• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Serta Swasta dan Mayarakat

Dalam dokumen Pemutakhiran Strategi sanitasi kabupaten (Halaman 79-83)

BAB I PENDAHULUAN

6. Peran Serta Swasta dan Mayarakat

Pemutakhiran SSK Banggai Laut 2018 - 2023

Halaman

|II - 53 5. Kelembagaan dan Peraturan

Kegiatan pembangunan dan pemeliharaan drainase perkotaan di Kabupaten Banggai Laut merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Banggai Laut yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banggai Laut, yaitu berada dalam Bidang Cipta Karya. Kondisi pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Banggai Laut saat ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur. Dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur, masih belum menyentuh semua daerah permukiman di Kabupaten Banggai Laut.

Peraturan Daerah yang mengatur tentang Saluran Drainase di Kabupaten Banggai Laut belum tersedia, untuk itu dengan adanya dokumen perencanaan ini dapat mendorong pemangku kebijakan dalam membuat peraturan daerah khusus pengaturan tentang pengelolaan saluran drainase di Kabupaten Banggai Laut.

Pemutakhiran SSK Banggai Laut 2018 - 2023

Halaman

|II - 54 Sistem penyaluran di perdesaan dimana sistem penyaluran air hujan dialirkan dari talang rumah ke persil, lalu ke saluran tersier, sekunder hingga ke sungai/badan air. Tidak jarang ditemui sistem pembuangan akhirnya tidak jelas, tidak ada koneksi yang terpadu antara sistem saluran tersier ke saluran sekunder. Bahkan antar saluran sekunder biasa tidak ada keberlanjutan akibat tertimbunnya saluran sekunder pada titik tertentu. Untuk sistem pengolahan akhir (IPAL) di Kabupaten Banggai Laut belum tersedia. Kondisi saluran drainase di lingkungan permukiman desa sebagian besar berupa saluran sederhana (galian tanah) atau maksimal semi permanen (pinggiran saluran di timbuni batu).

Di lingkungan perkotaan, rata-rata lingkungan sudah memiliki sistem saluran permanen, meskipun belum menjangkau seluruh lingkungan permukiman. Sistem saluran sekunder rata- rata sudah tersedia, namun belum didukung dengan sistem pengaliran yang baik, dari saluran sekunder penyaluran akhir yaitu di sungai atau bisa langsung ke pantai/laut.

Secara umum dapat dinyatakan bahwa sistem pengaliran pada saluran drainase yang ada sebagian besar kurang berfungsi sempurna terutama di perdesaan, pemeliharaan rutin baik pemerintah hanya terjadi di perkotaan. Drainase sekunder yang bersifat permanen umumnya dibangun oleh pemerintah kabupaten, saluran semi permanen dan sederhana dibangun dan dikelola oleh masyarakat, sedangkan untuk saluran tersier rata-rata dikelola masyarakat.

Tetapi belum ada program/kegiatan layanan drainase perkotaan berbasis masyarakat di Kabupaten Banggai Laut saat ini, masyarakat mengelola drainase hanya secara sukarela dan gotong royong saja, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat sudah cukup baik untuk melakukan perawatan terhadap sarana drainase yang ada.

Pemutakhiran SSK Banggai Laut 2018 - 2023

Halaman

|II - 55 2.4. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak

Hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko. Suatu daerah disebut berisiko tinggi dalam sanitasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;

1. Tingkat ancaman kesehatan yang tinggi di masa yang akan datang

2. Infrastruktur sanitasi yang buruk 3. Perilaku PHBS relatif rendah

4. Manajemen penanganan sanitasi yang lemah/rendah 5. Pemahaman masyarakat relatif rendah

Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Maksud dilakukannya penilaian area berisiko sanitasi adalah bahwa hasil dari penilaian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan prioritas pelaksanaan program dan kegiatan pada sektor sanitasi. Sedangkan tujuan dilakukannya penilaian area berisiko sanitasi adalah ditetapkannya area dan subsektor prioritas pengembangan sanitasi berdasarkan tingkat risiko sanitasi, fungsi dan peruntukan ruang dan lahan, kondisi alam, dan kawasan pengembangan khusus. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi melalui serangkaian proses pengumpulan data

2. Mengklasifikasi area berdasarkan tingkat risiko kesehatan lingkungan melalui analisa data

3. Menentukan area berisiko

Dalam melakukan penilaian area berisiko sanitasi, Pokja PPSP Kabupaten Banggai Laut melakukan penilaian berdasarkan

Pemutakhiran SSK Banggai Laut 2018 - 2023

Halaman

|II - 56 data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari Survey EHRA dan persepsi OPD, sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan olah data yang ada dari OPD. Hasil akhir dari area berisiko sanitasi merupakan kompilasi dari skoring persepsi OPD, hasil olah data studi EHRA dan data sekunder, sesuai dengan indikator-indikator yang merupakan hasil kesepakatan Pokja.

Penentuan area berisiko dilakukan melalui penilaian dengan metode skoring dan penentuan bobot untuk masing-masing data, dan menggunakan beberapa indikator, antara lain :

1. Kepadatan penduduk;

2. Angka kemiskinan;

3. Pengelolaan limbah;

4. Kepemilikan Jamban;

5. Pengelolaan Sampah;

6. Akses air bersih.

Selanjutnya analisa area berisiko didasarkan atas tingkatan / skoring, yakni :

1. Skor 4 : risiko sangat tinggi (merah);

2. Skor 3 : risiko tinggi (kuning);

3. Skor 2 : risiko rendah (hijau); dan 4. Skor 1 : risiko sangat rendah (biru).

Untuk penentuan area risiko sanitasi di Kabupaten Banggai Laut pada saat penyusunan Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Banggai Laut Tahun 2018, Dari 63 Desa dan 3 Kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai Laut yang telah dilakukan Studi EHRA adalah 21 desa/Kelurahan di Tahun 2014.

Dalam Menghadapi Universal Acces, di Tahun 2018 ini penentuan area berisiko sanitasi tidak lagi dibatasi oleh daerah kajian, maka dalam Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten ini mencantumkan seluruh Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai Laut.

Hasil pengolahan instrumen profil sanitasi diperoleh area berisiko sanitasi komponen air limbah domestik, area berisiko

Pemutakhiran SSK Banggai Laut 2018 - 2023

Halaman

|II - 57 sanitasi komponen persampahan, dan area berisiko sanitasi komponen drainase.

Dalam dokumen Pemutakhiran Strategi sanitasi kabupaten (Halaman 79-83)

Dokumen terkait