3.1. Identifikasi Permasalah Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Organisasi
Permasalahan pembangunan daerah merupakan perkiraan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi sebelumnya.
Permasalahan pokok pembangunan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam pada dasarnya meliputi beberapa aspek yang menyangkut dengan kendala dan tantangan yang harus dipecahkan untuk mendorong proses pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Agam. Untuk lebih jelasnya identifikasi permasalahan di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat dilihat pada di bawah ini :
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
NO MASALAH MASALAH POKOK AKAR MASALAH 1 Kualitas dan
kuantitas objek wisata yang harus
ditingkatkan
Sarana dan prasarana pariwisata yang belum refresentatif
Rendahnya kesadaran pelaku usaha jasa pariwisata dalam standarisasi
Minimnya pemanfaatan
potensi lokal dalam pengembangan daya tarik wisata
III-2
Rendahnya daya
saing SDM Pariwisata dan ekonomi kreatif
Rendahnya peran serta masyarakat dalam pengembangan SDM Pariwisata;
Rendahnya kesadaran
SDM Pariwisata dalam sertifikasi
kompetensinya 2 Kualitas
pemasaran pariwisata yang harus
ditingkatkan
Kunjungan wisatawan masih rendah
Promosi dan kerjasama pariwisata yang belum optimal;
Belum tersedianya
informasi potensi pariwisata yang akurat dan akuntabel
Lemahnya jejaring
kerjasama, koordinasi serta ketepaduan dalam pengembangan
pariwisata
Strategi dari
pemasaran dan promosi wisata yang belum terukur
Belum terintegrasinya paket wisata dan pertumbuhan ekonomi kreatif 3 Produk ekonomi
kreatif kurang berdaya saing
Potensi Ekonomi Kreatif yang sudah berkembang
masih belum terkendali
Minimnya pembinaan dan peningkatan kopetensi produk dan pelaku ekonomi kreatif Masih rendahnya inovasi produk ekonomi kreatif 4 Partisipasi
Pemuda terhadap pembangunan masih rendah
Masih minimnya kader pemuda
Organisasi
kepemudaan belum terfasilitasi secara optimal
Kurangnya inovasi dan kreativitas pemuda 5 Prestasi olahrga
yang perlu di tingkatkan
Masih minimnya perolehan medali dan penghargaan
Masih kurangnya tenaga keolahragaan yang tersertifikasi per cabang olahraga Belum optimalnya pemberian
penghargaan kepada insan olahraga
III-3 berprestasi
Kurangnya kompetisi olahraga preastasi untuk menjaring atlit berprestasi
Sarana dan prasarana olahraga yang belum memadai
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Untuk meletakkan landasan yang lebih kuat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Agam, maka ditetapkanlah Visi Daerah untuk jangka waktu 2021- 2026 sebagaimana tertera dibawah ini:
Dalam kalimat visi tersebut terdapat dua kata kunci yaitu Agam maju dan masyarakat sejahtera yang akan dicapai untuk mewujudkan Visi RPJP Kabupaten Tahun 2006- 2025 yaitu Agam Mandiri, Berprestasi Yang Madani. Kedua kata kunci tersebut mengandung makna sebagai berikut :
Agam Maju, selalu melakukan perubahan kearah yang lebih baik dengan upaya penyatuan tekad dan semangat dari seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat. Perubahan kearah yang lebik baik melingkupi semua aspek, yaitu lebih baik dalam menyelenggarakan pemerintahan, lebih baik dalam membangun ekonomi, lebih baik dalam membangun sumber daya manusia, lebih bijak memanfaatkan sumber daya alam.
Masyarakat Sejahtera, dimaknai sebagai situasi masyarakat Agam yang mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok.
“Mewujudkan Kabupaten Agam Maju, Masyarakat Sejahtera, Menuju Agam Mandiri, Berprestasi Yang Madani”
III-4 Hal ini dilihat dari beberapa ukuran sebagai berikut :
a. Tercukupi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan secara wajar dan layak. Peningkatan kondisi sosial dan ekonomi dapat dirasakan oleh mayoritas masyarakat secara adil dan merata.
b. Suasana kehidupan masyarakat yang berperan aktif dan berinovasi dalam pembangunan dengan memanfaatkan akses dan kesempatan seluas luasnya. Masyarakat merasakan eksistensinya sehingga timbul rasa bangga menjadi orang Agam.
c. Terciptanya lingkungan lestari, dengan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan pola pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan konsisten menerapkan tata ruang daerah.
d. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai, aman, tenteram tanpa adanya intimidasi dalam bentuk apapun. Dapat menjalankan ibadahnya dengan baik dan mengaktualisasikan nilai nilai adat budaya yang dimiliki sebagai identitas dan kekayaan masyarakat Kabupaten Agam.
Selanjutnya kata “Agam Mandiri dan Berprestasi Yang Madani”. Merupakan visi yang dimuat pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2006 – 2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005.
Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Agam Mandiri, mengandung arti kemandirian yang mengakar dari nilai agama, sosial budaya dan potensi daerah di segala bidang dengan tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan kemitraan dengan semangat persatuan dan kesatuan “Barek Sapikua Ringan Sajinjiang didukung oleh Tali Tigo Sapilin”.
Berprestasi, mengandung makna adanya suatu dorongan, bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Agam dalam melaksanakan tugas, fungsi, tanggung jawab dan usaha sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan terbaik.
Untuk terwujudnya hal tersebut dituntut kreatifitas, inovasi
III-5 dan proaktif dari setiap lapisan masyarakat dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada serta mengatasi tantangan sehingga mampu berkompetisi di tingkat lokal, regional, maupun internasional.
Dengan demikian, Agam Mandiri dan Berprestasi mengandung makna sejalan dengan prinsip kehidupan, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari dahi ini. “Tiada hari tanpa prestasi, Tiada Prestasi Tanpa Kemandirian”. Situasi ini akan menggambarkan gairah kerja yang kondusif dalam masyarakat.
Madani, diambil dari nilai-nilai yang telah dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan pemerintahan dan menata masyarakat di kota Madinah. Di antara nilai-nilai yang dikembangkan tersebut mengandung nilai- nilai dasar kehidupan masyarakat yang didasarkan kepada prinsip kesetaraan, musyawarah dan mufakat, nilai ukhwah, memupuk rasa cinta tanah air pengakuan terhadap hak azazi setiap manusia. Dengan demikian penerapan Agam Madaniakan menjadi masyarakat yang berwawasan kebebasan, keadilan, partisipasi dan egalitarian.
Renstra Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga adalah dokumen perencanaan yang akan mewujudkan 2 (dua) misi dalam RPJMD yaitu misi :
Misi II, Membangun perekonomian masyarakat yang kokoh melalui optimalisasi sumberdaya daerah dan pengembangan pariwisata.
Misi ini merupakan salah satu unsur utama untuk mewujudkan masyarakat sejahtera secara lebih merata, yaitu dengan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, khususnya petani dan pelaku usaha mikro. Upaya yang dilakukan dengan menjaga stabilitas kinerja ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi, meningkatkan produktifitas masyarakat, penyediaan pangan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), serta
III-6 memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, didukung dengan infrastruktur yang berkualitas dan konektifitas yang tepat dan terarah. Keseluruhannya bermuara pada pengurangan pengangguran dan kemiskinan.
Misi IV, Membangun masyarakat yang mandiri, berdaya saing dan berkarakter. Misi ini merupakan upaya untuk membanguan masyarakat Kabupaten Agam, utamanya generasi muda agar lebih berdaya saing, kreatif, inovatif dengan kepribadian kuat dan baik.
Agar mampu menghadapi tantangan kemajuan zaman, era digitalisasi dan industrialisasi. Untuk itu pendidikan dan kesehatan berkualitas dan unggul harus dapat diakses dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesetaraan gender, ketahanan keluarga, merupakan arus utama dalam mendukung pelaksanaan misi ini.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Mewujudkan Kabupaten Agam Maju, Masyarakat Sejahtera, Menuju Agam Mandiri, Berprestasi Yang Madani
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan
OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(2) (3) (4) (5)
Misi II : Membangun perekonomian masyarakat yang kokoh melalui optimalisasi sumberdaya daerah dan
pengembangan pariwisata Program
Peningkatan Daya Tarik Destinasi Wisata
Kualitas dan kuantitas objek wisata yang harus ditingkatkan
1) Sebagian besar status tanah objek wisata adalah milik masyarakat, sehingga agak sulit untuk dikembangkan 2) Belum
maksimalnya implementasi tata ruang
1) Tersedianya alokasi anggaran pembangunan pariwisata daerah pada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2) Tersedianya perda
tentang rencana induk
pembangunan kepariwisataan
III-7 wilayah
kawasan wisata 3) Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Program Pemasaran Pariwisata
Kualitas pemasaran pariwisata yang harus ditingkatkan
Kurangnya kreatifitas dalam menciptakan variasi promosi dan pemasaran pariwisata
Semakin
berkembangn ya pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana promosi pariwisata daerah
Program
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Produk ekonomi kreatif kurang berdaya saing
1) Kurangnya koordinasi antar lembaga lembaga
pariwisata dan ekonomi kreatif 2) Jumlah SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif yang kredibel dan kompeten belum memadai
1) Tingginya perhatian
pemerintah baik pusat maupun provinsi dalam mengembangkan SDM pariwisata dan ekraf;
2) Tersedianya program dan kegiatan
pengembang an kelembagaan dan SDM pariwisata dan ekraf
Program
Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui
Pemanfaatan dan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
1) Rendahnya daya saing pelaku ekraf Sumbar 2) Terbatasnya
pangsa pasar produk ekraf
Terbukanya peluang pasar produk ekraf Sumbar serta peluang kerjasama dengan negara lain sejak diberlakukann ya MEA
Misi IV : Terwujudnya Sumberdaya manusia yang mandiri dan berdaya saing
Program
Pengembangan Kapasitas Daya Saing
Kepemudaan
Minimnya kader pemuda
1) Organisasi kepemudaan belum
terfasilitasi secara optimal 2) Kurangnya
inovasi dan kreativitas pemuda
Belum terlaksananya pembinaan organisasi pemuda secara
optimal
Belum tergalinya potensi pemuda yang memiliki inovasi dan kreatifitas
kepemudaan Pengembangan
Kapasitas Kepramukaan
Masih minimnya pembinaan kepramukaan
Organisasi kepramukaan belum terfasilitasi secara optimal
Belum terlaksananya pembinaan
organisasi
kepramukaan secara
III-8 optimal
Program
pengembangan kapasitas daya saing
keolahragaan
Masih minimnya perolehan medali dan penghargaan
1) Masih rendahnya SDM dibidang pemuda dan olahraga 2) Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam
1) Agam penghasil atlit berprestasi untuk Sumatera Barat
2) Adanya zona cabang olahraga penghasil atlit
3.3. Telaah Renstra K/L Dan Renstra Propinsi Sumatera Barat
Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
Dalam Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, tujuan yang hendak dicapai adalah :
1. Meningkatkan kontribusi pariwisata pada perekonomian Sumatera Barat.
2. Meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian Sumatera Barat.
Kedua tujuan di atas mendukung pencapaian misi kelima RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 yaitu “Meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan”.
Berdasarkan tujuan jangka menengah di atas, maka ditetapkanlah sasaran jangka menengah Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan Destinasi Berstandar Internasional dan Destinasi Berstandar Nasional melalui Penetapan 19 Daya Tarik Wisata Unggulan Provinsi;
2. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Barat;
3. Meningkatnya Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan;
4. Meningkatnya Kualitas SDM Pariwisata;
5. Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif;
6. Meningkatnya Kualitas Produk Ekonomi Kreatif.
III-9 Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat
Dalam Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat, tujuan yang hendak dicapai adalah Meningkatkan kapasitas pemuda yang cerdas, berkarakter dan berdaya saing mendukung pencapaian misi kesatu RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 yaitu “ Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Berpengetahuan, Terampil dan Berdaya Saing”.
Berdasarkan tujuan jangka menengah di atas, maka ditetapkanlah sasaran jangka menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan
2. Meningkatnya kebugaran masyarakat
3. Meningkatnya prestasi olahragara di tingkat nasional
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan OPD Kabupaten berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra Permaslahan Pelayanan
SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong I. DINAS PARIWISATA PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Menyiapkan Destinasi Berstandar Internasional dan Destinasi Berstandar Nasional melalui
Penetapan 19 Daya Tarik Wisata
Unggulan Provinsi.
2. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumatera
Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Agam belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara
1. Sebagian besar status tanah objek wisata adalah milik masyarakat,
sehingga agak sulit untuk
dikembangkan 2. Belum maksimalnya
implementasi tata ruang wilayah kawasan wisata 3. Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam 4. Kurangnya
kreatifitas dalam
1. Tersedianya alokasi anggaran pembangunan pariwisata daerah pada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Tersedianya
perda tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Agam 3. Semakin
berkembangn ya pemanfaatan teknologi informasi
III-10
Barat.
3. Meningkatnya Rata-rata Lama Tinggal
Wisatawan.
4. Meningkatnya Kualitas SDM Pariwisata.
5. Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif 6. Meningkatnya
Kualitas Produk Ekonomi Kreatif
menciptakan variasi promosi dan pemasaran pariwisata
5. Kurangnya
koordinasi antar lembaga lembaga pariwisata dan ekonomi kreatif 6. Jumlah SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif yang kredibel dan kompeten belum memadai
7. Rendahnya daya saing pelaku ekraf Sumbar
8. Terbatasnya pangsa pasar produk ekraf
sebagai sarana promosi
pariwisata daerah 4. Tingginya
perhatian pemerintah baik pusat maupun provinsi dalam mengembangkan SDM pariwisata dan ekraf;
5. Tersedianya program dan kegiatan
pengembang an kelembagaan
dan SDM
pariwisata dan ekraf
6. Terbukanya peluang pasar produk ekraf Sumbar serta peluang
kerjasama dengan negara lain sejak diberlakukann ya MEA II. DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Meningkatkan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan 2. Meningkatnya
kebugaran masyarakat 3. Meningkatnya
prestasi
olahragara di tingkat
nasional
Kurangnya jumlah kegiatan kepemudaan dan
keolahragaan, ditinjau dari jumlah program kegiatan dan jumlah partisipasi pemuda disetiap kegiatan
1. Organisasi
kepemudaan belum terfasilitasi secara optimal
2. Kurangnya inovasi dan kreativitas pemuda
3. Organisasi kepramukaan belum terfasilitasi secara optimal 1. Masih rendahnya
SDM dibidang pemuda dan olahraga 2. Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam
Agam penghasil atlit berprestasi untuk Sumatera Barat
Adanya zona cabang olahraga penghasil atlit
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan dokumen perencanaan daerah yang mengatur tentang rencana pemanfaatan ruang daerah. Pemanfaatan ruang daerah secara garis besar terbagi menjadi menjadi 2 peruntukan yaitu lahan terbangun dan
III-11 lahan tidak terbangun. Lahan terbangun adalah lahan atau petak yang dalam kerangka waktu perencanaan diatasnya dapat didirikan bangunan baik yang berupa perumahan maupun bangunan ekonomis. Sedangkan lahan tidak terbangun adalah lahan yang diatasnya tidak boleh berdiri sebuah bangunan karena lahan tersebut ditujukan sebagai lahan terbuka hijau atau lahan abadi.
Pariwisata Daerah dapat dikembangkan dengan menggunakan 2 (dua) jenis lahan, baik terbangun maupun tidak terbangun. Pariwisata memanfaatkan lahan tidak terbangun dengan memanfaatkan taman-taman kota dan hutan masyarakat sebagai obyek pariwisata. Dengan demikian akan dapat diperoleh keuntungan, yaitu tersedianya ruang terbuka hijau yang dapat menjadi daerah tampung air dan penyedia oksigen bagi kota selain secara ekonomi menguntungkan karena berfungsi sebagai destinasi wisata daerah.
Sedangkan pengembangan pariwisata melalui lahan-lahan terbangun dapat memanfaatkan kawasan yang selama ini sudah terbentuk sebagai kawasan wisata. Kawasan Wisata Danau Maninjau dan serta kawasan Geopark Sianok - Maninjau, pembangunan dikawasan tersebut harus dilakukan dalam pengendalian ketat agar tidak terjadi deviasi baik dari segi bentuk bangunan maupun peruntukan bangunan yang harus mendukung fungsi kawasan.
Tabel 3.4.1
Permasalahan Pelayanan OPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan
Fungsi OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong 1. Peraturan
Daerah Nomor 7 tahun 2021 tentang
Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten
1. Sebagian besar status tanah objek wisata adalah milik masyarakat,
1. Tersedianya alokasi anggaran pembangunan pariwisata daerah
III-12
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam
Agam belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara
sehingga agak sulit untuk
dikembangkan 2. Belum maksimalnya
implementasi tata ruang wilayah kawasan wisata 3. Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam 4. Kurangnya
kreatifitas dalam menciptakan variasi promosi dan pemasaran pariwisata
5. Kurangnya
koordinasi antar lembaga lembaga pariwisata dan ekonomi kreatif 6. Jumlah SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif yang kredibel dan kompeten belum memadai
7. Rendahnya daya saing pelaku ekraf Sumbar
8. Terbatasnya pangsa pasar produk ekraf
pada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Tersedianya
perda tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Agam 3. Semakin
berkembangn ya pemanfaatan teknologi informasi
sebagai sarana promosi
pariwisata daerah 4. Tingginya
perhatian pemerintah baik pusat maupun provinsi dalam mengembangkan SDM pariwisata dan ekraf;
5. Tersedianya program dan kegiatan
pengembang an kelembagaan
dan SDM
pariwisata dan ekraf
6. Terbukanya peluang pasar produk ekraf Sumbar serta peluang
kerjasama dengan negara lain sejak diberlakukann ya MEA
Identifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Agam menggunakan metode FGD atau curah pendapat dan dilakukan oleh POKJA sehingga menghasilkan daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan. Jumlah isu pembangunan berkelanjutan yang dihasilkan adalah sebanyak 43 isu pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya POKJA KLHS RPJMD dengan stakeholder secara bersama-sama melakukan pemusatan isu pembangunan berkelanjutan. Pemusatan isu pembangunan berkelanjutan dilakukan berdasarkan kesamaan substansial dan/atau menelaah sebab akibat dan diperoleh hasil sebanyak 5 kategori dan 10 tema isu.
III-13 Isu Pembangunan yang berkelanjutan yang berkaitan dengan kepariwisataan adalah pada kategori “ Kerusakan Lingkungan “ yaitu : Pencemaran air danau maninjau oleh KJA dan Kerusakan Danau Maninjau dan pendangkalan air danau maninjau, semenrata pada kategori “ Pencemaran Lingkungan “ yaitu Pencemaran air danau maninjau
Indikator TPB/SDGs yang berkaitan dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target adalah Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan Jumlah devisa sektor pariwisata, sementara yang belum mencapai target adalah Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDRB dan Jumlah Wisatawan Mancanegara.
Tabel 3.4.2
Permasalahan Pelayanan OPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi
OPD Permasalahan
Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. Optimalisasi pengembangan pariwisata untuk
meningkatkan penerimaan daerah dari sektor
pariwisata 2. Peningkatan
penetrasi promosi pariwisata melalui jaringan internet negara-negara eropa dan asia
Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Agam belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara
1. Sebagian besar status tanah objek wisata adalah milik masyarakat,
sehingga agak sulit untuk
dikembangkan 2. Belum maksimalnya
implementasi tata ruang wilayah kawasan wisata 3. Kurangnya
kemampuan anggaran Pemerintah kabupaten Agam 4. Kurangnya
kreatifitas dalam menciptakan variasi promosi dan pemasaran pariwisataKurangn ya koordinasi antar lembaga lembaga pariwisata dan ekonomi kreatif 5. Jumlah SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif
1. Tersedianya alokasi anggaran pembangunan pariwisata daerah pada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Tersedianya
perda tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Agam 3. Semakin
berkembangn ya pemanfaatan teknologi informasi
sebagai sarana promosi
pariwisata daerah 4. Tingginya
perhatian pemerintah baik pusat maupun
III-14
yang kredibel dan kompeten belum memadai
6. Rendahnya daya saing pelaku ekraf Sumbar
7. Terbatasnya pangsa pasar produk ekraf
provinsi dalam mengembangkan SDM pariwisata dan ekraf;
5. Tersedianya program dan kegiatan
pengembang an kelembagaan
dan SDM
pariwisata dan ekraf
6. Terbukanya peluang pasar produk ekraf Sumbar serta peluang
kerjasama dengan negara lain sejak diberlakukann ya MEA
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Analisis isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan Renstra Dinas Pariwisata Pemuda dan Olaharaga untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan pariwisata, kepemudaan, dan keolahragaan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau di kedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dimasa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Penelaahan faktor-faktor dari pelayanan Disparpora Kabupaten Agam yang mempengaruhi dan menyelesaikan permasalahan pembangunan Daerah di Kabupaten Agam dimana permasalahan
III-15 tersebut terurai dimasyarakat sehingga dapat dirangkai menjadi suatu isu strategis melalui proses peninjauan dari:
1. Gambaran pelayanan SKPD
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra SKPD 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD
Untuk dapat merumuskan Isu Strategis Disparpora Kabupaten Agam, perlu beberapa tahapan yang terkait dengan unsur-unsur pendukung pelaksanaan pembangunan secara umum. Langkah awal ditentukan kriteria untuk memberikan bobot penilaian atau skor berdasarkan nilai kepentingan kriteria tersebut terhadap dampak dari setiap Isu Strategis yang yang dirumuskan. Berikut ini tabel pembobotan nilai dari kriteria-kriteria yang ditentukan.
Tabel 3.5.1
Skor Indikator Penentuan Isu Strategis
No Kriteria Indikator Bobot
1 Memiliki pengaruh yg besar/signifikan terhadap pelayanan publik dalam upaya pencapaian sasaran pemb. jangka menengah daerah.
15
2 Merupakan tugas dan tanggung jawab OPD 15 3 Besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik 20 4 Sejalan dengan isu-isu strategis pemb. jangka menengah
daerah
10 5 Adanya kemungkinan/peluang untuk ditangani 10
Memiliki daya ungkit untuk pencapaian visi misi kepala
daerah 15
6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 15
TOTAL 100
Dari hasil penyusunan bobot kriteria, langkah berikutnya adalah menyusun daftar Isu Strategis yang berhasil dirangkum dari berbagai alternatif yang bisa digunakan sebagai acuan pelaksanaan Visi – Misi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam. Berikut ini adalah daftar Isu Strategis yang telah ditentukan beserta besaran bobot nilai kriteria.