MODUL 6 KEGIATAN BELAJAR I : STRATEGI PENCEGAH
B. Peran Guru BK
Guru Bimbingan Konseling (BK) dituntut oleh sekolah untuk mampu mendeteksi secara tepat apabila anak menjadi korban ataupun menjadi pelaku dari kekerasan seksual. Guru BK menjadi orang pertama yang dimintai tanggung jawab untuk menjelaskan kenapa anak khususnya di lingkungan sekolah dapat terkena ataupun dapat menjadi pelaku dari kekerasan seksual. Oleh karena itu, peran Guru BK dianggap penting untuk mencegah dan membentengi anak di lingkungan sekolah. Peran Guru Bk antara lain:
1. Menjadi pendengar bagi permasalahan yang dihadapi oleh anak yang dialami di rumah maupun di sekolah
Orang Tua
Panutan Pendidik
Pengawas Komunikator
Konselor Pendorong
2. Menjadi penghubung antara anak dengan orang tua
3. Menjadi komunikator yang dapat dipercaya oleh anak sehingga anak dengan leluasa dapat menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi
4. Menjadi panutan bagi anak dengan menunjukkan perilaku yang positif pada saat berkegiatan maupun saat menggunakan teknologi informasi komunikasi
5. Sebagai konselor yang mampu dengan tepat memberikan solusi pada anak yang menghadapi permasalahan terkait kasus kekerasan seksual 6. Memberikan inovasi ataupun ide-ide kepada sekolah terkait
pencegahan kekerasan seksual di sekolah
Sumber: Nurhaeni et al, 2018; Ramdani, 2016; Amelia et al, 2017
Gambar 6.10. Peran Guru BK
Guru BK
Pendengar Panutan
Penghubung Komunikator
Inovasi Konselor
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, F., Bakar, A., & Zuliani, H. (2017). Strategi Pencegahan Tindakan Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 2(1), 1-11
CDC. (2017). Adolescent and School Health. Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved from https://www.cdc.gov/- healthyyouth/sexualbehaviors/index.htm
Economic. (2018). How the Internet has Changed Dating. Economist.
Retrieved from https://www.economist.com/briefing/2018/08/- 18/how-the-internet-has-changed-dating
Hakam. (2018). Internet: the New Frontier of Sexual Harasment. Hakam.
Retrieved from https://hakam.org.my/wp/event/umchats-internet- the-new-frontier-of-sexual-harassment/
Henry, N., and Powell, A. 2016. Technology-Facilitated Sexual Violence:
A Literature Review of Empirical Research. Trauma, Violence, &
Abuse, 2, 1-14
Independent. (2017). I am a Man Who Has Been Sexually Harassed.
Independent. Retrieved from https://www.independent.co.uk/- voices/harvey-weinstein-metoo-sexual-assault-male-victims- oppression-patriarchy-a8006976.html
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017).
Mendampingi Anak Menghadapi Bahaya Pornografi. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Ligina, N.L., Mardhiyah, A., & Nurhidayah, I. (2018). The Role of Parents in Preventing Sexual Violence on High School in Bandung. Journal of health, 9(2), 109-118
Mhassmentor. (2018). Online Sexual Harassment. Mhsmentor. Retrieved from https://www.mhsmentor.com/9128/news/online-sexual- harassment/
Nurhaeni, I.D.A., Nugroho, R.A., & Kurniawan, Y. (2018).
Pengembangan Model Standar Manajemen Pendidikan Responsif Gender untuk Mencegah Kekerasan Seksual terhadap Remaja melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi. Laporan Penelitian Dasar DIKTI. Unpublished
Ramdani. (2016). Participation of the Teachers BK/ Concelors to Alleviate Sexual Violence in High School. Journal of Education, 2(1), 84-91
Razak, N.A., Jalil, H.A.B., Krauss, S.E., and Ahmad, N.A. 2018.
Successful Implementation of Information and Communication Technology Integration in Malaysian Public Schools: An Activity Systems Analysis Approach. Journal of Studies in Educational Evaluation, 58(1), 17-29
Sexandu. (2017). Online Safety. Sex & U. Retrieved from https://www.sexandu.ca/consent/online-safety/
TLS. (2018). Cyber-stalking in New York. TimesLiterary Supplement.
Retrieved from https://www.the-tls.co.uk/articles/public/cyber- stalking-in-new-york/
The Cord. (2018). A Quick and Dirty Guide for Sexting. The Cord.
Retrieved from https://thecord.ca/sexting/
TENTANG PENULIS
1. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni
Guru Besar pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia. Saat ini menjadi Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret Periode 2019 –2023. Lahir di Purworejo pada tanggal 25 Agustus 1961.
Pendidikan S1 dicapai pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Tahun 1985, Pendidikan S2 berhasil diraih dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada pada Tahun 1995 dan Pendidikan S3 dengan predikat cum laude diraih pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada pada Tahun 2008.
Ismi memiliki perhatian sangat besar terhadap kajian-kajian terkait Gender dan Kebijakan Publik. Pengalamannya mengikuti Intership Course selama 5 bulan tentang Gender dan Pembangunan pada tahun 1991 di Universitas Leiden, Netherlands serta keterlibatan dalam menggeluti kajian gender pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender Universitas Sebelas Maret membuatnya sangat dikenal dan dijadikan sebagai Gender Specialist, beberapa diantaranya pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ADB (Asian Development Bank), The World Bank, dan Australia Indonesia Partnership for Decentralization (AIPD). Ismi juga memiliki pengalaman sebagai dosen tamu pada PT di Luar Negeri, antara lain di Warren Wilson College, North Carolina, USA (tahun 2016 & 2017) serta di Belmont University, Nashville, Tennessee (Tahun 2017).
Buku-buku yang pernah ditulis antara lain: 1) Kebijakan Publik Pro Gender, Sebelas Maret University Press; 2) Reformasi Kebijakan Pendidikan menuju Kesetaraan dan Keadilan Gender, Sebelas Maret University Press; 3) Buku Panduan Praktis: Integrasi Perspektif Adil dan Gender dalam Proses Pembelajaran, Sebelas Maret University Press; dan 4) Pendidikan Adil Gender: Konsep dan Aplikasi di Sekolah, Sebelas Maret University Press
2. Rino Ardhian Nugroho
Rino merupakan dosen pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sebelas Maret. Saat ini menjabat sebagai Kepala Program Studi Ilmu Administrasi Negara Periode 2019-2023. Lulusan S1 Tahun 2003 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret. Kemudian S2 lulusan Universitas Indonesia dalam bidang Teknologi Informasi Tahun 2006. Dan S3 ditempuh pada University of Queensland Australia Tahun 2015. Kajian yang ditekuni terkait dengan Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Strategis, Perilaku Organisasi, dan Administrasi Pembangunan.
Buku-buku yang pernah ditulis antara lain: 1) Book Editor:
Contributor Matter Vol 3, Deepublish; 2) Book Section: Peluang dan Tantangan Electronic Government Procurement di Indonesia, Erlangga;
3) Book Section: Mobile Government Upaya Mengurangi Kesenjangan Digital dalam Pelayanan, Erlangga.
3. Yusuf Kurniawan
Yusuf merupakan dosen pada Program Studi Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret Surakarta. Lulusan S1 Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret Tahun 1997. Lulusan S2 Communication Studies University of Leeds UK Tahun 2001, dan sekarang sedang meneruskan S3 pada Universitas Sebelas Maret pada bidang Kajian Budaya.
Mempunyai pengalaman merumuskan kebijakan publik yaitu Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020.
4. Melda Kumalaningrum
Melda merupakan lulusan S2 Universitas Sebelas Maret dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Memiliki pengalaman sebagai Praktisi Kesehatan antara lain: 1) BPS Kajoran Klaten; 2) BPS Rochmi Setyowati; dan 3) Klinik Pratama MTA. Selain sebagai praktisi kesehatan, juga memiliki pengalaman mengajar pada SMK Bhakti Karya Karanganyar, Jurusan Keperawatan dan LKP Citra Medika, Jurusan Asisten Keperawatan.