• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PENGOBATAN ARV

No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) Unit Pelayanan

Kesehatan (UPK) Diisi dengan nama UPK yang memberikan pelayanan ART Kabupaten/Kota Jelas

Provinsi Jelas

Bulan Jelas

Tahun Jelas

1 Kohort adalah rekapitulasi kelompok ODHA yang memulai ART dalam satu bulan tertentu, diikuti tingkat kepatuhan, status fungsional dan konversi CD4 nya pada bulan k e 6, 12, 24, dan bulan ke 48.

Kelompok kohort tersebut merupakan cluster observasional yang dinilai tingkat kepatuhannya sesudah 6, 12, 24, dan 48bulan untuk melihat kualitas layanan ART.

Laporan Kohort dibuat dan dilaporkan ke KoordinatorLayanan ART dan atasan langsung untuk melihat aksesibilitas, tingkat kepatuhan/kualitas layanan ART.

Laporan Kohort dibuat baik ditingkat UPK, Kabupaten/Kota dan Propinsi sesuai dengan jenjang masing-masing dengan menggunakan data agregat disesuaikan tingkat kebutuhan analisis yang diinginkan. (misalnya; untuk tingkat Kabupaten/Kota dapat pelihat dan membandingkan untuk setiap layanan UPK atau agregat secara keseluruhan layanan di wilayah kerjanya.)

2 Periode kohort Periode kohort adalah periode dimana kohort dinilai. Dalam hal ini periode kohort adalah 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, 36

bulan dan 48 bulan.

Titik-titik diisi dengan nama bulan.

Misalnya : Kohort mulai Januari, titik-titik dalam 6 bulan diisi dengan Juni, titik-titik dalam 12 bulan diisi dengan Desember, dan seterusnya

3 Jumlah orang Diisi dengan jumlah ODHA di Klinik ART tersebut dengan

[158]

No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) memulai ART di

klinik ini/kohort orisinal (M)

pengobatan ARV orisinal lini pertama pada bulan yang sama.

Misalnya selama bulan Januari 2008, di RS X terdapat 50 ODHA yang memulai ART orisinal lini pertama. Maka kohort Januari 2008 adalah 50

4 Jumlah Rujuk Masuk

(RM) Diisi dengan jumlah ODHA yang masuk dari suatu RS/Fasilitas Kesehatan ke RS/Fasilitas kesehatan pelapor.

Contoh: Pasien A masuk ke RS X pada bulan Mei 2008. Dari dokumen yang dibawa dari RS sebelumnya tercatat bahwa Pasien A memulai ART pada bulan Januari 2008. Maka Pasien A dimasukkan pada kohort bulan Januari 2008 dan bukan kohort Mei 2008.

5 Jumlah Rujuk Keluar

(RK) Diisi dengan jumlah ODHA yang menggunakan ART dirujuk keluar dari RS/Fasilitas Kesehatan Pelapor ke RS/Fasilitas

kesehatan yang lain.

Contoh: Pasien B dan C memulai ART Januari 2008 di RS X, akan belajar di kota lain pada bulan Maret. Oleh Dokter RS X dia dirujuk keluar ke RS di kota tujuan. Maka B akan keluar dari kohort Januari 2008 dan bukan Maret 2008.

6 Jumlah kohort

sekarang (S) Diisi dengan jumlah ODHA yang benar-benar ada pada periode kohort setelah memperhatikan rujuk masuk dan

rujuk keluar.

Sebagai lanjutan kasus di atas, maka jumlah kohort sekarang adalah jumlah ODHA yang memulai ART pada bulan itu ditambahkan dengan jumlah ODHA yang memulai ART pada bulan yang sama dan dikurangi dengan jumlah

ODHA yang memulai ART pada bulan yang sama.

Perhitungannya: S = M + RM - RK Contoh: di RS X pada bulan Januari 2008 terdapat 50 orang

memulai ART, pada bulan Mei 2008 mendapat 1 orang rujuk masuk yang memulai ART pada bulan Januari 2008 di RS sebelumnya dan 2 orang keluar ke RS lain. Maka formula jumlah kohort sekarang adalah = 50 + 1 – 2 = 49

7 Jumlah orang dengan rejimen lini pertama orisinal (H)

Diisi dengan jumlah ODHA yang masih tetap menggunakan

ARV rejimen pertama sampai dengan akhir bulan pelaporan.

Perhitungannya: H = S - I - J - stop - meninggal - lolos follow up Contoh: dari 49 orang tersebut di atas, berapa orang yang tetap menggunakan obat ARV rejimen lini pertama dan belum pernah ada penggantian dengan ARV lainnya.

8 Jumlah orang dengan rejimen lini pertama lain (Substitusi) (I)

Diisi dengan jumlah ODHA pada kelompok Kohort dimana salah satu obatnyadiganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original.

[159]

No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) 9 Jumlah orang

dengan rejimen lini ke-2 (Switch) (J)

Diisi dengan jumlah ODHA pada kelompok Kohort dengan ARV lini pertama orisinal, dimana 1 atau 2 jenis obatnyadiganti dengan obat ARV lini-2 pada periode tersebut.

10 Jumlah orang yang

Stop Diisi dengan jumlah ODHA yang dihentikan pemberian ARV nya atas anjuran dokter.

11 Jumlah yang

meninggal dunia Diisi dengan jumlah ODHA yang menerima ARV yang meninggal dunia selama periode kohort.

12 Jumlah orang yang

lolos dari Follow-up Diisi dengan jumlah ODHA yang tidak datang sebanyak 3 bulan berturut-turut dari waktu yang dijadualkan ke klinik selama periode kohort.

13 Persen kohort yang hidup dan dengan ART

Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort tersebut yang masih hidup dan mendapatkan ARV dibagi dengan jumlah orang yang memulai ART pada periode kohor tersebut.

Perhitungannya: (H + I + J) / (S) *100 14 Jumlah orang yang

melakukan tes CD4 Diisi dengan jumlah pasien yang dites CD4 selama periode kohort.

A. Jumlah

dengan CD4

<200

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 kurang dari 200 selama periode kohort.

B. Jumlah

dengan CD4 200-350

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 200-350 selama periode kohort.

C. Jumlah

dengan CD4

>350

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 > 350 selama periode kohort.

D. Proporsi orang dengan CD4 <200

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 < 200 (atau >15%

pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 E. Proporsi

orang dengan CD4 200-350

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 200-350 (atau

>15% pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 F. Proporsi

orang dengan CD4 >350

Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 naik > 350 (atau

>15% pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 15 Jumlah orang yang

melakukan tes viral Diisi dengan jumlah pasien yang dites viral load selama periode kohort

[160]

No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) load

A. Jumlah orang dengan viral load ≤ 1000 kopi/ml

Diisi dengan jumlah pasien dengan tes viral load ≤ 1000 kopi/ml selama periode kohort

B. Proporsi

orang dengan viral load ≤ 1000 kopi/ml

Diisi dengan jumlah pasien dengan tes viral load ≤ 1000 kopi/ml / jumlah orang yang dites viral load *100

16 Jumlah yang Status

fungsional Status fungsional adalah status ODHA yang dinilai dari 3 jenis yang dinilai yaitu fungsi kerja, ambulatori dan berbaring selama periode kohort.

A. Jumlah kerja Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya kerja selama periode kohort

B. Jumlah

ambulatori Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya ambulatori selama periode kohort

C. Jumlah

berbaring Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya berbaring selama periode kohort

D. Proporsi Kerja Diisi dengan proporsi ODHA yang mendapatkan ART yang tetap atau sudah bekerja setelah mendapat pengobatan ART pada periode kohort dari jumlah orang yang memulai

ARV pada periode kohort tersebut.

Yaitu: jumlah ODHA yang bekerja / (S) E. Proporsi

Ambulatori Diisi dengan proporsi ODHA yang mendapatkan ART selama periode kohort yang rawat jalan dan dapat merawat dirinya sendiri namun tidak dapat bekerja sebagaimana layaknya orang biasa dari jumlah orang yang memulai ARV pada periode kohor tersebut.

Yaitu: jumlah ODHA`yang Ambulatori / (S) F. Proporsi

Berbaring Diisi dengan jumlah ODHA yang mengambil ART yang berbaring dan tidak dapat melakukan melakukan kegiatan umum seperti mandi, berjalan dll selama periode kohort dari jumlah orang yang memulai ARV pada periode

kohor tersebut.

Yaitu: jumlah ODHA yang Berbaring/ (S) 17 Jumlah orang yang

mengambil ARV setiap bulan selama 6 bulan

Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 6 bulan berturut-turut.

[161]

No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) 18 Jumlah orang yang

mengambil ARV setiap bulan selama 12 bulan

Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 12 bulan berturut-turut.

19 Jumlah orang yang mengambil ARV setiap bulan selama 24 bulan

Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 24 bulan berturut-turut.

[162]

FORMULIR PELAPORAN

KOLABORASI TB-HIV