• Tidak ada hasil yang ditemukan

penelitian Hasil penelitian kekurangan 1. Penelitian yang

dilakukan oleh

Tiara Ayu

Parastiwi (2015) yang berjudul

“Pengaruh penggunaan video terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran pola draping di SMK PSM

Randublatung- Blora”

Video, Hasil belajar, Pola draping

Metode Eksperim en

Ada pengaruh penggunakan video terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran pola draping di SMK PSM

Randublatung- Blora

Pencahayaan kurang maksimal dan sumber dari pengambilan video dari Youtube belum dicantumkan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahussurus (2016) yang berjudul

“Peningkatan hasil belajar menggunakan media video pembelajaran pada kompetensi dasar

Hasil belajar, video pembelajar an, memelihara /

servis sistem pendingin mesin

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Adanya

peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memelihara/servi s sistem pendingin mesin. hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan prosentase ketuntasan belajar

Pembuatan video masih belum sesuai dengan modul dan saat penayangan video, siswa tidak diberi modul.

Bagian-bagian pada video masih belum

23

memelihara/servi

s sistem

pendingin mesin”

siklus I sebesar 34,78% menjadi 86,95% pada siklus II.

tergambar belum jelas

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Candra Hakim (2017) yang berjudul

“Pemanfaatan video tutorial dengan Camtasia untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran menggambar dengan perangkat lunak pada siswa kelas X TGB B di SMK Negeri 4 Sukoharjo tahun ajaran 2016/2017”

Video tutorial, minat dan hasil belajar, menggam bar dengan perangkat lunak

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Media video tutorial dengan Camtasia dapat meningkatkan minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72,14 % dengan persentase ketercapaian 75 % menjadi 78,81 % pada siklus II.

Hasil belajar siswa juga meningkat dari prasiklus sebesar 45,71 % menjadi 71,43 % pada siklus I dan 80,00 % pada siklus II.

Video tutorial terlalu cepat dan membuat mereka tertinggal dalam hal mengerjakan maka ada siswa yang membuka program lain saat

pembelajaran berlangsung

4. Penelitian yang dilakukan oleh Muthiah (2018) yang berjudul

“Pengembangan media

pembelajaran video tutorial pembuatan rok suai kelas XI Tata Busana di SMK

Negeri 1

Ngawen”

Pengema ngan video tutorial, pembuata n rok suai

Penelitian dan pengemb angan (R&D)

Persentase hasil penilian ahli materi dengan kategori layak lebih tinggi dari kategori sangat layak yaitu 67%

sedangkan sangat layak yaitu 33%.

Penilaian ujicoba kelompok kecil (9 siswa) diperoleh persentase 89%

dengan kategori layak, dan

Ada proses menjahit yang kurang lengkap.

Durasi yang terlalu lama menyebabkan siswa kurang tertarik

penilaian pada penelitian lapangan (31 siswa) diperoleh persentase 61%

dengan kategori layak.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Okta Rosalia (2019) yang berjudul

“Meningkatkan keterampilan membuat tas dari barang bekas melalui media video tutorial bagi siswa

tunagrahita”

Keteramp ilan, membuat tas dari barang bekas, Video tutorial.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus satu adalah 72,28% dan 69,57%, sedangkan pada siklus kedua 93,53% dan 91,81%. Hasil penelitian membuktikan bahwa media video tutorial dapat

meningkatkan keterampilan membuat tas dari barang bekas bagi siswa tunagrahita.

Masih kurang difokuskan langkah- langkah pembuatan tas dari barang bekas melalui media video tutorial sehingga masih belum dikuasai oleh siswa tersebut.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Dewinta

Megarani (2020) yang berjudul

“Pengaruh media pembelajaran video tutorial terhadap

pencapaian kompetensi pembuatan saku Passepoille pada

Video tutorial, pencapaia n kompeten si, pembuata n saku Passepoille

Penelitian kuantitati f dengan pendekat an eksperim en

Pencapaian kompetensi pembuatan saku passepoille siswa, Hasil pretest kelas eksperimen sebanyak 1 siswa (3%) Tuntas dan kelas kontrol sebanyak 4 siswa (11%) Tuntas.

Hasil posttest siswa kelas

video kurang terdengar jelas hingga belakang karena sound system hanya ada didepan.

Gambar pada layar

proyektor terlihat silau.

Sehingga materi yang

25

siswa kelas X Tata Busana di SMK Negeri 3 Pati”

eksperiman sebanyak 29 siswa (83%) Tuntas dan kelas kontrol sebanyak 17 siswa (57%) Tuntas.

diperoleh kurang maksimal, berdampak pada hasil pekerjaan.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Bustan (2020) yang berjudul

“Penggunaan vido tutorial dalam

meningkatkan hasil belajar praktik ibadah salat pada peserta didik SDN Palita Patampanua kabupaten Pinrang”

Video tutorial, hasil belajar, praktik ibadah shalat.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penggunaan video tutorial efektif meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar masuk kriteria cukup baik, pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 73 meningkat menjadi 83,55 pada siklus II.

Saat video ditayangkan masih banyak siswa tidak focus pada pembelajaran disebabkan audio kurang jelas.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rachmawati (2020) yang berjudul

“Efektivitas penggunaan media video dalam

meningkatkan hasil belajar praktik siswa

SMK Tata

Busana”

Media video, hasil belajar praktik

Studi literatur

Penggunaan media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata

pelajaran praktik memperoleh nilai rerata sebesar 78,52%.

Langkah- langkah masih belum jelas sehingga masih belum dipahami oleh siswa.

keterbatasan media pendukung LCD.

9. penelitian yang dilakukan oleh Aisyah

Sakawuning Dyah Pratiwi (2021)

media video tutorial dengan aplikasi,

Research and Developme nt

Video tutorial desain rok A-Line dinyatakan sangat layak pada kedua aspek penilaian

Pengambilan suara dubbing terlalu dekat dengan mic.

Durasi video

yang berjudul

“Penerapan media video tutorial dengan aplikasi medibang paint pada kompetensi menggambar desain rok A-line dalam

pembelajaran Daring di SMKN

1 Sambeng

Lamongan”

menggam bar desain rok A-line

yaitu pada aspek media

pembelajaran mendapatkan persentase 60%

dipilih oleh 3 responden validator dan pada aspek komunikasi audio visual dari 4 responden validator menyatakan kategori sangat layak dengan persentase 80%.

berpengaruh pada kejenuhan peserta didik

10. Penelitian yang dilakukan oleh Fani Fan’a Mahfudzoh (2021) yang berjudul

“Pembuatan Video tutorial pola busana anak menggunakan CAD Richpeace sebagai media pembelajaran daring di SMKN 2 Tuban”

Video tutorial, pola busana anak

Eksperim en

Video tutorial pembuatan pola busana anak secara digital dinyatakan baik digunakan sebagai media

pembelajaran daring di SMK Negeri 2 Tuban.

Bidang media diperoleh rata-rata presentase sebesar 79,33% masuk kategori baik dan pada bidang materi diperoleh rata-rata

presentase sebesar 90,00% kategori sangat baik.

Teks subtitle masih belum lengkap.

11. Penelitian yang Video Research Pembuatan Penjelasan

27

dilakukan oleh Marlina (2020) yang berjudul

Development of Multimedia video tutorial learning Quilling technique

tutorial, pembelaja ran teknik penggulu ngan

and Developme nt

multimedia video tutorial dikatakan layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran mata pelajaran aksesoris. Dari ahli media memperoleh 90,28% dan dari ahli materi memperoleh 97,26%

pada bagian teori kurang singkat sehingga menimbulkan kelelahan.

Tidak ada teks pada bagain alat dan bahan

12. Penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad Nur

Syafiq, Amalia Rahmawati, dan tyas Oktaviana (2021) yang berjudul

Increasing Speaking Skill through YouTube Video as English Learning Material during Online Learning in Pandemic Covid- 19

Keteramp ilan berbicara, Video Youtube, bahasa inggris

Penelitian tindakan kelas (PTK)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan video Youtube pada

pembelajaran keterampilan membaca pada siklus I siswa yang sudah mencermati video sebanyak 75%-92%, lalu meningkat pada saat siklus II sebesar 95%-100%.

Terbatasnya perangkat sebagai pendukung penggunaan video Yotube pada siswa.

sehingga siswa kurang leluasa untuk melihat video secara berulang- ulang.

13. Penelitian yang dilakukan oleh Hans Van Der Meij dan Jan Van Der Meij (2016) yang berjudul

Demonstration- based training (DBT) in the design

Desain, Video tutorial, Pelatihan perangkat lunak.

Research and Developme nt

Penerapan kedua video tutorial pada kondisi ekperimen dan kontrol tersebut signifikan memberikan kontribusi untuk pengetahuan

Penayangan video terbatasi oleh akses video, video tidak ditayang kembali secara berulang sehingga daya ingat siswa

of a video tutorial for software training

procedural dan motivasi.

kurang dalam pengerjaan tugas.

14. Penelitain yang dilakukan oleh Hans Van Der Meij (2017) yang berjudul “Reviews in instructural video

Meriview, video intruksi.

Research and Developme nt

Video tutorial meingkatkan pelatihan secara signifikan, dari pre-test 29%

hingga pelatihan 84% dan post-test 71%. Selain itu untuk kinerja selama dan setelah pelatihan secara signifikan lebih baik untuk kondisi eksperimental daripada kondisi kontrol.

Kurangnya akses video yang

digunakan.

Terlalu banyak materi prosedur sehingga murid sulit mengikuti materi saat praktik.

15. Penelitian yang dilakukan oleh Marlina, P.

Tresna, dan M.

Karmila (2019) yang berjudul

Tutorial Video Multimedia Development Learning of White Garden

Video tutorial, pengemba ngan pembelaja ran, bordir putih.

Research and Developme nt

Hasil validasi tim ahli media 90,28%, tim ahli materi 97,26% dan 94,17%pengguna.

Kesimpulannya adalah

pembuatan bordir putih

multimedia tutorial dalam proses

pembelajaran memiliki konten pengetahuan yang jelas, memiliki tampilan yang menarik,

mudah dipahami.

Terlihat jenuh dikarenakan tidak ada teks mengenai informasi bordir putih.

Teori kurang singkat, teks pada alat dan materi perlu ditambah.

29

Dokumen terkait