20 -3.14

16 -6.000* .713 .000 -7.53 -4.47

23 -7.333* .713 .000 -8.86 -5.80

28 -8.667* .713 .000 -10.20 -7.14

33 -9.000* .713 .000 -10.53 -7.47

37 -9.667* .713 .000 -11.20 -8.14

9 0 4.667* .713 .000 3.14 6.20

16 -1.333 .713 .082 -2.86 .20

23 -2.667* .713 .002 -4.20 -1.14

28 -4.000* .713 .000 -5.53 -2.47

33 -4.333* .713 .000 -5.86 -2.80

37 -5.000* .713 .000 -6.53 -3.47

16 0 6.000* .713 .000 4.47 7.53

9 1.333 .713 .082 -.20 2.86

23 -1.333 .713 .082 -2.86 .20

28 -2.667* .713 .002 -4.20 -1.14

33 -3.000* .713 .001 -4.53 -1.47

37 -3.667* .713 .000 -5.20 -2.14

23 0 7.333* .713 .000 5.80 8.86

9 2.667* .713 .002 1.14 4.20

16 1.333 .713 .082 -.20 2.86

28 -1.333 .713 .082 -2.86 .20

33 -1.667* .713 .035 -3.20 -.14

37 -2.333* .713 .006 -3.86 -.80

28 0 8.667* .713 .000 7.14 10.20

9 4.000* .713 .000 2.47 5.53

16 2.667* .713 .002 1.14 4.20

23 1.333 .713 .082 -.20 2.86

33 -.333 .713 .647 -1.86 1.20

37 -1.000 .713 .182 -2.53 .53

33 0 9.000* .713 .000 7.47 10.53

9 4.333* .713 .000 2.80 5.86

16 3.000* .713 .001 1.47 4.53

23 1.667* .713 .035 .14 3.20

28 .333 .713 .647 -1.20 1.86

37 -.667 .713 .365 -2.20 .86

37 0 9.667* .713 .000 8.14 11.20

9 5.000* .713 .000 3.47 6.53

16 3.667* .713 .000 2.14 5.20

23 2.333* .713 .006 .80 3.86

28 1.000 .713 .182 -.53 2.53

33 .667 .713 .365 -.86 2.20

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Lampiran 4: Perhitungan 1. Perhitungan Konsentrasi

a. Konsentrasi 9%

K1 = 10

110 x 100%

= 9%

b. Konsentrasi 16%

K2 = 20

120 x 100%

= 16%

c. Konsentrasi 23%

K3 = 30

130 x 100%

= 23%

d. Konsentrasi 28%

K4 = 40

140 x 100%

= 28%

e. Konsentrasi 33%

K5 = 50

150 x 100%

= 33%

f. Konsentrasi 37%

K6 = 60

160 x 100%

= 37%

2. Persentase Mortalitas Lama Perendaman a. Perendaman 1 Hari

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 8 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 9+8+8

3

= 25

3

= 8,3 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 8,3

10 x 100%

= 83%

b. Perendaman 3 Hari Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 9 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 9+8+9

3

= 26

3

= 8,6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 8,6

10 x 100%

= 86%

c. Perendaman 5 Hari Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 10 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ?

Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 8+9+10

3

= 27

3

= 9 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 9

10 x 100%

= 90%

d. Perendaman 7 Hari Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 10 ekor

Jumlah kematian pengulangan III = 10 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ?

Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 9+10+10

3

= 29

3

= 9,6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 9,6

10 x 100%

= 96%

e. Perendaman 9 Hari Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 10 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 10 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 10 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ?

Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 10+10+10

3

= 30

3

= 10 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 10

10 x 100%

= 100%

3. Persentase Mortalitas Variasi Konsentrasi a. Konsentrasi 0%

Pada konsentrasi ini tidak ada ulat yang mati.

b. Konsentrasi 9%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 6 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 4 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 4 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 6+4+4

3

= 14

3

= 4,6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 4,6

10 x 100%

= 46%

c. Konsentrasi 16%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 7 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 6 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 5 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 7+6+5

3

= 18

= 6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 6

10 x 100%

= 60%

d. Konsentrasi 23%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 7 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 7 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 7+8+7

3

= 22

3

= 7,3 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 7,3

10 x 100%

= 73%

e. Konsentrasi 28%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 10 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 8 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ? Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 10+8+8

3

= 26

3

= 8,6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 8,6

10 x 100%

= 86%

f. Konsentrasi 33%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 8 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 10 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ?

Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 9+8+10

3

= 27

3

= 9 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 9

10 x 100%

= 90%

g. Konsentrasi 37%

Diketahui:

Jumlah kematian pengulangan I = 9 ekor Jumlah kematian pengulangan II = 10 ekor Jumlah kematian pengulangan III = 10 ekor Ditanya: persentase mortalitas (%) ?

Penyelesaian:

Jumlah kematian rata-rata = 9+10+10

3

= 29

3

= 9,6 ekor

Persentase Mortalitas (%) = 𝑎

𝐵 x 100%

= 9,6

10 x 100%

= 96%

Lampiran 5: Berkas

Dokumen terkait