• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak TPQ di At-Taqwa

PROFIL LEMBAGA

B. Deskripsi Data

1. Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak TPQ di At-Taqwa

Dukuh Sukosari Ponorogo

Agar dapat diketahui bagaimana proses pengajaran Al-Qur’an di TPQ At-Taqwa. Peneliti berusaha mewawancarai beberapa bapak dan ibu pengajar, observasi di TPQ At-Taqwa dan dokumentasi dalam rangka untuk melengkapi data yang satu dengan lainnya. Berikut adalah hasil daripada wawancara, observasi, dan dokumentasinya:

a. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengaji di TPQ At-Taqwa, berlangsung secara rutin mulai Senin hingga Sabtu dimulai pukul 14.30-16.30, hal ini juga berdasarkan hasil obervasi peneliti pada tanggal 14 Maret 2023:

“Pembelajaran Al-Qur’an TPQ At-Taqwa dilakukan mulai hari Senin hingga Sabtu pukul 14.30.16.30 untuk yang hari sabtu sebenarnya digunakan untuk ekstrakurikuler kaligrafi

akan tetapi untuk saat ini masih vakum dikarenakan bapak/ibu yang melatih sebagian masih mengikuti kegiatan pelatihan tentang bagaimana langkah-langkah atau proses pembelajaran Al-Qur’an dengan memakai metode An- Nahdliyah di Desa Karangan Kecamatan Badegan.”3

Berdasarkan penjelasan hasil pengamatan atau observasi di atas bisa diapahami tentang kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di TPQ At-Taqwa berlangsung selama 6 hari dimulai dari senin sampai sabtu (pukul 14.30-16.30), untuk yang hari senin sampai jum’at digunakan untuk pembelajaran seperti biasanya sepert membaca, menulis Al-Qur’an, serta yang lainnya sedangkan untuk hari sabtu dikhususkan untuk pembelajaran ekstrakurikuler kaligrafi.

b. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran Al-Qur’an TPQ At-Taqwa dilakukan di Masjid Baitul Muttaqin, hal ini juga berdasarkan hasil obervasi peneliti pada tanggal 14 Maret 2023:

“Pembelajaran Al-Qur’an TPQ At-Taqwa ini dilakukan di Masjid Baitul Muttaqin yang berada di RT 01, RW 02, Dukuh Sukosari lebih tepatnya pembelajaran berlangsung di lantai 2 Masjid Baitul Muttaqin.”4

c. Metode Pembelajaran

Metode An-Nahdliyah digunakan pada saat proses pengajaran Al-Qur’an di TPQ di-Taqwa, agar bisa mengetahui mengapa di TPQ At-Taqwa memilih penggunaan teknik An-

3 Transkip Observasi Nomor. 01/O/14-III/2023

4 Transkip Observasi Nomor. 01/O/14-III/2023

Nahdliyah pada saat mempelajari Al-Qur’an, Bapak Muhamad Makrup selaku Kepala TPQ At-Taqwa menjelaskan, “di TPQ At- Taqwa bernaung di bawah RMI NU yang mana pada saat proses pengajaran Al-Qur’an di TPQ menggunakan metode An-Nahdliyah sebagai teknik dalam proses pembelajarannya.”5

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

“Proses pembelajaran di TPQ At-Taqwa menggunakan teknik An-Nahdliyah, pendekatan ini memiliki keunikan yaitu dengan sistem titian murottal atau ketukan, ketukan disini bertujuan untuk membantu siswa dalam menilai panjang, pendeknya dari ayat-ayat Al-Qur’an.”6

Hal yang sama turut dileaskan oleh Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa turut menjelaskan:

“Proses pengajaran Al-Qur’an di TPQ Di-Taqwa menggunakan teknik An-Nahdliyah dengan ketukan sebagai ciri khasnya, dimulai dari jilid satu hingga jilid enam dan rata santri ikut mengaji di TPQ At-Taqwa sudah sampai jilid 4, kalau awal-awal dulu metodenya langsung tidak pakek ketukan jadi sekarang ini diadakan tes atau latihan untuk menghadapi ujian munaqosah.”7

Senada dengan pendapat narasumber sebelumnya, Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan:

“ Di TPQ At-Taqwa, mempelajari Al-Qur’an terdapat dua tahapan, jilid dan Al-Qur’an memakai metode An-Nahdliyah yang memiliki ciri seperti iringan ketukan atau titian murottal, kemudian untuk lanjut ke Al-Qur’an ada ujian Munaqosahnya yang kemarin juga baru dilaksanakan di Desan Tanjungrejo, Kecamatan Badegan. Untuk yang ujian

5 Transkip Wawancara Nomor. 04/W/10-III/2023

6 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

7 Transkip Wawancara Nomor. 04/W/10-III/2023

Munaqosah Al-Qur’an belum ada mas karena TPQ At- Taqwa masih berjalan kurang lebih 1 tahunan”8

Menurut penjelasan beberapa narasumber di atas, teknik yang digunakan pada saat pengajaran Al-Qur’an di TPQ At-Taqwa adalah metode An-Nahdliyah, yang memiliki ciri memanfaatkan ketukan atau titian murottal untuk mengukur panjang dan pendeknya sebuah bacaan.

d. Materi Pembelajaran

Agar bisa mengetahui materi apa saja yang dipelajari di TPQ At-Taqwa, peneliti mencoba mewancarai beberapa ustadz dan ustadzah dalam rangka untuk melengkapi data yang satu dengan lainnya. Berikut ini merupakan hasil dari wawancaranya:

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

“Materi yang diajarkan kepada santri TPQ At-Taqwa meliputi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an atau BTQ, praktik ibadah, hafalan surat-surat pendek. membaca doa sehari-hari. TPQ At-Taqwa memiliki 2 program dalam penyampaian materinya yakni yang pertama Program Buku Paket atau BPP dan juga Program Sorogan Al-Qur’an atau PSQ, program BPP berupa jilid yang berjenjang dimulai dari jilid 1 hingga jilid 6. Untuk setiap jilid terdapat materi berupa: Jilid 1 materi pengenalan huruf Al-Qur’an, pengenalan makharijul huruf, dan titian murattal. Jilid 2 materi merangkai huruf, kelengkapan syakal, dan mad thabi’i. Jilid 3 materi ta’marbu-thah, tanda sukun, alif fariqah dan hamzah washal, bacaan ikhfa’. Jilid 4 materi bacaan izhar qomariyah, bacaan izhar syafawi, bacaan izhar halqiyah, dan bacaan mad wajib muttashil. Jilid 5 materi bacaan layn, bacaan tasydid, bacaan ghunnah, lafazh jalalah, ikhfa’ syafawi. Jilid 6 materi idgham syamsiah, huruf qalqalah, mad lazim kilmi dan harfi, mad ’aridl dan mad

’iwadl, tanda waqaf, surat pendek, dan surat Al-Baqarah ayat

8 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

1-21. Sedangkan untuk Program Sorogan Al-Qur’an atau PSQ memiliki materi pengajaran pokok yang berupa membaca Al-Qur’an dengan sistem tartil, tahqiq, taghanni, dan tadarus. Sedangkan untuk materi tambahannya berupa menulis huruf Al-Qur’an dan angka Arab, hafalan surat pendek, hafalan bacaan sholat dan do’a, praktek wudlu dan shalat, akhlak/tauhid yang disusun dalam bentuk kisah.”9 Hal yang sama turut dijelaskan oleh Bapak Miskan selaku pengajar program di TPQ At-Taqwa:

“Materi yang diajarkan kepada santri TPQ At-Taqwa meliputi pembelajaran BTQ atau baca tulis Al-Qur’an, praktik ibadah, hafalan surat-surat pendek, dan membaca doa harian. Untuk lebih jelasnya terkait klasifikasi materi yang diajarkan TPQ At-Taqwa mempunyai 2 program yang pertama Program Buku Paket atau BPP dan juga Program Sorogan Al-Qur’an atau PSQ, untuk yang program BPP berupa jilid yang berjenjang mulai dari jilid satu hingga jilid enam. Pada masing-masing jilid terdapat materi berupa: Jilid pertama materi pengenalan huruf Al-Qur’an, pengenalan makharijul huruf, dan titian murattal. Jilid kedua materi merangkai huruf, kelengkapan syakal, dan mad thabi’i. Jilid ketiga materi ta’marbu-thah, tanda sukun, alif fariqah dan hamzah washal, bacaan ikhfa’ Jilid keempat materi bacaan izhar qomariyah, bacaan izhar syafawi, bacaan izhar halqiyah, dan bacaan mad wajib muttashil. Jilid kelima materi bacaan layn, bacaan tasydid, bacaan ghunnah, lafazh jalalah, ikhfa’ syafawi. Jilid keenam: materi idgham syamsiah, huruf qalqalah, mad lazim kilmi dan harfi, mad

’aridl dan mad ’iwadl, tanda waqaf, surat pendek, dan surat Al-Baqarah ayat 1-21. Sedangkan untuk Program Sorogan Al-Qur’an atau PSQ memiliki materi pengajaran pokok yang berupa membaca Al-Qur’an dengan sistem tartil, tahqiq, taghanni, dan tadarus. Sedangkan untuk materi tambahannya berupa menulis huruf Al-Qur’an dan angka Arab, hafalan surat pendek, hafalan bacaan sholat dan do’a, praktek wudlu dan shalat, akhlak/tauhid yang disusun dalam bentuk kisah.”10

Sementara itu Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan: “Alur pembelajaran yang pertama

9 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

10 Transkip Wawancara Nomor. 02/W/10-III/2023

adalah belajar mahkarijul huruf yang kedua panjang pendeknya baru setelah itu pembelajaran tentang tajwid.”11

Ibu Dwi Wulandari selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:” Untuk materi yang diajarkan di TPQ At-Taqwa meliputi pembelajaran baca dan tulis Al-Qur’an, pengenalan hukum bacaan di dalam Al-Qur’an (Tajwid, Makharijul Huruf, Shifatu Huruf), dan pembiasaan doa-doa sehari-hari”12

Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan: “Materi yang paling utama adalah ngaji dengan sisitem sorogan kemudian pembelajaran tajwid, untuk tambahaannya ya terkait dengan bacaan sholat, doa-doa sehari- hari.”13

Gambar 4. 1 Kegiatan Sorogan Anak TPQ At-Taqwa Program Jilid14

Seperti yang telah dijelaskan oleh narasumber di atas bisa diketahui materi apa yang diajarkan di TPQ At-Taqwa, meliputi BTQ, praktik ibadah, hafalan surat-surat pendek, serta membaca doa

11 Transkip Wawancara Nomor. 03/W/10-III/2023

12 Transkip Wawancara Nomor. 05/W/10-III/2023

13 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

14 Transkip Dokumentasi Nomor. 09/D/16-III/2023

sehari-hari, dalam penyampaian materinya terdapat klasifikasi berdasarkan jenjang atau program yang ditempuh santri.

e. Pedoman Pembelajaran

Agar dapat mengetahui di TPQ At-Taqwa menggunakan pedoman pengajaran apa, peneliti mencoba mewancarai beberapa ustadz dan ustadzah dalam rangka untuk melengkapi data yang satu dengan lainnya. Berikut adalah hasil atau kutipan wawancaranya:

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

“Pengajaran Al-Qur’an di TPQ At-Taqwa memakai buku yang berjudul “Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al- Qur’an Metode Cepat Tanggap Belajar Al-Qur’an An- Nahdliyah” yang disusun oleh Pimpinan Pusat Majelis Pembina Taman Pendidikan Al-Qur’an An-Nahdliyah Tulungagung.15

Pendapat sama turut dijelaskan Bapak Miskan selaku penagajar di TPQ At-Taqwa:

“Pengajaran Al-Qur’an di TPQ At-Taqwa memakai buku berjudul "Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al- Qur’an Metode Respon Cepat Belajar Al-Qur’an An- Nahdliyah" yang dibuat oleh Pengurus Pusat Taman Pendidikan Al-Qur’an An-Nahdliyah Tulungagung.”16

Sementara itu Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan: “Buku pedomannya langsung dari pusat NU Tulungagung berupa Buku Pedoman Pengelolaan Taman

15 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

16 Transkip Wawancara Nomor. 02/W/10-III/2023

Pendidikan Al-Qur’an Metode Cepat Tanggap Belajar Al-Qur’an An-Nahdliyah.”17

Bapak Muhamad Makrup selaku Kepala TPQ At-Taqwa juga menjelaskan: “Titian murottal dengan menggunakan nada Nahawan”18

Ibu Dwi Wulandari selaku pengajar progam di TPQ At- Taqwa menjelaskan: “Menggunakan titian murotal untuk jilid 1-6, untuk santri yang telah Al-Qur’an tidak memakai metode titian murottal lagi.”19

Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar progam di TPQ At- Taqwa juga menjelaskan hal yang sama dengan bu Dwi:

“Menggunakan titian murotal untuk yang progam PBP atau jilid, sedangkan untuk yang sudah Al-Qur’an tidak memakai teknik titian murottal lagi.”20

Berdasarkan penjelasan melalui narasumber di atas bisa diketahui bahasannya pedoman pengajaran yang dipakai di TPQ At- Taqwa adalah buku pedoman yang berjudul: “Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al-Qur’an Metode Cepat Tanggap Belajar Al- Qur’an An-Nahdliyah” yang buat oleh Pimpinan Pusat Majelis Pembina Taman Pendidikan Al-Qur’an An-Nahdliyah Tulungagung.

17 Transkip Wawancara Nomor. 03/W/10-III/2023

18 Transkip Wawancara Nomor. 04/W/10-III/2023

19 Transkip Wawancara Nomor. 05/W/10-III/2023

20 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

f. Problematika Pembelajaran

Agar dapat mengetahui problematika apa yang terjadi di setiap jenjang atau program yang ada di TPQ At-Taqwa, peneliti mencoba mewancarai beberapa ustadz dan ustadzah dalam rangka untuk melengkapi data yang satu dengan lainnya. Berikut adalah hasil atau kutipan wawancaranya:

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:”Untuk problematika pastinya ada mas, hal yang biasanya terjadi di program jilid maupun Al-Qur’an terkait daya serap atau daya tangkap santri pada saat bapak/ibu pengajar menyampaikan materi biasanya setiap santri berbeda-beda.”21

Sementara itu Bapak Miskan selaku pengajar di TPQ At- Taqwa juga menjelaskan hal yang sama seperti narasumber sebelumnya:”Problematikanya biasanya terkait daya serap atau daya tangkap santri terhadap penyampaian materi oleh bapak/ibu pengajar yang berbeda-beda, dengan adanya hal ini bapak/ibu pengajar harus lebih bersabar pada saat penyampaian materinya .”22

Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:”Hal yang biasanya menjadi problematika yang terjadi di program jilid maupun Al-Qur’an terkait daya serap atau daya tangkap santri pada saat bapak/ibu pengajar menyampaikan materi biasanya setiap santri berbeda-beda.”23

21 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

22 Transkip Wawancara Nomor. 02/W/10-III/2023

23 Transkip Wawancara Nomor. 03/W/10-III/2023

Selaku Kepala TPQ At-Taqwa bapak Muhamad Makrup juga menjelaskan:

”Problematika yang biasanya terjadi di program jilid maupun Al-Qur’an terkait daya serap atau daya tangkap santri pada saat bapak/ibu pengajar menyampaikan materi biasanya setiap santri berbeda-beda. Selanjutnya ada sebuah problem lagi yang berkaitan dengan santri yang agak susah pada saat disuruh mengaji dahulu sebelum maju untuk sorogan kepada bapak/ibu pengajar.”24

Senada dengan pernyataan narasumber sebelumnya, ibu Dwi Wulandari selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

”Problematika yang biasanya terjadi di program jilid maupun Al-Qur’an terkait daya serap atau daya tangkap santri pada saat bapak/ibu pengajar menyampaikan materi biasanya setiap santri berbeda-beda. Selanjutnya ada sebuah problem lagi yang berkaitan dengan santri yang agak susah pada saat disuruh mengaji dahulu sebelum maju untuk sorogan kepada bapak/ibu pengajar.”25

Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan:

”Problematika yang biasanya terjadi di program jilid maupun Al-Qur’an terkait daya serap atau daya tangkap santri pada saat bapak/ibu pengajar menyampaikan materi biasanya setiap santri berbeda-beda. Jadinya seorang bapak/ibu pengajar harus sedikit bersabar dikarenakan kemampuan daya tangkap atau Intelegensi santri pastinya berbeda-beda.”26

Menurut penjelasan dari berbagai narasumber di atas dapat diketahui bahwa problematika yang terjadi di setiap jenjang atau program yang ada di TPQ At-Taqwa adalah kemampuan daya serap atau daya tangkap santri yang berbeda-beda dari setiap anak, dengan

24 Transkip Wawancara Nomor. 04/W/10-III/2023

25 Transkip Wawancara Nomor. 05/W/10-III/2023

26 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

adanya hal ini para pengajar diharapkan bisa lebih memahami bagaimana kempuan dari setiap santri-santri yang ada di TPQ At- Taqwa.

g. Target Pembelajaran

Agar dapat mengetahui target apa yang diharapkan di setiap jenjang atau program yang ada di TPQ At-Taqwa, peneliti mencoba mewancarai beberapa ustadz dan ustadzah dalam rangka untuk melengkapi data yang satu dengan lainnya. Berikut adalah hasil atau kutipan wawancaranya:

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

”Untuk target di setiap program jilid para santri diharapkan dapat memahami terkait ketepatan tajwid, ketepatan makharijul huruf dan ketepatan shifatul huruf, sedangkan untuk program Al-Qur’an santri diharapkan dapat menerapkan daripada materi yang telah diajarkan di program sebelumnya.”27

Sementara itu Bapak Miskan selaku pengajar di TPQ At- Taqwa juga menjelaskan hal yang sama seperti narasumber sebelumnya:

”Target di setiap program jilid para santri diharapkan bisa memahami materi yang terkait dengan ketepatan tajwid, ketepatan makharijul huruf dan ketepatan shifatul huruf, sedangkan untuk program Al-Qur’an santri diharapkan dapat menerapkan daripada materi yang telah diajarkan di program sebelumnya.”28

27 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

28 Transkip Wawancara Nomor. 02/W/10-III/2023

Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

”Di setiap program jilid para santri diharapkan bisa memahami materi yang berkaitan dengan ketepatan tajwid, ketepatan makharijul huruf dan ketepatan shifatul huruf, sedangkan untuk program Al-Qur’an santri diharapkan dapat menerapkan daripada materi yang telah diajarkan di program sebelumnya.”29

Selaku Kepala TPQ At-Taqwa bapak Muhamad Makrup juga menjelaskan:

”Target untuk santri yang menempuh program jilid atau PBB diharapkan bisa memahami materi yang berkenaan dengan ketepatan tajwid, makharijul huruf, dan shifatul huruf, baru nanti setelah santri lulus dari program ini dan melanjutkan ke program PSQ santri itu sudah bisa menerapkan materi yang telah disampaikan pada program yang sebelumnya.”30 Senada dengan pernyataan narasumber sebelumnya, ibu Dwi Wulandari selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

”Santri yang menempuh program jilid atau PBB diharapkan bisa memahami materi yang berkenaan dengan ketepatan tajwid, makharijul huruf, dan shifatul huruf, baru nanti setelah santri lulus dari program ini dan melanjutkan ke program PSQ santri itu sudah bisa menerapkan materi yang telah disampaikan pada program yang sebelumnya.”31 Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan:

”Untuk program jilid santri diharapkan dapat memahami materi tentang ketepatan tajwid, makharijul huruf, dan juga shifatul huruf, kemudian selanjutnya pada saat santri sudah menempuh progam PSQ diharapkan dapat menerapkan materi yang telah disampaikan pada program jilid.”32

29 Transkip Wawancara Nomor. 03/W/10-III/2023

30 Transkip Wawancara Nomor. 04/W/10-III/2023

31 Transkip Wawancara Nomor. 05/W/10-III/2023

32 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

Menurut penjelasan dari berbagai narasumber di atas dapat diketahui bahwa target yang diharapkan di setiap jenjang atau program yang ada di TPQ At-Taqwa adalah untuk santri yang masih menempuh program PBB atau jilid bisa memahami materi yang disampaikan bapak/ibu pengajar terkait ketepatan tajwid, ketepatan makharijul huruf, dan ketepatan shifatul huruf. Sedangkan untuk santri yang telah menempuh program PSQ atau sorogan Al-Qur’an diharapkan dapat menerapkan atau mengimplementasikan materi yang telah disampaikan bapak/ibu pengajar pada program jilid.

h. Evaluasi Pembelajaran

Bapak Hari Triyadi selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan:

“Evaluasi yang dilakukan TPQ At-Taqwa pada setiap jilid akan diuji dengan menggunkan metode drill dan hafalan surat-surat pendek sesuai tingkatan jilidnya, semakin tinggi jilid santri maka semakin tinggi pula kriteria kelulusannya untuk lanjut jilid berikutnya.”33

Sementara itu Bapak Miskan juga menjelaskan hal yang sama seperti narasumber sebelumnya:

“Untuk evaluasi yang dilakukan di TPQ At-Taqwa adalah pada setiap jilid akan diuji dengan menggunkan metode drill dan hafalan surat-surat pendek sesuai tingkatan jilidnya, semakin tinggi jilid santri maka semakin tinggi pula kriteria kelulusannya untuk lanjut jilid berikutnya.”34

Bapak Imam Mukhlas selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan: “Untuk evaluasinya ada tes jilid yang diadakan setiap

33 Transkip Wawancara Nomor. 01/W/8-III/2023

34 Transkip Wawancara Nomor. 02/W/10-III/2023

akhir tahun yang bertempat di setiap kortan atau kecamatan untuk pengujinya langsung dari Ponorogo.”35

Senada dengan bapak Imam Mukhlas, Ibu Zulfa Alfiyani selaku pengajar di TPQ At-Taqwa juga menjelaskan:

“Kalau untuk evaluasi mandiri belum ada, tapi kemarin pada hari minggu baru dilaksanakan ujian munaqosah Al-Qur’an yang dilakukan setiap satu 1 kali dalam 1 tahun yang mengadakan adalah kortan atau setiap kecamatan tapi himbauannya untuk satu kabupaten”36

Ibu Dwi Wulandari selaku pengajar di TPQ At-Taqwa menjelaskan: “Evaluasi diadakan setiap akhir pembelajaran dengan anak maju satu persatu untuk sorogan kepada bapak ibu guru pengajar”37

Berdasarkan penjelasan dari berbagai narasumber di atas bisa diketahui bahwa penilaian atau evaluasi mandiri yang telah dilaksanakan di TPQ At-Taqwa meliputi setiap akhir pembelajaran santri maju satu persatu untuk sorogan kepada bapak/ibu pengajar, untuk kenaikan jilidnya akan diuji dengan menggunakan metode drill sesuai dengan hafalan surat-surat pendek atau sesuai tingkatan jilidnya sedangkan untuk ujian skala besarnya dilakukan setiap 1 tahun sekali yang bertempat di kortan Kecamatan Badegan yang mana akan langsung di uji oleh penguji dari tingkat Kabupaten.

35 Transkip Wawancara Nomor. 03/W/10-III/2023

36 Transkip Wawancara Nomor. 06/W/13-III/2023

37 Transkip Wawancara Nomor. 05/W/10-III/2023

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Metode An-