• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

Manajemen Risiko, Kode Etik, Pengungkapan Informasi Bagi Pemegang Saham & Pemangku

tanggal 31 Desember 2017 dan

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

a. Aset pensiun (lanjutan) a. Pension asset (continued)

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria untuk tahun 2017 dan 2016 atas biaya pensiun dengan metode Projected Unit Credit berdasarkan pada laporan aktuaris independen, PT Milliman Indonesia masing-masing tertanggal 7 Maret 2018 dan 7 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions applied in the 2017 and 2016 actuarial calculation of pension costs using the Projected Unit Credit method based on the independent actuarial reports of PT Milliman Indonesia dated March 7, 2018 and March 7, 2017, respectively, are as follows:

2017 2016

Tabel mortalita Tabel Mortalita Indonesia III/ Tabel Mortalita Indonesia III/ Mortality table Indonesia Mortality Table III Indonesia Mortality Table III

Umur pensiun normal 55 tahun/55 years 55 tahun/55 years Normal pension age

Tingkat kenaikan gaji Nihil/Nil Nihil/Nil Salary increase rate

Tingkat diskonto 6,5% per tahun/ 8,0% per tahun/ Discount rate

6.5% per annum 8.0% per annum

Perhitungan manfaat pensiun 1,15 x masa kerja 1,15 x masa kerja Pension benefits formula

x penghasilan dasar pensiun/ x penghasilan dasar pensiun/

1.15 x service period 1.15 x service period

x pension salary base x pension salary base

Tingkat kenaikan manfaat Defined pension benefits

pasti pensiun 0% 0% incremental rate

Tingkat hasil yang diharapkan Expected rate of return on plan

dari aset dana pensiun 7,5% 7,5% assets

Rata-rata sisa masa kerja di masa mendatang yang diharapkan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah 10,7 tahun untuk Perusahaan dan 9,5 tahun untuk BGI.

The expected average remaining service period of the employees as of December 31, 2017 is 10.7 years for the Company and 9.5 years for BGI.

Status pendanaan DPTRS pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan laporan aktuaris adalah sebagai berikut:

The funded status of DPTRS as of December 31, 2017 and 2016 based on the actuarial reports is as follows:

2017 2016

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 10.429.248.000 9.365.999.000 Actuarial obligation Nilai wajar aset DPTRS (28.641.428.000) (28.790.044.000) Fair value of DPTRS assets

Kelebihan nilai wajar aset atas Excess of fair value of assets over liabilitas aktuarial (18.212.180.000) (19.424.045.000) actuarial obligation Dampak pembatasan aset pensiun 3.294.765.000 3.863.003.000 Impact from pension asset ceiling

Aset manfaat pensiun per laporan Pension benefit asset per consolidated posisi keuangan konsolidasian (14.917.415.000) (15.561.042.000) statements of financial position

Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, reksadana, saham dan obligasi.

The assets of the pension plan consist mainly of time deposits, mutual fund units, shares and bonds.

Kategori utama aset program sebagai persentase dari total aset program adalah sebagai berikut:

The primary category of the assets of the pension plan as a percentage of total assets of the pension plan is as follows:

2017 2016

Deposito berjangka 62% 65% Time deposits

Obligasi 32% 29% Bonds

Saham 2% 2% Shares

Reksadana 4% 4% Mutual fund units

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

67 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

a. Aset pensiun (lanjutan) a. Pension asset (continued)

Pada tahun 2005, Perusahaan dan BGI, menghentikan tingkat kenaikan gaji karyawan dimana dasar perhitungan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan pada saat pensiun adalah berdasarkan gaji karyawan pada tanggal 31 Agustus 2005.

Akibatnya, untuk tujuan perhitungan beban (keuntungan) pensiun, gaji karyawan diasumsikan tidak mengalami peningkatan setelah 31 Agustus 2005. Perubahan kebijakan DPTRS tersebut telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP- 032/KM.12/2006 tanggal 26 Juli 2006. Namun, pada tahun 2015, Perusahaan dan BGI mengajukan permohonan pengesahan atas perubahan kebijakan DPTRS untuk tingkat kenaikan gaji karyawan yang diubah menjadi tanggal 31 Desember 2007. Sehingga, untuk tujuan perhitungan beban (keuntungan) pensiun, gaji karyawan diasumsikan tidak mengalami peningkatan setelah 31 Desember 2007.

In 2005, the Company and BGI, froze the pensionable salaries of employees whereby the basis of the pension benefit calculation to be paid to the employees upon retirement will be their salaries as of August 31, 2005.

Consequently, when calculating pension costs (income), the employee’s salary is assumed to have no increase after August 31, 2005. The foregoing amendment had been approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-032/KM.12/2006 dated July 26, 2006.

However, in 2015, the Company and BGI submitted a request for the ratification of the change in the policy of the DPTRS whereby the rate of increase in employee’s salary shall be based on employee salary level as of December 31, 2007. For the purpose of calculating pension expense (benefit), the employee’s salary is assumed not to increase after December 31, 2007.

Perubahan atas kebijakan DPTRS tersebut telah disahkan oleh OJK dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-550/NB.1/2015 tanggal 29 September 2015.

Changes in the policies of the DPTRS have been approved by OJK in its Board of Commissioners Decision Letter No. KEP- 550/NB.1/2015 dated September 29, 2015.

Beban (keuntungan) pensiun yang dibebankan (diakui) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, serta disajikan dalam akun beban usaha, adalah sebagai berikut:

The pension costs (income) charged (recognized) in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, and presented under operating expenses, are as follows:

2017 2016

Keuntungan bunga bersih pada Net interest income on the net

kewajiban manfaat penisun (1.553.924.000) (1.696.748.000) defined benefits obligation

Beban jasa kini 499.199.000 458.614.000 Current service cost

Jumlah (penghasilan)

manfaat pensiun (1.054.725.000) (1.238.134.000) Total pension (income)

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

68 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

a. Aset pensiun (lanjutan) a. Pension asset (continued) Beban (penghasilan) komprehensif lain yang

(dibebankan) diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, serta disajikan dalam penghasilan (beban) komprehensif lain, adalah sebagai berikut:

The other comprehensive expense (income) (charged) recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and presented under other comprehensive income (expense), is as follows:

2017 2016

(Beban) keuntungan aktuarial (1.221.245.000) (503.618.000) Actuarial (loss) gain Tingkat pengembalian yang diharapkan (1.045.345.000) (163.223.000) Expected return on investments Perubahan atas dampak

batasan aset 568.238.000 (1.220.748.000) Change in the effect of asset ceiling

Jumlah beban Total other comprehensive

komprehensif lain (1.698.352.000) (1.887.589.000) expense

Mutasi aset pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The movements of pension asset for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Aset awal tahun 15.561.042.000 16.210.497.000 Asset at beginning of year Penghasilan manfaat pensiun 1.054.725.000 1.238.134.000 Pension income Beban komprehensif lain (1.698.352.000) (1.887.589.000) Other comprehensive expense

Aset akhir tahun 14.917.415.000 15.561.042.000 Asset at end of year

Analisa sensitivitas untuk tingkat diskonto Sensitivity analysis for discount rate Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama

yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits obligation is as follows:

Kenaikan tingkat Penurunan tingkat

diskonto/ diskonto/

Increase in Decrease in

discount rate by 1% discount rate by 1%

Dampak terhadap liabilitas (529.251.000) 577.771.000 Effect on defined benefits obligation -

imbalan pasti - naik (turun) increase (decrease)

Pembayaran imbalan kerja kepada karyawan yang diharapkan pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

Expected benefit payments to employees in future years are as follows:

2017 2016

Dalam 12 bulan mendatang 359.896.000 258.679.000 Within the next 12 months Antara 1 sampai 5 tahun 3.932.161.000 3.939.898.000 Between 1 and 5 years Antara 5 sampai 10 tahun 9.336.296.000 9.146.456.000 Between 5 and 10 years Lebih dari 10 tahun 5.035.911.000 6.162.578.000 More than 10 years

Jumlah 18.664.264.000 19.507.611.000 Total

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

69 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang b. Employee benefits liabilities

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 terdiri dari:

Employee benefits obligation based on Labor Law No. 13/2003 consists of:

2017 2016

Liabilitas imbalan kerja 87.911.172.000 70.470.543.000 Employee benefits obligation

Dana pensiun (7.242.628.320) (9.049.951.733) Pension fund

Liabilitas imbalan kerja - neto 80.668.543.680 61.420.591.267 Employee benefits obligation - net

Perusahaan dan Entitas Anaknya juga menghitung dan mencatat estimasi biaya pensiun karyawan yang merupakan selisih lebih manfaat pensiun sesuai dengan Undang- undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti kerugian atas manfaat yang disediakan oleh DPTRS.

Pada tahun 2014, Perusahaan membentuk pendanaan untuk program imbalan kerja tersebut dengan menyisihkan dana sebesar Rp10.790.951.490 yang ditempatkan atau diinvestasikan pada program asuransi Allianz Life. Dana ini disajikan sebagai pengurang liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian karena dana ini hanya dapat digunakan untuk pembayaran liabilitas imbalan kerja karyawan.

The Company and its Subsidiaries also calculated and recognized estimated employee benefit costs which represent the excess of the pension benefits set forth in the Labor Law No. 13/2003 concerning the settlement of labor dismissal and stipulation of severance pay, gratuity, and compensation over the benefits provided by DPTRS.

In 2014, the Company made a funding for this employee benefits program by setting aside funds totaling Rp10,790,951,490 which are placed or invested in Allianz Life insurance program. These funds were presented as a deduction from the employee benefits obligation in the consolidated statement of financial position because such funds can be used only to pay employee benefits obligation.

Pada tanggal 4 Mei 2015, Perusahaan memindahkan dana investasi tersebut dari asuransi Allianz Life kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dalam Manulife Program Pesangon Plus. Pada bulan Desember 2017, Perusahaan menambahkan dana sebesar Rp10.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2017, dana ini naik menjadi Rp20.998.357.875 (2016: Rp14.589.528.895) yang disajikan sebagai dana pensiun di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena jika Perusahaan memutuskan untuk menghentikan perjanjian pendanaan ini, semua dana tersebut akan dikembalikan kepada Perusahaan sesuai perjanjian dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

On May 4, 2015, the Company transferred these funds from Allianz Life insurance to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia under its Manulife Severance Program Plus. In December 2017, the Company made additional funding of Rp10,000,000,000. As of December 31, 2017, these funds have increased to Rp20,998,357,875 (2016:

Rp14,589,528,895) which are presented as pension fund in the consolidated statement of financial position because if the Company decides to terminate the funding arrangement, all of these funds will be returned back to the Company in accordance with the agreement with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

70 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan)

b. Employee benefits obligation (continued)

Pada tahun 2015, BGI membuat perjanjian dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mendanai liabilitasnya atas pembayaran manfaat karyawan sesuai ketentuan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 13 melalui Manulife Program Pesangon Plus. Dalam program ini, jika BGI membatalkan polis sebelum tanggal jatuh tempo, maka PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia akan mengembalikan seluruh nilai polis kepada BGI.

Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah premi investasi yang telah dibayarkan oleh BGI sebesar Rp13.886.929.041 (2016:

Rp10.778.855.391) dan disajikan sebagai dana pensiun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

In 2015, BGI entered into an agreement with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to fund its liability to pay employee benefits in accordance with Labor Law No.13 through Manulife Severance Program Plus. Under this program, if BGI cancels the policy before the maturity date, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia will refund the total value of the policy to BGI. As of December 31, 2017, the total value of investment premiums already paid by BGI amounted to Rp13,886,929,041 (2016: Rp10,778,855,391) which were recognized as pension fund in the consolidated statements of financial position.

Pada tahun 2015, BGI juga membuat perjanjian dengan PT Allianz Life Indonesia untuk mendanai liabilitasnya atas pembayaran manfaat karyawan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13. Dalam perjanjian dengan PT Allianz Life Indonesia, BGI akan membayar premi investasi secara berkala.

Dana akan digunakan hanya untuk pembayaran pesangon pada saat pemutusan hubungan kerja karyawan BGI. Perjanjian ini berlaku untuk masa yang tidak ditentukan dan apabila perjanjian ini diakhiri oleh BGI, maka seluruh nilai polis sampai dengan tanggal pengakhiran akan dibayarkan oleh Allianz Life hanya kepada penyedia program sejenis yang ditunjuk oleh BGI. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah premi investasi yang telah dibayarkan oleh BGI sebesar Rp7.242.628.320 (2016: Rp9.049.951.733) yang disajikan sebagai akun pengurang liabilitas imbalan kerja dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun.

In 2015, BGI also entered into an agreement with PT Allianz Life Indonesia to fund its liability to pay employee benefits under Labor Law No. 13. Under the agreement with PT Allianz Life Indonesia, BGI will make periodic payments of investment premiums.

The funds can be used only for payment of severance benefits upon termination of employment of BGI employees. This agreement is valid for an indefinite period, and if the agreement is terminated by BGI, all of the investment value up to termination date will be paid by Allianz Life only to a company providing similiar program appointed by BGI.

As of December 31, 2017, the total value of the investment premiums paid by BGI amounted to Rp7,242,628,320 (2016:

Rp9,049,951,733) which were presented as a reduction of employee benefits obligation in the consolidated statement of financial position.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows:

2017 2016

Tabel mortalita Tabel Mortalita Indonesia III/ Tabel Mortalita Indonesia III/ Mortality table Indonesia Mortality Table III Indonesia Mortality Table III

Umur pensiun normal 55 tahun/55 years 55 tahun/55 years Normal pension age

Tingkat kenaikan gaji 7,0% per tahun/ 8,0% per tahun/ Salary increase rate

7.0%per annum 8.0%per annum

Tingkat diskonto 7,5% per tahun/ 9,5% per tahun/ Discount rate

7.5% per annum 9.5% per annum

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

71 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan)

b. Employee benefits obligation (continued)

Beban imbalan kerja yang diakui pada laba rugi adalah sebagai berikut:

The employee benefit costs recognized in the profit or loss are as follows:

2017 2016

Beban jasa kini 9.998.261.000 9.186.053.000 Current service cost

Beban jasa lalu (643.538.000) - Past service cost

Beban bunga 4.200.330.000 3.771.235.000 Interest expense

Jumlah 13.555.053.000 12.957.288.000 Total

Imbalan kerja yang diakui pada penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

The employee benefit costs recognized in other comprehensive income are as follows:

2017 2016

Kerugian (keuntungan) aktuarial 3.164.175.000 (1.740.544.000) Actuarial loss (gain) Hak pengembalian 585.741.000 564.859.000 Return on reimbursement right

Jumlah beban (penghasilan) Total other comprehensive

komprehensif lain 3.749.916.000 (1.175.685.000) expense (income)

Mutasi liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The movements of employee benefits obligation for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Liabilitas awal tahun 70.470.543.000 59.311.500.000 Balance at beginning of year Beban imbalan kerja 13.555.053.000 12.957.288.000 Benefits expense

Beban (penghasilan)

komprehensif lain: Other comprehensive expense (income):

Penyesuaian atas kewajiban (5.161.034.000) (1.140.838.000) Experience adjustments on obligation Perubahan asumsi keuangan 8.325.209.000 (599.706.000) Changes in financial assumptions Hak pengembalian 585.741.000 564.859.000 Return on reimbursement right

Pembayaran imbalan (972.244.000) (1.694.413.000) Benefits payments

Hak pengembalian bersih 1.300.750.000 3.197.391.000 Net reimbursement right Kontribusi Perusahaan (192.846.000) (2.125.538.000) Company contributions

Liabilitas akhir tahun 87.911.172.000 70.470.543.000 Balance at end of year

Analisa sensitivitas untuk tingkat diskonto Sensitivity analysis for discount rate

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits obligation is as follows:

Kenaikan tingkat Penurunan tingkat

diskonto/ diskonto/

Increase in Decrease in

discount rate by 1% discount rate by 1%

Dampak terhadap liabilitas Effect on defined benefits obligation imbalan pasti - naik (turun) (8.213.136.000) 9.547.021.000 - increase (decrease)

Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

For the Year Then Ended

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

72 29. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN

KERJA (lanjutan)

29. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS PROGRAM (continued)

b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan)

b. Obligation for employee service entitlements - non-current (continued)

Analisa sensitivitas untuk tingkat diskonto (lanjutan)

Sensitivity analysis for discount rate (continued)

Kenaikan tingkat Penurunan tingkat

upah/ upah/

Increase in Decrease in

salary rate by 1% salary rate by 1%

Dampak terhadap liabilitas Effect on defined benefits obligation imbalan pasti - naik (turun) 10.600.111.000 (9.286.701.000) - increase (decrease)

Pembayaran imbalan kerja kepada karyawan yang diharapkan pada periode mendatang yang tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:

Undiscounted expected payments of benefits to employees in future years are as follows:

2017 2016

Dalam 12 bulan mendatang 2.823.335.000 1.453.817.000 Within the next 12 months Antara 1 sampai 5 tahun 29.399.129.000 30.156.459.000 Between 1 and 5 years Antara 5 sampai 10 tahun 58.927.127.000 82.505.176.000 Between 5 and 10 years Lebih dari 10 tahun 516.598.300.000 520.777.384.000 More than 10 years

Jumlah 607.747.891.000 634.892.836.000 Total

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK