• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Data dan Analisis

Dalam dokumen pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik (Halaman 81-109)

1. Pengelolaan kelas bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi

Dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pengelolaan kelas memegang peranan penting dalam kelas. Kondisi kelas atau kondisi lingkungan kelas memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Hal ini diwujudkan dengan disetiap kelas tempat duduk peserta didik diatur dengan formasi yang berbeda-beda.61 Sebagaimana yang di jelaskan oleh bapak kepala madrasah terkait pengelolaan kelas pada pembelajaran

61 Observasi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 12 September 2022.

tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Yakni Bapak Fauzun Nazi,S.Pd. beliau mengatakan bahwa :

― Pengelolaan kelas sudah diterapkan di madrasah ini sebagai pengoptimalan guru dalam mengajar dikelas. Saya sebagai kepala madrasah mengharuskan guru menerapkan program perubahan formasi tempat duduk di setiap kelas mbak. Selain itu guru juga mengatur kelompok belajar dikelas dan juga memperhatikan interaksi antar guru dan murid.‖62

Dari data diatas dijelaskan oleh kepala madrasah bahwa pengelolaan kelas sudah diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Dimana guru diharuskan untuk menerapkan pengelolaan kelas secara fisik berupa menerapkan program perubahan formasi tempat duduk. Guru kelas harus menyesuaikan dengan perintah kepala madrasah yang tentunya hal ini dilakukan untuk kemajuan sekolah dan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

Informasi yang didapat dari kepala madrasah diperkuat oleh koorbid kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Yakni Bapak Abdul Kalim selaku koorbid kurikulumum, beliau menyatakan bahwa:

―Pengelolaan kelas di madrasah ini yaitu dengan melakukan perubahan formasi tempat duduk. Program ini dilaksanakan 2-3 minggu sekali tiap kelas. Formasi yang digunakan diserahkan kepada wali kelasnya. Karena wali kelasnya yang mengerti kebutuhan siswa sehingga diatur oleh guru kelasnya. Selain itu,

62 Fauzun Nazi, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 13 September 2022.

guru juga selalu memperhatikan sarpras dan juga kondisi di kelas.‖63

Dari informasi diatas disampaikan bahwa formasi tempat duduk ini dilaksanakan 2-3 minggu sekali yang pelaksanaanya diserahkan langsung kepada wali kelas masing-masing. Karena wali kelas dianggap paling mengerti kebutuhan siswa di kelas tersebut. Program perubahan formasi ini memiliki 6 macam formasi yang digunakan oleh Madarasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi yaitu formasi U, formasi auditorium, formasi chevron, formasi traditional, formasi kelompok untuk kelompok, dan formasi lingkaran. Program perubahan formasi tempat duduk ini awal diadakan oleh Madrasah Ibtidiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ini pada akhir pandemi korona dimana siswa sudah mulai memasuki sekolah secara offline dan seluruh guru mengamati siswa dan ada kejenuhan di awal belajar offline. Sehingga, setelah melakukan rapat. kepala sekolah membuat program ini beserta kesepakatan guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Program perubahan formasi tempat duduk ini merupakan tahap awal guru dalam mengelola kelas yang termasuk dalam pengelolaan kelas secara fisik.

63 Abdul Kalim, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 13 September 2022.

Hasil wawancara dari kedua sumber, telah diperkuat dengan hasil dokumentasi gambar program perubahan formasi tempat duduk yang dipajang didinding kelas.

Gambar 4.1

Gambar Perubahan Formasi Tempat Duduk dikelas

Peneliti melakukan observasi pengelolaan kelas pada pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi terkait gambar perubahan formasi tempat duduk tersebut terdapat disetiap dinding kelas, artinya memang benar adanya bahwa madrasah melakukan pengelolaan kelas secara fisik berupa program perubahan formasi tempat duduk ini.64 Hasil data diatas diperkuat dengan hasil wawancara dari salah satu peserta didik di kelas VI. Peneliti menanyakan apakah tempat duduk dikelas dirubah atau tetap sama lalu peserta didik dengan nama Fradista Risma Aulivia menjawab ― dirubah mbak‖65

64 Observasi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 12 September 2022.

65 Fradista Risma Aulivia, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 8 Oktober 2022.

Berikut ini merupakan kegiatan pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut :

a. Perubahan Formasi Tempat Duduk

Kegiatan perubahan formasi tempat duduk ini dilaksanakan oleh seluruh kelas di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Untuk memperkuat data penelitian ini maka peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Rina Ningsih, S.Pd. selaku Wali kelas IV yang menyatakan bahwa :

―Kelas dikelola dengan merubah tempat duduk siswa sesuai dengan kondisi proses pembelajaran, kemudian mengatur mading kelas agar lebih rapi bahkan ventilasi yang selalu dibersihkan agar siswa nyaman berada dikelas dan saya juga mengatur kelompok dikelas sehingga dalam pembelajaran tidak membosankan dan siswa aktif dalam berdiskusi.‖66

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Rina Ningsih, kemudian peneliti melakukan observasi terkait pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik. Kelas di desain dengan merubah tempat duduk siswa sehingga kelas menjadi nyaman dan terlihat luas.

Penataan meja dan kursi di tata dengan menggunakan formasi tradisional.

Perubahan formasi ini dilaksanakan dalam pembelajaran tematik pada saat tema 4 ― globalisasi‖ dimana kondisi didalam kelas saat itu terlihat tidak kondusif, banyak siswa yang ramai sehingga oleh Ibu Rina Ningsih dilakukan perubahan formasi tempat duduk. Yaitu dengan Penataan

66 Rina Ningsih, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 14 September 2022.

formasi tradisional yang dirubah menjadi Formasi huruf U. 67 Hasil wawancara dan observasi ini di dukung dengan adanya dokumentasi perubahan formasi tempat duduk di kelas VI sebagai berikut

Gambar 4.2

Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas VI

Untuk memperkuat hasil penelitian ini maka peneliti juga melakukan wawancara terkait pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik dengan Ibu Umianah selaku wali kelas III yang menyatakan bahwa :

―Saya mengelola kelas dengan menerapkan formasi tempat duduk.

Saya merubah tempat duduk di kelas regantung dengan RPP dan juga tergantung pada kondisi anak-anak jika kondisi anak-anak bosan maka saya juga rubah bentuknya. Saya juga mengatur kelas dan kelompok dalam kelas. Kelompok dalam kelas saya acak, dengan begitu ada cewek ada cowok dan kalo dicampur itu jadi tingkat kecerdasanya bercama-macam sehingga bisa saling membantu belajar mbak.‖68

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Umianah, S.Pd. di kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten

67 Observasi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 19 September 2022.

68 Umianah, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 15 September 2022.

Banyuwangi. Maka peneliti melakukan observasi terkait pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik. bahwasanya di kelas III memiliki kelas yang luas dengan desain yang sangat nyaman. Dengan penataan kursi dan meja menggunakan formasi kelompok untuk kelompok. Formasi kelompok untuk kelompok ini dirubah oleh Ibu Umianah, S.Pd. pada saat pembelajaran tematik tema 4 ―Kewajiban dan Hakku‖ dikarenakan peserta didik yang duduk bersamaan dengan satu meja sudah mulai ramai dan sering bercanda. formasi kelompok untuk kelompok dirubah menjadi formasi lingkaran oleh Ibu Umianah, S.Pd. formasi lingkaran ini tetap diberikan akses keluar dan masuk peserta didik. Sehingga dibagian depan menghadap ke papan tulis di beri jalan sebagai akses keluar dan masuk peserta didik. dengan begitu siswa duduk tidak berkerumun dan kondisi di kelas terlihat kondusif dan memperhatikan saat pelajaran berlangsung.69 Hasil wawancara, observasi ini didukung dengan adanya dokumentasi perubahan formasi tempat duduk di kelas III sebagai berikut.

Gambar 4.3

Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas III

69 Observasi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 20 September 2022.

Peneliti juga melakukan wawancara mengenai pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik dengan Ibu Sri Wahyuni, S.Pd.

selaku wali kelas I. beliau menyatakan bahwa : ―Saya mengelola kelas dengan melakukan perubahan posisi tempat duduk, mengatur kelompok dalam kelas, kemudian membimbing anak-anak agar menyimpan hasil karya mereka ke dalam map yang map tersebut sudah disediakan setiap anak di dinding kelas.‖70

Sebagaimana yang dijelaskan dalam wawancara tersebut, peneliti melakukan observasi di kelas I terkait pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran tematik di madrasah tersebut bahwa Ibu Sri Wahyuni, S.Pd.

melakukan pengelolaan kelas secara fisik dengan melakukan perubahan pada tempat duduk siswa. Kelas yang di kelola Ibu Sri Wahyuni, S.Pd.

memiliki ruangan yang luas dengan bentuk formasi yang digunakan adalah formasi kelompok untuk kelompok, formasi di kelas I ini di rubah pada saat kondisi kelas tidak dapat dikendalikan. Peserta didik tidak memperhatikan pelajaran dan banyak peserta didik yang berlari-lari saat pembelajaran berlangsung. Sehingga Ibu Sri Wahyuni, S.Pd melakukan perubahan formasi tempat duduk. Perubahan dilakukan pada saat pembelajaran tema 3 ― Kegiatanku‖. Formasi yang tading menggunakan

70 Sri Wahyuni, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 16 September 2022.

formasi kelompok untuk kelompok kemudian dirubah menjadi formasiyo huruf U.71

Berdasarkan hasil wawancara serta observasi maka peneliti memperjelas hasil penelitian ini dengan dokumentasi perubahan formasi tempat duduk di kelas I ini

Gambar 4.4

Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas I b. Pengaturan Perabotan Kelas

Pengaturan perabotan kelas merupakan usaha guru dalam melakukan pengelolaan kelas yang baik. Kelas yang dikelola dengan baik, maka akan memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran di dalam kelas. berikut ini merupakan pengaturan perabotan kelas yang ada di kelas VI Madrasah Ibtidiayah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Sebagaimana wawancara dengan Ibu Rina Ningsih, S.Pd. beliau menyatakan bahwa :

―Kelas dikelola dengan merubah tempat duduk siswa sesuai dengan kondisi proses pembelajaran, kemudian mengatur mading

71 Observasi kelas I Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 21 September 2022.

kelas agar lebih rapi bahkan ventilasi yang selalu dibersihkan agar siswa nyaman berada dikelas dan saya juga mengatur kelompok dikelas sehingga dalam pembelajaran tidak membosankan dan siswa aktif dalam berdiskusi.‖72

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, Pada pengaturan perabotan kelas di kelas IV memiliki pengaturan perabotan kelas dengan mengatur madding di kelas. Madding di kelas IV ini terdapat di bagian belakang kelas. Dengan dinding kelas yang memiliki warna dominan putih. Warna yang digunakan untuk madding kelas menggunakan warna biru sehingga memiliki warna yang kontras dengan dinding kelas, sehingga terlihat lebih jelas. Sedangkan dibagian kiri kelas terdapat kipas angin, dan di bagian depan kiri terdapat meja guru yang di belakangnya terdapat meja dengan tumpukan buku-buku, di sebelah meja guru terdapat papan tulis yang menhadap ke peserta didik. Penempatan ini terlihat rapi dan kelas juga tetap terlihat luas sehingga ruang gerak siswa tiak terbatas.73 Hal ini didukung dengan adanya dokumentasi mengenani madding di kelas IV tersebut.

Gambar 4.5

Pengaturan Mading di kelas IV

72 Rina Ningsih, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 14 September 2022.

73 Observasi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 19 September 2022.

Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas III dengan Ibu Umianah, S.Pd. beliau menyatakan bahwa

―Saya mengelola kelas dengan menerapkan formasi tempat duduk.

Saya merubah tempat duduk di kelas regantung dengan RPP dan juga tergantung pada kondisi anak-anak jika kondisi anak-anak bosan maka saya juga rubah bentuknya. Saya juga mengatur kelas dan kelompok dalam kelas. Kelompok dalam kelas saya acak dengan dengan begitu ada cewek ada cowok dan kalo dicampur itu jadi tingkat kecerdasanya bercama-macam sehingga bisa saling membantu belajar mbak.‖74

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas III, peneliti melihat bahwa di kelas ini perabotan ditata dengan rapi oleh Ibu Umianah, S.Pd. dengan pengaturan perabotan kelas terlihat luas dan rapi. Dengan meja kursi yang di tata menggunakan formasi. Pada bagian belakang kelas terdapat lemari di bagian pojok untuk menyimpan dokumen-dokumen dan di sampingnya terdapat meja dengan tumpukan buku-buku yang di gunakan sebagai pojok baca. Kemudian bagian kiri dinding kelas terdapat map yang berfungsi untuk tempat menyimpan karya masing-masing peserta didik. Dibagian teratas terdapat kipas angin dan di bawahnya terdapat madding kelas untuk karya terbaik peserta didik. Penataan parabotan kelas ini membuat kelas menjadi lebih menarik.75 Dari hasil observasi tersebut peneliti memperkuat hasil wawancara dan observasi diatas dengan adanya dokumentasi sebagai berikut

74 Umianah, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 15 September 2022

75 Observasi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 20 September 2022.

Gambar 4.6

Pengaturan Mading di Kelas III

Selanjutnya untuk memperkuat hasil penelitian ini maka peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas I yaitu Ibu Sri Wahyuni, S.Pd. mengenai pengelolaan perabotan yang ada di kelas I. beliau menyatakan bahwa. ―Saya mengelola kelas dengan melakukan perubahan posisi tempat duduk, mengatur kelompok dalam kelas, kemudian membimbing anak-anak agar menyimpan hasil karya mereka ke dalam map yang map tersebut sudah disediakan setiap anak di dinding kelas.‖76

Selanjutnya peneliti melakukan observasi, peneliti memproleh bahwa di kelas I ini Ibu Sri Wahyuni, S.Pd. mengatur perabotan kelas dengan mendesain kelas dengan rapi dan terlihat luas, pada bagian belakang kelas terdapat lemari di bagian pojok yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen, di sampung almari terdapat tumpukan buku diatas meja yang digunakan untuk pojok baca. Kemudian dibagian kanan dan kiri terdapat map-map untuk menyimpan karya tiap peserta didik, diatasanya terdapat

76 Sri Wahyuni, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 16 September 2022.

madding kelas dan juga kipas angin. Pengaturan madding kelas di atur sesuai dengan perbedaan warna dengan latar madding sehingga dapat terlihat jelas. Pengaturan tersebut membuat kelas menjadi lebih menarik.77 Hal ini di dukung dengan adanya dokumentasi sebagai berikut.

Gambar 4.7

Pengaturan Mading di Kelas I c. Pengaturan kelompok

Pada pengelolaan kelas yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ini memiliki pengaturan kelompok ditiap kelas. Oleh karena itu untuk memperkuat data diatas maka peneliti melakukan wawancara, observasi dan juga dokumentasi di beberapa kelas. Berikut ini merupakan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu Rina Ningsih, S.Pd. selaku wali kelas VI beliau menyatakan bahwa :

―Kelas dikelola dengan merubah tempat duduk siswa sesuai dengan kondisi proses pembelajaran, kemudian mengatur mading

77 Observasi kelas I Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 21 September 2022.

kelas agar lebih rapi bahkan ventilasi yang selalu dibersihkan agar siswa nyaman berada dikelas dan saya juga mengatur kelompok dikelas sehingga dalam pembelajaran tidak membosankan dan siswa aktif dalam berdiskusi.‖78

Dari hasil wawancara di atas peneliti melakukan observasi di kelas VI. Pada pengaturan kelompok di kelas VI ini Ibu Rina Ningsih,S.Pd.

mengatur kelompok berdasarkan dengan kemampuan. Pada saat pembelajaran tematik terlihat ada siswa yang pandai, sedang dan lambat di dalam satu kelompok tersebut. Dalam kelompok tersebut antara siswa perempuan dan laki-laki tidak dibedakan. Terlihat dengan adanya pengelompokan dalam kelas ini siswa dapat berdiskusi dengan mudah serta siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat kepada peserta didik lainya.79 Berdasarkan observasi diatas makan peneliti perkuat data diatas dengan adanya dokumentasi.

Gambar 4.8

Pengelompokan Siswa di Kelas VI Untuk memperkuat data penelitian ini, maka peneliti juga

melakukan wawancara dengan wali kelas III yaitu Ibu Umianah, S.Pd.

beliau menyatakan bahwa :

78 Rina Ningsih, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 14 September 2022.

79 Observasi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 19 September 2022.

―Saya mengelola kelas dengan menerapkan formasi tempat duduk.

Saya merubah tempat duduk di kelas tergantung pada RPP, terkadang saya juga melihat kondisi anak jika dilihat anak-anak bosan maka juga saya rubah bentuk formasinya. Saya juga mengatur kelompok dalam kelas saya acak, dengan begitu ada laki- laki dan ada perempuanya. Kalo di campur itu anak-anak tingkatan kecerdasanya berbeda dan kepintaranya bermacam-macam sehingga bisa saling membantu belajar mbak.‖80

Berdasarkan wawancara diatas penenliti melakukan observasi.

Bahwa di kelas tiga Ibu Umianah, S.Pd. mengatur pengelompokan ini berdasarkan pada kemampuan. Didalam kelompok di kelas tersebut terdapat beberapa macam tingkatan kecerdasan dalam satu kelompok.

Dalam satu kelompok ada siswa yang cerdas, sedang, dan lambat sehingga terlihat Ketika pembelajaran berlangsung maka di kelompok tersebut saling membantu, peserta didik yang cerdas membantu peserta didik yang lambat dalam belajar sehingga di dalam kelompok terbangun kerjasama dalam belajar.81 Dari hasil data wawancara dan observasi diatas maka peneliti mendukung dengan adanya dokumentasi.

Gambar 4.9

Pengelompokan Siswa di Kelas III

80 Umianah, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 15 September 2022.

81 Observasi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 20 September 2022.

Selanjutnya penenliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas I dengan Ibu Sri Wayuni, S.Pd. beliau menyatakan bahwa

― Saya mengelola kelas dengan melakukan perubahan posisi tempat duduk, mengatur kelompok dalam kelas, kemudian membimbing anak-anak agar menyimpan hasil karya mereka ke dalam map yang map tersebut sudah disediakan setiap anak di dinding kelas.‖82

Di dalam kelas I ini Bu Sri Wahyuni melakukan pengelompokan berdasarkan pada kemampuannya. Dalam satu kelompok kelas ada siswa yang pandai, sedang dan juga lambat. Pengelompokan ini terlihat efektif pada saat pembelajaran berlangsung dikarenakan siswa yang lambat selalu bertanya kepada siswa yang pintar sehingga pembelajaran di kelas menjadi optimal. Antar peserta didik saling membantu dalam belajar saat pelajaran tersebut sulit.83 Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya dokumentasi saat pembelajaran berlangsung.

Gambar 4.10

Pengelompokan Siswa di Kelas I

82 Sri Wahyuni, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 16 September 2022.

83 Observasi kelas I Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 21 September 2022.

2. Pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi

Untuk mengetahui bagaimana guru dan peserta didik dalam berinteraksi maka peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah yaitu Bapak Fauzun Nazi, S.Pd. yang menyatakan bahwa :

―Kita guru-guru membimbing anak-anak untuk selalu menjaga sikap disiplin, sopan santun, taat, dan menjaga kebersihan.

Sehingga Ketika upacara pagi disitu pasti ada nasihat serta motivasi dari guru, kemudian membaca doa dan berjabat tangan dengan seluruh guru beserta murid. Kemudian saya dalam mendisiplinkan anak-anak yang telat saya bimbing untuk upacara sendiri tentunya juga saya beri wejangan.‖84

Berdasarkan hasil data di atas peneliti juga memperkuat dengan hasil wawancara salah satu peserta didik yang bernama Leonica Zizi Azzahra yang menyatakan bahwa ― Ada mbak, tapi kalo misal bertengkar ya kita meminta maaf sendiri mbak. Supaya ibu guru tidak tau. Pokoknya ibu guru masuk ke kelas kita tidak ada yang bertengkar mbak.‖85 Hasil wawancara ini memperkuat bahwa guru membimbing dengan baik dan tertanam dalam peserta didik.

Berikut ini merupakan pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Sebagai berikut

84 Fauzun Nazi, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 13 September 2022.

85Leonica Zizi Azzahra, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 8 Oktober 2022.

a. Interaksi Guru dan Peserta Didik

Dari data wawancara dengan kepala madrasah. Maka peneliti melakukan penelitian terhadap kelas VI mengenai interaksi guru dan peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Rina Ningsih,S.Pd. beliau menyatakan bahwa

―Guru membimbing saat upacara pagi dan memberikan nasihat dan saya membentuk kelompok piket dengan tujuan agar antar siswa satu dengan yang lain dapat melakukan interaksi positif dalam tanggung jawab, saling menghargai. siswa juga saya beri arahan dalam menjaga kondisi kelas agar tetap tertib dan kondusif‖86

Berdasarkan observasi yang didapat oleh peneliti, setiap pagi sebelum masuk kelas madrasah mempunyai kegiatan upacara dimana setelah selesai melaksanakan upacara tersebut guru-guru memberikan nasihat kepada anak-anak. Guru memberikan nasihat terkait peserta didik yang diharuskan menjaga sopan santun kepada guru dan kepada orang yang lebih tua. Guru juga membimbing peserta didik dalam pembelajaran tematik untuk tetap disiplin di berbagai kegiatan. Pada saat guru memberikan nasihat dan juga bimbingan peserta didik terlihat antusias mendengarkan apa yang diucapkan oleh Ibu Rina Ningsih,S.Pd.87 berdasarkan data diatas maka peneliti memperkuat dengan adanya dokumentasi sebagai berikut.

86 Rina Ningsih, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 14 September 2022.

87 Observasi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, 26 September 2022.

Gambar 4.11

Guru memberikan nasihat dan bimbingan dalam belajar Untuk memperkuat data penelitian ini. Peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas III yaitu Ibu Umianah S.Pd. terkait interaksi guru dan peserta didik di kelas III. Beliau menyatakan bahwa :

―Saya mengelola nonfisik ini dengan membuat aturan di dalam pembelajaran mbak. Jadi di awal masuk kelas itu murid berdoa dan dipimpin oleh ketua atau yang mewakili dikelas. yang memimpin doa maju didepan kelas dan memulai berdoa sebelum guru datang. Kemudian ketika pelajaran tematik saat memberi nilai anak-anak itu saya budayakan untuk tertib antri dan juga kalo tidak mengerjakan RP saya beri hukuman mbak jadi siswa terlatih disiplin. Sehingga kondisi ketika belajar juga mudah dikendalikan dengan saya memberi aturan mbak.‖88 Dari hasil wawancara dengan Ibu Umianah,S.Pd. maka peneliti melakuka observasi di kelas III bahwa di setiap pagi murid diwajibkan untuk membaca doa sebelum pembelajaran dimulai. Ketua kelas memimpin doa dengan berdiri didepan kelas. Peserta didik berdoa dengan hikmat. Disaat pembelajaran berlangsung Ibu Umianah,S.Pd.

menyampaikan bahwa anak-anak harus tertib dan disiplin dalam meminta nilai kepada guru. Kemudian dalam membimbing kedisiplinan Ibu Umianah, S.Pd. sesekali memberikan hukuman jika

88 Umianah, diwawancarai oleh Penulis, Banyuwangi, 15 September 2022.

Dalam dokumen pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik (Halaman 81-109)

Dokumen terkait