• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Prestasi Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

C. Hipotesis Penelitian

4. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Prestasi Belajar

Menurut Featherstonr (2001), “gaya hidup (lifestyle) secara sosiologis dengan pengertian terbatas merujuk pada gaya hidup khas suatu kelompok tertentu”. “Sementara dalam masyarakat modern,

49 Ahmad Syafi’I, Tri Marfiyanto, Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 117.

40

gaya hidup (lifestyle) membantu mendefinisikan mengenai sikap, nilai-nilai, kekayaan, serta posisi sosial seseorang.” Chaney (2004).50

Ngalim Purwanto (1997), berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan maksimal dan tertinggi pada saat tertentu oleh seorang anak dalam rangka mengadakan hubungan rangsang dan reaksi yang akhirnya terjadi suatu proses perubahan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan”. Sedangkan Menurut Djamaroh (2002), “prestasi adalah hasil kegiatan usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa”.51

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lifa Mu’aniza (2017) dengan judul “Pengaruh Perkembangan Gaya Hidup Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMK Dirgahayu Kedungem Bojonegoro Tahun Pelajaran 2016/2017” dengan hasil penelitian yaitu adanya pengaruh gaya hidup terhadap prestasi belajar sebesar 49,5%.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu diatas dapat dirumuskan hipotesis keempat (H4): gaya hidup berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa bidikmisi.

50 Widayat Prihartanta, “Teori-Teori Motivasi”, Jurnal Adabiya, Vol. 1, Nomor 83, 2015, hlm. 5.

51 Ahmad Syafi’I, Tri Marfiyanto, Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 117.

41

5. Beasiswa bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar

Beasiswa adalah bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah untuk mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dengan berupa sejumlah uang. Beasiswa tersebut diberikan kepada peserta didik yang akan dan sedang megikuti pendidikan di universitas, baik di universitas negeri maupun swasta dengan ketentuan memiliki tingkat ekonomi rendah.52

Ngalim Purwanto (1997), berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan maksimal dan tertinggi pada saat tertentu oleh seorang anak dalam rangka mengadakan hubungan rangsang dan reaksi yang akhirnya terjadi suatu proses perubahan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan”. Sedangkan Menurut Djamaroh (2002), “prestasi adalah hasil kegiatan usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa”.53

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dede Tiara Rachmawaty (2016) dengan judul “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dengan hasil penelitian bahwa

52 Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin, Muhammad Yunus, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala”, jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1, Nomor 1, Agustus 2016, hlm.

51.

53 Ahmad Syafi’I, Tri Marfiyanto, Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 117.

42

tidak adanya pengaruh beasiswa bidikmisi terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu diatas dapat dirumuskan hipotesis kelima (H5): beasiswa bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa bidikmisi.

6. Pengaruh bidikmisi terhadap prestasi belajar melalui motivasi belajar.

Beasiswa adalah bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah untuk mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dengan berupa sejumlah uang. Beasiswa tersebut diberikan kepada peserta didik yang akan dan sedang megikuti pendidikan di universitas, baik di universitas negeri maupun swasta dengan ketentuan memiliki tingkat ekonomi rendah.54

Ngalim Purwanto (1997), berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan maksimal dan tertinggi pada saat tertentu oleh seorang anak dalam rangka mengadakan hubungan rangsang dan reaksi yang akhirnya terjadi suatu proses perubahan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan”. Sedangkan Menurut Djamaroh (2002), “prestasi adalah hasil kegiatan usaha belajar yang

54 Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin, Muhammad Yunus, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala”, jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1, Nomor 1, Agustus 2016, hlm.

51.

43

dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa”.55

Pengertian motivasi belajar yang dikonsepkan oleh Terry G.

(1998), “adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan (perilaku)”.

Menurut Yamin (2013), mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman.56

Penelitian yang dilakukan oleh Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin, Muhammad Yunus (2016) dengan judul “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

55 Ahmad Syafi’I, Tri Marfiyanto, Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 117.

56 Meimunah, “Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Dan Non Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sriwijaya”

(skripsi, FKIP Universitas Sriwijaya, 2020) hlm. 5.

44

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu di atas dapat dirumuskan H3 yaitu: Pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar melalui moyivasi belajar mahasiswa bidikmisi.

7. Pengaruh bidikmisi terhadap prestasi belajar melalui gaya hidup.

Beasiswa adalah bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah untuk mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dengan berupa sejumlah uang. Beasiswa tersebut diberikan kepada peserta didik yang akan dan sedang megikuti pendidikan di universitas, baik di universitas negeri maupun swasta dengan ketentuan memiliki tingkat ekonomi rendah.57

Ngalim Purwanto (1997), berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan maksimal dan tertinggi pada saat tertentu oleh seorang anak dalam rangka mengadakan hubungan rangsang dan reaksi yang akhirnya terjadi suatu proses perubahan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan”. Sedangkan Menurut Djamaroh (2002), “prestasi adalah hasil kegiatan usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa”.58

57Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin, Muhammad Yunus, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala”, jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1, Nomor 1, Agustus 2016, hlm.

51.

58 Ahmad Syafi’I, Tri Marfiyanto, Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 117.

45

Menurut Featherstonr (2001), “gaya hidup (lifestyle) secara sosiologis dengan pengertian terbatas merujuk pada gaya hidup khas suatu kelompok tertentu”. “Sementara dalam masyarakat modern, gaya hidup (lifestyle) membantu mendefinisikan mengenai sikap, nilai-nilai, kekayaan, serta posisi sosial seseorang.” Chaney (2004).59

Penelitian yang dilakukan oleh Hajri Takriyuddin, Zulihar Mukmin, Muhammad Yunus (2016) dengan judul “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala” dan Penelitian yang dilakukan oleh Shandi Irma Kharimayanti (2017) dengan judul “Pola Penggunaan Dana dan Gaya Hidup Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”. Kedua penelitian menunjukan hasil yang berpengaruh baik prestasi belajar maupun gaya hidup dari mahasiswa bidikmisi.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu di atas dapat dirumuskan H4 yaitu: pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar melalui gaya hidup mahasiswa bidikmisi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

59 Widayat Prihartanta, “Teori-Teori Motivasi”, Jurnal Adabiya, Vol. 1, Nomor 83, 2015, hlm. 5.

46

H1: Pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap meningkatnya motivasi belajar mahasiswa bidikmisi.

H2: Pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup mahasiswa bidikmisi.

H3: Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.

H4: Gaya hidup berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.

H5: Beasiswa bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa bidikmisi.

H6: Pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar melalu motivasi belajar mahasiswa bidikmisi.

H7: Pemberian bidikmisi berpengaruh terhadap prestasi belajar melalui gaya hidup mahasiswa bidikmisi.

47

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang artinya penelitian yang berpusat atau menghasilkan angka-angka.60 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan asosiatif yaitu pendekatan yang bertujuan untuk menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang biasanya menyangkut hubungan kasual atau hubungan sebab akibat.

Sugiyono (2017) mengemukakan, bahwa metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.61 Analisa dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening.62 Sehingga dapat diketahui pengaruh tidak langsung dari variabel penghubung (intervening) tersebut.

60 Munawir Haris,” Hubungan Hasil Belajar Pendidikan Sistem Ganda (Psg) Dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Di Smkn 1 Praya Tengah Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020” (skripsi, FTK UIN Mataram, 2019) hlm. 37.

61 Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif”, (Bandung:alfabeta, 2017), hlm. 8.

62Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D”

(Bandung: Alfabeta. 2018). Hal. 142.

48 B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.63 Sedangkan menurut Sugiyono “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.64 Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram angkatan 2020. Untuk lebih jelas, populasi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram angkatan 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

No.

Jumlah Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2020 per- Fakultas

Fakultas Satuan Jumlah

1. Tarbiyah dan Keguruan 126 Orang 126

2. Syariah 39 Orang 39

3. Dakwah dan Ilmu Komunikasi 51 Orang 51 4. Ekonomi dan Bisnis Islam 49 Orang 49 5. Ushuluddin dan Studi Agama 35 Orang 35

Jumlah Keseluruhan 300

Sumber: Forum Mahasiswa Bidikmisi

63Arikunto Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rienka Cipta. 2006), hlm. 130.

64Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D”

(Bandung: Alfabeta. 2018), hlm. 80.

49 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto “sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang akan diteliti”. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.65 Dalam hal ini peneliti menggunakan Probability Sampling sebagai teknik pengambilan sampel dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Pengambilan sampel yang berstrata sesuai dengan banyak fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Mataram, yaitu terdapat lima fakultas.66

Penentuan jumlah sampel yang dilakukan pada peneltian ini menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalah 5% dan menghasilkan sampel sebanyak 172 sampel yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi angkatan 2020 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dengan rumus sebagai berikut:

n =

Dengan tingkat kesalahan 5%, e = 0,05 Keterangan:

n : Jumlah sampel yang dicari

65 Arikunto Suharsimi. “Manajemen Penelitian”. (Jakarta:Reinka Cipta. 2009) hlm. 98.

66 Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D” (Bandung: Alfabeta. 2018). hlm. 82.

50 N : Jumlah populasi

e : Tingkat kesalahan/Margin eror

Dengan melihat rumus diatas dapat dilakukan perhitungan untuk menetukan jumlah sampel minimal yang akan dilakukan untuk penelitian, yaitu:

n =

n =

=

=

= 171,42 = 172

Dengan hasil perhitungan di atas menggunakan rumus Slovin, maka dapat ditentukan strata sampelnya dengan jumlah dari fakultas di Universitas Islam Negeri Mataram dengan cara menentukan banyak mahasiswa di tiap fakultas dan dibagi dengan jumlah populasi keseluruhan lalu di kali dengan jumlah sampel awal. Hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dibulatkan ke atas untuk menghinari terjadinya kekurangan sampel atau data pada saat melakukan olah atau uji statistik

51

yang akan dilakukan, maka dengan perhitungan yang telah dijelaskan di atas mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Sampel Berstrata Tingkat Fakultas

Fakultas Jumlah

Mahasiswa

Hasil Perhitungan

Sampel di Ambi

Tarbiyah dan Keguruan 126 71,24 72

Syariah 39 22,36 23

Dakwah dan Ilmu

Komunikasi 51 29,24 30

Ekonomi dan Bisnis Islam 49 28,09 29

Ushuluddin dan Studi

Agama 35 20,06 21

Jumlah Sampel 175 Sumber: Diolah peneliti

Dengan perhitungan berstrata diatas maka jumlah sampel minimal yang dapat diteliti adalah sebesar 175 orang dari keseluruhan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi angkatan 2020 di Universitas Islam Negeri Mataram.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu atau rencana penelitian ini yaitu pada bulan Juli Tahun 2022 yang akan disesuaikan dengan terselesaikannya proposal penelitian. Waktu penelitian dilakukan dibulan Juni sampai dengan Agustus Tahun 2022.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Pengambilan tempat ini karena ingin mengetahui bagaimana pengaruh beasiswa bidikmisi ini pada mahasiswa penerima beasiswa baik dari segi motivasi, gaya hidup hingga dampaknya terhadap prestasi belajar mahasiswa.

52 D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen dan variabel intervening. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen yang juga sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independen). Lalu variabel intervening (penghubung) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Pada penelitian ini terdapat satu variabel independen (X), satu variabel dependen (Y) dan dua variabel mediasi (Z). Yang termasuk dalam variable (X) atau independen yaitu “Beasiswa Bidikmisi” dan yang termasuk pada variabel (Y) atau dependen yaitu “Prestasi Belajar”, lalu yang termasuk variabel (Z) atau intervening yaitu “Motivasi Belajar dan Gaya Hidup”.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian yaitu memaparkan dan mengatur penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sehingga sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan dari penelitian. Dalam desain penelitian ini melakukan persiapan penelitian berupa instrument penelitian (angket) lalu peneliti

53

langsung menyebar angket tersebut kepada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi untuk dimintai keterangan dengan mengisi angket yang dibagikan sebelumnya. Selanjutnya data hasil dari pengisian angket tersebut akan di olah langsung oleh peneliti sesuai dengan analisis data yang digunakan. Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis jalur.

F. Instument Penelitian/ Alat dan Bahan Penelitian

Instrument penelitian adalah “alat atau fasilitas yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data”.67 Sugiono mengatakan instrumen penelitian adalah “alat ukur dalam penelitian”. Seperti yang telah disebutkan pada metode penelitian, penelitian ini menggunakan metode angket (kuesioner) dalam pengumpulan datanya.68 Instrumen penelitian yaitu digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti.

Pengukuran angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

67Arikunto Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. (Jakarta: Rienka Cipta. 2006), hlm. 160.

68 Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif ,kualitatif, dan R&D” (Bandung: Alfabeta. 2018), hlm. 92.

54

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.69

Pada setiap pertanyaan pada angket yang menggunakan skala Likert ini berisi empat alternative jawaban yang dapat dipilih yaitu; Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 1.4

Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Item Pernyataan Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Sumber: Diolah Peneliti.

Berikut adalah kisi-kisi instrument tentang Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Motivasi Belajar dan Gaya Hidup serta Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Di Universitas Islam Negeri Mataram Tahun 2022.

Tabel 1.5

Kisi-Kisi Instrumen Angket Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhdap Motivasi dan Gaya Hidup Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar

No. Variabel Indikator Item

1. Beasiswa Bidikmisi (Variabel Independen)

Latar Belakang Ekonomi 55 56

Prestasi 57

58 2. Motivasi Belajar (Variabel

Intervaning)

Hasrat dan Keinginan Berhasil.

1 6 7 Dorongan Kebutuhan Belajar. 2

69Ibid, hlm. 93

55

5 8 Kesadaran

4 9 10 Minat terhadap bidang ilmu

yang dipelajari

11 14 15 Harapan akan cita-cita

12 16 17 Oriantasi mengikuti pendidikan

13 18 19

3. Gaya Hidup (Variabel Intervaning)

Pandangan-Pandangan baik terhadap diri sendiri

20 21 24 Aktivitas menghabiskan waktu

22 23 27 Minat

25 26 28

4. Prestasi Belajar (Variabel Dependen)

Kognitif (IQ)

29 30 31 32 33 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Afektif (Perasaan, Sikap, dan

Emosi)

34 36 38 37

56

Psikomotorik (Keterampilan)

35 39 40 Sumber: Diolah Peneliti.

G. Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian

Untuk pengumpulan data diperlukan beberapa macam metode yang sesuai dengan rancangan penelitian. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian sebagai mana yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”

bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.70

Dari pendapat diatas maka yang dimaksud dengan metode penalitian yaitu tata cara melakukan penelitian sehingga mendapatkan kebenaran dari sesuatu yang dikaji. Metode penelitian juga dapat dikatakan suatu metode yang tersruktur dengan cara-cara untuk memperoleh suatu ilmu. Pada penelitian ini menggunakan metode angket (kuesioner), dokumentasi dan Observasi.

1. Metode Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penggunaan kuesioner peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang di dalamnya mengandung pertanyaan atau pernyataan yang mengharuskan responden untuk menjawab dengan pilihan

70Ibid

57

jawaban yang telah disediakan seperti Setuju/Tidak Setuju.71 Kuesioner ini dilakukan dengan cara menyebar daftar pertanyaan tertulis yang telah ditentukan terlebih dahulu jawaban dari pertanyaan tersebut seperti Sangat Setuju/Sangat Tidak Setuju secara langsung kepada responden penelitian. Responden penelitian ini yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi angkatan 2020 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi.72 Metode dokumetasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau berupa variabel yang berupa catatan, transkip, buku, foto, agenda, dan sebagainya.73 Metode ini peneliti lakukan untuk memperoleh data- data sekunder yeng berupa data jumlah penerima beasiswa bidikmisi tiap angkatan khususnya angkatan 2020 sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian.

3. Metode Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mendapaatkan informasi awal yang dianggap perlu dan dapat menunjang data penelitian. Observasi ini diperuntukkan kepada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di

71 Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D” (Bandung: Alfabeta. 2018). Hal. 142.

72Aunu Rofiq Djaelani, ”Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif”, Jurnal FPTK, Vol. 15, Nomor 1, hlm. 84.

73 Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik”. (Jakarta: Rienka Cipta.2006). hlm. 231.

58

Universitas Islam Negeri Mataram untuk menunjang data yang akan diteliti sebagai latar belakang apa permasalahan yang akan diteliti.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dari pengumpulan data merupakan tahapan penting dalam menyelesaikan suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang dikumpul tanpa analisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu analisis data ini memberi arti, makna yang terkandung didalam data.74 Pada peneltian ini analisis data dilakukan dengan teknik analisis jalur. analisa dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening.75

Terdapat beberapa bentuk uji dalam penelitian ini untuk mengolah data mengunakan alat ukur Microsof Exel dan SPSS yaitu:

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan- tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Dan begitu juga sebaliknya sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di

74 Munawir Haris,” Hubungan Hasil Belajar Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Di Smkn 1 Praya Tengah Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020” (skripsi, FTK UIN Mataram, 2019) hlm. 48.

75 Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D” (Bandung: Alfabeta. 2018). Hal. 142.

59

inginkan.76 Jadi instrument yang valid reliable merupakan syarat untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliable, instrument penelitian harus dilakukan sebelum digunakan dalam pengumpulan data.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunkan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.Instrument yang baik tidak bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Releabilitas juga akan menunjuk pada tingkat kehandalan sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya dan diandalkan. Suatu angket dikatakan relebilitas apabila angket tersebut menunjukan hasil-hasil yang bagus.77

3. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Uji normalitas adalah uji analisis statistik untu mengatahui normal atau tidaknya data yang dimiliki sehingga memenuhi syarat yang normal untuk menjamin bisa tidaknya

76 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),h.158.

77Munawir Haris,” Hubungan Hasil Belajar Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Di Smkn 1 Praya Tengah Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020” (skripsi, FTK UIN Mataram, 2019) hlm. 45.

Dokumen terkait