BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian Data Dan Analisis
59
Bagan 4.1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Desa Sukorambi
Bagan 4.2
Jumlah Kasus Perjudian Sabung Ayam Di Desa Sukorambi
No Tahun Laporan Selesai
1 2018 10 orang 10
2 2019 5 orang 5
3 2020 7 orang 7
4 2021 4 orang 4
Jumlah 26 orang 26
Sumber : Desa Sukorambi66
Berdasarkan hasil penelitian, bisa diuraikan hasil dari penyajian data sebagai berikut:
1. Praktek Perjudian Sabung Ayam di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Mengacu pada hasil wawancara terhadap informan, dokumentasi serta pengamatan dari peneliti. Peneliti akan menyajikan data terkait hasil penelitian yaitu sebagai berikut:
Dalam pengertian judi sabung ayam yaitu aktivitas perjudian dari setidaknya dua individu yang melakukan adu ayam di mana terkait pertarungan tersebut mendapatkan keuntungan yang sudah direncanakan atau kesepakatan di awal.
Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa Sukorambi mengganggu ketertiban dan membuat keresahan penduduk di sekitar tempat adu ayam. Hal ini Tentunya melanggar aturan hukum yang dikenai dalam pasal 2 UU No. 7 tahun 1974 perihal perjudian.
Terkait praktek judi sabung ayam, berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan sekaligus interview terhadap Bapak sono yang menjadi pelaku delik judi sabung ayam di mana Bapak sono menjelaskan bahwasanya:
“melakukan sabung ayam ini saya bergabung kurang lebihnya sekitar 3 tahun, mengenai perjudiaannya pertama saya dan teman saya mencari musuh atau mencari informasi terkait sabung ayam melalui postingan di sosial media. Ketika sudah mendapatkan informasi dan juga musuh maka yang dilakukan selanjutnya yakni
61
saya mendatangi arena sabung ayam untuk melakukan perjanjian taruhan sekaligus menyepakati uang taruhan”67
Mengacu pada data di atas bahwasanya mengenai praktek delik sabung ayam tersebut kesimpulannya yaitu:
a. Pelaku perjudian melalui sabung ayam mencari lawan atau musuh sekaligus mencari informasi terkait sabung ayam dalam postingan di sosial media, yang mana judi diawali adanya perjanjian taruhan dan juga menyepakati nominal taruhan
b. Terdapat taruhan dalam perjudian melalui sabung ayam.
Selanjutnya praktek perjudian melalui sabung ayam yang dijelaskan oleh Agung salah satu pelaku menjelaskan bahwasannya:
“Pada kegiatan sabung ayam, sebagai penyabung saya mempersiapkan ayam yang mau di adu serta lawan saya juga menyiapkan ayamnya dengan menjalankan dan mengikuti pertarungan yang sudah ditetapkan diawal. Kegiatan tersebut dilakukan diarena sabung ayam yang mana kegiatan ini berada dikawasan tertutup atau sepi yang tidak diperbolehkan oleh pihak berwajib. Dan mengenai perjudiannya saya lebih suka bermain judi sabung ayam dikarenakan seru dan aman.”68
Penjelasan yang sama dari salah satu pelaku tindak pidana perjudian melalui sabung ayam, Ari mengatakan:
“Dalam melakukan sabung ayam terutama memang mempersiapkan ayam terlebih dahulu dan juga melihat kondisinya layak untuk dipertarungkan atau tidak, dikarenakan jika tidak layak untuk dipertarungkan maka dapat mengakibatkan kalahnya pertarungan.
Tidak hanya saya melainkan semua penyabung ayam disini fokus terhadap ayam terlebih dahulu sebelum ke arena sabung ayam yakni merawat ayam jagoannya dengan baik seakan-akan harus menang dalam pertarungannya”.69
67 Sono, wawancara, Sukorambi 10 mei 2022
68 Agung, wawancara, Sukorambi 11 mei 2022
69 Ari, wawancara, Sukorambi 14 Mei 2022
Berdasarkan informasi-informasi yang telah dijelaskan diatas, bahwasannya perjudian melalui sabung ayam dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Menyiapkan ayam yang di pertarungkan b. Melihat kondisi ayam terlebih dahulu
c. Arena sabung ayam tertutup dan tidak diketahui oleh pihak yang berwajib
Selanjutnya peneliti mewawancarai salah satu narasumber, mengatakan bahwa:
“Saya melakukan sabung ayam disini karena lingkungan sekitar saya banyak juga yang mengikuti sabung ayam oleh karena itu saya juga ikut serta dalam ajang perjudian tersebut”70
Sedangkan menurut Ari menegaskan:
“memang benar, selain karena hoby saya ikut serta dalam kegiatan sabung ayam ini karena teman sekitar saya juga sebagian mengikuti hal tersebut. Jadi saya melihat teman saya ikut itu menjadi saya kepengen dalam melakukan hal tersebut”.71
Berdasarkan hasil interview di atas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya selain karena aspek hobi, faktor lingkungan berdampak terhadap sesama masyarakat sekitar untuk melakukan sabung ayam.
Berikutnya peneliti mewawancarai ibu murina sebagai masyarakat Desa Sukorambi di mana beliau menjelaskan bahwasanya:
“ menurut saya terkait sabung ayam penyebab salah satunya yakni dari teman lingkungan sekitar selain itu juga faktor keluarga yang mana didalam keluarga tersebut perlu adanya
70 Sono, Wawancara, Sukorambi 10 Mei 2022
71 Ari, Wawancara, Sukorambi 14 mei 2022
63
didikan dari orang tua. Karena orang tua itu sangat berperan penting dalam pendidikannya. Oleh karena itu berarti tindakan yang dilakukan orang tersebut karena kurang perhatian dari orang tuanya dikarenakan kesibukan-kesibukan hal lainnya”.72 Selanjutnya Agung mengatakan bahwasannya:
“Selain karena hobi dalam melakukan sabung ayam, Alasan saya melakukan sabung ayam tersebut karena ekonomi saya kurang mbak, jadi hal itu saya buat sampingan saja untuk menambah ekonomi keluarga. Apabila menang dalam perjudian sabung ayam, jika kalah hanya menjadi suatu hal yang menjadi penyebab tengkarnya saya dengan istri saya mbak soalnya uang yang dibuat taruhan habis dan tidak menghasilkan”.73
Dari hasil pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwasannya faktor keluarga merupakan termasuk penyebab terjadinya perjudian sabung ayam karena keluarga juga sangat berpengaruh penting. Peran orang tua itu penting dalam mendidik anaknya menuju jalan yang terbaik, jadi pelu adanya perhatian terhadap anak oleh orang tuanya.
Aspek perekonomian turut penyebab perjudian sabung ayam dikarenakan kurangnya ekonomi dalam berkeluarga jadi hal ini perlu adanya kesadaran diri masing-masing bahwasannya perjudian sabung ayam ini sangatlah merugikan.
72 Ibu Murina, Wawancara Sukorambi 22 Mei 2022
73 Agung, Wawancara Sukorambi 11 Mei 2022
2. Sanksi Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian Sabung Ayam di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dalam Perspektif Undang-undang No.7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian
Konsep pemberian hukuman termasuk ke dalam faktor prioritas untuk penegakan keadilan di Indonesia. Penegakan hukum sendiri dapat diartikan sebagai usaha menciptakan kepastian hukum, memperoleh keadilan dan juga mewujudkan kebermanfaatan sosial dan dijadikan landasan untuk keberlangsungan kehidupan bernegara.74
Kegiatan perjudian sabung ayam ini yang dilakukan oleh salah satu masyarakat Sukorambi termasuk penyimpangan meskipun seringkali dilakukan. Maka dari itu perlunya upaya dan tindakan pihak yang berwajib
Selanjutnya peneliti menelaah informasi tentang hukuman perjudian sabung ayam di Desa Sukorambi melalui wawancara terhadap salah satu informan yang menjelaskan bahwasanya:
“Iya pernah, arena sabung ayam di grebek oleh pihak yang berwajib, saya dan 4 temen saya waktu mengadu ayam dibawa ke polsek Sukorambi sekaligus mengamankan ayam, uang taruhan senilai Rp. 1.500.000 serta jam dinding sebagai alat bukti bahwa adanya sabung ayam”.75
Selanjutnya hasil wawancara dan observasi dengan Ari menegaskan bahwa:
74 Satjipto Raharjo, Sosiologi Hukum: Perkembangan Metode Dan Pilihan Masalah, (Yogyakarta: Sinar Grafika,2002) 190
75 Sono, wawancara, Sukorambi 10 mei 2022
65
“ dulu pernah memang di bawa ke polsek dan ditahan selama 9 bulan dan juga di denda. Dikarenakan saya dan juga teman saya melakukan adu ayam yang mana di dalamnya ada indikasi perjudian oleh karena itu pihak berwajib melakukan penggerebekan di arena sabung ayam”.76
Selanjutnya opini diatas dibenarkan oleh Rifai’i pegawai Desa Sukorambi:
“ Iya memang benar dengan adanya perjudian sabung ayam yang sudah terjadi pihak kepolisian mengadakan penggerebekan di arena sabung ayam yang berada di daerah desa Sukorambi. pihak kepolisian melakukan penggerebekkan dan penggeledahan untuk merampas ayam jagoannya mereka dan juga membawa pelaku perjudian sabung ayam ke polsek Sukorambi untuk melakukan sanksi terhadap pelaku sabung ayam”.77
Dengan demikian dari hasil wawancara tersebut bisa di simpulkan bahwasannya sanksi terhadap pelaku perjudian sabung ayam didesa Sukorambi yakni pihak kepolisian menggerebek arena sabung ayam setelah itu membawa pelaku serta uang taruhan dan bukti-bukti lainnya ke polsek Sukorambi. Pelaku sabung ayam tersebut dikenakan sanksi ditahan selama 9 bulan dan dikenakan denda.
Adapun denda yang diberikan berdasarkan aturan untuk juga memberikan informasi suatu akibat dampak perjudian yang merupakan bentuk dari kejahatan. Sehingga dengan dilakukannya hal tersebut pelaku perjudian sabung ayam merasa jera atas apa yang dilakukan itu termasuk hal yang melanggar aturan hukum.
76 Ari, wawancara, Sukorambi 22 mei 2022
77 Bapak Rifa’I, wawancarai, Sukorambi 2 Juni 2022
3. Sanksi Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian Sabung Ayam dalam Perspektif Hukum Pidana Islam
Definisi dari hukuman berdasarkan Fiqih jinayah yaitu pembebanan kepada individu Apa tindakan maupun tidak terdapatnya tindakan yang seharusnya dikerjakan. Hukuman menurut fiqih jinayah yakni ada tiga hal:78
a. Terdapat tindakan yang dilarang
b. Tindakan tersebut dilakukan berdasarkan kehendaknya sendiri c. Orang yang mengerjakannya tahu akan akibat dari tindakannya
Judi menurut Islam merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan sebab membawa banyak kemudharatan daripada manfaatnya sesuai surat al-baqarah ayat 219:
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: yang lebih dari keperluan.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatnya kepadamu supaya kamu berfikir”. (QS. Al-Baqarah:219)
Judi dikenakan takzir merupakan kewenangan mutlak Hakim atau pemerintah untuk memberikan keleluasaan menanggapi adanya perbedaan
78 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fiqih Jinayah, (Jakarta: Sinar Grafika),2004
67
peradaban dan juga kondisi sosial yang menuntut syariat Islam harus bisa lebih responsif atas adanya kondisi sosial tersebut.79
Sanksi perjudian yang mengakibatkan terganggunya masyarakat dalam hukum pidana Islam sudah jelas dan alasannya dikenakan hukum takzir. Hukum takzir berlaku untuk pelaku kejahatan yakni dalam konteks pelanggaran baik yang berhubungan terhadap manusia dan juga hak Allah. Ketentuan takzir tidak ditentukan dalam hukuman Islam tidak menyebutkan sekumpulan hukuman bagi perbuatan takzir namun hanya menjelaskan ukuran teringan dan terberat
Jarimah ta'zir sendiri mencakup jarimah hudud, qisas, Diah yang belum memenuhi persyaratan namun masuk ke dalam kategori maksiat.
Berdasarkan perspektif fiqih jinayah, seseorang yang berbuat judi bisa dihukum takzir. Hukum takzir merupakan kewenangan mutlak Hakim atau pemerintah untuk memberikan keleluasaan menanggapi adanya perbedaan peradaban dan juga kondisi sosial yang menuntut syariat Islam harus bisa lebih responsif atas adanya kondisi sosial tersebut.80
Berdasarkan hal tersebut sanksi takzir bisa mengalami perubahan berdasarkan dengan kemaslahatan umum. Hakim juga diperkenankan memberikan hukuman melebihi satu hukuman dan diperkenankan memberikan keringanan atau penambahan sanksi yang diberikan. Namun sanksi tersebut harus berorientasi terhadap upaya memberikan pendidikan, perbaikan serta preventif terhadap delik yang dilakukan.
79 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam (Jakarta, Sinar Grafika,2005), 249
80 A. Djazuli, Fiqh Jinayah,Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1997),167
Ketentuan-ketentuan pidana perjudian berdasarkan syariat Islam merupakan kategori jarimah ta'zir di mana jenisnya telah diatur oleh Nas namun hukumannya dikembalikan kepada penguasa dengan pemberian hukuman berorientasi terhadap kemaslahatan umat.
Berdasarkan penjelasan Ahmad Hanafi, bentuk dari jarimah takzir yakni:81
a. Hukuman Mati
Sejatinya hukuman ta'zir bertujuan sebagai pembelajaran dan bukan untuk membinasakan sehingga dilarang memotong anggota tubuh maupun penghilangan nyawa, namun mayoritas fukoha membuat pengecualian yakni diperbolehkan dijatuhkan hukuman mati jika demi kemaslahatan dan juga kehendak dari umat serta jika upaya memberantas tindak pidana tersebut sulit dilakukan kecuali dengan membunuhnya
Berdasarkan hal tersebut maka sanksi yang diberikan tidak dapat diperluaskan maupun diserahkan kepada hakim terhadap sanksi takzir lainnya dan penguasa wajib menetapkan jenis tindakan yang bisa dikenai hukuman mati tersebut.
b. Hukuman Cambuk
Hukuman cambuk, hukuman yang termasuk ke dalam sanksi pokok menurut hukum Islam di mana hukuman hudud telah tertentu jumlahnya yaitu contohnya 100 kali cambukan bagi hukuman zina dan
81 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam (Jakarta : Bulan Bintang, 2005), 299
69
80 kali cambukan bagi qadzaf, sementara terkait pidana takzir yang berbahaya maka lebih memprioritaskan memberikan sanksi cambuk c. Hukuman Ancaman, Teguran, dan Peringatan