• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa

BAB 1 PENDAHULUAN

D. Teknik Analisis Data

2. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Faktor tersebut meliputi faktor internal yaitu seperti fisiologis (keadaan fisik, kondisi panca indra) dan psikologis (sikap, minat, kecerdasan, dan kemampuan kognitif),sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan (masyarakat dan keluarga), kurikulum, pengajar, sarana pengajar, fasilitas, dan administasi75. Siswa jenjang SD, dan siswa jenjang SMP dalam menyikapi faktor tersebut berbeda beda, siswa SMP, sudah memasuki usia remaja (pubertas) dan tingkat kognitifnya lebih tinggi dan sudah memiliki tingkatkan emisional yang berbeda, dan masing seneng-senang atau bergaul bersama teman sebayanya, sehingga, saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga membut berpikir kritis siswa meredah.

2. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap

membuat siswa lebih berpikir daripada menghafal, memahami pelajaran yang lebih baik melalui diskusi dan bisa menerima model pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mendorong demokrasi dalam belajar.

Modelproblem based learning(PBL) mempunyai beberapa kelebihan, antara lain adalah (1)Model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran (2) Model problem based learningdapat memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang mereka miliki ke dalam dunia nyata76.

Problem based learning (PBL) menuntut siswa berperan aktif, meneliti, membuat keputusa, dan mengumpulkan data untuk dipersentasikan.

Pembelajaran Problem based learning (PBL) berpusat pada siswa, seperti siswa mampu membangun pengetahuan, terlibat aktif, kolaboratif dan sling mendukung, serta mampu menyelesaikan permasalahan77.Penerapan model problem based learning(PBL) siswa lebih terlatihdalam memecahkan berbagai permasalahan sesuai dengan kemampuan melalui penyelidikansecara autentik. Modelproblem based learning(PBL) dapat memecahkan masalah, siswa diharapkan mempunyai pemahaman tentang apa yang dipelajari. Pengalaman belajar melalui keterlibatan langsung siswa

76Nurtanto, M., & Sofyan, H. (2015). Implementasi problem-based learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, psikomotor, dan afektif siswa di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(3), 352-364.

77Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana. 2016.

akan membuat mereka semakin aktif dalam belajar78. Keaktifan siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena membuat semakin paham tentang materi yang dipelajari. Peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran baik pada saat pengamatan, diskusi dan memberi gagasan untuk penyelesaian masalah serta saat presentasi, tingkat pemahamannya akan lebih baik, lebih giat belajar, sehingga meningkatkan hasil belajar.

Penerapan model PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sebelumnya sudah dilakukan beberapa penelitian yaitu pembelajaran IPAyang dikolaborasikan dengan model problem based learning(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara efektif79. Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran Biologi menggunakan model problem based learning (PBL) dibandingkan dengan cara konvensional metode eksperimen80. Penerapan model problem based learning(PBL) dengan metode eksperimen berpengaruh positif terhadap hasil belajar81, model pembelajaran problem based learning(PBL) berpengaruh

78Fauzan, M., Gani, A., & Syukri, M. (2017). Penerapan model problem based learning pada pembelajaran materi sistem tata surya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 5(1), 27-35.

79Rahayu, P.S., Mulyani, & Miswadi, S.S. 2012. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1):63-70

80 Hinderasti, N.E.K., Suciati, & Prayitno, B.A. 2013. Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode Eksperimen disertai Teknik Roundhouse Diagram dan Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Bioedukasi, 6(2):10-27.

81 Nurqomariah, Gunawan, & Sutrio. 2015. Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil belajar IPA Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(3):173178.

secara signifikan terhadap hasil belajar siswa82.Hasil pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam meningkatkanhasil belajar siswa berdasarkan katagori disajikan pada Gambar 4.3, dan analisis lebih lanjut, dilihat dari jenjang pendidikan, tampak pada Tabel 4.5, dan data selengkapnya disajikan pada lampiran 5.

Gambar 4.3 Persentasi pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar

Tabel 4.5Hasil effect sizemodel problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar berdasarkan jenjang pendidikan

Kode Pustaka

Jenjang pendidikan Effect Size Katagori

1b SD 0.58 Effectsedang

2b.4b SMP/Mts 1.56 Effectsangat

tinggi

3b. 5b SMA/MA 1.54 Effectsangat

tinggi Rata – rata Effect size 1.68 Effectsangat

tinggi Data selengkapnya disajikan pada lampiran 5

82 Herlina, Kasim, A., & Mamu, H.D. 2016. Pengaruh Model Problem Based Learning dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi di Kelas XI IPA MAN 2 Model Palu. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 5(1):11-18.

0%

20%

40%

60%

Efek sedang Efek Tinggi Efek Sangat Tinggi

20% 20%

60%

Persentasi

Secara visual rata-rata effect sizehasil belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada jenjang pendidikan di sajikan pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Hasil Effec size problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar berdasarkan jenjang pendidian

Hasil analisis dilihat dari Tabel 4.5 dan Gambar 4.4, hasil rata - rata effect size menunjukan bahwa, model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar pada jejang pendidikan (SD,SMP/Mts, dan SMA) dengan hasil rata-rata effect size 1.68 katagori sangat tinggi.

Tinggi rendahnya effect size hasil belajar pada jenjang pendidikan SD, SMP/MTs, dan SMA dipengaruh oleh karakteristik yang dimiliki siswa.

Siswa pada jenjang SD, tentunya berbeda dari siswa SMP/MTs, dan SMA/MA, dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilanya. Siswa pada jenjang SD tingkat pengetahuannya (kognitif) masih belum terkontrol sepenuhnya, dan masih usia anak-anak berkisaran 6-12 tahun, karakteristik

0 0,5 1 1,5 2

SD SMP/MTs SMA

0,58

1,56 1,54

Effect size

anak SD adalah senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara langsung83. Sehingga peran guru bisa, mengembangkan pembelajaran yang mendukung unsur permainan, dan memungkinkan siswa bergerak dan bekerja dalam kelompok, serta melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Sedangkakan pada jenjang SMP/MTs, siswa mulai dengan berkisaran usia 12-15 tahun, dan sudah memasuki usia remaja.

Masalah remaja adalah suatu perubahan, atau masa pertumbuhan (pubertas) dengan proses hormonal yang mempengaruhi penampilan, dan perubahan fisik84. Siswa SMP masuk pada kelompok tahap operasional formal, sehingga pada tahap ini, siswa sudah mampu berpikirmengenai ide dan memikirkan beberapa alternative pemecahan masalah yang ditemui, dan memproses informasi dengan pemikiran mereka sendiri, sehingga bisa mengontrol diri dalam proses pembelajaran, dan membuat hasil belajar meningkat. Karakteristik siswa pada awal remaja yaitu keadaan prasaan, dan emosi yang tidak stabil, sehingga menimbulkan semangat belajar yang fluktuatif, dan keadaan mental, seperti kemampuan pemikiranya mulai sempurna, atau kritis dan dapa melakukan abstraksi85.

83Abdul Alim. (2009). Permainan Mini Tenis untuk pembelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa di Sekolah Dasar. JPJI. Vol 6. No. 2. Nov 2009. Hlmn.82

84Wening, S. (2012). Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan nilai. Jurnal Pendidikan Karakter, (1).

85Suyono & Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Remaja Rosdakarya.Bandung hlm 3

Pada tahap jenjang SMA/MAN, cara pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sudah dapat dikontrol dan memiliki kemajuan dibandingkat siswa tingkat SD, dan SMP/MTs. Siswa SMA/MAN mampu membedakan mana yang baik dan salah, dan mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya, menerima keadaan fisik dan mampu menggunakan secara efektif, mencapai kemandirian emosional, dan mampu memilih dan mempersiapkan karir di masa depan dengan minat dan kemampuan, akan tetapi dari faktor eksternal siswa SMA/MAN yang sudah memasuki usia remaja, akan terpengaruh dengan emosional yang tidak stabil, pengaruh negative teman sebaya,lingkungan, kelurga, dan cepet merasa bosen ketika pembelajaran berlangsung sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa86.

Dari perbedaan karakteristik dan faktor internal dan eksternal siswa di setiap jenjang pendidikan SD, SMP/MTs, dan SMA menyebabkan pengaruh peningkatan hasil belajar siswa, siswa SD, SMP/MTs, dan SMA tentunya memiliki tingkat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) yang berbeda beda, sesingga pada jenjang SMP/MTS effect size lebih tinggi dari jenjang SD,dan SMA/MAN, dan jenjang SMA/MANlebih tinggi effect size dibandingkan jenjang SD.

86Zuchdi, D., Ghufron, A., Syamsi, K., & Masruri, M. S. (2014). Pemetaan implementasi pendidikan karakter di SD, SMP, dan SMA di kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter, (2).

3. Perbandinganpengaruh model pembelajaran problem based learning

Dokumen terkait