REFUBIJK INDONESIA
4.1.7 Prioritas Nasional 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Pub[k
4.1.7.3. Program Prioritas
Strategi penyelesaian
isu
strategis dalam pencapaian sasaran PN Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik akan dilakukan melalui lima PP, yaitu (1) Konsolidasi Demokrasi, (2) Optimalisasi KebijakanLuar
Negeri, (3) Penegakan Hukum Nasional, (4) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, serta (5) Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional, sebagaimana pada Gambar4.43.
Sementara sasaran,indikator, dan
target PPpada PN Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik dapat
dilihat
pada Tabel 4.22.Sebagai upaya memulihkan dampak pandemi COVID-l9, kegiatan-kegiatan penting yang
dilakukan di bidang politik dan komunikasi serta politik luar negeri antara
lain(1) sosialisasi dan diseminasi informasi yang merata dan berkeadilan
terkait perkembang€rn, penanganan,dan
pemulihanCOVID-l9
melalui berbagai mediadi
pusatdan
daerah; (2) pengembangan teknologipemilu,
seperti teknologipungut-hitung
dalam varian rekapitulasi elektronik (e-rekap) atau pemberian suara seca.ra elektronik (e-uotingl;(3) pendampingan dan pemberian bantuan terhadap WNI
di luar
negeri yang terdampak pandemiCOVID-l9;
(4) peningkatankerja
sama internasionaldan
diplomasi pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19; (5) intensifikasi KemitraanMulti-Pihak
(KMP) sebagaiinstrumen dalam berkolaborasi untuk solusi permasalahan pembangunan;
serta (6) peningkatan kerja sarna regional dan global termasuk Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) di bidang peltanian, perikanan, kesehatan/vaksin, dan infrastruktur.Kegiatan-kegiatan penting pada bidang
hukum di
antaranya (1) optimalisasi penggunaan sarana prasarErna berbasiselektronik
dalam proses penangananperkara dalam
sistem peradilan; (2) optimalisasialternatif
penyelesaian perkaradan
penangguhan penahanan;(3) optimalisasi pelaksanaan asimilasi dan reintegrasi warga binaan pemasyarakatan dalam rangka pengurangan kelebihan kapasitas;
serta
(4) percepatan pemulihan sektor usahamelalui optimalisasi sistem kepailitan dan
penundaankewajiban
pembayaran utang (PKPU).No. Sasaran/Indikator 2019
(baseline)
Target
2020 2021 2024 4. Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
4.1. Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Reformasi Birokrasi kategori Baik ke Atas(4) (%)
K/L 95,29 70,00* 75,00* 85,00*
Provinsi 73,53 50,00* 60,00* 85,00*
Kabupaten/Kota 25,20 30,00* 35,00* 70,00*
5. Terjaganya Stabilitas Keamanan Nasional 5.1. Persentase ancaman terhadap keselamatan
segenap bangsa diseluruh Wilayah NKRI yang dapat diatasi (%)
100 100 100 100
Sumber: 1) BPS, 2) Kemenkominfo, 3) Kemenlu, 4) KemenPAN RB
Keterangan: (*) Pembaruan metode penghitungan pada tahun 2020-2024; (**) Metode penghitungan hanya sampai pada tingkat kepuasan
PRESIDEN
REPUBUK
INDONESIA-
tv.89-
Gambar 4.43
Kerangka PN 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas (diolah), 2020
Adapun kegiatan-kegiatan penting di bidang aparatur negara serta pertahanan dan keamanan, antara lain (1) perluasan penyelenggaraan pelayanan publik terpadu dan berbasis elektronik (e-service), terutama untuk layanan dasar dan perizinan; (2) percepatan penetapan aplikasi umum pemerintahan untuk mendukung kinerja ASN;
(3) pengembangan penilaian dan manajemen kinerja ASN dalam tatanan normal baru;
(4) penjatuhan hukuman disiplin dan/atau sanksi yang tegas atas pelanggaran netralias ASN dalam pemilihan kepala daerah; serta (5) peningkatan rumah sakit Kemenhan/TNI dan Polri dan peningkatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) penanggulangan bencana serta kontingensi.
Tabel 4.22
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari
PN 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
No. Sasaran/Indikator 2019 (baseline)
Target
2020 2021 2024
PP 1. Konsolidasi Demokrasi
Terwujudnya komunikasi publik yang efektif, integratif, dan partisipatif 1.1 Jumlah regulasi/ kebijakan
tata kelola informasi dan komunikasi publik di pusat dan daerah yang terintegrasi sesuai asas-asas
keterbukaan informasi publik (dokumen)
3 6 3 2
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
rv.90
No. Sasaran/Indikator 2019 (baseline)
Target
2020 2021 2024
PP 2. Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri
Meningkatnya Efektivitas Diplomasi dan Pemanfaatan Kerja Sama Internasional 2.1 Jumlah Forum yang
Dipimpin oleh Indonesia pada Tingkat Regional dan Multilateral (forum)
8 8 10 16
2.2 Indeks Citra Indonesia di
Dunia Internasional (nilai) 3,78 3,80 3,85 4,00
2.3 Indeks Kualitas Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI (nilai)
89,91(1) 86,00 87,00 90,00
PP 3. Penegakan Hukum Nasional
Meningkatnya penegakan dan pelayanan hukum serta akses terhadap keadilan 3.1 Indeks Perilaku Anti Korupsi
(nilai) 3,70 4,00 4,03 4,14
PP 4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah 4.1 Persentase Instansi
Pemerintah dengan Indeks Sistem Merit kategori Baik ke Atas (%)
Kementerian 29,00 90,00 100,00 100,00
LPNK 21,00 65,00 80,00 100,00
Provinsi 15,00 37,00 49,00 85,00
Kabupaten/ Kota 0,39 10,00 15,00 30,00
4.2 Instansi Pemerintah dengan tingkat kepatuhan pelayanan publik kategori baik (instansi pemerintah)
99 per 277 135 per 587 142 per 587(2) 164 per 587
4.3 Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Maturitas SPBE kategori baik ke Atas (%)
Kementerian/Lembaga 61,30 70,00 - (3) 100,00
Provinsi 50,00 50,00 - (3) 80,00
Kabupaten/Kota 23,70 20,00 - (3) 50,00
4.4 Persentase Instansi Pemerintah yang
mendapatkan Opini WTP (%)
Kementerian/Lembaga 97,00 91,00 92,00 95,00
Provinsi 100,00 91,00 92,00 95,00
Kabupaten 88,00 77,00 80,00 85,00
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
tv.91
4.1.7.4.
ProyekPrioritas
Strategis/ MaJor ProJectDi dalam PP Menjaga Stabilitas Kearnanan Nasional, terdapat dua MP
yaitu
(1) PenguatanNational Secuitg Operation Center
(NSOC)-SecuritAOperation Center (SOC)
dan Pembentukanl2l
Computer Secuitg Incident Response Team (CSIRT) serta (2) Penguatan Keamanan Laut di Natuna.Maior Project Penguatan
NSOC-SOCdan Pembentukan L2l CSIRT (Ganbar
4.44) dilatarbelakangi oleh fenomena digitalisasi pada sektor pemerintah, tingginya ancaman dan ser€rng€rn siber ke sektor pemerintah, belum adanya mekanisme integrasi antar-stakeholderterkait, dal
belum adanya kerja sama keamanan siber yang menghubungkan pemerintah pusat dan pemda.Oleh karena
itu,
MP tersebut dimaksudkan sebagai platfurmshaing
datadan
informasi terkait pola-pola ser€rngan siber sebagai bentuk proteksi dan shared situqtional au)areness bag| stakeholder penyelenggara Ketahanan dan Keamanan Siber (KKS), pemerintah pusatlainnya, dan
pemda.Dari sisi
pendanaan, pelaksanaan MP dibiayaidari
APBN dengan indikasi pendanaan selama lima tahun sebesar Rp8,Otriliun.
No. Sasaran/Indikator 2019 (baseline)
Target
2020 2021 2024
4.5 Persentase Instansi
Pemerintah dengan skor B ke atas Atas SAKIP (%)
Kementerian/Lembaga 94,12 94,00 96,00 100,00
Provinsi 97,06 85,00 87,00 100,00
Kabupaten/Kota 57,28 50,00 55,00 80,00
PP 5. Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional Terjaganya Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
5.1 Indeks Kekuatan Militer
(nilai) 0,28 0,26 0,25 0,20
5.2 Indeks Terorisme Global
(nilai) 5,07 4,44 4,39 4,24
5.3 Persentase orang yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya (%)
53,32(4) >55 >55 >60
5.4 Indeks Keamanan dan
Ketertiban Nasional (nilai) N/A(5) 3,10 3,20 3,40
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas (diolah), 2020
Keterangan: (1) Data baseline 2019 menggunakan metode perhitungan lama; (2) 142 instansi terdiri dari 17 lembaga dan 125 pemerintah daerah: (3) Penghitungan maturitas SPBE dilakukan setiap dua tahun sekali;
(4) Data baseline tahun 2017; (5) Indikator Baru pada tahun 2020-2024.
PRESIDEN
REPUBUK
INDONESTA-
rv.92-
Gambar 4.44
Major Project Penguatan NSOC-SOC dan Pembentukan 121 CSIRT
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas (diolah), 2020
Gambar 4.45
Major Project Penguatan Keamanan Laut di Natuna
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas (diolah), 2020
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
-
tv.93-
Major
Project Penguatan KeamananLaut di
Natuna (Gambar 4.45) dilatarbelakangi olehadanya eskalasi
zrncamandi wilayah Natuna dan
meningkatnyarisiko
perompakan, kekerasan dan tindak kejahatandi laut,
Illegal, Unreported, and Unregulated (I\IU) Fishing, serta fransnationalcimes.
Oleh karenaitu,
MP tersebut diarahkanuntuk
pembangunan sarpras pertahanandan
dukungannyaserta
pengadaanalat
peralatan keamananlaut
(alpalkamla).
Adapun manfaat dari MP penguatan keamanan laut di Natuna diharapkan
dapat meningkatkan deterrent effect dan penegakan kedaulatan di Perairan Natuna, menurunkanaktivitas
perompakan,kekerasan dan tindak kejahatan di laut, IUU
Fi"shirry, serta transnationalcimes. Dari sisi
pendanaan, pelaksanaan MP tersebut dibiayaidari
APBN dengan indikasi pendanaan selama lima tahun sebesar Rpl2,2triliun.
4.1.7.5.
Kerangka RegulasiSebagai bagian
dari
upaya mendukung peningkatan penataan regulasi nasional, fokus kerangka regulasi PN Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi PelayananPublik
pada tahun.2021 diarahkan untuk
mendukung pelaksanaan kerangka regulasi dalam RPJMN 2O2O-2O24, yang meliputi (1) Rancangan UU tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP); (2) Rancangan UU tentang Jaminan Benda Bergerak; (3) revisi UU No.37/2OO4 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
PembayaranUtang;
(41Rancangan UU tentang Hukum Acara Perdata; (5) Rancangan UU tentang Hukum Perdata
Internasional; (6)
RancanganUU tentang
PerampasanAset Tindak Pidana; dan
(7)Rancangan UU tentang perubahan atas UU No.35/2009 tentang Narkotika.
4.1.7.6.
Kerangka KelembagaanFokus kerangka kelembagaan PN Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan
Publik pada
RKP2021 diarahkan untuk
mendukungkebutuhan
penataan kelembagan dalam RPJMN 2O2O-2O24, terutamaterkait
dengantata
kelola kelembagaan dalam rangka optimalisasi eksekusi putusan hukum.4.2.
Pendaaaan padaPrioritas
NasionalPrioritas Nasional RKP
2021
mengacu pada agenda pembangunan RPJMN 2O2O-2O24.Dalam penJrusunan pendanaan
tujuh
PN,prinsip
moneAfollow
programtetap
menjadi acuan. Halini
berarti, pendanaan akan diarahkan pada program-program pembangunanyang terkait langsung dengan pencapaian sasaran prioritas dengan
menggunakan pendekatanTematik, Holistik, Integratif, dan
Spasial (THIS).Berikut
pada Tabel 4.23 adalah alokasi pada PN tahun 2021.Pendanaan tujuh PN dalam RKP 2021 mengacu pada prinsip money follow program dan pendekatan perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS) dengan penekanan lebih terhadap MP yang terkait pemulihan kondisi sosial ekonomi pascapandemi COVID-19.