• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN ANGGARAN

Dalam dokumen A New Beginning (Halaman 183-200)

BASEl II IMPlEMENTATIoN

F. PERUBAHAN ANGGARAN

disesuaikan

Articles of Association have been adjusted

E. RENCANA KERJA (BARU)

Work Plan (New)

UUPT mewajibkan Direksi untuk menyusun Rencana Kerja Tahunan untuk diajukan kepada Komisaris atau RUPS, sesuai AD Perseroan, sebelum dimulainya tahun buku baru. Apabila AD mengatur harus mendapatkan persetujuan RUPS maka Komisaris wajib menelaah rencana kerja tersebut.

Based on new Company Law, the Directors are obliged to organize Annual Business Plan to be proposed to the Board of Commissioners or GMS, as per the Company Articles of Association before commencement of the subsequent year. In the condition that the Articles of Association regulate the business plan and get approval from the GMS, the Board of Commissioners is obliged to analyze the business plan.

Anggaran Dasar sudah disesuaikan

Articles of Association have been adjusted

F. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PERUBAHAN) Amendment of the Articles of Association (Amendment)

Dengan adanya UUPT baru ini, bank harus melakukan beberapa perubahan terhadap AD-nya antara lain mengenai:

• Tempat kedudukan perseroan;

• Rencana Kerja Tahunan yang harus disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS;

• Tindakan untuk menjaminkan kekayaan perseroan harus berasal dari kekayaan bersih;

Perubahan AD ini harus dilakukan selambatnya tanggal 16 Agustus 2008

Based on the new Company Law, the bank has to amend its Articles of Association. The amendment includes :

• The company’s domicile;

• Annual Business Plan to be approved by the board of Commissioner or GMS;

• Action of pledging company’s wealth should come from net wealth of the company;

The amendment of Articles of Association had to be completed at the latest on 16 August 2008

Anggaran Dasar sudah disesuaikan

Articles of Association have been adjusted

Indikator Kepatuhan 2008

Indikator kepatuhan tahun 2008 menunjukkan keadaaan seperti berikut:

• Rasio Kepatuhan dapat dipenuhi (sesuai dengan angka hasil auditan) sebagai berikut:

- Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM/

CAR- risiko kredit dan risiko pasar) 15,59%, jauh melebihi ketentuan BI sebesar 8%.

- Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

- Rasio NPL (net) 1,42%, jauh lebih kecil dari ketentuan BI yaitu NPL (net) maksimal 5%.

- Rasio Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) 118.98%, di atas minimal ketentuan BI sebesar minimal 100%.

- Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah 4,12%, memenuhi ketentuan BI. Perusahaan mendapatkan insentif dari BI sehubungan dengan merger, sehingga minimal GWM Rupiah diperbolehkan sebesar minimal 4% dari seharusnya 5%. Namun ketentuan ini hanya berlaku dari 1 November 2008 sampai satu tahun ke depan.

- GWM valuta asing 1,12% memenuhi ketentuan BI sebesar minimal 1%

- Posisi Devisa Neto (on dan off balance sheet) 1,23%, memenuhi ketentuan Bank Indonesia sebesar maksimal 20% dari modal

• Tidak adanya pelanggaran yang signifikan terhadap peraturan perundangan-undangan

• Profil Risiko Kepatuhan ‘Rendah’.

• Peringkat Komposit Kesehatan dengan kategori ‘PK-2’.

• Auditor Independen menyatakan laporan Keuangan Konsolidasi menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

• Komitmen terhadap pihak ekstern secara umum dapat dipenuhi dengan baik.

Kegiatan Kepatuhan 2008

Sepanjang tahun 2008, kegiatan kepatuhan yang dilakukan meliputi:

• Pelaksanaan program diseminasi ketentuan ekstern ke unit terkait melalui penyampaian regulation update dan penyebaran intranet compliance news apabila ada penerbitan peraturan ekstern baru.

• Pelaksanaan program sosialisasi dan pelatihan kepatuhan melalui program pelatihan dengan topik manajemen kepatuhan, peraturan perbankan utama, transparansi produk dan data nasabah, Batas

Compliance Indicators 2008

Several indicators reflect the implementation of compliance function in 2008 :

• Compliance ratio can be achieved (appropriate with audit results) as follows:

- Capital Adequacy Ratio (with credit and market risk charge) of 15.59% exceeded the BI minimum requirement which is 8%.

- No exceeding or violating the Legal Lending Limit - NPL ratio (net) 1.42%, below BI requirement which

is maximum 5%.

- Provision for Earning Assets Losses was 118.98%, above the BI requirement which is minimum 100%.

- Rupiah Minimum Reserve Requirement (MRR) was 4.12% which fulfills BI requirement. In relation to the merger process, BI gave incentives which allow the company to have Rupiah MRR for minimum 4%

from the previous 5%. The incentive continues for one year starting from 1 November 2008.

- Foreign Currency Minimum Reserve Requirement was 1.12% which fulfills BI minimum requirement of 1%.

- Net Open Position (on and off balance sheet) was 1.23% which fulfills BI maximum requirement of 20% from capital

• No significant violation to regulations.

• Compliance risk profile was ‘Low’.

• Bank Health Composite Rank was ‘PK-2’.

• The Independent Auditor stated that the consolidated financial statement was present fairly and in all material respects in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

• Commitments to the external parties were generally fulfilled.

Compliance Activities 2008

Throughout 2008, Compliance major activities undertaken consisted of:

• Dissemination program related to external regulation of designated units through regulation updates and distribution of intranet compliance news for new external publishing policy.

• Implementation of socialization program, and compliance training, through learning program with compliance management, core banking regulations, product transparency and customer data base,

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), prinsip-prinsip AML/KYC (Anti Money Laundering/ Know Your Customer) dan good corporate governance.

• Pengkajian terhadap kebijakan, produk dan transaksi,

• Pemenuhan komitmen ke Bank Indonesia dan otoritas lainnya.

• Melakukan benchmark praktik kepatuhan kepada bank bertaraf global dan CIMB Group.

• Penyelenggaraan program self-assessment dan laporan implementasi tata kelola perusahaan, termasuk kajian terhadap struktur tata kelola perusahaan.

• Implementasi sistem “AML / KYC Solution” untuk membantu penerapan prinsip AML/KYC.

• Aktif berpartisipasi dalam kelompok kerja Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP), GCG dan AML/KYC.

• Bekerjasama dengan unit terkait berpartisipasi dalam

“IICG Corporate Governance Perception Award 2007.”

Implementasi AML/KYC

Alignment Organisasi dan Infrastruktur untuk implementasi AML/KYC

Sehubungan dengan merger, maka perlu dilakukan alignment organisasi dan infrastruktur antara kedua bank agar pelaksanaan prinsip AML/KYC di CIMB Niaga sudah terintegrasi. Proses integrasi ini diharapkan akan selesai pada saat operational merger selesai dilakukan.

pelaporan Aktivitas Implementasi AML/KYC Selama 2008, aktivitas implementasi AML/KYC perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Monitor dan Pelaporan Transaksi Keuangan yang Mencurigakan. Aktivitas ini antara lain meliputi:

• Melaporkan Cash Transaction (CTR) sebanyak 90.677 transaksi.

• Melaporkan Suspicious Transaction Report (STR) sebanyak 226 laporan.

• Menindaklanjuti 56 permintaan data dan informasi rekening dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

• Menindaklanjuti 181 permintaan data dan informasi rekening dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

• Menjawab sebanyak 53 permintaan enhanced due diligence AML/KYC dari Bank Koresponden.

Legal Lending Limit, AML/KYC and good corporate governance.

• Review on policy, products and transactions.

• Compliance on the commitment to Bank Indonesia and other regulators.

• Benchmarking compliance practice to bank with global level and CIMB Group.

• Conducting self-assessment program and corporate governance implementation report, including reviewing the corporate governance structure.

• Implementing ”AML/KYC Solution” system to support the implementation of AML/KYC principles.

• Actively participated in working groups such as Bank Compliance Director communication forums, GCG and AML/KYC.

• Working together with related units in participating in ”IICG Corporate Governance Perception Award 2007.”

AML/KYC Implementation

Organization and Infrastructure Alignment to Implement AML/KYC

In relation to the merger, the organization and infrastructure alignment of the two banks is deemed necessary to support the implementation of the integrated AML/KYC principles of CIMB Niaga. The integration process is intended to be completed during the operational merger.

AML/KYC implementation activities report

During 2008, AML/KYC implementation activities of the company are as follows:

a. Suspicious Financial Transaction Monitoring and Reporting

• Reporting Cash Transaction (CTR) for 90,677 transactions.

• Reporting Suspicious Transaction (STR) for 226 reports.

• Follow up 56 data queries and account information from financial intelligence unit (PPATK).

• Follow up 181 data queries and account information from Corruption Eradication Commission (KPK).

• Answer 53 enhanced due diligence AML/KYC from Correspondent Banks.

b. Training dan Sosialisasi

Pelatihan AML/KYC di CIMB Niaga dibagi menjadi dua jenis:

• sosialisasi modul “Introduction to AML/KYC Principles” dengan peserta karyawan dan PPE/

PPK/Management trainee.

technical training modul “AML/KYC Principles for Officers” dengan peserta dari frontliners, tim KYC Lokal dan karyawan pimpinan Business Unit.

Pada tahun 2008, telah dilakukan pelatihan dan sosialisasi terhadap 3.217 orang karyawan. Pelatihan dan sosialisasi diberikan kepada karyawan di berbagai Area dan Group di Kantor Pusat.

rencana Tahun 2009

Perusahaan menghadapi tantangan dalam proses integrasi sistem operasi, teknologi informasi, sumber daya manusia, serta operation dan business model. Untuk mendukung keberhasilan proses tersebut, Unit Kepatuhan berupaya melakukan strategi dan fokus kerja yang meliputi:

a. Melakukan integrasi sistem untuk mengelola kepatuhan.

b. Meningkatkan budaya kepatuhan (Enhance Compliance Culture) melalui penyebaran dan sosialisasi peraturan baru dan peningkatan kesadaran dan pengetahuan atas peraturan (Compliance Awareness/ Knowledge).

c. Melakukan uji kepatuhan melalui Compliance Testing dan Compliance Monitoring.

d. Melaksanakan implementasi kepatuhan AML / KYC.

pernyataan Kepatuhan

Sepanjang tahun 2008, perusahaan dapat menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku meskipun masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan termasuk adanya penyimpangan- penyimpangan operasional yang tidak material dan sudah ditindaklanjuti.

Setelah merger, tantangan ke depan berupa mempertahankan dan meningkatkan budaya kepatuhan yang kuat untuk mendukung perkembangan CIMB Niaga.

b. Training and Socialization

AML/KYC training in CIMB Niaga was divided into two types :

• socialization module “Introduction to AML/KYC Principles” participated in by employees and management trainees.

• technical training module “AML/KYC Principles for Officers” participated by frontliners, KYC team Local and Business Unit officers.

In 2008, learning and socialization by 3,217 employees were conducted. Learning and socialization was given to employees in the regions as well as groups at the Head Office.

plan for 2009

After merger, the company will face challenges in integration of operation systems, information technology, HR as well as operation and business model. To support this process, Compliance unit conducted strategy and work focus which included:

a. Conducted system integration for compliance management.

b. Enhanced compliance culture through distributing and socializing new regulations, and enhanced compliance awareness/ knowledge.

c. Compliance testing and compliance monitoring.

d. Conducted implementation AML / KYC compliance.

Compliance Statement

During 2008, company managed to maintain compliance of the prevailing law and regulations despite that some improvements are still needed, including immaterial operational discrepancies which have been followed up.

After merger, future challenge will be to manage and enhance compliance culture to support the growth of CIMB Niaga.

AUDIT INTErN

fungsi Audit Intern

Audit Intern memberikan assurance dan consulting yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan memperbaiki operasional CIMB Niaga. Audit Intern membantu CIMB Niaga dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern dan governance processes.

Berdasarkan Piagam Audit Intern, pelaksanaan audit antara lain harus meyakinkan :

1. Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara tepat.

2. Informasi penting keuangan, manajerial dan operasional telah disajikan secara akurat, handal dan tepat waktu.

3. Seluruh aktivitas CIMB Niaga telah sesuai dengan kebijakan, standar, prosedur serta peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku.

4. Program-program, rencana-rencana dan tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

5. Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan aspek pengendalian intern.

Dalam pelaksanaan audit, auditor intern berpedoman kepada kode etik audit intern yang mencakup prinsip- prinsip integritas, obyektivitas, kerahasiaan, independensi, menghindari pertentangan kepentingan, pelaksanaan tugas, kehati-hatian dalam memanfaatkan informasi dan penggunaan bukti pendukung.

fokus dan pelaksanaan Audit 2008

Pada tahun 2008, kegiatan Audit Intern berfokus kepada hal-hal berikut:

1. Perencanaan strategis perusahaan dan pelaksanaannya

2. Kualitas pinjaman 3. Manajemen Treasury

4. Core banking system dan proyek-proyek pengembangan sistem

5. Kecukupan pengendalian internal

6. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku

Selama tahun 2008, Audit Intern CIMB Niaga (dahulu Bank Niaga) dan LippoBank menyelesaikan penugasan audit sesuai dengan perencanaan auditnya.

Setelah merger, masing-masing audit intern melanjutkan pelaksanaan programnya dan diselesaikan dengan baik.

INTErNAL AUDIT

Internal Audit function

Internal Audit provides independent, objective assurance

& consulting activities designed to add value and improve CIMB Niaga’s operations. It helps CIMB Niaga accomplish its objectives by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes.

Based on the Internal Audit Charter, the implementation of audit must ensure:

1. Risks have been properly identified and managed.

2. Important financial, managerial, and operational information have been presented accurately, reliably, and on time.

3. CIMB Niaga’s activities are in compliance with existing policies, standards, procedures, law and regulations.

4. Programs, plans and objectives are achieved effectively and efficiently.

5. Quality and continuous improvements are maintained with attention given to the internal control aspect.

In the implementation of audits, internal auditors adhere to the internal audit code of ethics that includes the principles of integrity, objectivity, confidentiality, independence, avoidance of conflict of interest, implementation of assignment, due care in using information and the use of supporting evidence.

Audit focus and Implementation in 2008

In 2008, Internal Audit activities are focused on the following matters:

1. Corporate strategic Planning and implementation 2. Loan quality

3. Treasury management

4. Core banking system and system development projects

5. Adequacy of internal control 6. Regulatory compliance

During 2008, the Internal Audit of CIMB Niaga (formerly Bank Niaga) and LippoBank have completed their audit assignment in accordance with its audit plan.

After the merger, each internal audit continues to implement its programs, which have been completed properly. In

fokus Audit 2009

Untuk tahun 2009, Audit Intern akan melaksanakan kegiatannya dengan berfokus kepada hal-hal berikut:

1. Proses merger operasional 2. Kualitas pinjaman

3. Security control dan Sistem Informasi 4. Pengembangan produk-produk baru 5. Persiapan implementasi Basel II dan IFRS

Strategi untuk merealisasikan rencana audit melalui alignment organisasi, peningkatan kompetensi auditor, pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit tool dan penggunaannya.

Audit Ekstern

Dalam tahun 2008, sesuai dengan proses legal merger, dilakukan audit ekstern untuk:

Penutupan buku CIMB Niaga (dahulu Bank Niaga)

oleh kantor akuntan publik Haryanto Sahari & Rekan dan penutupan buku LippoBank oleh kantor akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar pada tanggal 31 Oktober 2008

Pembukaan neraca CIMB Niaga setelah

legal merger

yaitu pada tanggal 1 November 2008 oleh kantor publik Haryanto Sahari & Rekan

Penutupan buku CIMB Niaga pada tanggal 31

Desember 2008 oleh kantor akuntan publik Haryanto Sahari & Rekan

Biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan audit tersebut adalah USD460.000 untuk CIMB Niaga dan Rp2.000.000.000 untuk LippoBank.

Penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor CIMB Niaga telah memperoleh persetujuan RUPS tanggal 23 April 2008.

Penunjukkan Auditor ekstern ini telah dilakukan berdasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan Akuntan Publik terdaftar di Bank Indonesia.

Audit focus in 2009

In 2009, Internal Audit will focus its activities on the following matters:

1. Operational merger process 2. Loan quality

3. Security control and Information Systems 4. Development of new products

5. Preparation of Basel II and IFRS implementation

To realize the audit plan, Internal Audit will perform an alignment of the organization, improve auditors’

competence, develop methodology, and optimize audit tools and their usage.

External Audit

In 2008, in line with the legal merger process, external audit was conducted for:

Closing balance of CIMB Niaga (formerly Bank Niaga)

by public accountant Haryanto Sahari & Rekan and LippoBank by public accountant Aryanto Amir Jusuf

& Mawar on 31 October 2008

Opening balance sheet of CIMB Niaga after the legal

merger dated 1 November 2008 by public accountant Haryanto Sahari & Rekan

Closing balance of CIMB Niaga dated 31 December

2008 by public accountant Haryanto Sahari & Rekan

Total cost for the above audit assignments is USD 460,000 for CIMB Niaga and Rp2,000,000,000 for LippoBank.

Appointment of the public accountant as an auditor of CIMB Niaga has been approved by the General Meeting of Shareholders on 23 April 2008.

The appointments of the external auditor was based on Bank Indonesia regulation, which required Public Accountant to be registered in Bank Indonesia.

pErNYATAAN pENGENDALIAN INTErN

Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan dijalankan dengan baik sebagai dasar pencapaian tujuan untuk menjaga dan meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian intern telah dilaksanakan dengan memadai.

Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian intern yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian intern merupakan proses yang dijalankan oleh (1) Direksi dan seluruh Pejabat perusahaan, yang memberikan arahan, petunjuk dan pengawasan, (2) Komite Eksekutif, (3) Audit Intern dan (4) seluruh karyawan. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dalam rangka memastikan terselenggaranya pengendalian intern secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang menetapkan pengendalian intern tersebut.

Namun demikian, perlu dicatat bahwa sistem pengendalian intern dirancang untuk mengelola dan mengendalikan risiko dengan baik dan bukan untuk menghilangkan risiko tersebut. Dengan demikian sistem pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan yang memadai dan tidak menjamin secara mutlak terhadap adanya salah saji yang material, atau kerugian, atau terjadinya kondisi yang tidak terduga.

Pernyataan pengendalian intern ini menggambarkan elemen-elemen kunci yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian intern perusahaan yang meliputi:

• Operasi dijalankan secara efektif dan efisien;

• Laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan;

• Kepatuhan terhadap Undang-undang dan peraturan yang berlaku;

• Pengamanan aset perusahaan.

Evaluasi terhadap pengendalian Intern

Perusahaan selalu berupaya agar sistem pengendalian intern dijalankan secara efektif dan efisien, dan tidak ada pengecualian dalam pelaksanaan prosedur pengawasan, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian intern. Selama tahun 2008, secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern menunjukkan hasil yang memadai. Jumlah nominal kasus

STATEMENT ON INTErNAL CONTrOL

responsibility of Directors and the Board of Commissioners

Directors and Board of Commissioners are committed to ensure that Good Corporate Governance (GCG) practices are implemented as a fundamental part of discharging their responsibility to protect and enhance shareholder value.

One of the Good Corporate Governance implementation is to ensure that the internal control system has been performed adequately.

Directors acknowledge its responsibility for maintaining a sound internal control system in order to achieve the company’s objectives. Internal Control is a process affected by (1) Directors and all company Officers, who provide governance, guidance, and oversight, (2) Executive Committees, (3) Internal Audit, and (4) All Staff. The Board of Commissioners is responsible to observe the attainment of internal control in company’s activities general, including the policies of Directors who establish internal control.

However, it should be noted that the system of internal control is designed to manage and control risks appropriately rather than to eliminate them. Accordingly, the system can provide only reasonable and not absolute assurance against material misstatement or loss or the occurrence of unforeseeable circumstances.

This statement provides an overview of the key elements used to achieve the company’s internal control objectives which are:

• The effectiveness and efficiency of operations;

• The accuracy and reliability of financial reporting;

• The compliance with applicable laws and regulations;

• The safeguarding of assets.

Evaluation of Internal Control

The company has taken effort to ensure that an effective and efficient internal control system is implemented and that no compromise is made when implementing the desired control procedures and maintaining a generally sound control environment. During 2008, the overall quality of internal control system has remained satisfactory. The case of fraud has also decreased.

Selain itu, permasalahan yang terkait dengan kecukupan pengendalian intern telah dilaporkan kepada Manajemen dan langkah-langkah tindak lanjut telah dilakukan untuk meminimalkan risiko.

Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian sudah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya perusahaan. Direksi berkomitmen melaksanakan kegiatan pengendalian operasional perusahaan dengan menyusun struktur organisasi, menetapkan wewenang dan tanggung jawab, menjunjung integritas dan nilai-nilai etika, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, memonitor dan memberikan arahan Manajemen serta memperhatikan faktor ekstern yang mempengaruhi operasional perusahaan dan penerapan manajemen risiko.

Dewan Komisaris melalui komite-komite yang telah dibentuk, secara berkala melakukan pengkajian atas lingkungan pengendalian dan melakukan penilaian secara independen yang dikomunikasikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.

penilaian risiko dan pengelolaan risiko

Direksi telah menetapkan dan mengkomunikasikan dengan jelas misi, strategi, dan sasaran perusahaan, serta ukuran keberhasilannya. Risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan telah diidentifikasi, dinilai dan dikelola secara terus-menerus. Telah tersedia prosedur untuk mengantisipasi, mengidentifikasi dan merespon kejadian dan kendala yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian sasaran.

Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko, memastikan bahwa Direksi telah melaksanakan pengelolaan risiko secara baik.

Kegiatan pengendalian

Kebijakan dan prosedur bagi unit-unit bisnis utama dan unit-unit pendukung telah disusun serta disetujui oleh Direksi yang secara berkala ditinjau dan diperbarui oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab mengkaji atas dipatuhinya peraturan perundang-undangan dan kebijakan intern maupun ekstern yang terkait. Berbagai penyimpangan dilaporkan kepada Manajemen serta Komite Audit dan sebab-sebab serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan diinformasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk implementasi atas peraturan baru dari Bank lndonesia.

Moreover, issues related to the adequacy of internal control have been reported to the Board, and appropriate action plans have been taken to minimize risk.

Control Environment

Control environment is an integral part of the company’s history and culture. Directors are committed to implement control activities for the company’s operations by establishing organizational structure, setting authorities and responsibilities, advocating integrity and ethical values, the training and development of people, monitoring and directing Management and also giving attention to external factors that affect the company’s operations and implementation of risk management.

The Board of Commissioners, through the committees, regularly reviews the internal control environment and provides independent assurance, which is communicated to the Directors to be followed-upon.

risk Assessment and risk Management

Directors have defined and communicated the company’s mission, strategy, business objectives, and their measurement criteria. Risks that could affect the company’s achievement of objectives have been identified, assessed and managed continuously. Adequate procedures to anticipate, identify and respond to events and barriers that would affect the achievement of objectives.

The Board of Commissioners, through the Risk Monitoring Committee, ensures that Directors have implemented risk management properly.

Control Activities

Policies and procedures of key business and support units are prepared and approved by Directors, and also regularly reviewed and updated by the Enterprise Risk Management Group.

The Compliance Management Group undertakes the responsibility of reviewing compliance with the laws and regulations applicable to the company, both internally and externally. Any deviations are brought to the attention of the Management and Audit Committee and the respective Boards are kept informed of the causes and remedial measures taken, including the ongoing implementation of the new Bank Indonesia Regulations.

Dalam dokumen A New Beginning (Halaman 183-200)

Dokumen terkait