• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Bank Sampah Pusat Di Kelurahan Paropo

Dalam dokumen implementasi program bank sampah pusat di (Halaman 72-95)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Implementasi Program Bank Sampah Pusat Di Kelurahan Paropo

Pemerintah kota Makassar melaksanakan Program Bank Sampah Pusat di Kelurahan Paropo dalam bentuk pengelolaan sampah. Praktek pemerintah yang terjadi dalam pengelolaan sampah berbasis implementsi. Alasan mendasar mengklaim pengeloaan sampah berwujud dari implementasi karena penanganan lingkungan melibatkan organ pemerintah dan non pemerintah yang saling bekerjasama. disamping itu, isu-isu seperti komunikasi ,sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi mencirikan sebuah praktek dari implementasi.

Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat menjadi sadar bahwa sampah yang selama ini disepelekan keberadaannya, sebenarnya dapat membawa sebuah dampak ekonomi bagi masyarakat. Nilai rupiah yang didapat dari sampah tersebut disimpan atau ditabung oleh nasabah. Para pihak yang terlibat dalam Bank Sampah mendapatkan keuntungan, baik secara materi maupun imateri. Masyarakat mendapatkan nilai rupiah dari penghasilan dari sampah yang dipilah. Kemudian Bank Sampah mendapatkan keuntungan dari hasil pengelolaan sampah yang dijual. Selain keuntungan materi,tentunya lingkungan masyarakat pun menjadi lebih bersih, indah, dan asri dengan adanya Bank Sampah ini.

Mengacu pada konsep implementasi. Bahwa implementasi adalah suatu upaya pengekuruan keberhasilan suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun non pemerintah untuk mengelola, menata, dan megatur semua urusan bersama guna mencapai hasil yang efektif dan efesien. Dari penjelasan di atas dalam penelitian ini akan diuraikan Implementasi Program Bank Sampah Pusat di Kelurahan Paropo Kecematan Panakukang Kota

Makassar. Terdapat 5item penting untuk mengukur keberhasilan implementasi, yaitu (1) Ukuran dan tujuan kebijakan (2) Sumber daya (3) Karekteristik agen pelaksana (4) Komunikasi antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana (5) Lingkunga Ekonomi, Sosial dan Politik. Hasil pengkajian terhadap keenam hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Standar dan ukaran kebijakan

Mengukur kinerja implementasi kebijakan tentunya menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh peran pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketecapaian standar dan sasaran tersebut. Van Meter dan Van Horn (Agustino, 2006) mengemukakan untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan tentunya menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh peran pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian standar dan sasaran tersebut.

Pada UPTD.Pengelolaan Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat Kota Makassar menjelaskan bahwa dengan adanya bank sampah pusat ini mereka ingin membantu bank sampah yunit dalam pengelolaan sampah- sampah yang telah dikumpulkan atau telah mereka beli dari para nasabah- nasabah tersebut dan juga membantu mengurangi sampah-sampah yang masuk di TPA sehingga sampah yang ada di TPA tidak menumpuk. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala UPTD.

Pengelolaan Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat.

“Tujuan utamanya itu adalah mengurangi , pengurangan sampah atau reduksi mereduksi sampah yang harusnya masuk ke TPA itu kalau kita kelola dibank sampah itu tdk masukmi di TPA jadi artinya sedikitmi

yang masuk disana, makin banyak yang masuk ke bank sampah semakin sedikit yang ke TPA nah itu yang pertama terus yang kedua, yang jangka panjang itu merubah pemikiran masyarakat jadi masyarakat bagaimana kita berusaha untuk membuat masyarakat itu mengerti kalau sampah itu bernilai ekonomis jadi punya sampah bukan hanya sekedar barang yang tidak berguna tapi kalau kita kelola dengan baik itu bisa menghasilkan penghasilan banyaklah gunanya kalau kita kelola” ( hasil wawancara NS pada tanggal 28 juli 2020).

Sesuai hasil wawancara yang di kemukakan oleh penulis bahwa tujuan dari adanya bank sumpah pusat adalah dengan membantu mengurangi sampah yang masuk di TPU dan membantu masyarakat dalam mengelola sampah mereka serta menyadarkan masyarakat bahwa sampah bisa bernilai ekonomi tetapi tidak semua jenis sampah bisa di daur ulang dan bernilai ekonomi. Hal tersebut didukung dari pernyataan salah satu staf pendataan UPTD pengelolaan daur ulang sampah bank sampah pusat kota makassar mengatakan bahwa:

“ Tujuan utama dari bank sampah sebenarnya untuk mengumpulkan sampah dari nasabah nasabah, namanya kalau bank sampah toh ini sampah mau diapakan lagi kalau sudah terkumpul mau di apa ini sampah itu kendalanya kalau dia mau jual kepengepul kendalanya ya harga dipermaikan tidak stabil terus jenis tidak semua di ambil sementara sampah yang di kumpulkan dari masyarakat mereka kan beli juga cuman kalau bank sampah itu prosesnya menyimpan membeli tapi disimpan juga uangnya, kalau sudah terkumpul itu mau di apa dan kalau dia jual kepengepul itu satu tadi harganya terus jenisnya juga tdk semua dia ambil ke 3 waktunya kendala diwaktu penjemputan jadi kalau orang sudah kumpul sampahnya telfon pengepul dijanji hari sabtu minggu depan baru datang kan orang marah-marah kalau berserakan nanti dilingkungan toh baru kalau ini sudah kita kumpulkan memang baik- baik dan masyarakat juga mulai mengerti bahwa sampah itu kalau kita kelola kita ambil kita pilah itu bernilai ekonomis misalnya kayak gelas- gelas aqua itu didepan rumahta biasanya berserakan didepan got itu, kalau kita kelola ambil saja di got ambil saja depan rumah atau misalkan ada acara-acara habis taksiah ka acara-acara keluarga banyak itu sampahnya dari pada kita buang, kalau kita buang kan paling juga

berakhir di TPA kalau kita kelola dari awal itu kita masuk sebagai nasabah itu kelola kita simpan, pisahkan dari plastiknya misalnya , pilah dari kertas pilah dari sampah organiknya teruma karna kan sampah itu jenisnya 2 toh organik dan anorganik, nah organiknya tetap masuk tapi belum di olah anorganiknya ini yaang seperti plastik itu tujuan utama dibangun bank sampah mereduksi agar sampah tidak sampai lagi ke TPA karna kalau semua ke TPA lama-lama penuh itu kalau kita kelola dari awal selain menguntungkan untuk masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat pemerintah juga terbantu biaya operasional misalnya harus membiayai mobil tangkasi kalau bank sampah masyarakat sendiri yang bawa kebank sampah langsung ke bank sampah yunit atas dasar itu makanya dibentuk bank sampah pusat 2016 itu keluar sk untuk memfasilitasi bank sampah yunit jadi kita fsilitasi berupa pembelian sampah mereka sudah kumpul kita jemput karna kita juga sediakan layanan penjemputan dibeli terus difasilitasi seperti timbangan buku- buku administrasi bank sampah itu dibantu juga soal pelatihan- pelatihan termasukmi sosialisasi. ’’(Wawancara dengan AR, Pada tanggal 28 juli 2020).

Wawancara diatas menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari bank sampah pusat adalah mengurangi sampah agar tidak bertumpuk di TPA dan tidak menumpuk juga di bank sampah yunit karna bank sampah pusat membeli kembali sampah yang terkumpul di bank sampah yunit karna nasabah menjual ke bank sampah yunit atau pengepul baru di jual kembali ke bank sampah pusat untuk di kelola. Pengelolaan daur ulang sampah sebagai pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat atau nasabah dan mensosialisasikan tentang pengelolaan sampah. Senada dengan pernyataan diatas, Salah satu nasabah mengatakan bahwa:

“Saya sebagai nasabah sangat senang dengan adanya bank sampah ini karna kenapa, dibank sampah itu harganya kadang jauh beda dengan pengepul di pengepul biasa mereka membeli perkilonya hanya 1500 tetapi di bank sampah mereka membeli dengan harga 2000 dan di bank sampah itu nahitung perbotolki kalau di pengepul dikasi kumpulji baru langsung na kilo” (Wawancara dengan DS, Pada tanggal 30 Juli 2020).

Wawancara di atas menjelaskan bahwa keberadaan bank sampah telah memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dengan mendatangkan keuntungan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah uang saku bagi anak dari hasil menabung sampah.

Gambar 1. Pemilahan dan Pengangkutan sampah

(Sumber : Penelitian lapangan, 2020)

Senada dengan pernyataan diatas, salah satu staf kecamatan mengatakan bahwa:

“Dengan adanya bank sampah pusat ini beberapa masyarakat menghasilkan penghasilan tambahan dan menjadi solusi lapangan pekerjaan bagi masyarakat dikota makassar khususnya di kecamatan panakukang ini. Ibu-ibu, bapak-bapak atau anak-anak bisa menjadi nasabah bank sampah”. ( Hasil wawancara AH pada tanggal 28 juli 2020).

Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa masyarakat terbantu dengan adanya bank sampah tersebut dan juga pemerintah mencoba membantu mengurangi masalah persampahan yang ada di TPU dengan cara mengelola kembali sampah yang telah di beli dari nasabah bank sampah atau pengepul yang menjual kembali sampah di bank sampah pusat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi program bank sampah pusat dalam hal standar dan ukuran kebijakan bisa di katakan diterima dengan baik oleh masyarakat setempat karena dapat membantu mereka bagaimana cara berpenghasilan dengan hanya menjual sampah mereka ke bank sampah pusat dan juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara menjaga lingkungan dari permasalahan sampah dengan cara mengumpulkan, memilah dan di olah kembali agar dapat di gunakan kembali sampahnya, walaupun terkadang beberapa masyarakat belum mengerti tentang tujuan dari program bank sampah tersebut, namum pengelola tetap berusaha agar bagaimana supaya masyarakat dapat memahami dan ikut berpartisipasi dalam program bank sampah tersebut dengan begitu permasalah-permasalah sampah dapat terselesaikan dan penumpukan sampah di TPU juga ikut berkurang.

2. Sumber Daya

Sumber daya merupakan alat yang digunakan dalam menentukan kebehasilan kebijakan dalam implementasi. Sumber daya baik dari sumber

daya manusia sumber daya finansial ataupun sumber daya waktu menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber daya kebijakan tidak kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya kebijakan ini harus juga tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi implementasi suatu kebijakan. Namun dalam proses implementasi kebijakan fokus kepada sumber daya manusia yang dimiliki oleh instansi pemerintah.

Sumber daya kota makassar memiliki potensi yang baik bagi kehidupan masyarakat, sumber daya optimal memungkinkan peningkatan penduduk kota makassar. Sehingga seiring dengan peningkatan penduduk maka timbullah berbagai aktivitas seperti perkembangan pembangunan kota, maupun aspek- aspek industri, hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan volume sampah.

sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan, di antaranya sampah yang menunpuk di TPU.

Sumber daya yang dimiliki oleh UPTD. Pengelolaan Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat sudah terstruktur baik dimulai dari bidang pengamanan , bendahara , direktur UPTD , kepala sub bagian tata usaha , unit penjemputan , unit pemilahan , unit penimbangan , unit pengepakan , unit penjualan dan unit pemeliharaan. Bank sampah merupakan aplikasi gerakan memilah sampah dan memanfaatkan kembali sampah, yang memiliki esiensi bahwa masyarakat harus sadar terhadap lingkungan sekitar. Hal tersebut sesaui dengan wawancara dengan Kepala UPTD. Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat sebagai berikut:

“Kalau disini SDM nya itu berasal dari pemerintah kota semua yang ada disini itu pegawai tetap maupun tenaga kontrak, dan dalam

melakukan pengelolaan sampah, apalagi ini Bank sampah Pusat, tempat penampungan sampah, yang nantinya di olah, pasti membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak dan sumber keuangan itu sudah bagus disini, karena anggarannya berasal dari pemerintah kota.”

(Wawancara dengan NS pada tanggal 28 juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, yang mengatakan bahwa sumber daya sangat penting dalam mengelola sampah dibutuhkan sumber daya yang banyak karna dalam menjalankan beberapa kegiatan yang ada di bank sampah itu membutuhkan sumber daya yang berkualitas. Hal tersebut didukung dari pernyataan salah satu staf pendataan UPTD pengelolaan daur ulang sampah bank sampah pusat kota makassar mengatakan bahwa:

“Sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan Bank Sampah, sehingga para aparatur pelaksana berfokus melakukan pelatihan, penyuluhan maupun sosialisasi kepada masyarakat agar program bank sampah pusat yang sedang berjalan ini menjadi efektif. Dan Mengenai anggaran itu selalu kita anggarkan dari awal memang terbentuknya UPT sudah ada struktur organisasinya ada dasar hukumnya itu bisa di anggarkan jadi sesuai dengan dasar hukumnya apa penganggarannya apa kalau ada sudah dasar hukumnya keluar sudah bisa di anggarkan sudah ada Panya dan anggarannya dari pemerintah kota” (Wawancara dengan dengan AR, Pada tanggal 28 juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa salah satu hal yang dilakukan pemerintah untuk menarik nasabah yaitu mengadakan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait proses pengelolaan sampah. Fokus pemerintah memang membangun sumber daya terlebih dahulu agar lebih mudah mencapai tujuan dari program yang dicanangkan.Dan UPTD bank sampah itu sudah tersruktur

mengenai

anggaran maupun sumber daya

tenaga kerjanya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:

“Kami selaku masyarakat selalu terlibat dalam kegiatan Bank Sampah, pemerintah dalam memberikan penyuluhan sudah baik,. Kami menerima sosialisasi dan adapun manfaat dari sosialisai itu kami menjaga lingkungan tempat tinggal dan kami bisa menghasilkan uang dengan sampah.” (Wawancara dengan DS, Pada tanggal 30 Juli 2020).

Berdasarkan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat selalu melibatkan diri dalam kegiatan bank sampah dan selalu melaksanakan apa yang disosialisasikan oleh pemerintah, karena tanpa adanya masyarakat program yang dicanangkan oleh pemerintah tidak akan berjalan. Selama program pengelolaan sampah ini berlansung, ketersediaan sumber daya manusia sudah sesuai dengan kompetensi masing-masing dan sumber dana juga sudah terpenuhi dengan adanya anggaran yang diberikan oleh pemerintah untuk UPTD pengelolaan Daur Ulang Sampah.

Gambar 2. Mobil Pengangkut Sampah

(Sumber : Penelitian lapangan, 2020)

Hal tersebut didukung oleh salah satu masyarakat yang mengatakan bahwa:

“Setiap sosialisasi oleh pemerintah bank sampah pusat saya menyempatkan hadir dan selesai dari sosialisasi saya sebagai masyarakat merasa beruntung dapat terlibat dalam kegiatan bank sampah karna disisi lain saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan saya juga jadi tahu apa kegunaan sampah yang sudah tidak terpakai.”(wawancara dengan WD pada tanggal 30-juli-2020)

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa keterlibatan masyarakat akan progam bank sampah sangat penting , dikarenakan mereka bagian dari sumber daya yang dibutuhkan oleh pihak pengelola bank sampah itu sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi program bank sampah pusat dalam hal sumber daya sangat berperan untuk kebeharsilan bank sampah karna pengelola dan masyarakat

(nasabah ) harus saling berkordinasi dalam bidang masing-masing dan paham akan apa yang seharusnya mereka kerjakan kemudian harus sesuai dengan peran masing-masing sedangkan untuk mengenai sumber daya keuangan sudah tersedia dari anggaran APBD dan hasil penjualan dari sampah-sampah yang telah dikumpulkan kemudian di jual kembali ke vendor kemudian juga fasilitas yang disediakan oleh pihak bank sampah itu cukup memadai untuk di pergunakan.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Implementasi kebijakan agar mencapai keberhasilan maksimal harus diidentifikasikan dan diketahui karakteristik agen pelaksana yang mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, semua itu akan mempengaruhi implementasi suatu program kebijakan yang telah ditentukan.

Pengeloaan bank sampah dikota makassar agen pelaksana sudah dilakukan dari tingkat paling dasar yaitu masyarakat dan pemerintah , dalam hal ini UPTD. Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat Kota Makassar.

Masyarakat telah diberikan edukasi bagaimana cara memilah sampah organik dan anorganik atau yang bisa didaur ulang seperti plastik, kaca dan kertas.

Sampah organik juga di pisah dan di jadikan kompos.

Dalam hal ini pengelola bank sampah pusat sangat serius dalam menjalankan program bank sampah karena selain dapat menyelesaikan permasalahn sampah dapat juga memajukan perekonomian masyarakat. Hal

tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala UPTD.

Pengelolaan Daur Ulang Sampah Bank Sampah Pusat mengatakan bahwa:

“Keberhasilan menjalankan program bank sampah ini tidak lepas dari keberadaan aparatur dan masyarakat yang saling bekerjasama guna menyukseskan sebuah program, semua bidang yang ada dalam struktur kerja saling bekerjasama guna merealisasikan program bank sampah sehingga dapat berjalan sejauh ini.” (Wawancra dengan NS pada tanggal 28 juli 2020)

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan jika hanya kepala dinas saja yang menjalankan program bank sampah mungkin tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari stekholder yang lainnya karna keberhasilan dapat di capai dengan saling bekerja sama. Seiring dengan pernyataan diatas, Staf pendataan UPTD pengelolaan daur ulang sampah bank sampah pusat kota makassar yang mengatakan bahwa:

“Disini kami saling bekerjasama antara bank sampah pusat dan bank sampah yunit dan sangat sejalan karna kita kan mau selalu setiap tahun bagaimana menciptakan masyarakat yang sadar akan kebersihan kedua kota yang bersih kalau kita kelola dari awal ini bank sampah dari sumbernya yaitu dari masyarakat itu sendiri kita bisa kelola sampah kita sendiri kan permasalahan sampah selesai”. (wawancara dengan AR pada tanggal 28 juli 2020)

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengelola bank sampah pusat dengan bank sampah yunit saling bekerjasama untuk mendukung jalannya program bank sampah pusat tidak lupa masyarakat banyak berpartisipasi dalam program tersebut sehingga program bank sampah berjalan dengan lancar ini menandakan dukungan dari masyarakat sangat penting. Hal tersebut di dukung dari pertanyaan salah satu staff seksi

pengembangan dan pengendalian sistem persampahan dan B3 Dinas Lingkungan Hidup yang mengatakan bahwa :

“Soal kerja sama sekarang sudah bagus, karena pihak dinas lansung memberikan tugas kepada setiap kecamatan untuk memberitahukan atau mensosialisaikan tentang bank sampah, tidak lagi harus dinas lingkungan hidup yang turun lansung, dan masyarakat tidak lagi harus kedinas lingkungan, cukup ke kantor kecamatan atau ke Bank Sampah Pusat.” (Wawancara dengan KF, 27 Juli 2020).

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa ketika masyarakat membutuhkan informasi tentang bank sampah atau mengenai pengeloaan sampah mereka hanya perlu mendatangi kantor camat atau kantor UPTD bank sampah pusat karna disana mereka bisa mendapatkan informasi tentang sampah dan pemilahan sampah.

Gambar 3. Kantor UPTD Bank Sampah Pusat Kota Makassar

(Sumber : Penelitian lapangan, 2020)

Didukung dengan pernyataan staf kecamatan yang mengatakan bahwa:

“Kami sendiri bekerjasama dengan UPTD Bank Sampah Pusat telah memaksimalkan dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bank sampah ini, agar masyarakat dapat mengetahui tentang bank sampah, dan dapat memahami kegunaan dari bank sampah itu sendiri.” (Wawancara dengan AH, 27 Juli 2020).

Wawancara diatas menunjukkan bahwa pemerintah sudah menjalankan tugasnya untuk memaksimalkan dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Bank Sampah dan kegunaan Bank sampah itu sendiri.

Adapun pernyataan dari masyarakat yang mengatakan bahwa:

“Soal kerja sama yang saya lihat sampai disini itu baik kita juga sebagai masyarakat selalu diberi pemahaman tentang sampah dan bagaimana caranya memilah sampah dengan baik cuman kadang pihak pengelola kadang-kadang menurunkun harga beli sampah tanpa penjelasan tapi mungkin karna corona”. (Wawancara dengan RS pada tanggal 30 juli 2020)

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kerja sama antara pihak pengelola dan masyarakat baik karena pihak pengelola selalu memberi pehamanan tentang sampah namun pihak pengelola terkadang mengubah harga pembelian tanpa menginformasikan kepada masyarakat namun masyarakat mengerti karena keadaan yang sekarang yaitu adanya covid 19.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pembagian tugas di bagian UPTD itu terstruktur dengan baik dan masyarakat juga berperan penting dalam berjalannya bank sampah pusat ini karena mereka merupakan objek penting dalam hal penjualan sampah karena tanpa adanya sampah yang di jual oleh mereka bank sampah pusat tidak akan berjalan dengan lancar jadi kesimpulannya keberhasilan dari bank sampah pusat tidak lepas dari

beberapa pihak dan berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan terkait karakteristik agen pelaksana dalam rangka implementasi Bank Sampah Pusat dapat dilihat dari proses kerjasama, disiplin dan tanggung jawab para agen pelaksana sehingga proses implementasi kebijakan terkait Bank Sampah Pusat terbilang berhasil. Struktur birokrasi yang bekerja sesuai dengan standar operasional pelayanan menyempurnakan proses pelayanan di Bank Sampah Pusat Kota Makassar.

4. Komunikasi antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana

Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting karena komunikasi berkaitan dengan penyampaian informasi, ide, keterampilan, peraturan dan lain-lain yang menggunakan sarana tertentu kepada pihak yang berhak menerimanya. Komunikasi antar badan pelaksana menunjuk kepada mekanisme prosedur yang dicanangkan untuk mencapai sasaran dan tujuan program. Komunikasi ini harus ditetapkan sebagai acuan.

Komunikasi menentukan keberhasilan implementasi Program Bank Sampah Pusat. Seorang pembuat kebijakan di harapkan mengetahui kewajiban mereka dalam pekerjaan. Pembuat kebijakan dapat berkordinasi dengan organisasi yang terkait dengan kebijakan yang di buat. Komunikasi yang dilakukan dengan pihak terkait harus jelas , trasparan dan tepat. Komunikasi yang baik di harapkan membuat sutu komitmen dan satu misi antara pembuat kebijakan , implementor dan target sasaran bisa berjalan dengan baik.

Komunikasi di dalam dan antar organisasi merupakan suatu yang sulit.

Dalam berkomunikasi terkadang tidak bisa tersampaikan dengan baik sesuai yang di inginkan. Terdapat kendala atau penyimpangan yang disengaja atau

Dalam dokumen implementasi program bank sampah pusat di (Halaman 72-95)

Dokumen terkait