BAB 7 PENGECEKAN KEABSAHAN DAN
A. PENGECEKAN KEABSAHAN DATA
Banyak Hasil Penelitian kualitatif yang diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang kredibel akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami kesalahan.
Ada 3 teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data dalam suatu penelitian lapangan khususnya pada penelitian kualitatif, adapun tiga hal yang dimaksud sebagai berikut:
1. Memperpanjang masa pengamatan. Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
2. Pengamatan yang terus menerus. Dilakukan untuk menemukan ciri- ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
3. Triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber yaitu membandingkan dan mengecek terhadap data yang diperoleh.
Triangulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamat lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan cara :
a. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang saling berkaitan.
c. Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.
Bahwa setelah menganalisis data, peneliti harus memastikan apakah interpretasi dan temuan penelitian akurat. Validasi temuan menurut Creswell berarti bahwa peneliti menentukan keakuratan dan kredibilitas temuan melalui beberapa strategi, antara lain member checking. triangulasi dan auditing.
1. Member checking
Peneliti perlu mengecek temuannya dengan partisipan demi keakuratan temuan. Member checking adalah proses peneliti mengajukan pertanyaan pada satu atau lebih partisipan untuk tujuan seperti yang telah dijelaskan di atas. Aktivitas ini juga dilakukan untuk mengambil temuan kembali pada partisipan dan menanyakan
pada mereka baik lisan maupun tertulis tentang keakuratan laporan penelitian. Pertanyaan dapat meliputi berbagai aspek dalam penelitian tersebut, misalnya apakah deskripsi data telah lengkap, apakah interpretasi bersifat representatif dan dilakukan tanpa kecenderungan.
2. Triangulasi
Merupakan proses penyokongan bukti terhadap temuan, analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal dari:
1) individu (informan) yang berbeda (guru dan murid), 2) tipe atau sumber data (wawancara, pengamatan dan dokumen), serta 3) metode pengumpulan data (wawancara, pengamatan dan dokumen).
3. External Audit
Untuk menghindari bias atas hasil temuan penelitian, peneliti perlu melakukan cek silang dengan seseorang di luar penelitian.
Seseorang tersebut dapat berupa pakar yang dapat memberikan penilaian imbang dalam bentuk pemeriksaan laporan penelitian yang akurat. Hal ini menyangkut deskripsi kelemahan dan kekuatan penelitian serta kajian aspek yang berbeda dari hasil temuan penelitian. Schwandt dan Halpern memberikan gambaran pertanyaan yang dapat diajukan oleh auditor, antara lain:
a. Apakah temuan berdasarkan data?
b. Apakah simpulan yang dihasilkan logis?
c. Apakah tema tepat?
d. Sejauh mana peneliti melakukan bias?
e. Strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan kredibilitas?
Sementara itu, Michael Quinn Patton mengajukan beberapa teknik pemeriksaan keterpercayaan data yang lebih bervariasi, antara lain:
1. Perpanjangan keikutsertaan
Hal ini berarti bahwa peneliti berada pada latar penelitian pada kurun waktu yang dianggap cukup hingga mencapai titik jenuh atas pengumpulan data di lapangan. Waktu akan berpengaruh pada temuan penelitian baik pada kualitas maupun kuantitasnya. Terdapat beberapa alasan dilakukannya teknik ini, yaitu untuk membangun kepercayaan informan/subjek dan kepercayaan peneliti sendiri, menghindari
distorsi (kesalahan) dan bias, serta mempelajari lebih dalam tentang latar dan subjek penelitian.
2. Ketekunan pengamatan
Mengandung makna mencari secara konsisten dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif dan menemukan ciri-ciri dan unsur yang relevan dengan fokus penelitian untuk lebih dicermati. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan kedalaman penelitian yang maksimal.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap temuan data. Denzin dalam Moleong mengajukan empat macam triangulasi: sumber, metode, penyidik dan teori.
4. Pengecekan sejawat
Mengekspos hasil penelitian kepada sejawat dalam bentuk diskusi untuk menghasilkan pemahaman yang lebih luas, komprehensif, dan menyeluruh. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan jujur atas temuan, dapat menguji hipotesis kerja yang telah dirumuskan, menggunakannya sebagai alat pengembangan langkah penelitian selanjutnya serta sebagai pembanding.
5. Kajian kasus negatif
Dilakukan dengan cara mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai pembanding.
6. Uraian rinci
Teknik ini berkaitan erat dengan kriteria keteralihan, yakni peneliti dapat menuliskan interpretasi data atau laporan temuan sejelas dan secermat mungkin sehingga dapat menggambarkan konteks yang sesungguhnya agar pada gilirannya dapat digunakan pada konteks lain yang sejenis (berkarakteristik sama)
7. Auditing
Teknik ini berkaitan erat dengan kriteria kebergantungan dan kepastian data. Hal itu dilakukan terhadap proses dan hasil penelitian.
Proses auditing terdiri dari: pra-entri, penetapan hal-hal yang dapat diaudit, kesepakatan formal dan penentuan keabsahan data.