METODE PENELITIAN
3.3 Penyusunan Instrumen
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disusun menjadi yang disusun menjadi dua bagian berikut:
1. Identitas responden: pada bagian ini mengumpulkan informasi tentang nama, jenis kelamin, penghasilan, usia dan lama kerja responden.
2. Indikator penelitian: pada bagian ini terdapar pernyataan-pernyataan sesuai indikator penelitian yang perlu dinilai oleh responden dalam skala likert (rentang 1-5) dimana responden memberikan tanggapan dengan lima angka penilaian, sebagai berikut: (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju netral (4) setuju (5) sangat setuju.
Terdapat 64 pernyataan-pernyataan dalam instrumen penelitian sesuai 4 variabel indikator penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Variabel independen gaya kepemimpinan dengan 6 indikator dan 24 pernyataan penelitian.
2. Variabel independen disiplin kerja dengan 4 indikator dan 16 pernyataan penelitian.
3. Variabel independen lingkungan kerja dengan 2 indikator dan 8
46 pernyataan penelitian.
4. Variabel dependen kinerja karyawan dengan 4 indikator dan 16 pernyataan penelitian.
Penyusunan instrumen dilakukan melalui proses operasionalisasi variabel, yaitu upaya untuk mengurangi tingkat abstraksi suatu konsep agar dapat diukur.
Operasionalisasi variabel yang efektif terlihat pada item-item kuesioner yang disusun secara jelas dan mudah dipahami oleh responden (Sekaran & Bougie, 2016). Proses ini dilakukan dengan merumuskan definisi, indikator, dan pernyataan yang relevan dengan kerangka konseptual penelitian. Dalam hal ini, peneliti menyusun pernyataan dalam kuesioner dengan menyesuaikan konteks penelitian.
47
Tabel 3. 1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Pernyataan
Gaya
Kepemimpinan
Gaya
kepemimpnan merupakan pola perilaku seorang pemimpin dalam merencanakan, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi (Sunyoto, 2014).
Menyusun rencana kerja
Atasan saya membuat rencana kerja yang jelas untuk tim.
Atasan saya melibatkan anggota tim dalam menyiapkan rencana kerja
Rencana kerja yang dibuat oleh atasan saya mudah dipahami dan diikuti.
Rencana kerja yang dibuat oleh atasan membantu saya dalam mencapai tujuan.
Memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap pegawai
Atasan saya memberikan instruksi yang jelas tentang tugas apa yang harus diselesaikan.
Atasan saya sering memberikan instruksi sebelum memulai proyek baru.
Saya selalu bertanya kepada atasan saya jika ada sesuatu yang saya tidak mengerti.
Instruksi dari atasan saya membantu meningkatkan kinerja tim.
Melakukan pengawasan terhadap pegawai
Atasan saya secara aktif memantau kinerja anggota tim.
Saya percaya bahwa bimbingan atasan saya membantu meningkatkan hasil kerja.
Pengawasan oleh atasan tidak mengganggu pekerjaan tim.
Atasan saya memberikan umpan balik yang membangun setelah bimbingan.
Atasan saya selalu memotivasi anggota tim untuk bekerja lebih baik
48
Variabel Definisi Variabel Indikator Pernyataan
Memberikan motivasi terhadap bawahan
Saya merasa termotivasi oleh afirmasi dan sikap atasan saya Atasan saya memberikan apresiasi terhadap keberhasilan tim Motivasi dari atasan saya meningkatkan antusiasme saya terhadap pekerjaan
Melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan
Atasan saya selalu meminta pendapat anggota tim saat membuat keputusan
Saya merasa dihargai saat para pemimpin melibatkan kami dalam diskusi penting
Keputusan yang dibuat oleh pemimpin selalu mempertimbangkan masukan tim
Melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan meningkatkan rasa kepemilikan atas hasil kerja
Mengembangkan hubungan yang bersahabat
Atasan saya membangun hubungan baik dengan semua anggota tim Saya merasa nyaman berkomunikasi dengan atasan tentang masalah pribadi atau profesional
Atasan saya menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan mendukung
Hubungan antara atasan dan anggota dapat memengaruhi kinerja karyawan
Disiplin kerja Disiplin kerja merupakan suatu bentuk kesadaran dan kesediaan karyawan dalam
Frekuensi kehadiran
Saya datang tepat waktu ke kantor
Saya jarang sekali tidak masuk kerja tanpa alasan
Kehadiran saya di kantor selalu konsisten dari waktu ke waktu.
Saya merasa penting untuk datang tepat waktu setiap hari Tingkat
kewaspadaan
Saya selalu sadar akan tugas dan tanggung jawab yang harus saya penuhi Saya bersedia mengambil tindakan ketika timbul masalah di tempat kerja
49
Variabel Definisi Variabel Indikator Pernyataan
mematuhi peraturan dan norma organisasi termasuk
kehadiran, kehati- hatian, ketaatan, dan etika kerja (Sastrohadiwiryo, 2018).
Saya memperhatikan detail dalam pekerjaan saya untuk menghindari kesalahan
Kewaspadaan saya membantu saya dalam menyelesaikan tugas dengan baik
Ketaatan pada standar kerja
Saya mampu mengikuti standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Saya selalu memahami dan mengikuti standar kerja yang berlaku
Kepatuhan terhadap standar kerja mendorong saya memberikan hasil kerja yang baik
Saya tahu betapa pentingnya menjaga standar kerja demi efektivitas dan efisiensi perusahaan
Etika kerja Saya selalu berusaha bekerja dengan kejujuran dan integritas
Saya menghormati kolega dan atasan saya dalam interaksi sehari-hari Saya percaya bahwa etos kerja yang baik merupakan prasyarat kesuksesan tim
Saya tidak akan pernah mengambil tindakan yang merugikan perusahaan atau rekan kerja saya
Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti (2022), lingkungan kerja merupakan kondisi yang ada di sekitar tempat kerja yang dapat
memengaruhi karyawan dalam menjalankan tugasnya baik
Lingkungan Kerja Fisik
Ruang kerja saya cukup terang untuk produktivitas Peralatan dan fasilitas tempat kerja berfungsi dengan baik
Suhu di tempat kerja saya sangat nyaman sehingga tidak mempengaruhi konsentrasi saya
Lingkungan kerja saya bersih dan aman, sehingga saya dapat bekerja dengan baik
Lingkungan Kerja Non-Fisik
Saya merasa nyaman berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan Budaya dalam perusahaan saya mendukung kerjasama dalam kelompok kerja yang sama
Atasan saya memberikan dukungan moral dan motivasi kepada karyawan Saya merasa dihargai dan diakui atas kontribusi saya kepada tim
50
Variabel Definisi Variabel Indikator Pernyataan
secara fisik ataupun psikologis.
Kinerja Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai oleh keryawan dalam pelaksanaan tugas yang
didasarkan pada kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan kerja, dan sikap kerja (Mangkunegara, 2021).
Kualitas kerja Saya memperhatikan detail dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan Saya mampu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan Saya selalu memahami tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan saya Saya selalu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas
Kuantitas kerja Saya mampu bekerja secara produktif
Saya mampu menyelesaikan tugas dengan target kuantitas yang ditetapkan Saya mampu bekerja secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan
Saya mampu memenuhi tenggat waktu suatu pekerjaan Keandalan kerja Saya dapat diandalkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
Saya selalu memperhatikan kinerja saya atas pekerjaan yang saya lakukan Partner kerja saya dapat memberikan kepercayaannya kepada saya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
Atasan dapat mempercayai saya dalam melakukan suatu tugas penting Sikap kerja Saya selalu bersikap positif dalam bekerja
Saya terbuka dalam menerima kritikan dan saran Saya selalu berhubungan baik dengan rekan dan atasan
Saya mempunyai motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja
51 3.4 Populasi dan Teknik Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi adalah kelompok orang, peristiwa, atau hal menarik yang ingin disimpulkan oleh peneliti (berdasarkan statistik sampel) (Sekaran & Bougie, 2016). Populasi dalam penelitian ini merupakan karyawan dalam PT. Alam Mandiri Sejati sejumlah 91 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 responden yang merupakan bagian dari populasi. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gratia (2024) pada J&T Express Surabaya yang meneliti tentang pengaruh gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan sampel sebanyak 35 orang karyawan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu, terdapat penelitian sejenis oleh Rozi dkk., (2024) tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan SMK 17 Agustus 1945 Jakarta. Penelitian tersebut memiliki sampel 31 orang karyawan SMK 17 Agustus 1945 Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja masing-masing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian lainnya dari Handayani dkk., (2023) meneliti gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lingkungan kerja
52
terhadap kinerja karyawan muslim pada Supermarket (X) di Bekasi Utara.
Penelitian ini menggunakan 51 sampel dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh variabel masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3.4.2 Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi. (Sekaran & Bougie, 2016). Penelitian ini menggunakan data dari karyawan PT. Alam Mandiri Sejati yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan menetapkan kriteria- kriteria tertentu. Purposive sampling yang dimaksud terbatas pada tipe objek tertentu yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan, baik karena mereka yang memiliki informasi tersebut maupun karena mereka memenuhi kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh peneliti (Sekaran & Bougie, 2016). Kriteria- kriteria sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Responden adalah karyawan PT. Alam Mandiri Sejati baik laki-laki maupun perempuan,
2. Responden adalah karyawan PT. Alam Mandiri Sejati dengan tahun lahir pada rentang 1995-2012 yang termasuk generasi Z, (Gabrielova & Buchko, 2021)
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan melalui teori Roscoe (Sugiyono, 2015), yang terdiri dari:
53
1. Jumlah sampel yang layak untuk digunakan antara 30-500 sampel
2. Apabila sampel memiliki beberapa kelompok, maka jumlah sampel di dalam setiap kelompok adalah 30 sampel
3. Apabila suatu penelitian terdiri dari dua variabel atau lebih, maka sampel berjumlah minimal 10 kali dari jumlah variabel dalam penelitian.
4. Apabila penelitian sederhana (seperti eksperimen atau kelompok kontrol), maka sampel yang digunakan berjumlah 10-20 sampel
Berdasarkan teori Roscoe, jumlah sampel minimum dalam sebuah penelitian dapat ditentukan dengan aturan bahwa jumlah sampel minimal adalah 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini terdiri dari 4 variabel (3 variabel independen, 1 variabel dependen) 4x10= 40 sampel (responden). Jadi, karena penelitian ini memiliki 4 variabel, maka jumlah sampel yang direkomendasikan minimal adalah 40 responden.