• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Lingkungan Hidup

Dalam dokumen pemerintah provinsi dki jakarta (Halaman 84-91)

BAB I PENDAHULUAN

10) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Lingkungan Hidup

Terlaksananya Pemeliharaan dan Perawatan serta Kalibrasi Peralatan Pengujian dan Peralatan Lapangan 11) Program Penerapan Kaidah Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup

a) Terlaksananya Peningkatan Kompetensi Sumberdaya Aparatur Bidang Lingkungan Hidup

b) Tersusunnya dokumen Status Lingkungan Hidup c) Terlaksananya Pengelolaan penerapan Sistem

Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian Terakreditasi

Adapun outcome yang dihasilkan dari pelaksanaan program pada urusan lingkungan hidup antara lain:

1. Teridentifikasinya kondisi drainase/buangan limbah domestic (beban pencemar, tipoical fisik drainase ) yang akan masuk ke Sungai Ciliwung dan lokasi dan system IPAL komunal di 8 kelurahan (Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Rawajati, Kebon Baru, Manggarai, Cawang, Kebon Manggis, Pengangsaan, Cikini, Kwitang, Kenari, Pasar Baru)

2. Sebanyak 50 kegiatan usaha telah mendapatkan pembinaan teknis tentang EPCM dan 25 orang telah mendapatkan Pelatihan Manajer Pengendali Pencemar Air

3. Tersedianya dokumen konsep dan pedoman tentang penerapan produksi bersih bagi indsutri kecil yang berada di sepanjang bantaran kali Ciliwung

4. Tersusunnya rekomendasi program untuk rencana aksi (action plan) dalam rangka peningkatan kualitas DAS Ciliwung

5. Terkumpulnya data dari 60 kegiatan usaha calon perserta Super Tahap VI dan 12 kegiatan usaha dengan kategori sangat baik dan 13 kegiatan usaha kategori baik dalam penilaian PROPER

6. Sebanyak 2505 kegiatan usaha memenuhi baku mutu pembuangan limbah cair,

7. Persentase penurunan pencemaran sebesar 35%

(Debu/PM10), 70% (CO), 81% (NO), dan 22% (THC)

selama pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jl. Sudirman – Thamrin dan di 5 Kotamadya 8. Terinventarisasinya sebanyak 466 bengkel di bawah

Agen Pemegang Merek (APM) yang meliputi Bajaj, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan Honda yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan 5 bengkel memenuhi syarat untuk di sertifikasi menjadi Bengkel Pelaksana Uji Emisi dan 33 bengkel tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki alat uji emisi motor

9. Terlaksananya pelaksanaan uji emisi dan perawatan kendaraan bermotor sebanyak 15.432 kendaraan, dimana 12.961 kendaraan (84%) lulus uji emisi dan 2.471 kendaraan (16%) tidak lulus uji emisi.

10. Terselenggaranya edukasi kewajiban uji emisi di bengkel sepeda motor sebanyak 489 sepeda motor dan Acara Edukasi Massal kewajiban uji emisi gratis sebanyak 312 sepeda motor, dengan total keseluruhan 801 sepeda motor

11. Terlaksananya Pengawasan secara pasif melalui penaatan ambang batas terhadap 170 kegiatan usaha 12. Diberikannya sanksi administrasi berupa paksaan perbaikan IPAL kepada 15 kegiatan usaha, sanksi administrasi berupa paksaan penutupan sementara saluran outlet 2 kegiatan usaha

13. Tertanganinya Kasus dan Sengketa Lingkungan sebanyak 64 kasus

14. Tercapainya pemenuhan baku mutu Emisi Gas Buang pada Kegiatan Sumber Tidak Bergerak pada 14 kegiatan usaha dalam rangka penegakkan Hukum

15. Penaatan penerapan Kawasan Dilarang Merokok di 504 Lokasi di 5 (lima) Kota Administrasi

16. Diberikannya Surat Pentaatan Pelaporan Pengelolaan Limbah B3 setiap 3 bulan sekali kepada 76 kepada

kegiatan usaha dan Surat Pemberitahuan Agar Mengajukan Izin Penyimpanan Sementara kepada 16 kegiatan usaha.

17. Diterbitkannya rekomendasi Dokumen Lingkungan sebanyak 382 dokumen

18. Meningkatnya penilai amdal yang handal sebanyak 91 orang

19. Dilakukannya pengawasan terhadap kegiatan tahap konstruksi bagi kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan sebanyak 35 kegiatan dan diberikannya surat teguran kepada 26 perusahaan yang belum menyampaikan laporan implementasi

20. Meningkatnya kesadaran 319 kegiatan usaha dalam mengimplementasikan dokumen lingkungannya

21. Tersedianya dokumen Program Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Pantai Jakarta

22. Didapatnya data hasil Pemantauan Kualitas Lingkunga Perairan

23. Air Sungai : 45 titik; 5 periode 24. Air Tanah : 75 titik, 2 periode 25. Air Waduk/Situ : 30 situ / waduk

26. Laut dan Muara Teluk Jakarta : 45 titik/periode; 3 periode

27. Tersedianya data dan status mutu kualitas udara ambien 7 lokasi / periode selam 18 periode

28. Telah dilakukan relokasi stasiun manual aktif untuk cilincing ke Marunda, Lubang buaya ke Ciracas, Kahfi dipindahkan ke Kebayoran Baru dan penggantian sparepart dan kalibrasi di 9 stasiun manual aktif

29. Meningkatnya Konservasi Air Tanah melalui berfungsinya Sumur Resapan sebanyak 124.908 titik sumur dengan volume 379.359,41 m3, lubang resapan

biopori sebanyak 4.010.042 titik dan kolam resapan sebanyak 15 titik dengan volume 19.478 m3

30. Dilakukannya penyegelan sebanyak : 76 lokasi, pengecoran: 3 lokasi, Sanksi Perdata (dikenakan kewajiban membayar Pajak Air Tanah), karena sumur illegal atau meter air tidak berfungsi: 49 kegiatan usaha.

31. Terlaksananya pencatatan meter air sebanyak 4.142 pelanggan air tanah

32. Terlaksananya pengawasan Dewatering 50 kali pengawasan dengan rincian: penutupan: 13 Kegiatan, dalam proses pengawasan: 15 kegiatan

33. Terpasang dan tergantinya meter air sebanyak 191 titik sumur

34. Tersedianya data hasil pengeboran sebanyak 40 titik lokasi

35. Hasil penilaian Adipura Tahun 2010/2011 untuk lima wilayah kota Jakarta adalah: Jakarta Selatan 72.09 (Peringkat 4) Jakarta Pusat 71.95 (Peringkat 6), Jakarta Utara 70.97 (Peringkat 8), Jakarta Timur 70.63 (Peringkat 9), dan Jakarta Barat 70.55 (Peringkat 10) 36. Hasil Penilaian Kalpataru Tahun 2011 telah terpilih calon

penerima penghargaan kalpataru tingkat Provinsi DKI Jakarta adalah

37. Mahmudin, kategori Penyelamat Lingkungan 38. Usman Firdaus, Kategori Pembina Lingkungan

39. Aan Ardjali, S.Ag, Apt. MS Kategori Pengabdi Lingkungan

40. Telah dilakukan sosialisasi pengelolaan limbah pada di 3 kelurahan (Pancoran, Pejaten Timur, Kp Melayu), Pasar Tradisional (PD. Pasar Jaya Klender SS, PD. Pasar Jaya Perumnas Klender dan PD. Pasar Jaya Rawamangun)

41. Ditutupnya 10 titik TPS ilegal di Bantaran Sungai Ciliwung dalam rangka penanganan sampang di Ciliwung dalam rangka edukasi Penanganan Sampah di Bantaran sungai Ciliwung

42. Disusunnya Draft Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang Pengawasan Peredaran Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Perlindungan Lapisan Ozon (PLO) di DKI Jakarta dan terlaksananya Sosialisasi tentang Perlindungan Lapisan Ozon

43. Tersedianya dokumen Roadmap Komitmen Jakarta Menurunkan 30% Emisi GRK sampai 2030

44. Tersedianya dokumen Strategis dan Perencanaan Strategi Tingkat Ketahanan Air (Water Security) di Prov.

DKI Jakarta

45. Tersedianya 70 peralatan yang dapat menghasilkan pengujian yang valid, akurat dan cepat

46. Tersosialisasinya peraturan kepegawaian kepada 260 orang pegawai dan 15 orang lulus sebagai ahli pengadaan nasional

47. Tersusunya buku status lingkungan hidup DKI Jakarta 48. Dipertahankannya akreditasi 28 parameter pengujian

Laboratorium LLHD

49. Luas RTH Hutan Kota meningkat sebesar 4,4 % (6,56 Ha)

50. Rehabilitasi mangrove meningkat sebesar 3 % ( s/d tahun 2010 sebanyak 1.589.579 pohon) tahun 2011 sebanyak 47.625 pohon

51. Panjang breakwater di P. Rambut meningkat sebesar 99 % (252,75 m2)

52. Panjang jalan control di hutan lingdung angke kapuk meningkat sebesar 16,42% (285 m2)

c. Permasalahan dan Solusi 1. Permasalahan

a) Kurangnya koordinasi dan sinergitas antar sektor terkait didalam pengelolaan lingkungan hidup di DKI Jakarta

b) Kurangnya dukungan pendanaan didalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup di DKI Jakarta

c) Masih kurangnya payung hukum di dalam pengelolaan lingkungan hidup baik di tingkat pusat maupun provinsi d) Kurangnya sumberdaya manusia di dalam

melaksanakan tugas pengelolaan lingkungan hidup e) Keterbatasan lahan dalam mewujudkan Ruang

Terbuka Hijau (RTH) guna peningkatan kualitas lingkungan hidup di Provinsi DKI Jakarta sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

f) Kesadaran sebagian pihak terhadap RTH/ hutan kota dan hutan Negara masih rendah sehingga dibeberapa kawasan masih terjadi perambahan/penyerobotan lahan secara illegal

g) Kesadaran sebagian masyakarat/ pihak dalam mendukung program Pemerintah "One Billion Trees" / program Penanaman Satu Milyar Pohon masih belum optimal

2. Solusi

a) Berupaya meningkatkan koordinasi dengan sektor – sektor terkait di dalam pengelolaan lingkungan hidup b) Membuat perencanaan yang tepat didalam

pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup

c) Mengoptimalkan dana yang dianggarkan didalam pengelolaan lingkungan hidup

d) Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada

e) Membuat payung hukum di tingkat pemerintah provinsi ataupun SOP dalam pengelolaan lingkungan hidup f) Pembebasan lahan milik/privat dengan APBD Provinsi

DKI Jakarta

g) Peningkatan pengamanan dan pengawasan kawasan, Pembangunan pos jaga dan pagar pengaman, Operasi terpadu, Koordinasi lintas sektor, Pembuatan papan peringatan/larangan, Penindakan

h) Sosialisasi, Penggalangan "CSR/Coorporate Social Responsibility pada BUMN, BUMS untuk ikut berpartisipasi mendukung pelaksanaan penanaman pohon, sumbangan bibit (buah-buahan dan tanaman pelindung) secara cuma-cuma.

Dalam dokumen pemerintah provinsi dki jakarta (Halaman 84-91)

Dokumen terkait