• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Data Kelayakan Ekonomi dan Finansial

A.5. Kajian Lingkungan

5.4 Pengkajian Data Kelayakan Ekonomi dan Finansial

1. Investasi sarana dan prasarana air limbah meliputi:

a. Investasi untuk pembangunan sistem setempat (on-site).

b. Investasi untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat dalam berbagai skala pengembangan (off-site).

2. Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek air limbah harus memperhitungkan perbedaan karakteristik biaya yang timbul antara proyek- proyek sebagai berikut:

a. Perluasan prasarana yang sudah ada.

b. Rehabilitasi prasarana yang sudah ada.

c. Pengembangan prasarana pada daerah baru.

48 P E D O M A N T E K N I S P E N Y U S U N A N S T U D I K E L A Y A K A N S P A L

5.4.2 Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Proses perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek air limbah harus memperkirakan seluruh biaya yang timbul dan manfaat yang timbul dari kegiatan investasi dan operasi serta memperkirakan selisih atau membandingkan antara biaya dan manfaat selama tahun proyeksi.

1. Perhitungan Kelayakan Ekonomi

a. Perhitungan kelayakan ekonomi proyek dihitung dengan metode Economic Internal Rate of Return (EIRR). Rumus dasar yang digunakan adalah :

dimana :

IRR = Tingkat Bunga Kegiatan (Internal Rate of Return) I = Modal (Investment) awal

CF = Cash Flow tiap tahunnya n = tahun ke n

b. Apabila hasil perhitungan EIRR proyek menghasilkan angka prosentase (%) lebih besar dari discount factor, maka perhitungan tersebut merekomendasikan bahwa proyek layak diterima dalam pengertian melaksanakan proyek lebih baik dibanding tidak melaksanakan proyek. Tidak melaksanakan proyek berarti membiarkan pencemaran air limbah tetap berlangsung dengan konsekuensi kerugian yang lebih besar akibat penurunan kualitas sumber daya air dan penurunan derajat kesehatan manusia;

c. Apabila hasil perhitungan EIRR proyek menghasilkan angka prosentase (%) lebih kecil dari discount faktor, maka proyek ditolak.

Proyek ini perlu direvisi skala investasinya agar biaya investasi tidak terlalu berlebihan (over investment).

t n

t t

IRR

CF IRR

I

) 1

( ) 1

0 (

0

+ +

= ∑ +

=

2. Perhitungan Kelayakan Keuangan

a. Perhitungan kelayakan keuangan proyek dihitung dengan metode Keuangan Financial Internal Rate of Return (FIRR) dan Net Present Value (NPV). Rumus dasar FIRR sama dengan EIRR, sedangkan untuk rumus NPV adalah sebagai berikut :

dimana :

NPV = Nilai sekarang dari investasi (Net Present Value) I = Modal (Investment) awal

CF = Cash Flow tiap tahunnya r = tingkat bunga (interest rate) % n = tahun ke n

b. Apabila hasil perhitungan FIRR menghasilkan angka prosentase (%) lebih besar dari discount factor, maka pendanaan investasi proyek dapat dibiayai dari pinjaman komersial tanpa membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pengembalian cicilan pokok dan bunganya. Bahkan proyek ini mendapat manfaat keuangan sebesar nilai NPV- nya (NPV positif);

c. Apabila hasil perhitungan FIRR menghasilkan angka prosentase (%) sama dengan nol yang berarti lebih kecil dari discout faktor, maka pendanaan investasi proyek hanya layak apabila dibiayai dari sumber pendanaan APBD atau sumber dana lain yang tidak mengandung unsur bunga pinjaman dan pembayaran cicilan pokok.

d. Apabila kelayakan keuangan proyek tidak dapat menutup biaya operasional (deficit O/M), maka proyek ditolak. Proyek ini perlu direvisi perencanaannya dan pilihan teknologinya agar biaya O/M- nya dapat menjadi lebih rendah.

t n

t

r

CF r

NPV I

) 1 ( ) 1 (

0

+ +

= ∑ +

=

50 P E D O M A N T E K N I S P E N Y U S U N A N S T U D I K E L A Y A K A N S P A L

Skematik biaya dan manfaat yang harus dihitung tersebut dijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 1. Skematika Biaya dan Manfaat Proyek 5.4.3 Perkiraan Biaya Investasi dan Pengendalian Modal

1. Seluruh biaya investasi yang diperlukan dalam proyek air limbah harus diperkirakan baik berupa investasi awal maupun investasi lanjutan yang diperlukan sesuai tahapan pengembangan proyek termasuk investasi penggantian (replacement) aset yang sudah usang;

2. Seluruh biaya pengembalian modal investasi harus diperkirakan berdasarkan perhitungan depresiasi (penyusutan) terhadap prasarana terbangun. Perhitungan depresiasi masing-masing komponen prasarana terbangun dihitung bedasarkan standard usia/umur manfaat prasarana;

3. Apabila biaya investasi pembangunan sarana dan prasarana tersebut dibiayai dari dana pinjaman (Loan), maka biaya bunga pinjaman harus diperhitungkan dalam komponen pengembalian modal.

1. Mengidentifikasi kondisi permasalahan

2. Mengidentifikasi alternatif pada

setiap aspek pengembangan

3. Mengidentifikasi kriteria kelayakan teknis untuk mengevaluasi alternatif yang

diusulkan

4. Memberikan penilaian pada tiap alternatif yang ada berdasarkan kriteria

kelayakan

5. Menetapkan bobot atau peringkat pada tiap

kriteria

6. Mengevaluasi setiap alternatif yang

diusulkan

7. Melaksanakan analisa kelayakan ekonomi dan

finansial 8. Memberikan rekomendasi

rencana pengembangan berdasarkan peringkat

alternatif yang ada Penjelasan

= Tahapan pelaksanaan = Aliran Data

Input informasi dari kumpulan data

Input informasi dari pe- mangku kepentingan

5.4.4 Perkiraan Biaya Operasional

1. Seluruh biaya operasi dan pemeliharaan (O dan P) yang diperlukan untuk mengoperasikan sarana dan prasarana terbangun sesuai Standard Operating Procedur (SOP) harus diperkirakan dalam satuan Rp/Thn serta diproyeksikan selama tahun proyeksi dengan memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi;

2. Seluruh biaya umum dan administrasi yang diperlukan untuk membiayai operasi lembaga pengelola harus diperkirakan dalam Rp/Thn serta diproyeksikan selama tahun proyeksi dengan memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi dan pengembangan kapasitas lembaga pengelola.

5.4.5 Perkiraan Manfaat Ekonomi

1. Seluruh manfaat ekonomi yang timbul dari keberadaan proyek air limbah harus diperkirakan baik berupa manfaat yang dapat diukur dengan uang (Tangible) maupun manfaat yang tidak dapat diukur dengan uang (Intangible);

2. Manfaat ekonomi proyek air limbah yang dapat diukur dengan nilai uang (Tangible) baik berupa manfaat langsung (Direct) maupun manfaat tidak langsung (Indirect) harus dikonversikan dengan standard konversi yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan kaidah ekonomi yang dihitung dalam satuan Rp/Thn;

3. Manfaat ekonomi proyek air limbah yang tidak dapat diukur dengan nilai uang (Intangible) harus dijelaskan dengan menggunakan data-data statistik yang relevan.

5.4.5.1 Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)

1. Seluruh potensi retribusi yang dapat diterima oleh lembaga pengelola sebagai akibat dari pelayanan air limbah harus diperkirakan berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan dan perkiraan tarif retribusi rata-rata setiap tahun.

2. Proyeksi kenaikan jumlah pelanggan air limbah harus dihitung berdasarkan skenario peningkatan jumlah pelanggan hingga tercapainya kapasitas optimum (Full Capacity) sesuai dengan rencana teknis proyek;

3. Proyeksi kenaikan tarif air limbah yang diperhitungkan dalam proyeksi pendapatan tarif tidak boleh melampaui tingkat inflasi.

52 P E D O M A N T E K N I S P E N Y U S U N A N S T U D I K E L A Y A K A N S P A L

5.5 Pengkajian Ekonomi dan Finansial