• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengecekan Keabsahan Data (Kredibilitas Data)

Dalam dokumen analisis penalaran proporsional siswa dalam (Halaman 43-46)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

5. Pengecekan Keabsahan Data (Kredibilitas Data)

Data dalam penelitian kualitatif dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.34 Dalam penelitian ini uji kredibilitas data terhadap data hasil penelitian kualitatif yaitu dilakukan dengan teknik triangulasi.

Teknik triangulasi adalah upaya untuk menghilangkan perbedaan- perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan pengecekan kembali.

33Ibid.,hal.253.

34Ibid., hal. 270.

28

Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data.35

Teknik pemeriksaan data kembali yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding yaitu penggunaan sumber metode penyidik.

Kecukupan referensial, untuk memperkuat keabsahan data maka peneliti menggunakan refrensi yang relevan sebagai pendukung keabsahan data di lapangan.

William Wiersma dalam Sugiyono menyatakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.36 Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber karena sumber juga sering mempengaruhi kredibilitas data dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Peneliti akan mengambil data analisis penalaran proporsional siswa dalam menyelesaikan soal perbandingan dengan menggunakan think aloud method sebanyak dua kali dalam waktu yang berbeda.

2) Melakukan pengambilan data pertama.

3) Menganalisis hasil think aloud pada pengambilan data pertama.

4) Melakukan pengambilan data kedua.

5) Menganalisis hasil think aloud pada pengambilan data kedua.

35 Sumasno Hadi, “pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif pada skripsi”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, no.1, Juni 2016, hlm. 74-79.

36Ibid., hal. 273.

29

6) Membandingkan hasil pengambilan data pertama dengan hasil pengambilan data kedua.

7) Apabila data hasil pertama dan kedua konsisten, maka data tersebut dinyatakan valid. Dalam hal ini yang dimaksud dengan konsisten yaitu pengumpulan data pertama dan data kedua memberikan hasil yang identik atau sama.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini peneliti akan memaparkan alur penelitian yang dilakukan.

Adapun pemaparan tersebut mencakup dalam beberapa hal sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Pendahuluan dalam penelitian ini mulai dipaparkan dari latar belakang, kemudian peneliti menguraikan rumusan masalah, mamfaat dan tujuan penelitian. Untuk memperkuat penelitian ini, penulis memaparkan ruang lingkup, setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori dan juga metode penelitian yang digunakan.

2. Paparan dan Temuan

Paparan dan temuan penulis mengungkapkan keadaan tempat penelitian yang peneliti kunjungi. Temuan itu berupa masalah dan aspek- aspek penunjang dari hasil penelitian. Masalah itu berupa tinjauan dari pelitian yang akan dilakukan.

3. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengurai hasil analisis data temuan yang berhasil dikumpulkan dalam proses penelitian. Analisa dilakukan sesuai prosedur dan perencanaan yang telah dipersiapkan.

30 4. Penutup

Setelah melakukan analisis data, maka penulis mendapat hasil akhir berupa kesimpulan. Hasil kesimpulan dipaparkan setelah melakukan semua prosesi yang telah dipaparkan dari awal penelitian. Kesimpulan akan memaparkan masalah yang diteliti dan juga solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penulis juga menambahkan saran dan kesan bagi pembaca agar hasil penelitian dapat dimamfaatkan dengan baik dan juga dikoreksi jika ada kesalahan.

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Rangkaian kegiatan penelitian ini berlangsung dari bulan oktober sampai dengan bulan agustus tahun 2018, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan

2018 2019

April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

judul *

2 Penyusunan

proposal * * *

3 Observasi

awal *

4 .

Konsul

proposal * * * * * *

5 Seminar

proposal *

6 Penelitian

lapangan * * * *

7 Penyusunan laporan (skripsi)

* * 8 Konsultasi

skripsi * * *

9 Revisi

skripsi *

31 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Hasil Penentuan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. Qur’aniyah Batu Kuta Narmada pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Penentuan subjek dilakukan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru matematika bersangkutan untuk mendapatkan siswa yang sudah mendapat pembelajaran materi perbandingan. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, didapatkan siswa-siswa kelas VII yang sudah mendapatkan pembelajaran materi perbandingan dan sanggup dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan pertimbangan dari guru matematika tentang kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tertulis, serta kemampuan matematika siswa sehari-hari, maka selanjutnya dipilih siswa yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian. Adapun siswa yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian akan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel Siswa yang memenuhi kriteria subjek penelitian

No Inisial P/L Mengemukakan

Pendapat

Kategori kemampuan Tulis Lisan

1 AS P Jelas Jelas Rendah

2 NDP L Jelas Jelas Rendah

3 RPR L Jelas Jelas Rendah

4 RH L Jelas Jelas Tinggi

5 HH P Jelas Jelas Tinggi

6 PSS P Jelas Jelas Tinggi

32 B. Analisis Data Tes Pertama

1. Analisis Data Atas Nama RPR

Data Think Aloud dari Subjek RPR dan Analisisnya

Tabel triangulasi pada soal perbandingan senilai dari subjek RPR

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building-up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid

2. Abbreviated building-

up process

(membangun proses secara singkat)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

3. Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 4. The formal equation-

based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

Berdasarkan hasil tabel triangulasi, diketahui bahwa subjek RPR (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan senilai dengan menggunakan strategi 1, dan belum mampu menggunakan strategi 2, 3, dan 4.

Tabel triangulasi pada soal perbandingan berbalik nilai dari subjek RPR

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building-up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid

2. Abbreviated building- up process (membangun proses

secara singkat)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

3. Unit factor approach (pendekatan factor

unit)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 4. The formal equation-

based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

33

Berdasarkan hasil tabel triangulasi, diketahui bahwa subjek RPR (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai dengan menggunakan strategi 1, dan belum mampu menggunakan strategi 2, 3, dan 4.

Dari pengumpulan data, dapat diketahui strategi subjek RPR Sebagai berikut :

1)Building- up Process (membangun proses) a) Soal perbandingan senilai

Dalam tahap Building- up Process (membangun proses), subjek RPR sudah menunjukkan bagaimana cara membangun proses sebelum mengerjakan soal, yaitu dapat dilihat pada saat subjek RPR menjelaskan apa yang subjek RPR pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-3 : Apa yang diinginkan oleh soal ini dek ?

RPR-4 : Begini kak, kan orang-orang beli permen cokelat, mereka beli 3 permen cokelat dan bayarnya Rp.2000, nah tapi mereka mau beli peermen cokelatnya lagi buat teman mereka kak.

P-5 : Iya paham dek, tapi yang kakak tanya apa kira-kira yang diinginkan soal yang adek pahami ini?

RPR-5 : Menurut saya yang diminta adalah menghitung harga permen coekelat yang dibeli kak.

34

Selanjutnya subjek RPR melakukan perhitungan sesuai dengan langkah-langkah yang subjek pahami sendiri, yaitu dengan menggunakan proses penjumlahan, dimana subjek RPR menjumlahkan setiap rasio hingga sesuai dengan rasio yang dicari.

Gambar 1

Jawaban subjek RPR pada nomor 1

P-6 : Apa maksud perhitungan adek tersebut, bagaimana adek melakukan cara itu ?

RPR-6 : saya jumlahkan kak, begini kan 3 cokelat harganya 2000 berarti tambah 3 cokelat lagi jadinya 6 cokelat harganya juga ditambah 2000 kan jadinya 6 cokelat harganya 4000, begitu seterusnya kak sampai 24 cokelat.

b)Soal perbandingan berbalik nilai

Tahap Building- up Process (membangun proses) subjek RPR sudah mampu menunjukkan bagaimana membangun proses sebelum mengerjakan soal, yaitu dapat dilihat pada saat subjek RPR

35

menjelaskan apa yang subjek RPR pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-11 : Coba apa kira-kira yang adek pahami dari soal ini?

RPR-12 : Jadi begini kak, disini seandainya mereka ada tukangnya cuma 6 orang bererti rumah panggung akan jadi dalam 20 hari kak, tapi kalo di tambah 6 tukang lagi kan jadinya 12 orang kak berarti rumah panggungnya akan jadi lebih cepat gitu kak.

P-13 : Darimana adek tahu pekerjaannya akan jadi lebih cepat?

RPR-13 : Subjek menjawab

Gambar 2

Jawaban subjek RPR pada nomor 2

RPR-14 : Karena pekerjanya bertambah maka pengerjaannya semakin singkat kak, dimana pekerjanya semula 6 dan ditambah 6 maka

36

yang semula jadinya dengan waktu 20 hari maka menjadi 10 hari.

P-15 : kenapa adek bisa berpikir seperti itu

RPR-15 : iya karena itu masuk akal kak, sebenarnya saya tidak tahu cara menyelesaikannya engan rumus jadinya cuman ini saja cara yang saya bisa kak.

2)Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) Tahap Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) subjek RPR belum mampu menunjukkan membangun proses secara singkat pada soal perbandingan senilai, subjek RPR menyelesaikan masalah yang diberikan dengan menggunakan strategi penjumlahan dan belum mampu menggunakan strategi perkalian. Begitu juga dengan soal perbandingan berbalik nilai, subjek RPR belum terlihat mampu menggunakan strategi Abbreviated Building- up Process (membangun proses secara singkat) yaitu dengan menggunakan proses perkalian.

3) Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Tahap Unit factor approach (pendekatan factor unit) subjek RPR belum terlihat memiliki kemampuan untuk menunjukkan nilai dari satuan unit pada soal perbandingan senilai maupun pada soal perbandingan berbalik nilai, subjek RPR menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan strategi penjumlahan yaitu Building- up Process (membangun proses) dan subjek juga belum terlihat menggunakan strategi perkalian yaitu

37

Abbreviated Building- up Process (membangun proses secara singkat) sehingga subjek RPR dapat dikatakan belum mampu menggunakan strategi Unit factor approach (pendekatan factor unit), yaitu mencari nilai dari satuan unit.

4)The formal equation-based approach (pendekatan formal)

Tahap The formal equation-based approach (pendekatan formal) subjek RPR mengetahui bahwa soal yang diberikan merupakan bentuk perbandingan baik pada soal perbandingan senilai maupun soal perbandingan berbalik nilai, namun subjek RPR belum mampu menggunakan The formal equation-based approach (pendekatan formal) yaitu dengan meggunakan bentuk perbandingan sehingga subjek RPR belum mampu menggunakan rumus perkalian silang, dan subjek RPR hanya mampu menyelesaikan dengan menggunakan strategi penjumlahan.

2. Analisis Data Atas Nama AS

Data Think Aloud dari Subjek AS dan Analisisnya

Tabel triangulasi pada soal perbandingan senilai dari subjek AS

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building- up Process

(membangun proses) Mampu Mampu Valid 2. Abbreviated building-up

process (membangun proses secara singkat)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 3. Unit factor approach

(pendekatan factor unit) Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 4. The formal equation-

based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

38

Berdasarkan hasil tabel triangulasi diketahui bahwa subjek AS (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan senilai dengan menggunakan strategi 1, dan belum mampu menggunakan strategi 2, 3, dan 4.

Tabel triangulasi pada soal perbandingan berbalik nilai dari subjek AS

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building- up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid

2. Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 3. Unit factor approach

(pendekatan factor unit)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid 4. The formal equation-

based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

Berdasarkan hasil tabel triangulasi, diketahui bahwa subjek AS (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai dengan menggunakan strategi 1, dan belum mampu menggunakan strategi 2, 3, dan 4.

Dari pengumpulan data, dapat diketahui strategi subjek AS Sebagai berikut :

1)Building- up Process (membangun proses) a) Soal perbandingan senilai

Tahap Building- up Process (membangun proses) subjek AS sudah mampu menunjukkan bagaimana cara membangun proses sebelum mengerjakan soal, yaitu dapat dilihat pada saat subjek AS

39

menjelaskan apa yang subjek AS pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-3 : Kira-kira apa yang diinginkan oleh soal ini dek ? AS-4 : Mereka membeli 3 permen cokelat aja dan

bayarnya Rp.2000, nah tapi mereka mau tambah lagi beli permen cokelatnya buat teman mereka, gitu kak.

P-5 : Oh… iya paham dek, tapi yang kakak tanya apa kira-kira yang diinginkan soal yang adek pahami ini?

AS-5 : Maksudnya yang ditanya adalah menghitung harga 24 permen cokelat yang dibeli tadi kak.

Selanjutnya subjek AS melakukan perhitungan sesuai dengan langkah-langkah yang subjek AS pahami sendiri, yaitu dengan menggunakan proses penjumlahan yaitu dimana subjek AS menjumlahkan setiap rasio hingga sesuai dengan rasio yang dicari.

Gambar 3

Jawaban subjek AS pada nomor 1 P-6 : apa maksudnya dek

AS-6 : oh itu saya menghitung satu persatu kak, kan yang ditanya harga 24 cokelat jadinya saya jumlahkan

40

seperti itu kak supaya dapat 24 cokelat, nanti harganya juga saya jumlahkan seperti itu kak.

P-7 : bisa gak kita menggunakan cara lain dek, misal

begini

AS-7 : apa maksudnya itu kak, saya gak ngerti kak.

b)Soal perbandingan berbalik nilai

Tahap Building-up Process (membangun proses) subjek AS sudah mampu menunjukkan bagaimana cara membangun proses sebelum mengerjakan soal, yaitu dapat dilihat pada saat subjek AS menjelaskan apa yang subjek AS pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-19 : Coba apa kira-kira yang adek pahami dari soal ini?

AS-19 : disini mereka membangun rumah panggung kak.

disini mereka ada tukangnya 6 orang bererti rumahnya jadi 20 hari kak, tapi kalo di tambah 6 tukang lagi kan jadinya 12 orang kak berarti rumahnya akan jadi lebih cepat gitu kak.

P-11 : Ok kalau begitu apakah adek bisa menyelesaikan soal ini ?

AS-11 : Bisa kak.

AS-12 : (siswa menjawab soal)

Gambar 4

Jawaban subjek AS pada nomor 2

41

P-13 : coba jelaskan kenapa 6 + 6 = 10 ?

AS-13 : begini kak, mulanya kan 6 tapi ditambah lagi pekerjanya 6 jadinya 12 sehingga hasilnya 10 kak.

P-14 : darimana adek tahu hasilnya adalah 10?

AS-14 : iya karena tadi kak tukangnya ditambah yang semula 6 menjadi 12 itu naiknya 2 kali lipat berarti waktunya juga yang 20 hari itu turun 2 kali lipat makanya menjadi 10 kak.

P-15 ; ada cara lain gak dek ? AS-15 : gak ada kak.

2)Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) Tahap Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) subjek AS belum terlihat menunjukkan kemampuan untuk membangun proses secara singkat, yaitu terlihat pada saat subjek AS menyelesaikan masalah yang diberikan, subjek AS hanya mampu menggunakan proses penjumlahan dan belum mampu menggunakan proes perkalian yaitu Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat).

3) Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Tahap Unit factor approach (pendekatan factor unit) subjek AS belum terlihat memiliki kemampuan untuk menunjukkan nilai dari satuan unit sehingga subjek AS belum mampu menggunakan Unit factor approach (pendekatan factor unit).

42

4)The formal equation-based approach (pendekatan formal)

Tahap The formal equation-based approach (pendekatan formal) subjek AS mengetahui bahwa soal yang diberikan merupakan bentuk perbandingan, namun subjek AS belum mampu menggunakan The formal equation-based approach (pendekatan formal) yaitu dengan meggunakan bentuk perbandingan sehingga subjek AS belum mampu menggunakan rumus perkalian silang, dan subjek AS hanya mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan proses penjumlahan.

3. Analisis Data Atas Nama NDP

Data Think Aloud dari Subjek NDP dan Analisisnya

Tabel triangulasi pada soal perbandingan senilai dari subjek NDP

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building- up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid 2. Abbreviated building-up

process (membangun proses secara singkat)

Mampu Mampu Valid

3. Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

4. The formal equation-based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

Berdasarkan hasil tabel triangulasi diketahui bahwa subjek NDP (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan senilai dengan menggunakan strategi 1dan 2, dan belum mampu menggunakan strategi 3, dan 4.

43

Tabel triangulasi pada soal perbandingan berbalik nilai dari subjek NDP

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building- up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid

2. Abbreviated building-

up process

(membangun proses secara singkat)

Mampu Mampu Valid

3. Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

4. The formal equation- based approach (pendekatan formal)

Belum Mampu

Belum Mampu

Valid

Berdasarkan hasil tabel triangulasi, diketahui bahwa subjek NDP (kemampuan rendah) menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai dengan menggunakan strategi 1 dan 2, dan belum mampu menggunakan strategi 3, dan 4.

Dari pengumpulan data, dapat diketahui strategi subjek NDP Sebagai berikut :

1)Building- up Process (membangun proses) a) Soal perbandingan senilai

Tahap Building- up Process (membangun proses) subjek NDP sudah mampu menunjukkan bagaimana cara membangun proses, yaitu dapat dilihat pada saat subjek NDP menjelaskan apa yang subjek NDP pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-3 : Kira-kira apa yang diinginkan oleh soal ini dek ?

44

NDP-3 : Begini kak, kan orang-orang beli permen cokelat, mereka beli 3 aja dan bayarnya 2000, tapi mereka mau tambah lagi beli permen cokelatnya buat teman mereka, gitu kak.

Selanjutnya strategi yang digunakan oleh subjek NDP dapat dilihat pada strategi ke-2.

b)Soal perbandingan berbalik nilai

Tahap Building- up Process (membangun proses) subjek NDP sudah mampu menunjukkan bagaimana cara membangun proses, yaitu dapat dilihat pada saat subjek NDP menjelaskan apa yang subjek NDP pahami mengenai soal yang ditanyakan.

P-19 : Coba apa kira-kira yang adek pahami dari soal ini?

NDP-21 : Jadi begini kak, disini seandainya mereka mempunyai 6 orang pekerja bererti rumahnya akan jadi 20 hari kak, tapi kalo di tambah 6 pekerja lagi kan jadinya 12 orang kak berarti rumahnya akan jadi lebih cepat gitu kak.

Selanjutnya strategi yang digunakan oleh subjek NDP dapat dilihat pada strategi ke-2.

2)Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) a) Soal perbandingan senilai

45

Tahap Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) subjek NDP sudah mampu menunjukkan kemampuan untuk membangun proses secara singkat, yaitu terlihat pada saat subjek NDP menyelesaikan masalah yang diberikan dengan menggunakan strategi penjumlahan dan strategi perkalian.

P-5 : Ok, kalau adek sudah paham yang diinginkan soalnya, apakah ada gambaran untuk menyelesaikan soal ini?

NDP -6 : (Siswa menjawab soal)

Gambar 5

Jawaban subjek NDP pada nomor 1

P-7 : Kenapa jawabannya seperti ini dek, 8 ini dapat dari mana?

NDP-7 :begini kak, tadi kan mulanya cuma beli 3 cokelat, tapi mereka mau beli jadi 24 cokelat, supaya jadi 24 saya kalikan 3 dikali 8 hasilnya 24 kak.

P-8 : terus apa maksudnya yang dek?

46

NDP-8: Oh tadi saya mencoba untuk menjumlahkan setiap 3 cokelat yang diketahui kak sampai menemukan hasil 24 cokelat, namun setelah saya berhasil menemukan 24 cokelat ternyata kita bisa langsung mengalikannya dengan 8 karena jadi saya juga

mengalikan harganya begitu

kak.

P-9 : baik apakah bisa menggunakan cara lain ? NDP-9 : enggak tau kak.

P-10 : Baik, kira-kira bagaimana kalau seperti ini bisa gak?

NDP-10 : oh iya boleh kak, bisa juga seperti itu, nanti hasilnya disana kita kalikan saja

setelah itu kita bagi ketemu sudah hasilnya kak.

P-11 : bagaimana kalau diubah begini bisa gak?

NDP-11 : gak tau kak, kayaknya susah, itu aja dah yang saya bisa.

Berdasarkan cuplikan wawancara, subjek NDP sudah mampu menyelesaikan soal perbandingan tersebut dengan cara 1 kemudian subjek menyadari ternyata dari cara 1 tersebut subjek bisa menggunakan cara 2 yaitu langsung mengalikan dengan angka 8 dan subjek NDP bisa menggunakan cara 3 setelah menyadari bahwa

47

setelah menentukan nilai satuan yang diketahui subjek langsung mampu mengerjakannya dengan cara 3, namun subjek belum mampu menggunakan cara 4 yaitu menggunakan perkalian silang.

b)Soal perbandingan berbalik nilai

Tahap Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat) subjek NDP sudah mampu menunjukkan kemampuan untuk membangun proses secara singkat, yaitu terlihat pada saat subjek NDP menyelesaikan masalah yang diberikan dengan menggunakan strategi penjumlahan dan menggunakan strategi perkalian.

P-14 : Ok kalau begitu apakah adek bisa menyelesaikan soal ini ?

NDP-14 : Bisa kak.

P-15 : Coba kakak ingin lihat jawabannya adek.

NDP-15 : (siswa menjawab soal)

Gamabar 6

Jawaban subjek NDP pada nomor 2 P-19 : Coba bisa adek jelskan maksud jawaban adek ini?

48

NDP-19 : Begini kak, logikanya kan 6 pekerja dapat selesai dalam jangka waktu 20 hari, namun disini jumlah pekerja ditambah lagi 6 pekerja sehingga total pekerja menjadi 12, kemudian yang semula 6 pekerja selesai 20 hari otomatis 12 pekerja selesai 10 hari.

P-20 : Baik disini adek melakukan apa sehingga adek mendapatkan 10 hari yang dibutuhkan

NDP-20 : Disini saya membaginya kak.

P-21 : Apa yang adek bagi disini?

NDP-21 : Disini saya membagi 20 hari saya bagi 2 sehingga menjadi 10 hari.

P-22 : Terus pekerja adek apakan?

NDP-22 : Karenana pekerja bertambah jumlah otomatis saya kalikan kak, dan disini juga saya kalikan dengan 2 sehingga yang semulanya 6 menjadi 6 x 2 = 12 Berdasarkan cuplikan wawancara, subjek NDP sudah mampu menyelesaikan soal perbandingan tersebut, dan subjek NDP sudah mampu menyelesaikan dengan cara ke-2 yaitu menggunakan perkalian.

3)Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Tahap Unit factor approach (pendekatan factor unit) subjek NDP sudah bisa menyelesaikannya dengan cara ini seperti yang dijelaskan pad tahap ke-2 namun subjek NDP belum terlihat memiliki kemampuan untuk

49

menunjukkan nilai dari satuan unit dalam soal perbandingan berbalik nilai sehingga subjek NDP belum mampu menggunakan Unit factor approach (pendekatan factor unit).

4)The formal equation-based approach (pendekatan formal)

Tahap The formal equation-based approach (pendekatan formal) subjek NDP mengetahui bahwa soal yang diberikan merupakan bentuk perbandingan, namun subjek NDP belum mampu menggunakan The formal equation-based approach (pendekatan formal) yaitu dengan meggunakan bentuk perbandingan sehingga subjek NDP belum mampu menggunakan rumus perkalian silang, dan subjek NDP hanya mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan strategi 1, 2 dan 3.

4. Analisis Data Atas Nama RH

Data Think Aloud dari Subjek RH dan Analisisnya

Tabel triangulasi pada soal perbandingan senilai dari subjek RH

Strategi Tes 1 Tes 2 Keputusan

1. Building- up Process (membangun proses)

Mampu Mampu Valid

2. Abbreviated building-up process (membangun proses secara singkat)

Mampu Mampu Valid

3. Unit factor approach (pendekatan factor unit)

Mampu Mampu Valid

4. The formal equation- based approach (pendekatan formal)

Mampu Mampu Valid

Berdasarkan hasil tabel triangulasi, diketahui bahwa subjek RH (kemampuan tinggi) mampu menyelesaikan soal perbandingan senilai dengan menggunakan semua strategi.

Dalam dokumen analisis penalaran proporsional siswa dalam (Halaman 43-46)

Dokumen terkait