• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Motivasi Belajar PAI

8. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Tingkat

Menurut Zakiah Daradjat (2014: 86) mengatakan bahwa:

“Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran- ajaran Agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak”.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar guru Pendidikan Agama Islam dalam membimbing, memberikan pemahaman, meningkatkan keyakinan, dan mengajarkan pengamalan ajaran Agama Islam kepada peserta didik.

Dasar yang dipergunakan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan pegangan pokok serta petunjuk bagi umat Islam.

Hal ini tercantum dalam QS Ali Imran/ 3: 104































Terjemahnya:

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Kementerian Agama RI, 2013: 63)

Menurut E. Mulyasa (2006: 131) ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam, meliputi:

1) Usaha menunjukkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan, antara lain:

a) Hubungan manusia dengan Allah SWT.

b) Hubungan manusia dengan manusia.

c) Hubungan manusia dengan alam.

2) Materi Pendidikan Agama Islam di SMP/ MTS, yaitu:

a) Al-Qur’an Hadits.

b) Keimanan.

c) Akhlak.

d) Fiqh/ ibadah.

e) Tarikh (sejarah Islam).

b. Karakteristik Pendidkan Agama Islam di tingkat SMP/ MTS

Sebagaimana mata pelajaran, atau bahkan kajian, Pendidikan Agama Islam di SMP/ MTS memiliki ciri-ciri khas atau karakteristik tertentu yang membedakan dengan mata pelajaran lain.

Menurut Sukirman (2010: 11-12) karakteristik Pendidikan Agama Islam di SMP/ MTS adalah:

1) Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam Agama Islam. Sehingga Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam.

2) Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian siswa.

3) Pendidikan Agama Islam Di SMP/ MTS bertujuan terbentuknya siswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, sehingga dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu tersebut.

4) Pendidikan Agama Islam tidak hanya menekankan pada aspek Kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif dan psikomotor peserta didik. Siswa dapat menguasai berbagai

kajian keislaman sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.

5) Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

6) Prinsip-prinsip dasar Pendidikan Agama Islam tertuang dalam aqidah, syariah, dan akhlak. Akidah penjabaran dari konsep iman, syariah penjabaran dari konsep Islam berupa ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan.

7) Tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP/

MTS adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak mulia.

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam di tingkat SMP/ MTS

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah sangatlah penting bagi peserta didik. Dalam pembinaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah pengembangan Agama Islam sangatlah penting untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional dalam hal ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Islam berarti meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Menurut Zakiah Daradjat (2014: 108) tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP/ MTS adalah:

1) Menjadi seorang muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.

2) Menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.

3) Menjadi manusia yang berkepribadian yang bulat dan utuh, percaya pada diri sendiri, sehat jasmani dan rohani.

4) Memiliki pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang lebih luas serta sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran ke Madrasah Aliyah atau ke Sekolah lanjutan atas lainnya, atau untuk dapat bekerja dalam masyarakat sambil mengembangkan diri guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

5) Memiliki ilmu pengetahuan agama dan umum yang luas serta pengalaman, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan

untuk melanjutkan pelajaran ke Madrasah Aliyah atau sekolah lanjutan atas lainnya.

6) Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas hidupnya dalam mayarakat dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Seorang Guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk pribadi peserta didik yang sudah dipaparkan diatas maka salah satu yang harus dilakukan adalah penguasaan strategi pengelolaan kelas yang baik agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

30

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey (lapangan) dengan pendekatan kualitatif yaitu mengesploitasi data dilapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran secara cepat dan tepat tentang bagaimana Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa di MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Wiratna Sujarweni (2014: 19) Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati Pendekatan kualitatif dengan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah di MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo. Objek penelitian ini adalah siswa dan Guru MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pokok pembahasan yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.

Penentuan fokus pada penelitian ini lebih di dasarkan pada strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab Wajo. Studi ini menitik beratkan bagaimana penerapan strategi pengelolaan kelas guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa. Fokus juga dapat diartikan sebagai domain tunggal atau beberapa domain yang tekait dengan sistuasi sosial.

Menurut Suharsimi Arikunto (2003: 91) “Fokus penelitian adalah penelitian apa yang menjadi titik perhatian atau penelitian”.

Fokus merupakan bagian penting dari suatu penelitian, karena merupakan objek penelitian atau menjadi titik perhatian penelitian. Sesuai dengan judul dan rumusan penelitian ini maka yang menjadi fokus penelitian adalah Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi fokus penelitian dimaksud untuk membatasi ruang lingkup yang telah diteliti agar tidak terjadi salah penafsiran dalam peneliti dan untuk pengukuran dan pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen.

Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih jauh dan menghindari kesalahan dalam pengertian maka peneliti menguraikan deskripsi fokus penelitian sebagai berikut:

1. Strategi pengelolaan kelas adalah taktik atau rencana yang dilakukan guru dalam upaya mengelola atau mengatur peserta

didiknya di kelas dengan menciptakan dan mempertahankan suasana kondisi kelas yang mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan untuk terciptanya suasana belajar yang kondusif dan efisien. Strategi pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian adalah sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru terlebih dahulu memeriksa keadaan kelas dengan membentuk struktur kebersihan kelas, menata keindahan dan kebersihan kelas, memeriksa ventilasi dan tata cahaya, mengatur tempat duduk, mengabsen siswa, memberikan tugas serta apresiasi kepada siswa.

2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian adalah adanya keinginan, kemauan, keseriusan, keterlibatan, kedisiplinan dan timbulnya semangat pada diri siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga mencapai hasil belajar yang optimal.

Subfokus pada deskripsi fokus tersebut dapat dilihat berdasarkan perspektif:

a. Penerapan strategi pengelolaan kelas oleh guru dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa.

b. Gambaran motivasi belajar PAI siswa.

c. faktor-faktor yang menjadi penghambat pengelolaan kelas dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sedangkan data merupakan informasi atau fakta yang diperoleh melalui pengamatan atau penelitian di lapangan yang bisa dianalisis dalam rangka memahami sebuah fenomena atau untuk mendukung suatu teori.

Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 21-22)

“Sampel sumber data dalam penelitian kualitatif adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang akan diteliti. Data skunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dan lain-lain), foto, film, rekaman video, benda-benda dan yang lain-lain yang dapat memperkaya data primer”.

1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan perwakilan siswa kelas VII MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo.

Tabel 1

Guru PAI MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo

No. Nama Guru Bidang Studi

1 Nur Amal, S. Pd. I

NIP. 121273130005070009 Akidah Akhlak 2 Nur Asian Amin, S. Pd. I

NIP. 121273130005070008

Al-Qur’an Hadits 3 Gismawati, S. Pd. I

NIP. 121273130009050006 SKI 4 H. Adyani Mustawi, S. Pd. I

NIP. 121273130009040004 Fiqhi

Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

Tabel 2

Siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo

No. Nama Siswa Kelas

1 M. Arfandi VII

2 Ahmad Jayadi VII

3 Dewi Lestari VII

4 Nurfadila VII

5 Asri VII

Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang didapatkan dari data atau arsip yang ada pada kantor MTS As’adiyah No.

1 Belawa Kab. Wajo.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola dan menginterpretasikan informasi dari para responden yang di lakukan dengan pola pengukuran yang sama.

Instrumen penelitian di maksudkan untuk memberikan kemudahan kepada penelti dalam menjawab pertanyaan peneliti sehingga mendapatkan data sebagaimana adanya.

Adapun Instrumen yang peneliti akan pergunakan dalam penelitian untuk mengetahui Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo terdiri atas tiga pedoman yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 268-274) sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara/ interview

Yaitu salah satu alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data, dengan cara wawancara terhadap sampel secara langsung yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Pedoman Observasi

Yaitu alat yang berupa catatatan untuk meneliti apa saja yang diamati dengan menggunakan komunikasi langsung dengan sunber informasi tentang objek penelitian, keadaan guru dan keadaan siswa.

3. Catatan Dokumentasi

Yaitu alat dengan bentuk buku atau catatan untuk mendapatkan data.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut yaitu:

1. Library Research (Penelitian Pustaka)

Library Research adalah penelitian atau pengumpulan data yang bersumber dari literatur (kepustakaan) yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

2. Field Research (Penelitian Lapangan)

Field Research adalah penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk memperoleh dan lebih kongkrit terhadap permasalahan yang terungkap dalam skripsi ini. Adapun metode yang ditempuh yaitu:

a. Observasi, yaitu penulis mengamati secara langsung dengan sumber informasi tentang objek penelitian.

b. Wawancara atau Interview, yaitu penulis langsung mengadakan wawancara dengan responden di Sekolah (tempat kita meneliti) tentang permasalahan yang ada.

c. Dokumentasi, yaitu penulis langsung melihat dan membaca dokumen, tes atau arsip yang ada di kantor MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo.

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, langkah dan strategi penelitian ini adalah penggunaan analisis data yang tepat dan relevan dengan pokok permasalahan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dilapangan. Aktivitas dalam analisis data meliputi:

1. Reduksi data (data reduction) yang berarti merangkum, memilih, hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya karena reduksi ini memberikan gambaran yang lebih jelas.

2. Penyajian data (data display) dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, dan sejenisnya, tetapi yang sering dipakai adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data ini memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verfication atau penarikan kesimpulan, teknik ini merupakan rangkaian analisis data puncak dan kesimpulan membutuhkan verifikasi selama penelitian berlangsung. Oleh karena itu ada baiknya suatu kesimpulan ditinjau ulang dengan cara menverifikasi kembali catatan-catatan selama penelitian dan mencapai pola, tema, model, hubungan dan persamaan untuk ditarik sebuah kesimpulan.

38

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Untuk memperjelas dan mempermudah tentang lokasi penelitian penelitian, berikut peneliti memaparkan bagian-bagian yang berhubungan dengan latar belakang objek penelitian.

1. Identitas MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo

a. Nama Sekolah : MTS As’adiyah No. 1 Belawa b. Kepala Sekolah : H. Abd. Rauf, S. Ag

c. NSM : 121273130005

d. Alamat Sekolah : K. H. Abdul Malik No. 22 e. Nilai Akreditasi Sekolah : B

(Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa)

2. Sejarah Berdirinya MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo

Pada tahun 1952 di Kecamatan Belawa belum ada MTS pada waktu itu, sehingga masyarakat mengalami kendala menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi yang ada di Sengkang berjarak 52 km. mencermati kebutuhan masyarakat dan anak-anak yang selesai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah, maka Pengurus As’adiyah Belawa bersama masyarakat sepakat mendirikan MTS yang berlokasi di jalan K.H. Abdul

Malik Desa Lautang Kec. Belawa. (Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa)

MTS As’adiyah No. 1 Belawa dibangun di atas tanah 6.748 m2 dan luas seluruh bangunan 2.000 m2 sejak tanggal 1 Januari 1952 M dan terakreditasi B.

3. Visi, Misi, dan Tujuan MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo a. Visi Madrasah: Terwujudnya Sumber Insani Yang Kompetitif

sesuai kebutuhan Lokal dan Global berdasarkan Imtek dan Iptek serta Berakhlakul Karimah.

b. Misi Madrasah:

1) Menyelenggarakan KBM yang berkualitas

2) Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik

c. Tujuan Madrasah: Unggul dalam pengetahuan Umum dan Agama serta Berakhlakul Karimah.

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTS As’adiyah No.

1 Belawa Kab. Wajo

Kejayaan dan kecemerlangan sekolah terletak pada kebersamaan seluruh sistem, nilai, kepercayaan, iklim, semangat dan budaya yang diamalkan setiap waktu oleh setiap orang pelajar, guru, dan pengurus kurikulum sekolah itu. Pihak yang amat berkesan dan berngaruh terhadap kemajuan dan kecemerlangan itu tidak lain dan tidak bukan ialah guru- guru sendiri.

Tabel 2

Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTS As’adiyah No. 1 Belawa

Tahun Pelajaran 2015/ 2016

NO NAMA GURU/ NIP GOL STATUS

PEGAWAI

MENGAJAR BIDANG

STUDI

KET

1 H. Abd. Rauf, S. Ag

NIP. 195712311984111019

IV/ a PNS - Kepala

Sekolah 2 Sabilarasadi, SH

NIP. 121273130005070002

III/ b Non-PNS Bahasa Indonesia

Wakasek 3 Hj. Sitti Muradi, S. Ag

NIP. 121273130005070003

IV/ a Non-PNS Bahasa Indonesia

- 4 Dra. Atira

NIP. 121273130005070004

III/ b Non-PNS Bahasa Arab - 5 Kasmawati, S. Pd. I

NIP. 121273130005070005

- Non-PNS PKN Ka.

Perpus 6 Indo. Barliang, S. Pd

NIP. 121273130005070006

- Non-PNS Seni Budaya - 7 A. Risnawati, S. Pd

NIP. 121273130005070007

- Non-PNS IPA -

8 Nur Asian Amin, S. Pd. I NIP. 121273130005070008

- Non-PNS Al- Qur’an HAdits

- 9 Nur Amal, S. Pd. I

NIP. 121273130005070009

- Non-PNS Akidah Akhlak

- 10 Hj. Nurdaniah, S. Pd

NIP. 121273130005070010

- Non-PNS Matematika - 11 Ismawati I, S. Pd. I

NIP. 121273130005070011

- Non-PNS Muatan Lokal - 12 Haswin, S. Pd

NIP. 121273130005070012

- Non-PNS Bahasa Inggris - 13 Gismawati, S. Pd. I

NIP. 121273130009050006

- Non-PNS SKI -

14 H. Adyani Mustawi, S. Pd. I NIP. 121273130009040004

- Non-PNS Fiqhi -

Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

5. Keadaan Siwa MTS As’adiyah No. 1 Belawa

Siswa yang menjalani proses pembelajaran di MTS As’adiyah No. 1 Belawa terbagi tiga tingkatan kelas.

Tabel 3

Keadaan Siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa

NO KELAS JUMLAH SISWA

L P JUMLAH

1 VII-A 16 13 29

2 VIII-A 7 5 12

3 VIII-B 7 7 14

4 IX 12 8 20

JUMLAH 42 33 65

Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

6. Keadaan Sarana dan Prasarana MTS As’adiyah No. 1 Belawa Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor pendukung dalam mewujudkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Menurut Kompri (2008: 167-168) bahwa lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap penelolaan kelas.

Lingkungan fisik yang dimaksud adalah:

a. Ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran harus memungkinkan semua siswa bergerak dengan leluasa, tidak berdesak-desakkan dan tidak saling mengganggu antara siswa pada saat melakukan aktifitas belajar.

b. Pengaturan tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka sehingga guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.

c. Ventilasi dan pengaturan cahaya merupakan hal penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman

d. Pengaturan penyimpanan barang-barang atau sarana belajar hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan siswa.

Adapun keadaan sarana dan prasarana MTS As’adiyah No. 1 Belawa sebagai berikut:

Tabel 4

Keadaan Kondisi Bangunan MTS As’adiyah No. 1 Belawa

No Jenis Bangunan

Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)

Baik Rusak Ringan Jumlah

1 Ruang Kepala Madrasah 1 - 1

2 Ruang Kelas 7 1 8

3 Ruang Guru 1 - 1

4 Ruang Tata Usaha 1 - 1

5 Laboratorium IPA - - -

6 Laboratorium Komputer - - -

7 Ruang Perpustakaan - - -

8 Ruang UKS 1 - 1

9 Toilet Guru 2 - 2

10 Toilet Siswa 2 - 2

11 Masjid/Musholla 1 - 1

12 Ruang Osis 1 - 1

13 Lapangan Upacara 1 - 1

14 Lapangan Volly 1 - 1

15 Gudang 1 - 1

16 Kantin 1 - 1

Sumber Data: Dokumentasi tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

Tabel 5

Keadaan Sarana dan Prasarana pendukung Proses Pembelajaran MTS As’adiyah No. 1 Belawa

No Jenis Bangunan

Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)

Baik Rusak Ringan Jumlah

1 Kursi Siswa 75 16 91

2 Meja Siswa 80 8 88

3 Kursi Guru 7 - 7

4 Meja Guru 7 - 7

5 Papan Tulis 7 - 7

6 Alat Peraga PAI 1 - 1

Sumber Data: Dokumentasi Tanggal 23 Februari 2016 di Kantor Tata Usaha MTS As’adiyah No. 1 Belawa

B. Strategi Pengelolaan Kelas Yang Diterapkan Oleh Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa MTS As’adiyah No. 1 Belawa Kab. Wajo

Strategi pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan suasana belajar atau kondisi proses pembelajaran yang optimal, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran.

Apabila seorang guru dapat merangsang proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, memanfaatkan kecerdasan siswa dengan baik, meningkatkan motivasi dan menyiapkan siswa untuk meraih sukses, maka itu adalah suatu hal yang sangat membanggakan.

Menciptakan proses pembelajaran yang menggairahkan, perlu memperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas dan untuk mewujudkan suasana belajar yang kondusif, perlu adanya suatu pengorganisasian atau pengaturan siswa secara baik.

Dalam mengelola kelas guru harus selektif terhadap tindakan yang akan dilakukan, karena itu juga sebagai tanggung jawab guru terhadap kelas dan juga selektif terhadap pengunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai dengan masalah atau materi yang sedang diberikan. Dengan demikian siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pengelolaan kelas ditinjau dari penataan ruang kelas, pengaturannya bisa berdasarkan tujuan pengajaran, waktu yang tersedia, dan kepentingan pelaksanaan proses pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak H. Abd Rauf selaku kepala sekolah MTS As’adiyah No. 1 Belawa beliau menjelaskan bahwa:

“Pengelolaan kelas di sekolah ini, baik dari pengaturan ruangan ataupun pengaturan siswanya diserahkan pada guru yang mengajar atau wali kelas yang menangani masing-masing kelas”. (Wawancara tanggal 24 Februari 2016 MTS As’adiyah No. 1 Belawa)

Berdasarkan pemaparan di atas menjelaskan bahwa pengelolaan kelas dapat di lakukan oleh wali kelas atau guru yang sedang mengajar, baik guru Pendidikan Agama Islam maupun guru bidang studi lain. Guru harus bisa membuat kelas nyaman dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan ibu gismawati, guru SKI selaku wali kelas VII menjelaskan bahwa:

Saya sebagai wali kelas VII pada awal pertemuan dengan siswa membentuk pengorganisasian kelas terlebih dahulu. Setiap kelas terdapat organisasi kelas terdiri dari ketua kelas, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seterusnya untuk melaksanakan tata tertib kelas yang telah disepakati kemudian dilanjutkan dengan

membentuk struktur kebersihan dan tata tertib lainnya. (Wawancara tanggal 24 Februari 2016 MTS As’adiyah No. 1 Belawa)

Sebagai guru Pendidikan Agama Islam juga harus bisa mengelola kelas dengan baik, walaupun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak masuk dalam Ujian Nasional. Guru juga harus dapat menyesuaikan pelajaran Agama Islam dengan kondisi siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, selain itu siswa dapat menguasai teori juga harus bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di lapangan strategi pengelolaan kelas yang diterapkan guru Pendidikan Agama Islam di MTS As’adiyah No. 1 Belawa, seperti:

1. Keterampilan mengelola kelas

Jika guru dapat mengelola kelas dengan baik maka proses pembelajaran akan menjadi efekif dan efisien, hasil pengamatan peneliti pada saat kegiatan pendahuluan, yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam saat masuk ke dalam kelas.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak H. Adyani Mustawi, guru Fiqih beliau menjelaskan bahwa:

“Cara membuka dan menutup pembelajaran termaktub dalam RPP, namun dalam pelaksanaannya terkadang berbeda dengan yang direncanakan karena situasi dan kondisi yang diluar dugaan. Pada situasi dan kondisi inilah dituntut kreatifitas guru dalam beriprovisasi.

Namun hal yang wajib dalam membuka dan menutup pelajaran adalah mengucapkan salam”. (Wawancara tanggal 24 Februari 2016 MTS As’adiyah No. 1 Belawa)

Dokumen terkait