BAB III METODE PENELITIAN
C. Hasil Analisis Regresi Data Panel
1. Penentuan Model Estimasi
Metode common effect merupakan metode yang hanya menggabungkan data tanpa melihat perbedaan waktu dan individu.
Pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai rentang waktu. Berikut hasil dari uji Common Effect pada penelitian ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: DPR Method: Panel Least Squares Date: 04/12/21 Time: 00:38 Sample: 2014 2019
Periods included: 6
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 66
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.316874 0.212432 1.491649 0.1409
CAR 0.863691 0.749296 1.152670 0.2535 LDR -0.096799 0.137107 -0.706010 0.4829 GROWTH -0.369963 0.237084 -1.560473 0.1238 ROA -0.070267 3.108411 -0.022606 0.9820
R-squared 0.071458 Mean dependent var 0.368936 Adjusted R-squared 0.010570 S.D. dependent var 0.186591 S.E. of regression 0.185602 Akaike info criterion -0.457688 Sum squared resid 2.101338 Schwarz criterion -0.291805 Log likelihood 20.10371 Hannan-Quinn criter. -0.392140 F-statistic 1.173605 Durbin-Watson stat 0.480294 Prob(F-statistic) 0.331358
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021 b. Fixed Effect Model
Metode fixed effect adalah model dengan intercept berbeda- beda untuk setiap subjek tidak berubah seiring waktu (Gujarati, 2012).
Model ini mengasumasikan bahwa intercept adalah berbeda setiap
subjek sedangkan slope tetap sama antar subjek. Dalam membedakan satu subjek lainnya digunakan variabel dummy (Kuncoro, 2012).
Berikut hasil dari uji Fixed Effect pada penelitian ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: DPR Method: Panel Least Squares Date: 04/12/21 Time: 00:39 Sample: 2014 2019
Periods included: 6
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 66
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.051156 0.167930 0.304628 0.7619
CAR 2.062192 0.637880 3.232887 0.0022 LDR 0.055780 0.126913 0.439517 0.6621 GROWTH -0.207336 0.221393 -0.936507 0.3534 ROA -8.177124 6.002089 -1.362380 0.1791
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.656036 Mean dependent var 0.368936 Adjusted R-squared 0.561614 S.D. dependent var 0.186591 S.E. of regression 0.123543 Akaike info criterion -1.147736 Sum squared resid 0.778409 Schwarz criterion -0.650087 Log likelihood 52.87528 Hannan-Quinn criter. -0.951091 F-statistic 6.947948 Durbin-Watson stat 1.276679 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil Output Eviews 10, 2021 c. Random Effect Model
Random Effect disebabkan variasi dalam nilai dan arah hubungan antar subjek diasumsikan random yang dispesifisikan dalam bentuk residual (Kuncoro,2012). Model random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy (Widarjono,2013). Metode analisis data panel dengan model random effect harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross
section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian. Teknik yang digunakan dalam metode random effect adalah dengan menambahkan variabel gangguan (error term) yang mungkin saja akan muncul hubungan antarwaktu dan antar data perusahaan. Berikut hasil dari uji Random Effect pada penelitian ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: DPR
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 04/12/21 Time: 00:43
Sample: 2014 2019 Periods included: 6
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 66
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.071948 0.167842 0.428664 0.6697
CAR 1.843892 0.611127 3.017199 0.0037
LDR 0.006477 0.116118 0.055778 0.9557
GROWTH -0.298536 0.203702 -1.465555 0.1479 ROA -3.622466 4.340480 -0.834577 0.4072
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.143141 0.5731
Idiosyncratic random 0.123543 0.4269
Weighted Statistics
R-squared 0.153149 Mean dependent var 0.122608 Adjusted R-squared 0.097618 S.D. dependent var 0.131268 S.E. of regression 0.124696 Sum squared resid 0.948500 F-statistic 2.757890 Durbin-Watson stat 1.042570 Prob(F-statistic) 0.035627
Unweighted Statistics
R-squared 0.015207 Mean dependent var 0.368936 Sum squared resid 2.228637 Durbin-Watson stat 0.443714
Sumber: Hasil Output Eviews 10, 2021
2. Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel
Penentuan model terbaik antara common effect, fixed effect dan random effect dapat menggunakan dua teknik estimasi model. Dua teknik ini digunakan dalam regresi data panel untuk memperoleh model yang tepat dalam mengestimasi regresi data panel. Dua uji yang digunakan, pertama chow test digunakan untuk memilih antara model common effect atau fixed effect. Kedua, hausman test digunakan untuk memilih antara fixed effect atau random effect yang terbaik dalam mengestimasi regresi data panel. Berikut hasil dari pengujian tiga model penentuan metode yaitu:
a. Chow Test (Uji Chow)
Chow test merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model fixed effect lebih baik dibandingkan common effect dalam mengestimasi data panel (Falah, et al, 2016). Hipotesis yang digunakan dalam pengambilan keputusan chow test adalah sebagai berikut:
a) H0 diterima, jika nilai probabilitas F Test maupun Chi-square yang diperoleh ≥ α (0,05) maka menggunakan Common Effect Model.
b) H1 diterima, jika nilai probabilitas F Test maupun Chi-square yang diperoleh ≤ α (0,05) maka menggunakan Fixed Effect Model.
Berikut hasil dari Chow Test pada penelitian ini:
Tabel 4.5 Hasil Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 8.667604 (10,51) 0.0000
Cross-section Chi-square 65.543131 10 0.0000
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.5 maka diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas Chi-square sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05.
Maka hal ini menyatakan H1 diterima dan H0 ditolak dan mengungkapkan bahwa Fixed Effect Model lebih layak digunakan daripada Common Effect Model.
b. Hausman Test (Uji Hausman)
Hausman test merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model random effect lebih baik dibandingkan Fixed effect dalam mengestimasi data panel (Falah, et al, 2016). Hipotesis yang digunakan dalam pengambilan keputusan hausman test adalah sebagai berikut:
a) H0 : model mengikuti Random Effect b) H1 : model mengikuti Fixed Effect
Kriteria penilaiannya yaitu apabila hasil pengujian menunjukkan P-value > 0,05 maka H0 diterima, dan jika P-value < 0,05 maka
H0 ditolak (Srihardianti et al, 2016). Berikut hasil dari Hausman Test pada penelitian ini:
Tabel 4.6 Hasil Hausman Test
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021
Berdasarkan pada tabel 4.6 maka diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas Chi-square sebesar 0.2728 lebih besar dari 0.05.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya data yang dimiliki Random Effect Model lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini.
3. Hasil Pengujian Ketetapan Model
Berdasarkan uji spesifikasi model yang telah dilakukan melalui uji chow, uji hausman dan uji lagrange multiplier maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effect Model (REM).
Berikut adalah hasil uji regresi data panel yang menggunakan Random Effect Model (REM):
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 5.144109 4 0.2728
Tabel 4.7
Hasil Uji Random Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.071948 0.167842 0.428664 0.6697
CAR 1.843892 0.611127 3.017199 0.0037
LDR 0.006477 0.116118 0.055778 0.9557
GROWTH -0.298536 0.203702 -1.465555 0.1479 ROA -3.622466 4.340480 -0.834577 0.4072
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.143141 0.5731
Idiosyncratic random 0.123543 0.4269
Weighted Statistics
R-squared 0.153149 Mean dependent var 0.122608 Adjusted R-squared 0.097618 S.D. dependent var 0.131268 S.E. of regression 0.124696 Sum squared resid 0.948500 F-statistic 2.757890 Durbin-Watson stat 1.042570 Prob(F-statistic) 0.035627
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021
Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
DPR = 0.071948+1.843892CAR+0.006477LDR–0.298536GROWTH - 3.622466ROA
Keterangan:
Y = Dividend Payout Ratio (DPR) α = Konstanta atau 0.071948
β1 = Capital Adequancy Ratio (CAR) β2 = Loan to Deposit Ratio (LDR) β3 = Pertumbuhan Perusahaan (Growth) β4 = Return On Asset (ROA)
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Nilai koefisien konstanta sebesar 0.071948, artinya jika X1 (CAR), X2 (LDR), X3 (Growth) dan X4 (ROA) tidak ada perubahan atau nol maka besarnya DPR naik sebesar 0.071948.
b) Nilai koefisien regresi Capital Adequancy Ratio (CAR) bernilai positif yaitu sebesar 1.843892 artinya setiap peningkatan 1%
CAR diprediksi DPR akan mengalami kenaikan sebesar 1.8438%
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c) Nilai koefisien regresi Loan to Deposit Ratio (LDR) bernilai positif yaitu sebesar 0.006477 artinya setiap peningkatan 1% LDR diprediksi DPR akan mengalami kenaikan sebesar 0.0064%
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
d) Nilai koefisien regresi Pertumbuhan Perusahaan (Growth) bernilai negatif yaitu sebesar - 0.298536 artinya setiap peningkatan 1%
Growth diprediksi DPR akan mengalami penurunan sebesar 0.2985% dengan asumsi variabel lainnya tetap.
e) Nilai koefisien regresi Return On Assets (ROA) bernilai nagatif yaitu sebesar - 3.622466 artinya setiap peningkatan 1% ROA diprediksi DPR akan mengalami penurunan sebesar 3.6224%
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tertentu.
Nilai koefisien diterminasi yang baik adalah nilai yang berada diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menjelaskan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Berikut ini adalah hasil pengujian koefisien determinasi:
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.153149 Mean dependent var 0.122608 Adjusted R-squared 0.097618 S.D. dependent var 0.131268 S.E. of regression 0.124696 Sum squared resid 0.948500 F-statistic 2.757890 Durbin-Watson stat 1.042570 Prob(F-statistic) 0.035627
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021
Besar hasil nilai R2 adalah 0.153149, hal ini berarti 15.31%
variasi variabel dependen yaitu Diviend Payout Ratio (DPR) dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen (CAR, LDR, growth dan ROA). Sedangkan sisanya 84.69%
(100% - 15.31%) dijelaskan oleh faktor lain diluar dari variabel independen.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat.
Membandingkan probabilitas (pada tabel Anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01).
Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.9 yang menggunakan Random Effect Model maka diperoleh bahwa F-statistic 2.757890 dengan probabilitas F-statistic 0.035627 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikan α 0.05, maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), pertumbuhan perusahaan (Growth) dan Return On Assets (ROA) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
4. Hasil Hipotesis (Uji Statistik T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel independen (CAR, LDR, growth dan ROA) terhadap variabel dependen (DPR). Berdasarkan analisis regresi random effect model pada tabel 4.8 diatas, maka diperoleh hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
CAR 1.843892 0.611127 3.017199 0.0037
LDR 0.006477 0.116118 0.055778 0.9557
GROWTH -0.298536 0.203702 -1.465555 0.1479 ROA -3.622466 4.340480 -0.834577 0.4072
Sumber: Hasil Output E-views 10, 2021
a) Pengaruh variabel Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), maka diperoleh nilai t-statistic sebesar 3.017199 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0037 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap DPR.
b) Pengaruh variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), maka diperoleh nilai t-statistic sebesar 0.055778 dengan nilai probabilitas sebesar 0.9557 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap DPR.
c) Pengaruh variabel Pertumbuhan Perusahaan (Growth) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), maka diperoleh nilai t-statistic sebesar -1.465555 dengan nilai probabilitas sebesar 0.1479 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR.
d) Pengaruh variabel Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), maka diperoleh nilai t-statistic sebesar - 0.834577 dengan nilai probabilitas sebesar 0.4072 > 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Pertumbuhan Perusahaan (Growth) dan Return On Assets (ROA) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada perusahaan Sub-sektor Perbankan pada tahun 2014 sampai 2019 di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat sebagai berikut:
1) Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
Hipotesis 1 (H1) menyatakan bahwa variabel Capital Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan hasil uji t-statistic menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR pada sub-sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode tahun 2014-2019. Hasil yang positif menunjukkan hubungan yang searah antara CAR dengan DPR. Apabila nilai CAR suatu perusahaan mengalami peningkatan maka nilai DPR akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Secara teoritis Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal yang berguna untuk menampung risiko kerugian yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR, maka akan semakin
tinggi kemampuan bank dalam menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi, maka bank dapat membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Peningkatan CAR dapat meningkatkan keamanan nasabah yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan nasabah pada bank tersebut, kemudian dapat berdampak baik pada peningkatan profitabilitas bank yang dimana dapat meningkatkan pula persentase pendapatan yang diberikan perusahaan kepada para pemilik atau pemegang saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purba (2019), Pangalila & Ogi (2019) yang menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap DPR. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid (2018) menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.
2) Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
Hipotesis 2 (H2) menyatakan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan hasil uji t-statistic menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap DPR pada sub- sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode tahun 2014-2019. Pengaruhnya positif dan tidak signifikan berarti
semakin tinggi nilai LDR yang dimiliki oleh suatu perusahaan sub- sektor perbankan maka nilai DPR tetap.
Secara teoritis Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan pinjaman terhadap yang digunakan untuk menilai likuiditas bank dengan membandingkan total pinjaman bank dengan total simpanannya untuk periode yang sama. Jika nilai LDR tinggi, berarti bank tersebut meminjamkan seluruh dana yang dimilikinya dengan demikian bank tersebut relatif tidak likuid.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulaiman dan Sumani (2016) yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap DPR.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid (2018) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh negatif signifikan terhadap DPR. Bimantari dan Anisa (2018) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap DPR.
3) Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (Growth) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
Hipotesis 3 (H3) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan (Growth) berpengaruh negatif terhadap Dividen Payout Ratio (DPR).
Sedangkan hasil uji t-statistic menyatakan bahwa growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR pada sub-sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode tahun 2014-2019.
Pengaruhnya negatif dan tidak signifikan berarti semakin tinggi nilai
growth yang dimiliki oleh suatu perusahaan sub-sektor perbankan maka nilai DPR tetap.
Secara teoritis Pertumbuhan Perusahaan (Growth) merupakan peningkatan atau penurunan total aset yang dimiliki perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan mencerminkan pertumbuhan sumber daya berupa aset yang dimiliki perusahaan dan diukur dari perbedaan nilai total aset setiap tahun. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana di waktu yang akan datang untuk membiayai pertumbuhannya. Perusahaan akan lebih untuk menahan laba daripada membagikannya sebagi dividen dengan mengingat batasan-batasan biayanya. Apabila perusahaan telah mencapai tingkat pertumbuhan yang baik, dimana kebutuhan dana perusahaan telah terpenuhi dengan dana dari pasar modal atau sumber ekternal lainnya, maka keadaan dapat berbeda. Dalam hal ini perusahaan dapat menetapkan dividend payout ratio yang tinggi bagi para pemegang saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Firdaus dan Purba (2019), Alfisah dan Kurniaty (2018) dan Lopolusi (2013) yang menunjukkan bahwa growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnadewi et al (2019), Hung (2018), Sulaiman dan Sumani (2016), Sari dan Sudjarni (2015) menunjukkan bahwa growth berpengaruh negatif
signifikan terhadap DPR. Masdupi (2012), Tahir dan Mustaq (2016) menunjukkan bahwa growth berpengaruh positif signifikan terhadap DPR. Safrida (2014) menunjukkan bahwa growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR.
4) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
Hipotesis 4 (H4) menyatakan bahwa Return on Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Sedangkan hasil uji t-statistic menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR pada sub-sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode tahun 2014-2019. Pengaruhnya negatif dan tidak signifikan berarti semakin tinggi nilai ROA yang dimiliki oleh suatu perusahaan sub-sektor perbankan makan nilai DPR tetap.
Secara teoritis Return on Assets (ROA) merupakan rasio laba bersih terhadap total aset untuk mengukur pengembalian atas modal aset setelah bunga dan pajak yang menunjukkan hasil pengembalian (return) atas jumah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on assets menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini dapat menunjukkan kurang baik produktivitas perusahaan dan apabila semakin besar rasio ini menujukkan semakin baik produktivitas
perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bimantari dan Anisa (2018) dan Jalung et al (2017) yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DPR. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lismana (2020), Panglila dan Ogi (2019) dan Karauan et al (2017) yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap DPR. Firdaus dan Purba (2019), Madyoningrum (2019), Hung (2018), Ginting (2018), Ingrit et al (2017), Tahir dan Mustaq (2016) dan Baramuli (2016) yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap DPR.
100 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Pertumbuhan Perusahaan (Growth) dan Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari penelitian sebagaimana yang dijelaskan dalam skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada Sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014-2019.
2) Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada Sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014-2019.
3) Pertumbuhan Perusahaan (Growth) menunjukkan pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada Sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014-2019.
4) Return On Assets (ROA) menunjukkan pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada Sub-sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2014-2019.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, penelitian ini memberikan beberapa saran yang perlu diperhatikan:
1) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas skala penelitian dengan menambah sampel atau populasi penelitiandan periode penelitian.
Hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat diterapkan pada berbagai sektor saham.
2) Bagi para calon investor yang akan memilih perusahaan perbankan dan para investor diharapkan dapat memperhatikan variabel CAR sebagai salah satu acuan dalam memilih perusahaan perbankan yang akan diinvestasi. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi serta mampu menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan perbankan. Diharapkan investor dapat memilih perusahaan perbankan yang tepat sehingga mendapatkan hasil dari investasi yang maksimal.
3) Bagi pengelola perusahaan dapat menggunakan variabel CAR sebagai salah satu pedoman untuk menentukan besarnya DPR yang akan dibagikan kepada investor. Diharapkan tingkat investor yang melakukan investasi pada perusahaan perbankan akan terus mengalami kenaikan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
102
DAFTAR PUSTAKA
Alfisah, E. & Kurniaty. (2018). Factors of Dividend Payout Ratio and Influence on Company Value (Case Study on LQ 45 Companies in Indonesia Stock Exchange on the 2011-2015). Asian Journal of Business and Management.
6(6), 77-84. ISSN 2321-2802.
Baramuli, D.N. (2016). Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Devidend Payout Ratio pada Top Bank Di Indonesia (BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BCA). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 16(3), 356-366.
Basuki, T.A. (2016). Electronic Data Processing (SPSS 15 dan Eviews 7).
Sleman: Danisa Media.
Baridwan, Z. (2012). Sistem Akutansi Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta:
BPFE.
Bimantari, R. A., & Anisa, F. (2018, Oktober). Determinasi Kebijakan Deviden Pada Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2017. In UMMagelang Conference Series, 726-737.
Brigham, E.F. & Houston, J.F. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1 dan 2. Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Damayanti, R., Marwati, F.S., & Widayanti, R. (2017). Analisa Kebijakan Dividen Berdasarkan Teori Lintner. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 1(2), 183- 194.
Darmadji, T. & Fakhrudin, H.M. (2012). Pasar Modal Di Indonesia, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Devi, N.P.Y. & Erawati, N.M.A (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Pada Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akutansi Universitas Udayana. 9(3), 709-716. ISSN 2302-8556.
Enders, W. (2014). Applied econometric time series. New Delhi: Wiley India Pvt Ltd.
Fahmi, I. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta.
Mitra Wacana Media.
Fajaria, A. Z. (2015). Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (Doctoral dissertation, STIE Perbanas Surabaya).
Falah, B. Z., Mustafid, M., & Sudarno, S. (2016). Model Regresi Data Panel Simultan dengan Variabel Indeks Harga yang Diterima dan yang Dibayar Petani. Jurnal Gaussian, 5(4), 611-621.
Firdaus, I. & Purba, G.K. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Devidend Payout Ratio. Jurnal Ekonomi. 24(1), 31-45.
Fitriyani & Wahyu, D.R. (2018). Analisis Ketentuan Pemenuhan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio) Sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Bank (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015). Jurnal Banque Syar’i. 4(1).
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.
Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, S. (2018). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. 8(2), 195- 224.
Gumanti, T.A. (2013). Kebijakan Dividen Teori, Empiris, dan Implikasi. Jakarta:
UPP STIM YKPN.
Gujarati, D.N. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Empat, buku 2, Edisi 5. Jakarta.
Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keenam.
Yogyakarta : BPPE-Yogyakarta.
Hanafi, M.M. & Halim, A. (2016). Analisis Laporan keuangan. Edisi Kelima.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Harun, U. (2016). Pengaruh Ratio-ratio Keuangan Car, Ldr, Nim, Bopo, Npl Terhadap Roa. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 4(1), 67-82.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta. Center For Academic Publishing Services.
Horne, J.C.V. & Jr, W.J.M. (2012). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 13.Jakarta: Salemba Empat.
Hung, D.N. (2018). Factors Influencing the Dividend Policy of Vietnamese Enterprises. Asian Journal of Finance & Accounting. 10(2), 16-29. ISSN 1946-052X.