Oleh :
Liliana Aqim Himataka NIM T20184053
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL, 2023
i
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
Liliana Aqim Himataka NIM T20184053
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL, 2023
iv
Artinya : ―Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) kami, kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.‖ (Qs. Al-Ankabut : 69).1
1 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Quran Al-Karim dan Terjemahnya (Surabaya: Halim Publishing & Distributing, 2013).
v
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, saya persembahkan skripsi ini kepada:
1. Ayah dan ibu tercinta. Bapak Sugiono dan Ibu Umianah, motivator terhebat dalam hidup saya, yang selalu memberikan kasih sayang, menguatkan, dan selalu berkorban atas segalanya dengan penuh sabar selama 22 tahun di dalam kehidupan saya. Terimakasih banyak telah melahirkan serta merawat putrimu sehingga membentuk pribadi seperti ini. Semoga saya bisa menjadi putri yang berbakti dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin.
2. Kakak saya, Early Nur Afifa yang selalu memahami saya dalam berproses menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Semoga bisa menjadi adik yang selalu menghormati dan selalu menyayangi.
vi
مْيِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِهَّللا ِمْسِب
Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa pula sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kesuksesaan dalam penulisan skripsi yang berjudul ―pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi‖ ini diperoleh dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi penulis selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian 3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku ketua Jurusan Pendidikan Islam
dan Bahasa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah membantu dan mempermudah menyelesaikan tugas akhir
vii
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang selalu memberikan bimbingan juga arahan untuk mempercepat penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Hj. St. Mislikhah, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberi banyak ilmu, bimbingan, pengalaman, kedisiplinan, serta arahan dalam penulisan skripsi dari awal hingga akhir.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Universitas .Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan pengetahuan serta pengalaman selama penulis duduk di bangku perkuliahan ini.
7. Bapak Fauzun Nazi S.Pd. selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, Bapak, Ibu Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambumulyo Kabupaten Banyuwangi, Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi yang telah memberi kesempatan serta membantu dalam proses penelitian yang penulis lakukan.
8. Andris Maulana Efendi, selaku support system penulis dalam mendukung dan memotivasi baik secara verbal dan materi dalam setiap penelitian ini.
9. Teman teman saya Khususnya Akhwat sambat Eka Sri, Hafida Nur, Riska Hartatik, Octa Syakila, uswatun H., Iza Afkarina, Amelia F., Annisa Inna, dan juga teman saya Kumala Saadah dan Aulia Nur Hayati yang membantu dalam penyelesaian skripsi dan juga memberikan dukungan.
viii
rahmat dari Allah SWT dan dapat menjadi amal sholeh di dunia maupun diakhirat. Penulis juga sadar skripsi ini masih banyak kekurangan yang sudah sepatutnya diperbaiki. Dengan adanya kritik dan saran yang membangun sangat membantu kami dalam perbaikan yang kami butuhkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Aamiin
Jember, 28 Desember 2022
Penulis
ix
Liliana Aqim Himataka, 2023 : Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi.
Kata Kunci : Pengelolaan kelas, Pembelajaran tematik
Memasuki era industry 4.0 ini, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar baik dilihat dari efesiensi manajemen pendidikan maupun optimalisasi sumber daya manusia. Dibutuhkan Pendidikan yang membentuk generasi kreatif, inovatif, dan kompetitif. Dengan demikian tantangan pada era industry 4.0 ini harus ditanggapi dengan bijak oleh para pendidik selaku pemangku kepentingan (stake holders). Oleh karena itu Indonesia harus meningkatkan SDM melalui dunia Pendidikan. Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha dalam meningkatkan pendidikan. Dalam pengelolaan kelas guru berperan penting dalam mendayaguna potensi kelas. Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka penyampaian pembelajaran tematik di dalam kelas dapat tercapai dengan maksimal.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana pengelolaan kelas bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ? (2) Bagaimana pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ?.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan pengelolaan kelas bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. (2) Mendeskripsikan pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lalu keabsahan data yang peneliti gunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan : (1) Dalam pengelolaan kelas yang bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi yaitu guru merubah formasi tempat duduk, mengatur perabotan kelas, dan juga mengatur kelompok di dalam kelas sesuai dengan kemampuan kognitif peserta didik. (2) Dalam pengelolaan kelas yang bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi yaitu guru berinteraksi dengan peserta didik dengan membimbing dan memberikan nasehat kepada peserta didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik berkerja sama dalam kelompok terjalin dengan baik dan guru juga mengelola kondisi ruang kelas untuk selalu bersih.
x
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Penelitian Terdahulu ... 11
B. Kajian Teori ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 49
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 49
xi
C. Subyek Penelitian ... 51
D. Teknik Pengumpulan Data ... 53
E. Analisis Data ... 56
F. Keabsahan data ... 57
G. Tahap-tahap Penelitian ... 58
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 60
A. Gambaran Obyek Penelitian ... 60
B. Penyajian Data dan Analisis ... 67
C. Pembahasan Temuan ... 95
BAB V PENUTUP ... 106
A. Simpulan ... 106
B. Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
2.1 Orisinalitas Penelitian ... 19 4.1 Tenaga pendidik Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo
Kabupaten Banyuwangi ... 65 4.2 Jumlah Peserta Didik MI Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten
Banyuwangi ... 66 4.3 Sarana Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo
Kabupaten Banyuwangi ... 66 4.4 Temuan Penelitian ... 94
xiii
4.1 Gambar Perubahan Formasi Tempat duduk di kelas ... 70
4.2 Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas VI ... 72
4.3 Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas III ... 73
4.4 Perubahan Formasi Tempat Duduk di Kelas I ... 72
4.5 Pengaturan Mading di Kelas VI ... 75
4.6 Pengaturan Mading di Kelas III ... 76
4.7 Pengaturan Mading di Kelas I ... 79
4.8 Pengelompokan Siswa di Kelas VI ... 80
4.9 Pengelompokan Siswa di Kelas III ... 81
4.10 Pengelompokan Siswa di Kelas I ... 82
4.11 Guru memberikan nasihat dan bimbingan dalam belajar ... 85
4.12 Guru Berinteraksi dengan Siswa saat Memberikan Hukuman kepada Siswa yang Melanggar Peraturan ... 86
4.13 Guru Berinteraksi dengan Peserta Didik saat Memberikan Nasihat ... 87
4. 14 Interaksi peserta didik dengan peserta didik saat pembelajaran ... 88
4.15 Interaksi peserta didik dengan peserta didik saat pembelajaran ... 89
4.16 Interaksi peserta didik dengan peserta didik saat pembelajaran ... 91
4.17 Kondisi yang Bersih di dalam kelas VI... 92
4.18 Kondisi yang Bersih di dalam kelas III ... 93
4.19 Kondisi yang Bersih di dalam kelas I ... 94
1
tantangan besar baik dilihat dari efesiensi manajemen pendidikan maupun optimalisasi sumber daya manusia. Dibutuhkan Pendidikan yang membentuk generasi kreatif, inovatif, dan kompetitif. Dengan demikian tantangan pada era industry 4.0 ini harus ditanggapi dengan bijak oleh para pendidik selaku pemangku kepentingan (stake holders). Oleh karena itu Indonesia harus meningkatkan SDM melalui dunia Pendidikan.
Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha dalam meningkatkan pendidikan. Dalam pengelolaan kelas guru berperan penting dalam mendayaguna potensi kelas. Dengan adanya pengelolaan kelas ini guru mampu mengembangkan kemampuan dalam mengajar. Kemapuan tersebut dapat menciptakan kondisi kelas yang nyaman, disiplin, dan efisien. Selain itu setiap peserta didik mampu belajar dengan tertib sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.2 Dan ruang kelas merupakan tanggung jawab penuh seorang pendidik.
Ruang kelas merupakan suatu tempat untuk kegiatan proses belajar mengajar secara tatap muka yang bisa merujuk pada bangunan, ruangan, atau wahana untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam ruang kelas perlu diperhatikan kondisi ruanganya apakah ruang kelas menarik atau tidak, karena secara tidak
2 Carmelia yuliawati dan Arumsasi, kiat-kiat pengelolaan pembelajaran kelas online, ed. oleh
Febrianty (palembang: Penerbit Inteligi, 2021).
langsung akan memberikan dampak yang baik dalam kegiatan proses belajar mengajar. 3 Ruang kelas harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak berdesak-desakan dan tidak menganggu antar siswa yang satu dengan lainya pada saat melakukan aktifitas belajar.4 Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat pelaksanaan KBM. Utamanya pada pembelajaran tematik.
Peran penting seorang guru dalam pengelolaan kelas telah ditetapkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (PERMEN) Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan Pendidikan dasar dan menengah sub 5 point C no 7 bahwa ―setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara : menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien‖.5 Dengan ini pengelolaan kelas di sekolah sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu dalam pembelajaran. Adapun ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah memiliki banyak instrument seperti : meja siswa, meja guru, kursi siswa, kursi guru, lemari buku, papan tulis, dan beberapa hasil karya siswa yang merupakan komponen kemampuan guru dalam mengelola kelas.
3 Dkk Sunarti, Praktik Baik Pembelajaran Terbaik (Jombang: Penerbit Delta Pustaka, 2021), https://www.google.co.id/books/edition/PRAKTIK_BAIK_PEMBELAJARAN_TERBAIK/tNNsE AAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+ruang+kelas&pg=PA163&printsec=frontcover.
4 Mulyadi, Classroom Management Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenangkan bagi Siswa (malang: UIN Malang Press, 2009).
5 Standar Pengelolaan et al., ―Permen dan Lampiran Permen No 19 Tahun 2007,‖ no. 19 (2007).
Dikutip dalam buku Erwin Widiasworo, menurut Sudirman, pengelolaan kelas adalah upaya dalam mendayagunakan potensi kelas. Kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh pembelajar.6 Proses pembelajaran diimplementasikan dengan baik ketika guru dapat mengelola kelas dengan optimal. Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung efektif dan berkualitas akan mendorong peserta didik untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Kondisi dan situasi kelas yang kondusif tentunya menjadi modal utama bagi tercapainya pembelajaran yang efektif. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Ash-Shaff / 61:4 yang berbunyi :
ِليِبَس ِفِ َنوُلِتاَقُ ي َنيِذَّلا ُّبُِيُ َهَّللا َّنِإ ٌصوُصْرَم ٌناَيْ نُ ب ْمُهَّ نَأَك اِّفَص ِه
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan- Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.7
Ayat ini relevan dengan kegiatan belajar mengajar dalam kelas bahwa guru memegang peranan penting dalam mengatur penataan ruang serta barisan bangku, sebagaimana dalam sholat Allah SWT memperingatkan dan memerintahkan kaum muslimin menjaga dan mengatur shaf (barisan) dalam
6 Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas, ed. oleh daw, 1 ed. (yogyakarta: diva press, 2018).
7 Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemah, Jabal (Bandung, 2010).
sholat dengan rapi tidak ada tempat yang kosong karena tempat yang kosong akan diisi oleh setan. Hal ini juga sering terjadi didalam kegiatan belajar mengajar dikelas bahwa guru sering kali mengajurkan peserta didiknya untuk mengisi bangku kosong yang ada di depannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk kegiatan guru dalam melakukan pengelolaan kelas yang tepat dan terarah. Dengan mewujudkan pengelolaan kelas yang baik. Maka kondisi belajar menjadi maksimal.
Dari hasil wawancara penulis bersama Ibu Umianah, S.Pd. selaku guru kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, menunjukkan:
― Pengelolaan kelas itu harus dilaksanakan oleh guru agar tujuan dari materi pembelajaran tersampaikan dengan baik kepada peserta didik, oleh sebab itu dikelas kita terapkan program perubahan formasi tempat duduk, pembentukan kelompok belajar, dan juga mengamati interaksi siswa‖.8
Dari pemaparan diatas dapat dipahami bahwa pengelolaan kelas berperan penting dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi. Sehingga penulis memilih judul ― Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi”.
8 Umianah, diwawancara oleh Penulis, Banyuwangi, 10 Juni 2022.
B. Fokus Penelitian
Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Untuk lebih mudah melakukan penelitian ini maka fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, serta operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimatnya.9 Maka peneliti merumuskan fokus penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan kelas bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ?
2. Bagaimana pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang dituju dalam melakukan penilitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah- masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.10 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengelolaan kelas bersifat fisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyu wangi.
9 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021).
10 Penyusun.
2. Mendeskripsikan pengelolaan kelas bersifat nonfisik dalam pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah melakukan penelitian. Adapun manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.11 Adapun manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah informasi untuk dunia Pendidikan Indonesia, terutama terhadap guru mengenai pengelolaan kelas.
b. Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan mengenai pengelolaan kelas pada pembelajaran tematik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan menambah pengetahuan tentang penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah yang baik. Dan sekaligus berguna menambah pemahaman mengenai pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik dan dapat mempersiapkan diri sebagai guru kelas professional.
11 Penyusun.
b. Bagi UIN KHAS Jember, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur atau referensi bagi lembaga UIN KHAS Jember mengenai pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik, serta menambah khazanah pengetahuan.
c. Bagi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi, sebagai acuan dalam mengelola kelas yang lebih baik lagi.
d. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian, dan memberikan tambahan informasi pendidikan dalam karya tulis ilmiah.
E. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan tafsiran, artikulasi atau interpretasi isi dari karya ilmiah ini. Maka perlu dijelaskan istilah-istilah dari setiap kata yang mendukung judul pada peneliti ini. Berikut pengertian dari setiap variable adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotifasi peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuanya.
Sekumpulan perilaku atau kegiatan dalam pengelolaan kelas diciptakan oleh guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif dan kondusif.
Keterampilan ini harus dimiliki seorang guru dalam mengatur kelas.
Kemampuan ini menjadi sangat penting untuk ketercapaian guru dalam mencapai keberhasilan dalam belajar. Sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini memiliki dua ruang lingkup yaitu : pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan kelas secara nonfisik. Dengan pengelolaan kelas ini guru membuat perubahan dalam kelas sehingga peserta didik dapat mengembangkan sikap serta kerja sama terhadap sesama peserta didik. Pengelolaan kelas pada hakikatnya juga bertujuan untuk menyediakan fasilitas belajar terhadap peserta didik dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Dengan adanya pengelolaan kelas ini semua itu harus terencana dengan baik oleh guru sehingga dapat membuat kelas menyenangkan dan tidak membosankan dan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi dalam belajar.
2. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang kontektual dengan dunia anak. Tema tersebut mengaitkan pelajaran satu dengan pelajaran lain sehingga pembelajaran tematik memudahkan siswa dalam memahami kaitan antara pelajaran satu dengan pelajaran lain melalui tema tesebut.
Pembelajaran tematik menawarkan model-model pembelajaran yang
menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi siswa.
Berdasarkan definisi istilah tersebut yang dimaksud dengan pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik adalah bagaimana guru mengtur perbotan yang ada di dalam kelas dengan menggunakan pengaturan pengelolaan kelas pada saat pembelajaran tematik berlangsung di dalam kelas. Pengelolaan kelas pada pembelajaran tematik tersebut yang sesuai dengan rancangan atau dirumuskan oleh Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda Sambimulyo Kabupaten Banyuwangi untuk mencapai tujuan Pendidikan yang telah ditentukan.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam pemahaman secara menyeluruh tentang skripsi ini, maka perlu adanya gambaran singkat di dalam sistematika pembahasan ini. Adapaun sistematika pembahasan disusun sebagai berikut:
Bab Satu. Pendahuluan. Pada bab pertama ini peneliti membahas berbagai gambaran singkat untuk mencapai tujuan penulisan yang meliputi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.
Bab Dua. Kajian Pustaka. Bab ini berisi tentang kajian kepustakaan yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori.
Bab Tiga. Metode penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek
penelitian, Teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.
Bab Empat. Penyajian data dan analisis. Pada bab ini berisi tentang gambaran objek penelitian, penyajian dan analisis, serta pembahasan temuan dalam penelitian yang telah dilakukan.
Bab Lima. Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh rangkain pembahasan. Baik pada bab pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
Sekaligus penyampaian saran-saran terkait beberapa pihak.
11
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan.
Penelitian terdahulu juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalah lebih jelas kedudukanya.Dibawah ini peneliti mencantumkan beberapa hasil kajian penelitian terdahulu, diantaranya,
a. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sukma Wulandari, tahun 2020, yang berjudul ― Pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di SDIT Harapan Umat Brebes ‖.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan. Keabsahan data dengan melakukan uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas dan guru pendamping IIa SDIT Harapan Umat Brebes sudah memahami dan memiliki kemampuan mengelola kelas yang cukup baik dilihat dari prinsip- prinsip pengelolaan kelas. Guru sudah menunjukkan sikap hangat dan
antusias, pemberian tantangan dalam kelas, penggunaan variasi, pemberian penguatan, penanaman disiplin, memerhatikan kondisi fisik lingkungan kelas, dapat merancang lingkungan positif untuk pembelajaran, dan menjadi komunikator yang baik. Hanya saja, penerapan penggunaan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan belum menerapkan media pembelajaran yang bervariasi. Saran penelitian ini bagi guru diharapkan bisa lebih variative dalam melaksanakan pembelajaran.
Bagi sekolah hendaknya memerhatikan hal-halapa saja yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.12
b. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Mairani, tahun 2020, yang berjudul
― Strategi Pengelolaan kelas dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 018/IX Rengas Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muoro Jambi ‖.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitataif dengan pengambilan data dilakukan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yakni dengan adanya strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dikelas III yang telah dilakukan oleh guru, maka proses belajar mengajar menjadi kondusif dan siswa akan lebih termotifasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Suasana kelas juga menjadi
12 Fitri Sukma Wulandari, ―Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di SDIT Harapan Umat Brebes‖ (universitas negeri semarang, 2020), http://lib.unnes.ac.id/42601/1/1401416002.pdf.
menyenangkan sehingga materi yang disampaikan menjadi menarik dan tidak membosankan. 13
c. Penelitian yang dilakukan oleh Fatonah Salfadilah, tahun 2021, yang berjudul ― Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Peserta Didik Kelas IV di MIN 6 Bandar lampung ‖.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian inni untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran peserta didik kelas IV di MIN 6 bandar lampung untuk mengetahui Langkah-langkah pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas belajar peserta didik kelas IV di MIN 6 bandar lampung. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas peserta didik kelas IV di MIN 6 Bandar Lampung sudah berjalan dengan efektif.
Langkah-langkah pengelolaan kelas dalam meningkatkan dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran peserta didik kelas IV di MIN 6 Bandar Lampung yaitu dengan cara memotivasi peserta didik, mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan menerapkan disiplin peserta didik.14
13 Sri Mairani, ―Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar siswa Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 018/IX Rengas Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muoro Jambi‖ (UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020).
14 Fatonah Salfadilah, ―Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Peserta Didik Kelas IV di MIN 6 Bandar Lampung‖ (UIN Raden Intan Lampung, 2021).
d. Penelitian yang dilakukan oleh Isnani Hidayati, tahun 2021, yang berjudul ―Pengelolaaan Kelas dalam Pembelajaran Secara Daring pada Mata Pembelajaran Matematika kelas V di MI Siti Mariam Banjarmasin ‖.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kelas dalam pembelajaran secara daring pada mata pelajaran matematika kelas V di MI Siti Mariam Banjarmasin. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pelaksanaan pengelolaan kelas dalam pembelajaran secara daring pada pelajaran matematikakelas V di MI Siti Mariam Banjarmasin tidak berjalan dengan efektif. Dimana guru tidak mempersiapkan materi secara matang dalam pengelolaan kelas seperti perencanan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.pengelolaan kelas dalam perencanaan pembelajaran matematika daring di guru telah membuat perencanan pembelajaran seperti RPP dan silabus, tetapi untuk silabus guru hanya mengambil silabus yang dibuat oleh pemerintah saja. Dalam pengelolaan kelas pada tahap pelaksanan pembelajaran guru tidak menjelaskan materi pembelajaran secara langsung kepada siswa tetapi guru hanya menyiapkan materi melalui whatsappgroup dengan diberikan pengarahan kepada siswa untuk memahami materi melalui video yang
sudah diberikan secara mandiri, kemudin pengelolaan kelas pada tahap evaluasi pembelajaran guru mengadakan evaluasi dengan penugasan individu dan pemberian Latihan soal di setiap habis materi pembelajaran. Faktor kelas daring sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa mulai dari lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa dan jumlah siswa. Dari faktor yang telah dijelaskan sudah diketahui bahwa dalam melaksanakan pengelolaan kelas terhdapa perkembangan siswa guru sulit untuk mambimbing dan mengontrol kondisi siswa secara langsung terhalang dengan adanya pandemic covid -19 sistem pembelajaran yang dilaksanakan di rumah.
Jadi, faktor utama yang paling berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa adalah bergantung kepada suasana lingkungan keluarga.15 e. Penelitian yang dilakukan oleh Lailatus Syarifah, tahun 2021, yang
berjudul ― Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran Tematik Kelas VI C di MIN 1 Lamongan ‖.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, Teknik penjabaran data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) dalam keterampilan pengelolaan kelas dapat ditempuh dengan du acara keterampilan yang bersifat represif dan prefentif hal ini dibuktikan
15 Isnani Hidayati, ―Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Secara Daring pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V di MI Siti Mariam Banjarmasin‖ (UIN Antasari, 2021).
melalui hasil observasi, dan wawancara kepada kelas 6c. untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Seorang guru menunjukkan sikap tanggap, membagi dan memberikan perhatian secara menyeluruh. Keterampilan pengelolaan kelas yang kedua bersifat represif, guru telah memanfaatkan metode pemecahan masalah kelompok untuk mengendalikan kondisi belajar yang optimal. Cara dalam mengelola pemecahan masalah kelompok bisa dilakukan dengan memperlancar tugas dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, tujuanya agar terjalin kerja sama antar siswa satu dengan siswa lainya.
2) kegiatan utama dalam ketrampilan pengelolaan kelas yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang pertama adalah menciptakan iklim belajar yang optimal. Yang kedua yakni mengatur ruangan belajar, kegiatan terkait pengaturan ruang kelas dibuktikan dengan peraturan tempat duduk, pengaturan media Pendidikan. Kegiatan utama yang mengatur media Pendidikan.16
f. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Evina dan Laelia Nurpratiwiningsih, tahun 2022, yang berjudul ― Manajemen pengelolaan kelas sekolah dasar pada masa pandemi‖.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data dengan menggunakan Teknik Observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil
16 Lailatus syarifah, ―Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran Tematik Kelas IV C di MIN 1 Lamongan‖ (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021), file:///C:/Users/ACER/Documents/5.pdf.
penelitian menujukkan bahwa (1) Manajemen pengelolaan kelas sangat berpengaruh dalam prosses belajar mengajar baik pada pembelajaran daring maupun luring, karena dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka proses beljar mengajar akan menjadi lebih efektif. (2) peran komponen Pendidikan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan manajemen pengelolaan kelas pada masa pandemi. (3) Proses belajar mengajar secara daring diperlukan bimbingan dan dukungan dari orang tua agar peserta didik mampu mengikuti pembelajaran secara daring dengan baik. (4) pembelajaran secra luring memerlukan persiapan yang matang terkait dengan keterbatasan waktu yang menjadikan proses pembelajaran ketika pemberian materi maupun evaluasi tidak terhambat.17
g. Penelitian dilakukan oleh Aina Wirda dan Putri Jayani Simbolon, tahun 2022, yang berjudul ―Pengelolaan kelas dalam pembelajaran di sekolah dasar ‖
Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif dan dilakukan dengan deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan wawancara, observasi, dan angket semi terbuka. Adapun hasil penelitian ini yaitu terdapat dua kelompok masalah yang ditemukan dalam penelitian pengelolaan kelas dan proses pembelajaran di SDN 64/1 Muara Bulian. Kategori pertama dikenal
17 Laelia Nurpratiwiningsih dan Dian Ervina, ―Manajemen Pengelolaan Kelas Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi,‖ Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian 8, no. 1 (2022): 8–15, https://doi.org/10.26740/jrpd.v8n1.p8-15.
dengan masalah individu. Masalah individu masih dapat dipecah menjadi empat kategori: perilaku yang bertujuan untuk menarik perhatian orang lain (perilaku mencari perhatian), perilaku yang bertujuan untuk menunjukkan kekuatan (perilaku mencari kekuasaan), perilaku yang bertujuan untuk menyakiti orang lain (balas dendam) (mencari perilaku), dan demonstrasi kecacatan (perilaku pasif).
Masalah kelompok adalah masalah kedua dengan manajemen kelas.
Kurangnya kekompakan kelas, reaksi negatif kelas terhadap salah satu anggotanya, "mendorong" anggota kelas yang benar-benar melanggar norma kelompok, kecenderungan kelompok untuk mudah teralihkan dari tugas yang ada, semangat rendah, dan ketidakmampuan kelas untuk beradaptasi dengan keadaan baru termasuk di antara enam kategori masalah kelompok. Guru memberikan peringatan dan nasehat untuk pertama kalinya dalam upaya mendamaikan masalah individu dan kelompok dalam pengelolaan kelas. Guru mulai melakukan pendekatan individu atau kelompok ketika peringatan dan koreksi tidak diikuti. Selain itu, instruktur akan melaporkan kepada guru BK dan wali kelas jika siswa terus mengulangi perbuatannya.18
18 Aina Wirda et al., ―Pengelolaan Kelas dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar,‖ Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 4, no. 6 (2022): 7721–27, https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i6.4149.
Tabel 2.1 Orisinalitas Penelitian No Nama, Tahun,
Judul
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 2 3 4 5
1. oleh Fitria Sukma
Wulandari, tahun 2020,
"Pengelolaan kelas dalam pembelajaran tematik di SDIT Harapan Umat Brebes‖
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas dan guru pendamping IIa SDIT Harapan Umat Brebes sudah memahami dan memiliki kemampuan mengelola kelas yang cukup baik dilihat dari prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Guru sudah
menunjukkan sikap hangat dan antusias, pemberian tantangan dalam kelas, penggunaan variasi, pemberian penguatan, penanaman disiplin, memerhatikan kondisi fisik lingkungan kelas, dapat
Penelitian menggunak an
penelitian kualitatif.
meneliti tentang pengelolaan kelas pada pembelajara n tematik.
Pengambila n lokasi penelitian yang berbeda, Yakni di SDIT Harapan Brebes.
merancang lingkungan positif untuk pembelajaran, dan menjadi komunikator yang baik.
Hanya saja, penerapan penggunaan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan belum menerapkan media
pembelajaran yang bervariasi 2. Siti Mairani,
Tahun 2020,
―Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 018/IX Rengas
Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muoro Jambi ―.
Hasil dari penelitian ini yakni dengan adanya strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III yang telah dilakukan oleh durum aka proses belajar
mengajar menjadi
kondusif dan siswa akan lebih
termotivasi untuk
meningkatkan
Penelitian ini
menggunak an
penelitian kualitatif
Peneliti menggunak an fokus strategi pengelolaan kelas, lokasi penelitian yang berbeda yakni di SDN
018/IX Rengas Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muoro Jambi.
prestasi belajar.
Suasana kelas juga menjadi menyenangkan sehingga materi yang disampaikan menjadi
menarik dan tidak
membosankan.
. 3. Fatonah
Salfadilah, Tahun 2021,
―Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Peserta Didik Kelas IV di MIN 6 Bandar
Lampung‖.
Hasil
penelitian ini menujukkan bahwa pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas peserta didik di kelas IV di MIN 6 Bandar Lampung sudah berjalan efektif.
Langkah- langkah pengelolaan kelas dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran pseserta didik kelas IV di MIN 6 Bandar Lambpung yaitu dengan cara
memotivasi peserta didik, mengikutsertak an peserta
Penelitian ini
penggunaka n penelitian kualitatif, dan meneliti tentang penelitian pengelolaan kelas
Penelitian ini
dilakukan di
MIN 6
Bandar Lampung, fokus penelitain terpusat pada efektifitas belajar peserta didik.
didik dalam proses
pembelajaran dan
menerapkan disiplin kepada peserta didik 4. Isnani Hidayah,
Tahun 2021,
―Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Secara Daring pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas V di MI Siti Mariam Banjarmasin‖
Hasil
penelitian ini menggambarka
n bahwa
pelaksanaan pengelolaan kelas dalam pembelajaran secara daring pada pelajaran matematika kelas V di MI Siti Mariam tidak berjalan dengan efektif.
Dimana guru tidak
meyiapkan materi secara matang dalam pengelolaan kelas seperti perencanaan pembelajaran seperti RPP, Silabus. Dan untuk silabus guru
menggunakan silabus yang dibuat oleh pemerintah saja. Dalam pengelolaan kelas pada Tahap
pelaksanaan
Penelitian ini
menggunak an
penelitian kualitatif, tempat penelitian dilakukan di
Madrasah Ibtidaiyah, penelitian tentang pengelolaan kelas
Penelitian ini
mengambil lokasi yang berbeda, penelitian ini terfokus pada mata pelajaran matematika n
guru tidak menjelaskan materi secara langsung kepada murid melainkan hanya menyiapkan materi melalui video
whatsappgrou p dengan memberikan pengerahan untuk menonton video . pada tahap evaluasi pembelajaran guru
mengadakan evaluasi dengan penugasan individu dan pemberian Latihan soal setiap habis materi
pembelajaran.
5. Lailatus
Syarifah, tahun
2021, ―
Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran Tematik Kelas VI C di MIN 1 Lamongan ‖
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) dalam
keterampilan pengelolaan kelas dapat ditempuh dengan du acara
keterampilan yang bersifat represif dan
Penelitian ini
penggunaka n penelitian kualitatif, dan meneliti tentang penelitian pengelolaan kelas .
Penelitian ini
dilakukan di
MIN 1
lamongan,.
prefentif hal ini dibuktikan melalui hasil observasi, dan wawancara kepada kelas 6c. untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal.
Seorang guru menunjukkan sikap tanggap, membagi dan memberikan perhatian secara menyeluruh.
Keterampilan pengelolaan kelas yang kedua bersifat represif, guru telah
memanfaatkan metode
pemecahan masalah kelompok untuk
mengendalikan kondisi belajar yang optimal.
6. Oleh Dian Evina dan Laelia
Nurpratiwinings ih, tahun 2022,
― Pengelolaan kelas sekolah dasar pada masa pandemi‖
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Manajemen pengelolaan kelas sangat berpengaruh dalam prosses
Penelitian menggunak an
penelitian kualitatif Meneliti tentang pengelolaan kelas
Pengambila n lokasi penelitian terkait pandemi sedang peneliti terkait
belajar
mengajar baik pada
pembelajaran daring maupun luring, karena dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka proses beljar mengajar akan menjadi lebih efektif. (2) peran
komponen Pendidikan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan manajemen pengelolaan kelas pada masa pandemi.
(3) Proses belajar
mengajar secara daring diperlukan bimbingan dan dukungan dari orang tua agar peserta didik mampu
mengikuti pembelajaran secara daring dengan baik.
(4)
pembelajaran secra luring memerlukan persiapan yang
ofline.
matang terkait dengan
keterbatasan waktu yang menjadikan proses
pembelajaran ketika
pemberian materi maupun evaluasi tidak terhambat.
7. Oleh Aina Wirda dan Putri Jayani
Simbolon, tahun 2022, yang berjudul
―Pengelolaan kelas dalam pembelajaran di sekolah dasar ‖
Guru
memberikan peringatan dan nasehat untuk pertama kalinya dalam upaya
mendamaikan masalah individu dan kelompok dalam pengelolaan kelas. Guru mulai melakukan pendekatan individu atau kelompok ketika
peringatan dan koreksi tidak diikuti. Selain itu, instruktur akan
melaporkan kepada guru BK dan wali kelas jika siswa mengulangi.
Meneliti terkait pengelolaan kelas
Pengambila n di lokasi yang
berbeda Menggunak an
penelitian kuantitatif
Posisi penelitian adalah melanjutkan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan tabel diatas menyatakan bahwa penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pengelolaan kelas. Namun tetap memiliki perbedaan baik pada teknik penelitian yang digunakan serta perbedaan dalam fokus penelitian.
B. Kajian Teori
Kajian teori ini berisi pembahasan tentang teori yang dijadikan sebagai prespektif penelitian. Peneliti membahas teori yang terkait dalam penelitian secara luas dan mendalam guna untuk memperoleh wawasan penelitian dalam mengkaji permasalahan yang akah dipecahkan dalam penelitian.
1. Pengelolaan Kelas
a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dikemukakan oleh beberapa pakar disini peneliti mengambil 2 definisi. Pertama, menurut Wilford A. Weber.
Classroom management is a complex set of behaviours the teacher uses to establish and maintain classroom conditions that will enable students to echieve their instructional objectives efficiently that will enable to learn. Artinya pengelolaan kelas merupakan sekumpulan perilaku kompleks yang digunakan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Kedua, menurut Sudirman.
Pengelolaan kelas dalam upaya mendayagunakan potensi kelas. Kelas
mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh pembelajar. Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya pengaturan pembelajaran di dalam kelas baik berupa perencanaan, pengaturan, sumber, bahan, serta pembelajaran guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan berkualitas bagi peserta didik. Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun yang terjun didunia Pendidikan.19
Menurut Supriyanto di dalam buku Erwin Widiasworo, ruang lingkup pengelolaan kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua :
1) Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik. Adapun hal-hal yang bersifat fisik yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas mencakup :
a) Pengaturan peserta didik dalam belajar.
b) Pengaturan ruang belajar dan perabot kelas ( meja, kursi, lemari, papan tulis, dan meja guru).
Hal hal lain yang harus diperhatikan guru dalam mengatur peserta didik dalam belajar mencakup siapa yang menyusun anggota kelompok, kriteria pengelompokan (homogen, heterogeny,
19 Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas.
berdasarkan minat atau kemampuan), serta dinamika kelompok (tetap atau berubah sesuai kebutuhan ).20 Tempat duduk dengan pola berkelompok memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah antara satu dengan yang lain, dan dapat berpindah antara satu dengan yang lain. Disini bukan hanya guru yang dapat memutuskan susunan kelompok, tetapi siswa juga diberi kesempatan.21
Adapun rumusan dalam pengelompokan siswa yaitu pertama, pengelompokan menurut kesenangan berkawan.
Kelompok ini terdiri 4-6 orang atau lebih yang menurut mereka merupakan kawan-kawan dekat. Mereka duduk mengelilingi meja yang telah disusun sedemikian rupa dalam keadaan berhadapan.
Kedua, pengelompokan menurut kemampuan. Pada kenyataanya siswa ada yang pandai,sedang dan lambat, dalam mempelajari sesuatu. Untuk memudahkan pelayanan guru, siswa dikelompokkan ke dalam kelompok cerdas, sedang/menengah, dan lambat. Pengelompokan seperti ini diubah sesuai dengan kesanggupan individual dalam mempelajari mata pelajaran.
Seorang siswa mungkin cerdas dalam matematika, tetapi lambat dalam ilmu sosial. Pengelompokan demikian akan membantu
20 Widiasworo.
21 Holmes Parhusip et al., Manajemen Kelas, ed. oleh Toman Sony Tambunan, 1 ed. (Batu:
Literasi Nusantara, 2021),
https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_KELAS/Xp9BEAAAQBAJ?hl=id&gbpv
=1&dq=pengelolaan+kelas&pg=PA42&printsec=frontcover.
siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu. Ketiga, pengelompokan menurut minat. Pada suatu Ketika ada siswa yang senang menulis, sedang yang lainya senang matematika, ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam. Siswa yang melakukan kegiatan yang sama dikelompokkan. Pada situasi ini guru perlu mengawasi terus menerus dan memberikan dorongan kepada siswa. 22
Pada dasarnya aktifitas pembelajaran perlu mengintegrasikan dua hal penting, baik dari sisi orangnya maupun fasilitasnya. Dua hal ini perlu diperkuat satu sama lainnya.
Aktivitas pengelolaan kelas yang dilakukan secara bersama-sama sejak awal mendesain ruang kelas baik secara fisik maupun penerapannya bagi komunitas kelas akan berdampak pada rasa kepemilikan bersama.23
Dalam belajar, siswa memerlukan tempat duduk. Tempat duduk yang bagus maka akan mempengaruhi belajar siswa, yakni tempat duduk dengan tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, dan sesuai dengan tubuh siswa maka siswa dapat belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan sekarang
22 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 5 ed. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2018).
23 Andri Kurniawan et al., Manajemen Kelas, ed. oleh Ari Yanto dan Tri Putri Wahyuni, 1 ed.
(Padang: Global Eksekutif Teknologi, 2023),
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Kelas/FFylEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&kpt ab=overview.
bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat diduduki oleh beberapa orang. Ada pula yang dapat duduki oleh seorang siswa saja.24
Mengatur tempat duduk yang penting ialah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.25
Adapun beberapa kunci yang perlu diingat dalam mengatur tempat duduk siswa :
a. Mengakomodasi jenis instruksi dan kegiatan yang paling sering digunakan.
b. Bersikap fleksibel sehingga siswa dapat dengan mudah dan cepat mengatur ulang perabot untuk mengakomodasi kegiatan khusus.
c. Menyediakan ruang untuk pengaturan pergerakan, penyimpanan, dan peralatan siswa.
d. Medorong gerakan dan fleksibilitas
e. Menyediakan ruang pribadi secara maksimal untuk setiap siswa.26
24 Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar.
25 Aslamiah, Diani Ayu Pratiwi, dan Akhmad Riandy Agusta, Pengelolaan Kelas, ed. oleh Ahmad Nuriansyah, vol. 21 (Depok: Rajagrafindo Persada, 2020), http://journal.um- surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
26 Rahmah Johar dan Latifah Hanum, Strategi Belajar Mengajar : untuk Menjadi Guru yang Profesional, ed. oleh Cut Rita Zahara, Revisi (Aceh: Syiah Kuala University Press, 2021),
Dalam ruangan kelas guru juga harus memperhatikan penataan ruang yang ada dikelas tersebut selain pengaturan tempat duduk yang telah dijelaskan diatas, guru juga harus memperhatikan pengaturan alat-alat pengejaran seperti perpustakaan kelas, alat-alat peraga media pengajaran, papan tulis, kapur tulis, dan papan presensi. 27 guru juga harus memperhatikan pengaturan perabotan kelas. Misalnya hisan dinding untuk memperindah ruangan sehingga dapat menggairahkan siswa untuk betah tinggal di dalam kelas. Selain juga dapat memperindah ruangan juga bermanfaat untuk pengajaran. Begitu juga untuk lemari dan rak yang digunakan untuk menyimpan arsip.28
Ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelas, sebaiknya guru tidak merokok, pengaturan cahaya perlu diperhatikan, cahaya yang masuk harus cukup (tidak terlalu terang dan juga tidak boleh gelap artinya cahaya yang masuk cahaya yang masuk cukup untuk meyinari seluruh ruangan ).29
Ruangan kelas juga memiliki area penting dimana guru dapat menyimpan bahan seperti rak buku, lemari tertutup, tempat https://books.google.co.id/books?id=ZT0pEAAAQBAJ&pg=PA167&dq=Pengelolaan+kelas&hl=i d&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjnwuLbmuX8 AhVX-HMBHUKxCbA4ChDoAXoECAIQAw#v=onepage&q=Pengelolaan kelas&f=false.
27 Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar.
28 Rasmi Djabba, Implementasi Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, ed. oleh Asmayani, 1 ed.
(Gowa: AGMA, 2019),
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=L_J2EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA22&dq=mana jemen+manajemen&ots=w7j6ljoH2_&sig=KWpDGzYHuPiCHflFGgb4DKH8c88.
29 Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar.
sampah dan sistem penyimpanan kreatif lainya yang mungkin dimiliki guru. Menempatkan sistem penyimpanan yang dekat dengan area siswa belajar dapat menghemat waktu. Menyiapkan area penyimpanan pribadi juga penting untuk untuk manajemen kelas yang efektif. Penyimpanan catatan dalam kelas dapat dilakukan dengan aman jika tersedianya kabinet yang dikunci.
Kabinet adalah kebutuhan untuk penyimpanan yang aman dari catatan siswa, seperti kartu laporan, folder catatan permanen, hasil tes standar, catatan anekdot, buku kelas, dan portofolio. Masuk akal untuk menyimpan kunci lemari di tempat yang aman, dan tidak pernah mengizinkan siswanya mengaksesnya. Tanggung jawab guru termasuk memastikan bahwa catatan ini aman dan disimpan sesuai dengan kebijakan sekolah.30
2) Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat nonfisik. Hal-hal nonfisik dalam pengelolaan kelas memfokuskan pada aspek berikut:
a) Interaksi peserta didik dengan peserta didik lainya b) Peserta didik dengan guru
c) Lingkungan kelas maupun kondisi kelas menjelang, selama dan akhir pembelajaran. 31
30 Johar dan Hanum, Strategi Belajar Mengajar : untuk Menjadi Guru yang Profesional.
31 Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas.
Interaksi guru dan peserta didik didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Apabila guru sering menakut-nakuti atau membentak peserta didik maka tidak mungkin dalam proses belajar mengajar dapat berhasil. Hal ini sangat berkaitan dengan tipe kepemimpinan otoriter, peserta didik hanya aktif kalau ada guru, dan kalau tidak ada guru yang mengawasi maka semua atifitas menjadi menurun. Aktifitas proses belajar mengajar tergantung pada guru dan menuntut sangat banyak perhatian guru. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan atau interaksi antar guru dan peserta didik tidak menunjukkan hubungan yang baik dan tidak harmonis maka tidak dapat menciptakan suatu hasil yang diinginkan.32
Bila anak di dorong atau diarahkan untuk berbuat, merasakan, berfikir sesuai dengan kehendak guru, maka guru mengedakan interaksi yang dominative. Namun, sebaliknya guru memberikan fasilitas kepada murid untuk merasakan dan berfikir sesuai kemampuannya dalam usaha berinteraksi dengan sesama dan dengan guru. Interaksi ini disebut interaksi sosial integratif. Dengan
32 Nana Suryana dan Rahmad Fadhil, Manajemen Pengelolaan Kelas, ed. oleh Yoga Adi Pratama, Pertama (Bandung: Penerbit Indonesia Emas Group, 2022), https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Pengelolaan_Kelas/BxKkEAAAQBAJ?hl=id .
ini guru dapat memahami murid dan bisa melakukan manajemen kelas.33
Berdasarkan asas komunikasi, maka interaksi proses belajar mengajar mempunyai model interaksi sebagai berikut : 1) Model interaksi satu arah yaitu guru dengan siswa. Dalam mode interaksi belajar yang satu arah ini menunjukkan siswa hanya menerima materi sebanyak-banyaknya dari guru tanpa ada kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Model belajar mengajar ini kurang manusiawi, dalam artian tidak memperhatikan kemampuan siswa, minat dan bakat. Model ini disebut dengan pola pembelajaran yang menekan pada kepentingan guru. 2) Model interaksi dua arah yaitu guru dengan siswa dan sebaliknya. Dalam interaksi belajar ini, siswa diberi kesempatan bertanya terhadap apa yang belum dimengarti, disini sudah lebih baik interkasinya antara guru dengan siswa. 3) Model multiarah ( ditinjau dari yang terlihat berinteraksi).
Interaksi belajar mengajar yang melibatkan semua siswa yang masing-masing tidak hanya berinteraksi antar siswa itu sendiri tetapi mereka juga berinteraksi dengan gurunya. Model interaksi
33 Rinja Efendi dan Delita Gustriani, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, ed. oleh Qiara Media, 1
ed. (Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media, 2020),
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Kelas_Di_Sekolah_Dasar/L_J2EAAAQBAJ
?hl=id&gbpv=1&dq=interaksi+disekolah&pg=PA79&printsec=frontcover.
belajar mengajar ini dalam prakteknya beberapa pola pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.34
Bentuk interaksi siswa dengan siswa lainya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat terjadi dalam hubungan seperti diskusi yang dilaksanakan di dalam masing-masing kelompok. Ketita proses pembelajaran di dalam kelas atau misalkan diskusi secara mandiri ketika ada siswa yang kesulitan dengan materi yang dipelajari maka bertanya kepada siswa yang dianggap lebih memahami materi yang dipelajari. Atau terbentuk karena metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas.35
Mengelola kelas merupakan keterampilan guru atau dosen untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan remedial. Usaha yang dilakukan dalam menciptakan kondisi yang diharapkan apabila : diketahui secara tepat faktor- faktor mana sajakan yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar, dikenal masalah apa sajakah yang diperkirakan dan biasanya timbul
34 Suharti et al., Strategi Belajar Mengajar, ed. oleh Tika Lestari (Surabaya: Jakad Media
Publishing, 2020),
https://www.google.co.id/books/edition/STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR/p5z- DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1.
35 Herman et al., Psikologi Belajar dan Pembelajaran, ed. oleh Ari Yanto dan Tri Putri Wahyuni
(Padang: Global Eksekutif Teknologi, 2023),
https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_Belajar_Dan_Pembelajaran/6X6nEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=0.
merusak iklim belajar mengajar, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan. Penerapan pengelolaan di kelas bermafaat bagi siswa, yaitu untuk mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya, membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib dalam kelas, dan memahami bahwa teguran merupakan suatu peringatan bukan kemarahan.36
Dengan munculnya pengelolaan kelas yang tepat maka pencegahan tehadap bullying atau perundungan disekolah dapat dilakukan. Guru berperan penting untuk mengendalikan perilaku menyimpang siswa di dalam kelas. Dengan adanya aturan-aturan dan disiplin serta respon guru terhadap hal-hal yang tidak tepat yang dilakukan oleh siswa. Makan perundungan dikelas dapat dicegah untuk bisa terjadi di dalam kelas.37
Dalam mengelola kelas guru juga harus mengamati peserta didiknya. Berikut ini merupakan 4 jenis yang dapat diamati guru untuk peserta didiknya: Pertama, jenis kelas yang selalu gaduh.
Dimana guru harus bergelud sepanjang hari untuk menguasai kelas,
36 Dewi Dyah, ―Pengelolaan Kelas Yang Efektif,‖ Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma 6, no. 1 (2014): 61–67.
37 Hani Subakri et al., Sukses menjadi Pendidik Profesional Abad 21, ed. oleh Janner Simarmata dan Ronal Watrianthos, 1 ed. (Yayasan Kita Menulis, 2023), https://www.google.co.id/books/edition/Sukses_Menjadi_Pendidik_Profesional_Abad/4RqpEAA AQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengelolaan+kelas+secara+fisik&pg=PA110&printsec=frontcover.
tetapi tidak berhasil sepenuhnya. Petunjuk dan ancaman sering diabadikan, dan hukuman tampaknya tidak efektif. Kedua, jenis kelas yang termasuk gaduh tapi suasananya lebih positif. Guru mencoba untuk membuat sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswanya dengan memperkenalkan permainan dan kegiatan yang menyenangka, membaca cerita, serta menyelenggarakan kegiatan kesenian dan pameran kerajinan siswa.
Namun, jenis kelas demikian masih menimbulkan masalah. Banyak siswa yang kurang memberi perhatiandi kelas dan tugas-tugas sekolah tidak diselesaikan dengan baik atau tugas tersebut dikerjakan secara acak-acakan. Hal ini dapat terjadi meskipun guru memberi kegiatan akademik, yang minimal mencoba semaksimal mungkin supaya kegiatan akademik tersebut menyenangkan.
Ketiga,jenis kelas yang tenang dan disiplin baik karena guru telah menciptakan banyak aturan maupun meminta agar aturan tersebut dipatuhi. Pelanggaran langsung dicatat dan diikuti dengan peringatan tegas, dan bila perlu diserta dengan hukuman. Guru sering menghabiskan banyak waktu dengan melakukan hal ini karena dengan cepat dapat memerhatikan bentuk pelanggaran. Ia tampak berhasil menanamkan disiplin karena biasanya siswa patuh.
Namun,suasana kelas menjadi tidak nyaman. Ketenangan yang
demikian hanya Nampak di permukaan saja karena Ketika guru meninggalkan kelas, kelas akan menjadi gaduh dan kacau.
Keempat, jenis kelas yang menggelinding dengan sendirinya. Guru menghabiskan Sebagian besar waktunya untuk mengajar dan tidak untuk menegakkan disiplin. Siswa mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas dengan kemauanya sendiri tanpa harus dipelototi oleh guru. Siswa tampak terlibat dalam tugas pekerjaan saling berinteraksi sehingga suara muncul dari beberapa tempat bersamaan. Namun, suara tersebut dapat dikendalikan, dan siswa menjadi giat serta tidak saling menganggu, guru memberi sedikit peringatan dan kelas menjadi tenang dan kondusif. Siapa pun akan melihat kelas semacam ini bergitu hangat dan menghasilkan prestasi yang membanggakan. 38
Dalam pengelolaan kelas dengan kondisi yang bersih juga terkandung unsur moral yaitu peserta didik akan bertanggung jawab atas kebersihan kelasnya, berusaha mengkondisikan agar membuang sampah pada tempatnya, dan saling mengingatkan satu sama lain antar peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas.
Budaya bersih di sekolah akan dapat terlaksana jika didukung oleh
38 Njamuddin Muhammad, Multitasking Teachers menjadi Guru yang Mampu Mencerdaskan Siswa dan Mengeola Kelas dengan Sempurna, Araska (Yogyakarta, 2019), https://books.google.co.id/books?id=MZlDEAAAQBAJ&pg=PA164&dq=Pengelolaan+kelas&hl=
id&sa=X&ved=2ahUKEwjwkMe_wsr4AhUNR2wGHXGaA0cQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q
=Pengelolaan kelas&f=false.