KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
13
BAB II
79.83% dan persentase hasil ketuntasan belajar seluruh siswa sebesar 96.88%.16
2. Penelitian oleh Laili Nur Faizah tahun 2021 yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android untuk Mata Pelajaran Matematika di Kelas X IPA MAN 1 Cilacap”. Tujuan Penelitiannya adalah menentukan aplikabilitas media pembelajaran matematika interaktif berdasarkan evaluasi dari ahli materi, ahli media, praktisi pembelajaran matematika, dan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari pedoman wawancara dan lembar validasi. Hasil penelitian terhadap pengembangan media pembelajaran matematika interaktif yang diperoleh antara lain: 1) Penilaian oleh ahli materi mendapat skor 3,65 dengan kategori “sangat layak”; 2) Penilaian ahli media mendapat skor 3,37 dengan kategori “sangat layak”; 3) Penilaian oleh praktisi pembelajaran mendapat skor 3,51 dengan kategori “sangat layak”; dan 4) Skor rata-rata pendapat siswa selama uji coba terbatas sebesar 3,86 dengan kategori “sangat menarik”; sedangkan skor pada saat uji coba lapangan adalah 3,25 dengan kategori “sangat menarik”.17
3. Penelitian oleh Nur Farida tahun 2021 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis PowerPoint untuk Meningkatkan
16 Muhammad Ulil Mubarok,”Pengembangan Media”.
17 Laili Nur Faizah, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android untuk Mata Pelajaran Matematika Di Kelas X IPA MAN 1 Cilacap,” (Skripsi, IAIN Purwokerto, 2021), v)
Kemampuan Representasi Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Statistika”. Tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan kemampuan representasi matematika siswa melalui media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft PowerPoint. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) dengan quasi experiment.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner dan tes.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa validitas media valid dan layak digunakan dengan skor yang diperoleh dari ahli materi 3,70; validasi ahli media 3,74 dan penilaian guru serta siswa memperoleh skor 3,52 dan 3,52 dengan kriteria menarik. Selanjutnya media pembelajaran dinyatakan efektif dengan skor N-Gain pada kelas eksperimen adalah 65,68 sedangkan skor N-Gain pada kelas kontrol adalah 56,34.18
4. Penelitian oleh Agnes Bergita Anomeisa dan Dian Ernaningsih tahun 2020 yang berjudul “Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan PowerPoint VBA pada Penyajian Data Berkelompok.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan, menganalisis respon siswa serta kelayakan media pembelajaran interaktif melalui PowerPoint VBA pada penyajian data berkelompok. Metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Borg and Gall. Berdasarkan analisis data secara kuantitatif diperoleh hasil validasi produk dari ahli materi
18 Nur Farida, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Powerpoint untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Statistika,”
(Skripsi, IAIN Purwokerto, 2021), v)
mendapatkan rerata skor total adalah 4,15 dari 6 dengan kriteria sangat layak. Dari ahli materi dan guru matematika SMA mendapatkan rerata skor total sebesar 3,88 dari 5 dengan kriteria layak. Dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan sudah valid untuk diimplementasikan.
Respon siswa dapat dilihat dari hasil uji coba kelas kecil yaitu pada siswa kelas sebelas pada suatu sekolah di Maumere yang diperoleh rerata skor 3,03 dari 5. Hasil ini masuk dalam klasifikasi sikap setuju. Dari ujicoba di kelas besar diperoleh rerata skornya 3,51 dari 5 dengan klasifikasi sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa sangat merespon baik dengan menyetujui penggunaan media ini.19
Di bawah ini adalah tabel perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Basic for Application (VBA) pada Microsoft PowerPoint dalam Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Kelas VII SMPN 2 Wajak Satu Atap Malang.
Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Ulil Mubarok
“Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Visual Basic Application for PowerPoint Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV).”
Tahun 2017
● Menggunakan metode penelitian R&D.
● Mengembangkan
media VBA
PowerPoint
● Model
pengembangan ADDIE
19 Agnesia Bergita Anomeisa dan Dian Ernaningsih, “Media Pembelajaran Interaktif Mengunakan PowerPoint VBA pada Penyajian Data Berkelompok,” Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia 5, no.01 (2020):17, https://doi.org/10.33369/jpmr.v5i1.10635.
No Nama dan Judul Persamaan Perbedaan 2 Laili Nur Faizah
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android untuk Mata Pelajaran Matematika di Kelas X IPA MAN 1 Cilacap”
Tahun 2021
● Menggunakan metode penelitian R&D
● Model
Pengembangan ADDIE
● Mengembangk an media VBA PowerPoint
3 Nur Farida
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis PowerPoint untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Statistika”
Tahun 2021
● Menggunakan metode penelitian R&D.
● Menggunakan model
pengembangan ADDIE
● Mengembangk an media VBA PowerPoint
4 Agnesia Bergita Anomeisa dan Dian Ernaningsih
“Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan PowerPoint VBA pada Penyajian Data Berkelompok”
Tahun 2020
● Menggunakan metode penelitian R&D.
● Mengembangkan
media VBA
PowerPoint
● Model
pengembangan ADDIE
Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Basic for Application (VBA) pada Microsoft PowerPoint dalam Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Kelas VII di SMP Negeri 2 Wajak Satu Atap” berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Media yang dikembangkan oleh peneliti membahas materi yang memerlukan visualisasi objek nyata, sehingga cocok dengan media yang dikembangkan. Peneliti juga akan menyisipkan kalkulator sederhana di dalam media yang dikembangkan.
B. Kajian Teori 1. Pengembangan
Muhammad Yaumi dalam skripsinya yang bersumber dari Seels dan Richey mengklaim bahwa pengembangan merupakan suatu proses mengubah spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik. Maksud dari mengubah di sini adalah suatu produk yang dirancang dalam tingkat luas seperti kurikulum dan program maupun dalam tingkat lebih kecil seperti silabus, RPP dan modul.20 Regeluth mengatakan pengembangan merupakan poin penting yang dirancang kemudian di terapkan di lapangan, setelah rancangan dan pengujian selesai, rancangan tersebut akan diperbarui berdasarkan masukan yang telah diterima.21
Pemilihan Research and Development (R&D) tentunya didasarkan pada beberapa hal seperti yang disebutkan Van den Akker, diantaranya yaitu alasan utama memilih Research and Development (R&D) didasarkan pada pendekatan penelitian, korelasi, dan studi empiris, yang fokus penelitiannya studi pengetahuan saja dan jarang memberikan preskripsi yang berguna untuk memecahkan masalah pada rancangan baik dalam pembelajaran atau pendidikan. Selain itu, tujuan dari Research and Development (R&D) adalah untuk menilai perubahan yang sering terjadi dalam kurun waktu tertentu22
20 Muhammad Yaumi, Media & Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 82.
21 Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),
15 22
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan (Jakarta: Kencana, 2015), 277.
Menurut Lee dan Owens prinsip dasar pengembangan media pembelajaran tetap sama yaitu:23
a. Pembuatan kerangka kerja.
b. Mengembangkan bagian dari media yang sesuai dengan kerangka kerja yang telah dibuat.
c. Membuat review dan revisi terhadap media pembelajaran yang sudah dibuat.
d. Mengimplementasikan produk.
William W. Lee mengemukakan lima tahap pengembangan media pembelajaran dalam bukunya yang berjudul Multimedia Based Instructional Design yang kita tahu dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Alasan dipilihnya model pengembangan ADDIE karena model ini sistematis dan sederhana. Tahapan penelitian ADDIE adalah sebagai berikut:24
a. Analysis
Tahap ini adalah tahap pertama sebelum diadakannya pengembangan media pembelajaran, yaitu melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara maupun observasi lapangan.
b. Design
Desain pembelajaran maupun desain produk media menjadi bagian dari tahap desain. Tahapan desain produk media mencakup beberapa hal
23 I Gde Wawan Sudatha dan I Made Tegeh, Desain Multimedia Pembelajaran (Yogyakarta: Media Akademi, 2015), 48.
24 Sutirman, Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 10.
seperti struktur diagram alir, story board, serta elemen gambar atau animasi. Sedangkan tahap desain pembelajaran meliputi komponen:
identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, strategi pembelajaran, rancangan evaluasi, serta sumber bahan.
c. Development
Pada tahap development ini dilakukan pembuatan media sesuai dengan desain yang telah direncanakan. Pada tahap sebelumnya, kerangka konseptual dari rancangan produk telah disusun. Kerangka konseptual tersebut selanjutnya di realisasikan menjadi produk yang siap diterapkan.
Pada tahap ini juga perlu dibuat instrumen penelitian untuk mengukur kinerja produk yang dikembangkan.
d. Implementation
Kegiatan implementasi yaitu kegiatan penerapan produk yang telah dikembangkan dalam pembelajaran di kelas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
e. Evaluation
Evaluasi yang dilakukan adalah dengan cara analisis hasil validasi ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran. Hal ini dilakukan agar kualitas dari media pembelajaran dapat diketahui. Selain menganalisis hasil validasi ahli, evaluasi juga dilakukan dengan menganalisis hasil penilaian siswa terhadap media yang telah dikembangkan.
Evaluasi terhadap produk dilakukan setelah media pembelajaran selesai dikembangkan. Evaluasi merupakan suatu upaya sistematik untuk
mengetahui efisiensi dan efektivitas program. Adapun tujuan dari evaluasi program adalah untuk mengetahui hal-hal berikut:25
1) Perlu atau tidak untuk memperbaiki suatu media pemelajaran.
2) Dapat atau tidak diterapkannya suatu media pembelajaran di tempat yang berbeda dengan sasaran yang sama atau di tempat yang sama dengan sasaran berbeda.
3) Kesesuaian penggunaan bahasa dalam media pembelajaran.
4) Kejelasan penyampaian pesan pembelajaran.
5) Sesuai atau tidak urutan penyajian media pembelajaran.
6) Tujuan pembelajaran dapat tercapai atau tidak jika menggunakan media pembelajaran.
7) Adanya peningkatan pengetahuan atau keterampilan setelah menggunakan media pembelajaran.
8) Letak daya tarik media pembelajaran.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diterjemahkan sebagai penyampai pesan dan dapat digunakan untuk merangsang daya pikir, emosi, perhatian serta untuk memperlancar proses pembelajaran.26 Berbagai aplikasi media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar lebih realistis. Belajar bagaimana menggunakan media lebih dari sekedar
25 Sudatha dan Tegeh, Desain Multimedia Pembelajaran, 48.
26 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), 89.
kata-kata, tetapi memberikan pengalaman belajar yang lebih bermanfaat bagi siswa.
Kata “media” merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin dan dapat diartikan secara harfiah sebagai perantara atau rujukan.27 Media pembelajaran juga diartikan sebagai media yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan, sikap serta keterampilan.28 Dalam proses pembelajaran, peran media adalah untuk menjembatani proses penyampaian informasi. Penggunaan media dan teknologi ini digunakan untuk membantu proses komunikasi informasi yang efektif antara pengirim dan penerima.
National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala entitas yang mampu dimanipulasi, didengar, dilihat, dibaca atau dibicarakan beserta sarana yang digunakan dalam kegiatan tersebut.29 Media disebut sebagai media pembelajaran jika mempublikasikan pesan atau informasi untuk tujuan pendidikan. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima bisa disebut dengan media dan dapat diartikan secara keseluruhan bahwa media dapat merangsang pikiran, emosi, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
27 Sufri Mashuri, Media Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), 3.
28 Benny A Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran (Jakarta : Kencana, 2017), 15.
29 Ali Muhson, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi,”
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 8, no. 2 (2010): 2, https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949.
Berdasarkan pengertian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan semua bentuk peralatan fisik yang didesain dengan sengaja untuk memenuhi kebutuhan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai dan kualitas pembelajaran meningkat.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, pemanfaatan media baik untuk kebutuhan individu atau kelompok mempunyai beberapa tujuan, yaitu:30
1) Mendapat informasi serta pengetahuan.
2) Mendukung proses pembelajaran.
3) Sebagai sarana motivasi dan persuasi.
Menurut Kemp dan Dayton yang ditulis oleh Tim Pusdiklat Pegawai, kontribusi media pembelajaran antara lain adalah:31
a) Ketersampaian pesan pembelajaran lebih terstandar.
b) Proses pembelajaran berjalan lebih jelas dan menarik.
c) Dengan menerapkan teori belajar, pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d) Mempersingkat waktu pelaksanaan pembelajaran.
e) Meningkatnya kualitas pembelajaran.
f) Proses pembelajaran dapat berlangsung di manapun dan kapanpun tanpa batasan ruang dan waktu.
g) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran.
30 Benny A Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, 23.
31 Tim Pusdiklat Pegawai, Pemanfaatan Media Pembelajaran, (Depok: Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, 2016), 25-28.
h) Peran guru menjadi lebih positif.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran adalah media atau alat yang digunakan untuk mengirim pesan maupun informasi demi kelancaran proses pembelajaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Oleh karena itu, media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika karena media pembelajaran dapat mengomunikasikan konsep matematika kepada siswa.
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Ada banyak aspek berbeda yang perlu dipertimbangkan mencakup konteks pembelajaran ketika memilih media. Aspek-aspek tersebut antara lain tujuan pembelajaran, respon yang diharapkan dari siswa setelah menggunakan media, jenis tugas dan karakteristik siswa. Dalam kondisi sekarang ini, media berbasis teknologi yang diterapkan pada perangkat mobile sangat relevan digunakan sebagai penunjang pembelajaran siswa.
Hal ini dikarenakan salah satu fungsi media dalam proses pembelajaran adalah membantu memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.32 Penggunaan media selama pembelajaran memunculkan keinginan dan minat baru serta meningkatkan motivasi dan stimulus dalam kegiatan belajar bahkan memberikan dampak psikologis bagi siswa. Oleh karena
32 Muhammad Ali, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik,” Jurnal Edukasi Elektro 5, no. 1 (2009): 12.
itu, media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.33
33 Fiska Komalasari, “Pengembangan Media Pembelajaran (Modul) Berbantuan Geogebra Pokok Bahasan Turunan Tahun Pelajaran 2015/2016 (Kelas XI SMA Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah),” Jurnal Aljabar 7, no. 2 (2017): 17,
Beberapa di antara manfaat penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:34
1) Media pembelajaran bermanfaat untuk memperjelas ketersampaian pesan dan informasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lancar dan hasil belajarpun meningkat.
2) Media pembelajaran dapat mengarahkan dan memfokuskan perhatian siswa sehingga dapat memunculkan motivasi belajar.
3) Keterbatasan indera, ruang dan waktu dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran.
4) Media pembelajaran menciptakan kesamaan pengalaman belajar kepada masin-masing siswa.
Penggunaan media pembelajaran secara tepat dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki keuntungan secara nyata seperti meningkatnya minat siswa terhadap materi pembelajaran, siswa mendapat pengalaman yang nyata sehingga hasil yang diperoleh atau dipelajari akan sulit dilupakan oleh siswa serta dapat mendorong siswa untuk berani belajar secara mandiri.
d. Karakteristik Media Pembelajaran
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan tujuan, strategi, materi, karakteristik bahkan komponen lain seperti penilaian pembelajaran. Karakteristik siswa yang sebaiknya diperhatikan adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan,
34 Thofan Aradika Putra, “Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Berbasis Macromedia Flash pada Materi Trigonometri” (Skripsi, UIN Raden Intan, 2018), 17.
kebudayaan, etnis, serta faktor sosial ekonomi. Hal ini dapat dijadikan acuan oleh guru dalam memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran.35
Vembiarto menyatakan dalam Jurnal International Journal of Education bahwa terdapat delapan karakteristik dalam pembelajaran yaitu:36
1) Paket pembelajaran mandiri.
2) Pengakuan terhadap perbedaan individu.
3) Mencakup tujuan yang jelas.
4) Ada hubungannya dengan asosiasi dan pengetahuan.
5) Menggunakan varian pembelajaran yang berbeda.
6) Partisipasi siswa dalam pembelajaran.
7) Adanya respon siswa dalam pembelajaran.
8) Penilaian kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya .ada .sembilan .kriteria .untuk .mengevaluasi .efektivitas .media, .yaitu .biaya, .ketersediaan .fasilitas .pendukung, .kesesuaian .ukuran .kelas, .keringkasan, .kapasitas .perubahan, .waktu .dan .upaya .persiapan, .dampak, .kompleksitas .dan .kemudahan .penggunaan.
35 Maya Siskawati, “Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Untuk Meningkatkan Minat Belajar Geografi Siswa,” Jurnal Studi Sosial 4, no. 1 (2016): 75.
36 Rufii, “Developing Module on Constructivist Learning Strategies to Promote Students‟
Independence and Performance,” International Journal of Education 7, no. 1 (2015): 21.
Berikut ini beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran yakni:37
1) Ketepatan tujuan pembelajaran, yaitu media pembelajaran dipilih berdasarkan tujuan atau kemampuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2) Mendukung topik, dengan kata lain media diperlukan untuk membantu pemahaman siswa dalam bahan ajar yang berupa prinsip, fakta, konsep, dan generalisasi.
3) Kemudahan mendapatkan media, artinya media yang diperlukan mudah didapatkan atau mudah dibuat oleh guru sesuai dengan kebutuhan selama pembelajaran.
4) Kemampuan guru menggunakannya, dengan kata lain media paling canggih pun tidak ada artinya jika seorang guru tidak tahu cara menggunakannya.
5) Adanya alokasi waktu untuk menggunakan media untuk membantu siswa selama proses pembelajaran.
6) Pemilihan media pembelajaran hendaknya dilakukan sesuai dengan tingkat pemikiran dan perkembangan siswa agar memudahkan siswa dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya.
37 Maimunah, “Metode Penggunaan Media Pembelajaan,” Jurnal Al-Afkar 5, no. 1 (2016): 9–10.
3. Visual Basic Application a. Microsoft PowerPoint
Microsoft PowerPoint adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membuat program multimedia, yang mana dalam proses pembuatannya terbilang cukup mudah dan hasil yang diperoleh juga menarik.38 Microsoft PowerPoint adalah program yang digunakan untuk menampilkan hasil kerja. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Microsoft bersama dengan aplikasi Microsoft Office dan banyak digunakan oleh guru, siswa maupun pekerja kantoran.
Microsoft PowerPoint adalah salah satu dari banyak perangkat lunak berkonsep audiovisual yang cukup mudah untuk membuat presentasi dengan tampilan yang menarik. Membuat presentasi menggunakan Microsoft PowerPoint membutuhkan trik dan kreativitas yang tinggi agar terlihat menarik saat digunakan. Oleh karena itu, jika menggunakan media PowerPoint, ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut:39
1) Persiapan menggunakan PowerPoint, yaitu:
a) Menentukan materi, latihan soal, gambar dan animasi yang sesuai.
38 Marfuah, Zulkardi, dan Aisyah, “Pengembangan Media Pembelajaran,” 42.
39 Rama Diwangyang Waras, “Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMA Pasundan 2 Kota Cimahi,” (Skripsi, Universitas Pasundan, 2016), 16.
b) Rancang semua materi, latihan soal, gambar dan animasi ke dalam slide.
c) Tambahkan beberapa video tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian materi.
d) Simpan data presentasi yang telah dibuat.
2) Teknik presentasi
a) Buat gurauan yang relevan untuk membuat suasana yang rileks dan menarik perhatian siswa dengan menceritakan berbagai peristiwa dramatis dalam bahasa tubuh yang baik.
b) Gunakan komunikasi yang akrab dan ramah dengan siswa selama presentasi.
c) Ajukan beberapa pertanyaan dan libatkan audiens dalam presentasi.
d) Menarik kesimpulan berdasarkan materi yang disajikan.
b. Visual Basic Application (VBA)
VBA merupakan fungsi tambahan yang ada di beberapa program Microsoft Office, seperti terdapat pada Microsoft PowerPoint, Microsoft Excel, Microsoft Word dan Microsoft Access. Tujuan digunakannya VBA adalah untuk mengotomatisasi pekerjaan. Otomatis yang dimaksud yaitu tugas yang dilakukan secara berulang atau kompleks sehingga jika memanfaatkan VBA menghemat waktu dan tenaga. Dibandingkan dengan
bahasa pemrograman seperti Java, Pyton, C, C++, PHP atau Action Script, bahasa pemrograman pada VBA lebih mudah dipelajari.40
Penggunaan Visual Basic for Application dapat melalui jendela Visual Basic Editor atau biasa dikenal dengan penggunaan bahasa macro.
Macro VBA adalah sekumpulan perintah dan fungsi yang disimpan dalam modul Visual Basic Editor yang dapat dijalankan sesuai kebutuhan untuk melakukan tugas. Untuk menggunakan VBA harus mengaktifkan menu developer terlebih dahulu di Microsoft Office.41
Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan Visual Basic Application (VBA) pada Microsoft PowerPoint 2010:42
1) Klik tombol Microsoft Office Button.
2) Klik Microsoft PowerPoint 2010.
3) Klik menu file yang terdapat pada Microsoft PowerPoint 2010.
40 Rosmayanti dan Zanthy, “Pengembangan Media Pembelajaran,”.403
41 Euis Eti Rohaeti, Martin Bernard dan Siti Chotimahet, Media Pembelajaran Matematika Berbasisi Information Communication And Technology (Alat Peraga Inovatif Matematika) dengan VBA Microsoft Excel, (Bandung: Refika Aditama, 2018), 1.
42 Yahya Kurniawan, Pemograman VBA, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008), 85.
4) Pilih Options hingga muncul kotak dialog seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1
Kotak Dialog PowerPoint Options
5) Pilih Customize Ribbon kemudian aktifkan menu Developer seperti terlihat pada gambar 2.2
Gambar 2.2
Kotak Dialog PowerPoint Options pada menu Customize Ribbon
6) Klik OK
Biasanya file PowerPoint akan disimpan dalam format PowerPoint Presentations (*.pptx.). Namun jika file PowerPoint mengandung skrip VBA, maka tidak dapat disimpan dengan format tersebut tetapi harus menggunakan format PowerPoint Macro-Enabled Presentations.
(*.pptm.).43 Format ini hanya tersedia untuk pengguna PowerPoint dengan VBA. Berikut cara menyimpan file PowerPoint dengan VBA.
1) Klik tab file kemudian Klik Save As
2) Pilih format file dengan klik Save As type. Perhatikan gambar 2.3
Gambar 2.3
Kotak dialog pada Menu Save As 3) Klik Save
43 Yahya Kurniawan, Pemograman VBA, 95.
4. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika
Awalnya matematika adalah ilmu aritmetika yang menghitung angka.44 Ini merupakan bentuk sederhana penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, misalnya digunakan untuk melakukan barter saat menghitung jumlah barang atau uang, menghitung jumlah pasukan perang atau yang lainnya.
Matematika menjadi salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat. Matematika memiliki keterampilan yang berbeda dengan yang dimiliki siswa karena dapat diterapkan secara luas ketika dihadapkan pada masalah kompleks kuantitas, struktur, ruang, perubahan, dll secara langsung dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk. Matematika merupakan ilmu pasti baik dari materi maupun kegunaannya. Karena matematika bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bentuk. Tanpa kita sadari, ilmu matematika sering kita jumpai dan kita terapkan untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan.45
Matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan tata cara manipulasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bilangan.
Dalam perkembangannya, bilangan telah diterapkan pada ilmu-ilmu lain tergantung penggunaannya. Menurut James, matematika didefinisikan
44 Raudhotul Jannah, Membuat Anak Cinta Matematika, (Jogjakarta: DIVA, 2011), 17.
45 Raudhotul Jannah, Membuat Anak Cinta Matematika, 17.