BAB 4 PENDEKATAN KUANTITATIF
7. PENGGUNAAN METODE KUANTITATIF
Seperti telah dikemukakan bahwa, metode kuantitatif dalam buku ini meliputi metode survei dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila :
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi, misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapat informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas dan tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian akan menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut .
c. Bila ingin pengaruh pengakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan tes IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adannya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas dan umunya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam.
Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti kuantitatif dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa harus sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah didefinisikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masakah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris/nyata.
Untuk itu peneliti meneliti melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus representatif, dengan teknik random sampling.
Meneliti adalah mencari data yang teliti/ukuran. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Dalam ilmu- ilmu alam, teknik dan ilmu-ilmu empirik lainnya, instrumen penelitian seperti termometer untuk mengukur suhu, timbangan untuk mengukur beratnya semuanya ada, sehingga tidak perlu membuat instrumen. Tetapi dalam penelitian sosial, sering instrumen yang akan di gunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri.
Agar instrumen dapat di percaya, maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitas, maka dapat di gunakan untuk mengukur variabel yang telah di tetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk mengumpulkan data dapat berbentuk tes dan nontes. Untuk instrumen yang berbentuk nontes, dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman observasi dan wawancara.
Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa tes dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi dan wawancara.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan piktogram. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.
Jadi kalau rumusan masalah ada lima, maka kesimpulannya juga ada lima. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu dicek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori,
instrumen, pengumpulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan.
Pengertian Teori dalam Pendekatan Kuantitatif
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori. Konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teori ini dapat ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Populasi dalam Pendekatan Kuantitatif
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kreatistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/dimiliki oleh subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, pada setting alami (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik mengumpulkan data, maka teknik mengumpulkan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Analisis Data dalam Pendekatan Kuantitatif
Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
DAFTAR PUSTAKA
Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi untuk Ilmu Sosial dan Humaniora. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Mulyana, Dedy. 2001. Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Humaniora. Bandung:
Remaja.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.