• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Program Sekolah Ramah Anak Yang Menjamin

Terkait kebijakan sekolah ramah anak, kepala SDN Gerung Utara menjelaskan :

SDN 1 Gerung Utara memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik yang dinyatakan dalam komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan terhadap anak berupa pakta integritas. Kebijakan anti kekerasan juga berbentuk SK internal sekolah dasar (SK Tim Pelaksana dan Tim Pengembang SRA) disusun secara bersama-sama dan melibatkan semua warga satuan pendidikan. 57

Ibu Faizah yang menangani bagian Humas juga menegaskan :

Sekolah kami menyediakan kebijakan anti kekerasan, meliputi adanya larangan melakukan tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap pserta didik oleh pendidik dan tenaga kependidikan (TU, satpam, penjaga sekolah dan pegawai kebersihan) misalnya, memukul, menampar, menendang, melempar peserta didik, mencakar, menggigit, memaksa peserta didik untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman dan panas.58

Di antara program pembelajaran ramah anak di SDN 1 Gerung Utara adalah :

1) Membuka Ruang Konsultasi Orang Tua Dan Siswa

Terkait hal ini, Ibu Baiq Marzanah, selaku wali kelas 6A menjelaskan :

Salah satu program pembelajaran ramah anak yang ada di sekolah ini adalah membuka ruang konsultasi orang tua dan siswa. Setiap kelas kami wajibkan membuka konsultasi untuk orangtua dan siswa. Konsultasi ini dibuka secara daring dan luring. Orang tua atau siswa bisa langsung memberi masukan atau berdiskusi dengan guru kelas mengenai masalah pembelajaran atau hal yang ingin disampaikan. Mereka bisa bertanya melalui WhatsApp, SMS, ataupun berbicara melalui telepon. Bagi yang mau berkonsultasi di sekolah, orang tua juga bisa bertemu dengan guru atau kepala sekolah usai pembelajaran. Melalui ruang konsultasi ini, sekolah dan orang

57 kepala SDN 1 Gerung Utara , Wawancara, 19 Januari 2022

58 Faizah,S.Pd. , Wawancara, 3 April 2022

tua bisa saling mendukung untuk memastikan setiap anak bisa mengikuti pembelajaran.59

Kepala sekolah juga melakukan komunikasi terhadap orang tua saat ada pertemuan wali murid. Komunikasi terhadap orang tua juga sangat penting agar orang tua juga mengetahui bahwa sekolah mengimplementasikan Program Sekolah Ramah Anak dengan tujuan supaya orang tua juga menerapkan prinsip dari ramah anak itu ketika di rumah. Sebagaimana pernyataan Ibu Nurtiati, salah satu wali kelas di SDN 1 Gerung Utara :

Sekolah kami juga menyediakan waktu berkomunikasi dengan orang tua pada saat mengadakan pertemuan dengan orang tua.

Hal ini ditujukan supaya tidak hanya sekolah yang ramah anak, tapi juga keluarga ramah anak. Sekarang kan memang seperti itu seperti desa ramah anak, kabupaten ramah anak dan akhirnya kabupaten layak anak.60

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ibu Suhartini :

karena itu sebagai sebuah program, maka perlu kami sampaikan kepada orang tua termasuk di dalamnya misalnya Program Sekolah Ramah Anak itu juga kami sosialisasikan kepada orang tua sehingga orang tua mengerti dan memahami serta mampu mempraktikannya di rumah. 61

Berdasarkan wawancara tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mensosialisasikan Program Sekolah Ramah Anak kepada orang tua siswa bertujuan agar orang tua mengetahui bahwa SDN 1 Gerung Utara menerapkan Program Sekolah Ramah Anak sehingga ada koordinasi antara pihak sekolah dan orang tua dalam memberikan kebutuhan anak baik itu di sekolah maupun di rumah.

59 Baiq Marzanah,S.Pd., Wawancara 27 Maret 2022

60 Nurtiati,S.Pd. , Wawancara, 19 Maret 2022

61 Suhartini,S.Pd. , Wawancara, 21 Maret 2022

Komunikasi terhadap siswa juga sangat penting karena siswa merupakan objek dari program sekolah ramah anak sehingga sosialisasi kepada siswa sangat penting agar siswa juga mengetahui bahwa siswa memiliki hak-hak sebagai anak yang harus dipenuhi oleh pendidik di sekolah.

Sebagaimana pernyataan Ibu Nurtiati bahwa “kami juga melakukan pengarahan kepada siswa bahwa sekolah ramah anak itu dapat dilakukan melalui harus saling ramah kepada semua orang baik teman, guru, kepala sekolah maupun pegawai sekolah lainnya. “62

Pengarahan kepada anak diperlukan agar anak mengetahui selain mendapatkan hak-haknya sebagai anak tetapi juga juga kewajiban apa yang harus dilakukan oleh siswa ketika sekolahnya mengimplementasikan Program Sekolah Ramah Anak.

Hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa SDN 1 Gerung Utara mengimplementasikan Program Sekolah Ramah Anak dan siswa turut berkontribusi dalam keberhasilan mengimplemenatasikan Program Sekolah Ramah Anak tersebut. SDN 1 Gerung Utara melibatkan orang tua dan anak untuk mewujudkan sekolah ramah anak. Dengan adanya konsep sinergi antara sekolah dan orang tua siswa, maka akan mendapatkan hubungan sinkronisasi antara kegiatan siswa di rumah dengan di sekolah. Misalnya dengan komunikasi efektif orang tua bisa memantau perkembangan anak

62 Nurtiati,S.Pd. , Wawancara, 19 Maret 2022

disekolah, dan guru bisa memantau kegiatan-kegiatan maupun kebiasaan-kebiasaan anak di rumah. Ini di lakukan dengan menjalin komunikasi yang baik antara wali kelas, guru dan orang tua siswa. 63 2) Home visit guru

Terkait hal ini, Ibu Erna Dian selaku Wali kelas 5A mengatakan:

Untuk siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring atau memerlukan pendampingan dari guru, sekolah membuat program home visit atau guru akan datang ke rumah siswa.

Materi pembelajaran sudah disiapkan untuk pembelajaran selama satu minggu. Dalam home visit ini, orangtua siswa juga dilibatkan agar mengetahui kegiatan belajar dari rumah untuk anaknya. Guru juga wajib memberikan umpan balik dari tugas- tugas yang dikerjakan siswa.64

Walaupun home visit terkesan sederhana, tetapi berdampak bagi psikologis siswa. siswa merasa diayomi, dekat dengan guru dan tidak merasa takut untuk mengungkapkan masalah mereka. 65

Hasil observasi di atas, diperkuat oleh wawancara dengan orang tua siswa, Ibu Halimah ketika melakukan home visit :

Kami sebagai orang tua, sangat merasakan manfaat dari adanya kunjungan guru. Kami dapat mengetahui perkembangan maupun masalah yang dihadapi oleh anak kami di sekolahnya. Kalau tidak ada kunjungan seperti ini, maka kami tidak akan mengetahui bahwa anak kami tidak masuk sekolah padahal dia berangkat dari rumah menggunakan seragam sekolah. 66

Manfaat dari adanya home visit juga dirasakan oleh Ababil, siswa yang pernah mendapatkan giliran home visit ke rumahnya.

63 SDN 1 Gerung Utara, Observasi, 22 Maret 2022

64 Erna Dian.S.Pd., Wawancara, 12 April 2022

65 SDN 1 Gerung Utara, Observasi, 20 Maret 2022

66 Halimah, Wawancara, 21 Maret 2022

Wali kelas saya telah berkunjung ke rumah saya gara-gara saya tidak masuk sekolah sekitar empat hari. Ketika kunjungan tersebut, saya merasa lebih nyaman untuk menceritakan masalah apa yang sebenarnya yang saya alami sehingga saya sampai tidak masuk sekolah. Kalau dipanggil ke ruang BK, saya merasa sedikit takut untuk bercerita. Semenjak ada kunjungan ke rumah saya, saya tidak pernah lagi melanggar aturan yang ada di sekolah, selain saya takut kepada orang tua, saya juga malu dikunjungi oleh guru. 67

3) Pembelajaran aktif berdiferensiasi

Terkait hal ini, Bapak Murdani selaku wali kelas 4B, menjelaskan :

Kami menerapkan pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Tidak semua siswa memiliki gawai dan akses internet. Untuk itu, kami merancang kegiatan mengajak siswa melakukan kegiatan percobaan, pengamatan, pemecahan masalah, sampai berkreasi membuat hasil karya yang bermanfaat. Misalnya, siswa membuat percobaan tentang zat tunggal dan zat campuran melalui pembuatan lilin sederhana dari minyak sayur. Ada kegiatan membuat buku cerita sendiri berdasarkan imajinasi siswa. Masih banyak lagi praktik yang bisa dilakukan guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa.68 Hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa guru tidak hanya memanfaatkan media digital dalam mengajar, akan tetapi menyesuaikan dengan keadaan siswanya. Ketika di sekolah, guru dapat memanfaatkan media dengan menggabungkan antara media digital dengan manual. Sedangkan, ketika guru memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah, maka disesuaikan dengan kemampuan siswa, misalnya melakukan pengamatan terhadap sesuatu yang tidak

67 Ababil, Wawancara, 11 Maret 2022

68 Murdani,S.Pd., Wawancara, 16 April 2022

69 SDN 1 Gerung Utara, Observasi, 23 Maret 2022

70 Pengurus Komite SDN 1 Gerung utara., Wawancara 15 Maret 2022

membutuhkan gawai karena tidak semua siswa mampu memiliki gawai. 69

Sedangkan terkait sarana prasarana, pengurus komite SDN 1 Gerung Utara mengatakan :

Untuk mewujudkan sekolah ramah anak, kami menyediakan fasilitas sanitasi seperti toilet bersih, tempat cuci tangan yang telah disiapkan sabun cuci tangan, tempat wudhu yang bersih air bersih, hygiene, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan. Di sini juga terdapat lingkungan sekolah bebas asap rokok. Selain itu juga tersedia fasilitas penerapan kebijakan atau peraturan yang mendukung kebersihan dan kesehatan yang disepakati, dikontrol dan dilaksanakan oleh semua siswa dan warga sekolah. Ada juga tempat dan sarana bermain karena bermain menjadi dunia anak agar anak memperoleh kesenangan, persahabatan, memperoleh teman baru, merasa enak, belajar keterampilan baru. Ada juga ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang laboratorium, tempat berolahraga, tempat beribadah, kantin bersih yang bebas dari debu dan lalat. Kantin menjual makanan yang tidak membahayakan bagi kesehatan anak dan menciptkan lingkungan yang memungkinkan anak makan tidak sambil berdiri.70

Hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa untuk mewujudkan sekolah ramah anak, SDN 1 Gerung Utara sangat memperhatikan fasilitas kebersihan dan kesehatan sehingga para siswa dapat dengan nyaman belajar dan bermain maupun berinteraksi dengan semua warga sekolah. Sarana prasarana yang lengkap dan bersih serta sehat dapat menjadi pendukung utama dalam menjalankan program sekolah ramah anak. Karena, jika sekolah hanya sibuk dengan menyiapkan program tanpa fasilitas lengkap dan bersih, maka program

71 SDN 1 Gerung Utara, Observasi, 23 Maret 2022

72 kepala SDN 1 Gelogor, Wawancara, 11 Februari 2022

yang teah direncanakan tidak dapat berjalan dengan maksimal sesuai harapan. 71

2. Program Sekolah Ramah Anak di SDN 1 Gelogor, Kediri

Terkait program sekolah ramah anak di SDN 1 Gelogor, terdapat beberapa program yang terdiri dari :

a. Kebijakan Sekolah Ramah Anak

Terkait kebijakan sekolah yang ramah anak, kepala SDN 1 Gelogor menjelaskan :

Kami melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik dengan mengadakan pencegahan, penanggulangan dan pemberian sanksi terhadap semua bentuk kekerasan (fisik,mental, perlakuan salah, perlakuan menelantarkan, atau eksploitasi) dan kejahatan seksual terhadap peserta didik. Kami juga berupaya meningkatkan kesadaran dan melakukan kampanye pendidikan kepada seluruh warga sekolah serta menegakkan disiplin dengan non kekerasan. Selain itu, kami juga melakukan upaya untuk mencegah peserta didik putus sekolah, mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada pelatihan tentang hak anak dan SRA, kami juga berkomitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa rokok, komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa napza, mengintegrasikan materi kesehatan di dalam proses pembelajaran, melaksanakan kebijakan pemantauan rutin perlindungan anak dengan memfungsikan guru piket dan komite sekolah. Selain itu, kami juga membiasakan gerakan penanaman budi pekerti.72

b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang Ramah Anak Terkait hal ini, Ibu Sumiati selaku wali kelas 4 mengatalan :

Proses pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan, inklusif, penuh kasih sayang dan bebas dari perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas, memperhatikan hak anak, memperhatikan

74 Sukriawati,S.Pd. , Wawancara, 7 April 2022

75 Sahti,S.Pd. , Wawancara, 5 April 2022

tahap-tahap perkembangan anak, menyediakan pengalaman belajar dan proses pembelajaran yang mengembangkan keragaman karakter dan potensi peserta didik sehingga peserta didik dapat mengembangkan minat, bakat, dan inovasi serta kreativitasnya melalui kegiatan esktrakurikuler baik secara individu maupun kelompok. Selain itu, kami juga menerapkan penilaian pembelajaran tanpa membandingkan satu peserta didik dengan peserta didik yang lain dan menggunakan bahan ajar yang aman dan bebas dari unsur pornografi, kekerasan, dan radikalisme serta SARA.73

c. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-Hak Anak Terkait hal ini, Ibu Sukriawati selaku pegawai perpustakaan mengatakan :

Kepala sekolah, guru, petugas perpustakaan, penjaga sekolah atau petugas keamanan, petugas kebersihan, komite sekolah, pembina kegiatan ekstrakurikuler, orangtua/wali mendapatkan pelatihan tentang hak-hak anak, pengurangan resiko bencana, penanganan di kondisi darurat dan lingkungan hidup.74

d. Sarana dan Prasarana Sekolah Ramah Anak

Terkait hal ini, Bapak Sahti,S.Pd selaku wali kelas menjelaskan :

Dalam mewujudkan sekolah ramah anak dan melaksanakan program sekolah ramah anak tersebut, sekolah kami berusaha menyediakan sarana prasarana yang telah memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, keamanan, memiliki ruang UKS, memiliki lapangan olahraga yang bisa diakses oleh seluruh anak, memiliki ruang kreativitas seperti ruang keterampilan dan pojok membaca, memiliki ruang bermain, memiliki ruang perpustakaan, memiliki kantin sehat.

Sekolah juga menyediakan media sosialisasi (materi Komunikasi, Informasi, Edukasi) terkait SRA seperti poster langkah-langkah cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya, slogan yang bermakna himbauan untuk perilaku hidup bersih dan sehat serta sekolah juga menyediakan

"Kotak Curhat" bagi peserta didik.75

73 Sumiati,S.Pd. , Wawancara, 5 April 2022

e. Partisipasi Anak

Terkait hal ini, Bapak Taqiuddin selaku wali kelas 1 mengatakan :

Dalam hal anak dilibatkan dalam mewujudkan program sekolah ramah anak seperti peserta didik bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minatnya, mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota Tim Penyelenggara SRA, pendidik, tenaga kependidikan serta komite sekolah mendengarkan dan mempertimbangkan usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan hak dan perlindungan anak dan rekomendasi untuk RKAS guna mewujudkan SRA, peserta didik aktif memberikan penilaian terhadap kondisi sekolah dan mampu menjadi pelopor dan pelapor, peserta didik berani dan mampu mengungkapkan pendapat dalam seluruh kegiatan sekolah.76

f. Partisipasi Orang Tua/Wali, Komite Sekolah, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni

Dalam hal ini, kepala SDN 1 Gelogor menjelaskan :

Untuk mewujudkan SDN 1 Gelogor sebagai sekolah ramah anak, kami melibatkan beberapa pihak terkait, yaitu orang tua atau wali murid, komite sekolah, dunia usaha dan alumni.

Keterlibatan orang tua adalah berupa menyekolahkan anak yang dekat dengan rumah, menyediakan waktu, pikiran, tenaga dan memastikan tumbuh kembang anak, minat, bakat, dan kemampuan anak serta memberikan persetujuan untuk setiap kegiatan anak di sekolah yang sesuai dengan prinsip-prinsip SRA, mengawasi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan anak, termasuk memastikan penggunaan internet sehat dan media sosial yang ramah anak, berkomunikasi secara intensif dengan guru. sedangkan keterlibatan komite sekolah berupa aktif mengikuti pertemuan koordinasi penyelenggaraan SRA, memberikan masukan terkait penyusunan, penyelenggaraan, dan pertanggungjawaban SRA di dalam RKAS, memfasilitasi mediasi ke pihak luar sekolah terkait mekanisme penanganan kasus kekerasan terhadap peserta didik,. Adapun keterlibatan dunia usaha adalah dalam bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan / CorporateSocial Responsibility (CSR), membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

76 Taqiuddin,S.Pd. , Wawancara, 8 April 2022

SRA. Sedangkan alumni terlibat melalui pemberian dukungan penyelenggaraan kegiatan SRA dan turut serta dalam kepengurusan komite sekolah.77

C. Strategi Kepala Sekolah Dalam Implementasi Program Sekolah Ramah Anak

Keberhasilan suatu sekolah dapat dilihat dari kepala sekolahnya yang menjadi penentu kemajuan sekolah dalam berbagai bidang yang ada dengan jiwa kepemimpinan yang dimilikinya. Kepala sekolah tidak hanya diharapkan mampu membawa perubahan secara formal struktural tetapi juga kultural yang akan membawa peningkatan produktifitas dari sekolah itu sendiri sehingga dapat mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki sekolah yang didayagunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan bersama.

Kepala sekolah memiliki peran yang dipercaya untuk memimpin serta mengelola sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh kegiatan yang berjalan di sekolah termasuk dalam program mewujudkan sekolah ramah anak.

1. Strategi Kepala Sekolah Dalam Implementasi Program Sekolah Ramah Anak

Terkait strategi dalam mengimplementasikan program sekolah ramah anak, kepala SDN 1 Gerung Utara, Ibu Sabariah menjelaskan :

Sebagai kepala sekolah, saya membuat kebijakan SRA secara tertulis dalam bentuk Surat Keputusan tentang pelaksanaan program sekolah ramah anak.dan semua warga sekolah menandatangani pakta integritas pelaksanaan sekolah ramah anak.

Kepala sekolah membuat kebijakan anti kekerasan ,tindakan diskriminatif baik oleh guru maupun siswa, manajemen sekolah

77 kepala SDN 1 Gelogor, Wawancara, 11 Februari 2022

ramah anak dituangkan dalam RKAS setiap tahun.78

Sedangkan H.M.Ruslan,S.Pd kepala SDN 1 Gelogor menjelaskan strategi yang diterapkannya dalam mengimplementasikan program sekolah ramah anak :

Strategi yang saya lakukan adalah pertama, membentuk atau menguatkan forum koordinasi antar sekolah dalam melaksanakan program Sekolah Ramah Anak (SRA) yang terpadu dalam implementasi Sekolah Dasar Bersih dan Sehat (SDBS). Kedua, membentuk dan menguatkan Tim Pelaksana Sekolah Dasar Bersih dan Sehat (SDBS) yang bernuansa Sekolah Ramah Anak (SRA) yang terdiri atas kepala sekolah, guru, komite sekolah, pengawas, orang tua, tokoh agama, tokoh adat, tokohmasyarakat dan warga. 79

Hal ini juga ditegaskan oleh Ibu Sumiati, beliau mengatakan : dalam melaksanakan program sekolah ramah anak, kami memiliki berbagai cara agar anak-anak paham dan mengetahui program sekolah ramah anak yang ada di SDN 1 Gelogor. Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan pengertian program sekolah ramah anak pada saat upacara bendera, mengimplementasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah dan mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti lembaga perlindungan perempuan dan anak, polisi, dan sebagainya.80

Sedangkan Ibu Faizah bagian Humas menjelaskan :

sekolah telah melakukan di awal program SRA upaya peningkatan kesadaran dan kampanye pendidikan kepada seluruh warga satuan pendidikan untuk mencegah dan menghilangkan diskriminasi terhadap anak penyandang disabilitas, anak dengan HIV/A1DS, anak korban Napza.81

Hal ini juga dijelaskan oleh Ibu Galuh selaku pembina mulok :

sekolah telah melakukan langkah langkah untuk memerangi bullying dan memberikan pelatihan khusus bagi anak penyandang disabilitas dalam memberikan perlindungan. Dalam rangka

78 Sabariah,S.Pd. , Wawancara, 19 Januari 2022

79 H.M.Ruslan,S.Pd, Wawancara, 11 Februari 2022

80 Sumiati,S.Pd. , Wawancara, 5 April 2022

81 Faizah,S.Pd. , Wawancara, 3 April 2022

85 Sulaeman,S.Pd. , Wawancara, 23 Maret 2022

memerangi bullying ini, kepala sekolah dan guru setiap apel upacara bendera selalu mengingatkan siswa tentang hal tesebut dan perna melakukan pelatihan khusus bagi anak penyandang disabilitas dan dibangun sarana toilet ( WC) untuk penyandang disabilitas.82

2. Strategi Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang Ramah Anak

Terkait strategi dalam melaksanakan proses pembelajaran yang ramah anak, kepala SDN 1 Gerung Utara menjelaskan :

dalam penyusunan silabus dan Rencana Pembelajaran Kepala sekolah memberikan petunjuk agar memperhatikan hak-hak anak, inklusif tidak diskriminatif, proses pembelajaran PAKEM, mengembangkan bakat,minat serta kreativitas peserta didik.83

Ibu Nurtiati, wali kelas 4 A menegaskan :

Proses pembelajaran di sekolah dilakukan dengan cara yang menyenangkan, penuh kasih sayang dan bebas dari perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik di dalam dan di luar kelas.

Proses pembelajaran di sekolah setiap jenjang kelas dilaksanakan dengan PAKEM (Pembelajaran Aktif, kreatif dan Menyenangkan) serta bebas dari perlakuan diskriminatif atau guru tidak membeda- bedakan siswa.84

Senada dengan yang dikatakan oleh Bapak Sulaeman selaku guru PJOK di SDN 1 Gerung Utara bahwa “sekolah melaksanakan proses pembelajaran yang inklusif dan nondiskriminatif. Hal ini terlihat karena sekolah merangkul semua kebutuhan siswa, memberikan pelayanan yang sama dan tidak pilih kasih.”85

3. Strategi Kepala Sekolah Dalam Membekali Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Agar Terlatih Hak-Hak Anak

82 Galuh,S.Pd. , Wawancara, 19 April 2022

83 kepala SDN 1 Gerung Utara , Wawancara, 19 Januari 2022

84 Nurtiati,S.Pd. , Wawancara, 19 Maret 2022

88 kepala SDN 1 Gelogor, Wawancara, 11 Februari 2022

Terkait strategi dalam membekali pendidik dan tenaga kependidikan supaya terlaitih dalam memenuhi hak-hak anak, kepala SDN 1 Gerung Utara menjelaskan bahwa “kepala sekolah memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti pelatihan tentang sekolah ramah anak atau peduli anak.”86

4. Strategi Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Sarana Dan Prasarana Yang Ramah Anak

Terkait strategi dalam mewujudkan sarana dan prasarana yang ramah anak, kepala SDN 1 Gerung Utara menjelaskan :

kepala sekolah berupaya dengan cara memperhatian keamanan dan keselamatan siswa dari bencana untuk itu sarana dan prasarananya baik itu struktur bangunan sekolahnya atau jalur evakuasi bencana benar-benar diperhatikan demi keselamatan anak. bangunan sekolah harus memiliki syarat kesehatan yang memadai.kebersihan ruangan,ventilasi udara dan kelengkapan fasilitas lainnya.rasio luas ruangan sesuai standar yang ditetapkan, toilet guru dan siswa tercukupi termasuk sarana toilet untuk disabilitas.87

Sedangkan Bapak kepala SDN 1 Gelogor menjelaskan :

Kami berusaha maksimal untuk menjamin tersedianya akses warga sekolah terhadap sarana penunjang pelaksanaan perilaku hidup ramah anak karena sarana Sekolah Ramah Anak (SRA) yang layak dan terjangkau secara ekonomis adalah menyediakan sarana sekolah yang memenuhi standar Sekolah Ramah Anak (SRA), mengalokasikan dana perawatan dan operasionalisasi fasilitas dalam RKAS, memfasilitasi warga sekolah dalam penentuan pilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat, meningkatkan kontribusi warga sekolah dan pihak luar (termasuk orang tua murid) dalam pembangunan sarana/teknologi terpilih.88

86 kepala SDN 1 Gerung Utara , Wawancara, 19 Januari 2022

87 kepala SDN 1 Gerung Utara , Wawancara, 19 Januari 2022

5. Strategi Kepala Sekolah Dalam Melibatkan Partisipasi Anak Untuk Mewujudkan Sekolah Yang Ramah Anak

Terkait strategi dalam melibatkan anak untuk berpartisipasi mewujudkan sekolah ramah anak, kepala SDN 1 Gerung Utara menjelaskan :

Siswa diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler baik secara kelompok maupun individu, siswa tidak takut memberikan pengaduan kepada sekolah, mengikut sertakan perwakilan siswa sebagai tim pelaksana program sekolah ramah Anak.89

Sedangkan Bapak kepala SDN 1 Gelogor menjelaskan :

Dalam hal ini, kami memfasilitasi pengembangan kebijakan atau peraturan yang dapat mendukung pelaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) di sekolah yaitu dengan cara memberikan kebijakan terkait pelaksanaan kebersihan di sekolah dengan memberikan sanksi bagi warga sekolah yang membuang sampah sembarangan, mencanangkan Hari Jumat Bersih. Setiap hari Jumat dilaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah yang melibatkan seluruh warga sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan perilaku gotong-royong dan menjaga kebersihan serta keindahan sekolah dan mengadakan lomba ruang bersih antarkelas.90

Adapun Ni Luh Parawati, selaku wali kelas 6 menjelaskan terkait bagaimana siswa dapat ikut aktif terlibat dalam mewujudkan sekolah ramah anak adalah bahwa “supaya siswa mengetahui dan memahami program sekolah ramah anak yang diadakan di sekolah mereka, sekolah melaksakan sosialisasi tentang sekolah ramah anak dan mengadakan kampanye ramah anak. 91

Adapun penjelasan dari Ibu Baiq Marzanah, selaku wali kelas 6A

89 kepala SDN 1 Gerung Utara , Wawancara, 19 Januari 2022

90 kepala SDN 1 Gelogor, Wawancara, 11 Februari 2022

91 Ni Luh Parawati,S.Pd., Wawancara 15 Maret 2022

Dokumen terkait